Lis Setiyo Ningruma,*, Kasmadi Imam Supardib, Jumaerib dan Sri Haryanib
a
Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang
Jl. Walisongo No. 3-5 Semarang 50185, Jawa Tengah, Indonesia
b
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Semarang
Jl. Taman Siswa, Kampus UNNES Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229, Jawa Tengah, Indonesia
E-mail: lis.setiyoningrum@walisongo.ac.id
ABSTRAK
Dalam rangka membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter, nilai-nilai religius
sangat perlu ditanamkan ke dalam diri peserta didik. Salah satunya yaitu dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai religius dalam materi pembelajaran. Pengintegrasian aspek ini
dapat menunjukkan perubahan yang positif untuk menghadapi persaingan global menghadapi
era 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen angket pengukuran karakter
religius peserta didik yang terintegrasi dalam pembelajaran kimia. Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian R & D (Research and Development). Model pengembangan yang
digunakan adalah model 4-D yang telah dimodifikasi seperti yang disarankan oleh Thiagarajan,
Semmel dan Semmel yang terdiri dari define (pendefinisian), design (perancangan), develop
(pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan instrumen angket pengukuran karakter peserta
didik dalam pembelajaran kimia yang terdiri dari 20 indikator yang dinyatakan valid dan reliabel
dengan harga validitas sebesar 0,9028 dan reliabilitas sebesar 0,9037. Instrumen angket
dikembangkan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter religius dengan pembelajaran
kimia materi hidrokarbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen angket efektif untuk
mengukur karakter religius peserta didik dengan rata-rata peningkatan karakter religius peserta
didik sebesar 0,54 sehingga termasuk dalam kategori sedang.
ABSTRACT
In order to create the next generation of people with character, religious values really
need to be instilled in students. One of them is by integrating religious values in learning
material. Integrating this aspect can show positive changes to face global competition in the era
of 4.0. This study aims to develop a questionnaire instrument for measuring the religious
character of students integrated in chemistry learning. The research design used is R & D
(Research and Development) research. The development model used is a modified 4-D model
as suggested by Thiagarajan, Semmel and Semmel which consists of define, design, develop
and disseminate. Based on the results of this study, it can be concluded that this study
produced a questionnaire instrument for measuring students' character in chemistry learning
consisting of 20 indicators that were declared valid and reliable with a validity price of 0.9028
and a reliability of 0.9037. The questionnaire instrument was developed by integrating religious
character values with the learning of hydrocarbon chemistry. The results showed that the
questionnaire instrument was effective for measuring the religious character of students with an
average increase in the religious character of students by 0.54 so that it was included in the
medium category.
lima nilai karakter, salah satunya yaitu generasi penerus bangsa yang berkarakter,
karakter religius. Tujuan penanaman salah satunya yaitu dengan cara
pendidikan karakter tersebut dapat tercapai mengintegrasikan nilai-nilai religius dengan
dengan cara menumbuhkannya dalam materi pelajaran. Pengintegrasian nilai-nilai
kebiasaan peserta didik. Pertumbuhan religius dan mata pelajaran dapat
karakter dapat dilakukan melalui menghasilkan perubahan yang positif. Hal
pengembangan nilai-nilai karakter individu ini sebagaimana yang diungkapkan oleh
seseorang. Nilai-nilai karakter yang Ceglie, (2013) bahwa orang-orang yang
dikembangkan dan dikelola dengan baik memiliki tingkat keagamaan yang kuat akan
akan berimplikasi kepada kecerdasan mendapatkan hasil pendidikan yang lebih
seseorang (Febrianti, et al., 2015). berhasil dalam pelajarannya. Hal ini
Seseorang yang menyatakan bahwa nilai-nilai religius dapat
mengimplementasikan nilai-nilai karakter diintegrasikan pada materi pelajaran yang
dalam proses pembelajaran dapat berbasis sains, salah satunya yaitu materi
meningkatkan prestasi belajar peserta pembelajaran.
didik. Penanaman nilai karakter tersebut Integrasi merupakan pembaruan
perlu diintegrasikan dalam pembelajaran, hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Ceglie, (2013) dalam penelitiannya Proses pemaduan dilakukan dengan cara
menyatakan bahwa agama mempunyai memadukan konsep satu denggan konsep
pengaruh yang signifikan pada ketekunan lain sehingga saling berhubungan. Salah
dalam bidang ilmu pengetahuan, sehingga satu contohnya yaitu integrasi antara sains
berkontribusi terhadap peningkatan yang dan nilai-nilai religius. Sains dan agama
positif baik didalam maupun diluar ranah merupakan dua kekuatan paling ampuh
akademik (karakter peserta didik). Hal ini dalam kehidupan manusia yang sering kali
dikuatkan oleh Mansour, (2008) dalam bertentangan. Hal ini disebabkan karena
penelitiannya yang menyatakan bahwa secara umum peserta didik menganggap
mayoritas secara signifikan terdapat bahwa sains dan agama bertentangan
integrasi antara nilai-nilai religius dan sains. (Billingsley, et al., 2013). Penelitian ini
Sains dipandang dapat membuktikan menyatakan bahwa antara ilmu
keyakinan agama yang meskipun secara pengetahuan dan nilai religius merupakan
rinci tidak ditafsirkan secara ilmiah. Sains suatu keilmuan yang berdiri sendiri.
dipandang sebagai bagian dari ciptaan Padahal pada sejatinya kedua ilmu itu tidak
Tuhan, sehingga tidak terdapat bisa berdiri sendiri, akan tetapi selalu
pertentangan antara keduanya. Umat Islam berkaitan. Pembahasan tentang karakter
pada dasarnya harus mempelajari religius tidak pernah terlepas dari
keduanya (nilai religius dan sains) agar pengaruh-pengaruh kemajuan ilmu
memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal
Nilai nilai religius yang ditanamkan ke inilah yang menyebabkan integrasi ilmu dan
dalam diri peserta didik dapat membentuk karakter religius menjadi penting untuk
2492 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1, 2020, halaman 2490 – 2497
Uji coba skala besar dilaksanakan bahan ajar.Uji coba skala besar dilakukan
dengan tujuan mendapatkan data kepada 32 peserta didik. Pengumpulan
pengukuran karakter peserta didik terhadap data dilakukan dengan metode observasi,
Lis Setiyo Ningrum, dkk., Pengembangan Karakter Religius Peserta Didik melalui …. 2493
wawancara, angket dan tes. Instrumen data dengan kompetensi dasar yang ada pada
yang digunakan yaitu lembar validasi ahli, pembelajaran kimia, sehingga
lembar observasi aspek afektif, lembar mendapatkan indikator baru yang dapat
observasi aspek psikomotorik dan lembar digunakan untuk mengukur karakter
pengukuran karakter peserta didik. Data peserta didik. Hasil integrasi karakter
hasil validasi, angket tanggapan peserta religius dalam pembelajaran kimia yang
didik, lembar observasi aspek afektif dilakukan peserta didik yaitu sebagai
dianalisis dengan membandingkan pada berikut:
skala likert. 1. Keyakinan bahwa Allah SWT telah
menciptakan alam semesta yang
HASIL DAN PEMBAHASAN mengandung unsur karbon.
Integrasi Karakter Religius dalam Kimia 2. Memulai aktivitas dengan membaca
SMK do’a sebagai bentuk rasa syukur
Pendidikan karakter seharusnya kepada Allah SWT.
mengantarkan peserta didik untuk 3. Bersyukur dan senang untuk
mengenal secara kognitif, menghayati menjalankan ajaran agama.
secara afektif sehingga dapat diamalkan 4. Bersyukur kepada Allah yang telah
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. menciptakan perbedaan sifat fisika
Strategi pengintegrasian nilai-nilai religius alkana, alkena dan alkuna sebagai
dengan pelajaran kimia secara umum salah satu ciptaannya.
dapat ditempuh melalui beberapa cara 5. Percaya minyak bumi sebagai salah
yaitu (1) mengutip beberapa ayat Al Qur’an satu contoh hidrokarbon yang dapat
yang berhubungan dengan dengan materi dimanfaatkan manusia menjadi
pelajaran yang akan dipelajari disertai berbagai macam zat melalui proses
dengan penjelasan maknanya pada awal pemisahan yang didasarkan pada
pelajaran sebelum memasuki materi titik didih.
pelajaran, (2) Menyisipkan nilai-nilai religius 6. Merasakan kekuasaan Allah yang
dalam materi pelajaran, misalnya setelah telah menciptakan perbedaan sifat
selesai menjelaskan sub pokok bahasan kimia alkana, alkena dan alkuna
tertentu, (3) Mengkaitkan kesimpulan serta menganalisisnya.
materi pelajaran dengan nilai-nilai religius 7. meyakini bahwa semua reaksi
yang merujuk pada ayat-ayat Al Qur’an pembakaran akan menghasilkan
maupun hadist, dan (4) memberikan suatu karbondioksida/ karbon monoksida
kasus yang mengandung nilai-nilai religius dan air.
untuk dihayati dan direnungkan secara 8. Merasakan kebesaran Allah yang
mendalam oleh peserta didik (Saputro, TT). telah menciptakan berbagai
Integrasi pendidikan karakter dalam keteraturan di alam semesta
pembelajaran kimia dilakukan dengan cara Indonesia ini.
mengintegrasikan indikator karakter religius
2494 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1, 2020, halaman 2490 – 2497
90 79,44
80
70 55,61
60
50
40
30
20
10
0
Karakter Awal Karakter Akhir
Sutijan, Makhfud, H., Lestari, L., dan Pusat Kurikulum, 2010, Pengembangan
Chumdari, 2015, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Instrumen Penilaian Pendidikan Bangsa, Jakarta: Balitbang,
Karakter Terpadu, Jurnal Kemdiknas.
Paedagogia, Vol 18, No 2, Hal 1-9.
Trianto, 2013, Mendesain Model
Susilawati, 2012, Karakter Religius Pembelajaran Inovatif, Progresif,
Pembelajaran IPA, JPI, Vol xvii, No Konsep, Landasan, dan
1, Hal 112-113. Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Sunhaji, 2016, The Implementation of Jakarta: Kencana Prenada Media
Integrated in the Islamic Religion Grup.
Education as to Grow the