Anda di halaman 1dari 8

Akuntansi Perbankan dan Syariah

Kelas 2 / S1 Akuntansi
Kelompok 4:
1. Febriyanti Riski (1710104006)
2. M. Latif Abdillah (1710104024)
3. Wiwit Isna (1710104026)
4. M. Azam Mustangin (1710104040)
5. Afifah Nurlaila (1710104050)
6. Astrid Prasetyati (1710104062)
7. Lia Kustifa (1710104074)
8. Diah Permata Ayu K.P (1710104082)
DEPOSITO
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh
temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18
bulan, dan 24 bulan.
Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang.
Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga
jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun. Sedangkan yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
sejak tanggal pelaporan, dapat dicatat sebagai kewajiban jangka panjang.
A. Deposito berjangka
 Pembukaan Deposito
Untuk membuka deposito, deposito dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek,
bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel atau warkat lain yang disepakati oleh bank.
Prinsipnya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan.
Bank akan mencatat dalam rekening deposito bila waktu itu telah diuangkan. Deposito
dicatat sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian.
 Bunga Deposito Berjangka
Dalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk
deposito. Ini artinya berapa hari pun deposito mengendap akan diberikan bunga
sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito. Perhitungan
bunga yang lazim adalah minimal mengendap satu bulan. Bank akan memberikan
bunga setelah deposito minimal mengendap satu bulan. Kalau yang menjadi pedoman
ini, maka untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir bulan bunga diperhitungkan
pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya berbeda.
 Pencatatan Deposito Jatuh Tempo
Bank akan melakukan pembukuan bunga dengan dua kali yaitu saat jatuh tempo bunga
dan saat penarikan bunga. Hal ini sampai dengan jatuh tempo deposito.
 Perpanjangan Deposito Berjangka
Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua acara yaitu:
1. Perpanjangan Otomastis (Automatic Rollover)
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau
diperjanjikan pada saat pembukaan deposito.
2. Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan di
kemudian hari saat jatuh tempo.
 Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo
Dalam praktik perbankan, deposan bisa saja menarik deposito yang masih outstanding.
Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank. Oleh
karena itu, bank umum (konvensional) mengenakan penalty tertentu terhadap deposan
bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo. Kebijakan mengenai penalty setiap bank
berbeda-beda. Namun secara umum adalah:
a. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.
b. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak.
c. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.

 Perpindahan Deposito Berjangka Antarkantor Cabang


Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang yang
sama di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misalnya karena
pindah domisili). Perpindahan tersebut juga menimbulkan hubungan rekening
antarkantor. Harus ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan. Alokasi tersebut dapat
diperhitungkan secara prorate berdasarkan lamanya pengendapan deposito di suatu
cabang.
B. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana
pihak ketiga/masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time).
Perbedaannya adalah :
1. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk(pembawa), sedangkan deposito berjangka
diterbitkan atas tunjuk (nama).
2. Sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat ijin dari
Bank Indonesia.
3. Deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan
dibayar dimuka.

Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:

P x 360
Nilai Tunai sertifikat Deposito=
360+(i x t )

Keterangan :
P = Nilai Nominal Sertifikat Deposito
i = Tingkat Suku Bunga Sertifikat Deposito
t = Jangka Waktu (dalam hari)
PENJAMINAN SIMPANAN
Program penjaminan simpanan di Indonesia telah diberlakukan sejak tahun 2005 bagi semua
lembaga perbankan yang beroperasi di Wilayah Indonesia. Program tersebut sebenarnya
bertujuan untuk melindungi deposan dari kegagalan operasional bank. Pemberlakuan
program ini mempunyai konsekuensi pada biaya premi dan kewajiban bank untuk
memberikan laporan berkaitan dengan keikutsertaan dalam program ini.
A. Simpanan yang Dijamin
Simpanan yang dijamin pada bank umum konvensional (berbasis bunga) meliputi giro,
deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Simpanan yang dijamin tersebut merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat,
termasuk yang berasal dari bank lain. Nilai simpanan yang dijamin LPS mencakup saldo pada
tanggal pencabutan izin usaha bank. Saldo yang dimaksud berupa:
a. Pokok ditambah bunga yang telah menjadi nasabah, untuk simpanan yang memiliki
komponen bunga;
b. Nilai sekarang per tanggal pencabutan izin usaha dengan menggunakan tingkat
diskonto yang tercatat pada bilyet, untuk simpanan yang memiliki komponen
diskonto.

B. Kewajiban Bank Peserta Penjaminan


Sebagai peserta penjaminan, setiap bank yang melakukan kegiatan usaha ini di Indonesia
perlu membayar kontribusi kepersetaan, membayar premi dan menyampaikan laporan secara
berkala dalam format yang telah ditentukan. Kontribusi kepesetaan dibayar pada saat bank
yang bersangkutan menjadi peserta penjaminan yang besarnya ditetapkan 0,1% dari:
a) Modal sendiri (ekuitas) bank per 31 Desember 2004, bagi bank yang telah
memperoleh izin usaha sebelum 1 Januari 2005.
b) Total modal sendiri (ekuitas) per 31 Desember 2004 dari bank – bank yang
melakukan penggabungan usaha, bagi bank hasil penggabungan usaha yang dilakukan
antara 1 Januari 2005 dan 22 September 2005.
c) Modal disetor bank, bagi bank yang mendapatkan izin usaha pada atau setelah 1
Januari 2005.

C. Penghitungan, Pembayaran Premi, dan Akuntansinya


Perhitungan premi, baik premi pada awal periode maupun premi penyesuaian, dilakukan
sendiri oleh bank (self assesment). Premi Penjaminan dibayarkan 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun untuk:
a. Periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni; dan
b. Periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember.
Premi untuk setiap periode ditetapkan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari rata-rata saldo
bulanan total Simpanan dalam setiap periode.Proses pembayaran premi untuk setiap periode
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pembayaran premi pada awal periode sebesar 0,1% (satu per seribu) dari rata-rata
saldo bulanan total Simpanan periode sebelumnya; dan
b. Penyesuaian premi setelah akhir periode berdasarkan realisasi rata-rata saldo
bulanan total Simpanan periode yang bersangkutan.
Pembayaran premi pada awal periode harus dilakukan paling lambat tanggal:
a. 31 Januari, untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni; dan
b. 31 Juli, untuk periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember.
Penyesuaian premi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menghitung premi yang seharusnya dibayar berdasarkan realisasi rata-rata saldo
bulanan total Simpanan pada periode yang bersangkutan;
b. Menghitung kelebihan atau kekurangan premi yang dibayarkan pada awal periode
dengan premi yang seharusnya dibayar; dan
c. Memperhitungkan kelebihan atau kekurangan terhadap premi yang dibayarkan pada
awal periode berikutnya, dengan ketentuan bahwa:
1. Dalam hal terdapat kelebihan premi, kelebihan tersebut menjadi pengurang
terhadap premi yang dibayarkan pada awal periode berikutnya; atau.
2. Dalam hal terdapat kekurangan premi, kekurangan tersebut menjadi penambah
terhadap premi yang dibayarkan pada awal periode berikutnya.
Kelebihan pembayaran premi digunakan untuk pembayaran premi berikutnya, kecuali
apabila bank yang bersangkutan memiliki kewajiban pembayaran kepada LPS maka
kelebihan pembayaran premi tersebut digunakan terlebih dahulu untuk:
a. pembayaran denda premi;
b. pembayaran denda keterlambatan penyampaian laporan; dan/atau
c. pembayaran kewajiban lainnya kepada pihak LPS, jika ada. Dalam hal terdapat
kelebihan pembayaran premi, kelebihan pembayaran tersebut digunakan untuk
pembayaran premi berikutnya, kecuali apabila bank yang bersangkutan meminta
agar kelebihan tersebut digunakan untuk membayar denda yang tertunggak kepada
LPS.
Pembayaran premi untuk pertama kali bagi bank yang baru memperoleh izin usaha:
a. Pembayaran premi untuk pertama kali bagi bank yang baru memperoleh izin usaha
dilakukan berdasarkan realisasi rata-rata saldo bulanan total simpanan periode
diperolehnya izin usaha bank tersebut.
b. Premi tersebut dihitung proporsional terhadap jumlah hari yang dilalui sejak bank
Jika bank-bank melakukan penggabungan usaha sebelum berakhirnya periode, maka:.
a. total dari seluruh premi yang telah dibayar pada awal periode oleh masing-masing
bank tersebut sebelum penggabungan usaha secara otomatis ditetapkan sebagai
premi yang telah dibayar pada awal periode oleh bank hasil penggabungan usaha;
b. dalam rangka penyesuaian premi setelah akhir periode, jumlah saldo bulanan total
Simpanan dari masing-masing bank sebelum penggabungan usaha diperhitungkan
sebagai saldo bulanan total Simpanan bank hasil penggabungan usaha untuk
periode yang telah dilalui sebellum penggabungan usaha.
Jika bank dicabut izin usahanya, baik oleh LPP maupun atas permintaan pemegang saham
(self liquidatiliquidation) sebelum berakhirnya periode premi, maka:
a. Penyesuaian premi tidak dilakukan,
b. LPS tidak mengembalikan bagian premi untuk proporsi premi yang belum dilalui,
c. Semua tunggakan kewajiban yang belum dibayar bank kepada LPS sampai dengan
tanggal pencabutan izin usaha tetap menjadi kewajiban yang harus dibayarkan oleh
bank.
Dalam rangka perhitungan rata-rata saldo bulanan total Simpanan, kewajiban bank dalam
valuta asing dikonversikan terlebih dahulu ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang digunakan bank untuk penyampaian laporan bulanan kepada LPP sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan LPP.

D. Laporan Bank
Setiap bank wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada LPS, yaitu :
a. Laporan posisi simpanan setiap akhir bulan, paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan
berikutnya;
b. Laporan keuangan bulanan, paling lambat pada akhir bulan berikutnya; dan
c. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, atau laporan keuangan tahunan yang
disampaikan kepada LPP bagi bank yang tidak diwajibkan oleh Lembaga Pengawas
Perbankan (LPP) untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit,
paling lambat tanggal 31 Mei tahun berikutnya. LPP dalam hal ini adalah Bank Indonesia.
Selain menyampaikan laporan secara berkala tersebut, setiap bank juga harus menyampaikan
laporan susunan Pemegang Saham, Direksi, dan Komisaris bank setiap kali ada perubahan
Pemegang Saham, Direksi, Komisaris, atau kepemilikan, paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah terjadi perubahan dimaksud dengan format sebagai berikut:
Nama Bank
Laporan Rincian Posisi Simpanan Ynag Dikelompokkan Berdasarkan Besarannya
Per 30 Juni/31 Desember Tahun …..
Jumlah Nominal Tabungan Deposito Simpanan Lainnya Jumlah
(Rupiah) Jumlah Dalam Jumlah Dalam Jumlah Dalam Jumlah Dalam
Rekening Rupiah Rekening Rupiah Rekening Rupiah Rekening Rupiah

0 < nominal < = 50 juta


50 jt < nominal < = 100 jt
100 jt < nominal < = 1 M
1 M < nominal < = 5 M
>5M

Nama Bank
Laporan Posisi Simpanan
Periode……….s/d……….
Tahun……….
Tahun………. Bentuk Simpanan
Bulan Tabungan Deposito Simpanan Lainnya Jumlah
1 Januari/Juli*
2 Februari/Agustus*
3 Maret/September*
4 April/Oktober*
5 Mei/Nopember*
6 Juni/Desember*
Total

Nama Bank
Laporan Susunan Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham
Per Tanggal…..Bulan……….Tahun……….
DIREKSI
No Nama No Nama
1
2
3
4

KOMISARIS
No Nama No Nama
1
2
3
4

PEMEGANG SAHAM
No Nama Kepemilikan
Nominal (Rp juta) %
1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai