Anda di halaman 1dari 8

2490 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No.

1, 2020, halaman 2490 – 2497

PENGEMBANGAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK MELALUI


PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON SMK

Lis Setiyo Ningruma,*, Kasmadi Imam Supardib, Jumaerib dan Sri Haryanib
a
Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang
Jl. Walisongo No. 3-5 Semarang 50185, Jawa Tengah, Indonesia
b
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Semarang
Jl. Taman Siswa, Kampus UNNES Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229, Jawa Tengah, Indonesia
E-mail: lis.setiyoningrum@walisongo.ac.id

ABSTRAK

Dalam rangka membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter, nilai-nilai religius
sangat perlu ditanamkan ke dalam diri peserta didik. Salah satunya yaitu dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai religius dalam materi pembelajaran. Pengintegrasian aspek ini
dapat menunjukkan perubahan yang positif untuk menghadapi persaingan global menghadapi
era 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen angket pengukuran karakter
religius peserta didik yang terintegrasi dalam pembelajaran kimia. Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian R & D (Research and Development). Model pengembangan yang
digunakan adalah model 4-D yang telah dimodifikasi seperti yang disarankan oleh Thiagarajan,
Semmel dan Semmel yang terdiri dari define (pendefinisian), design (perancangan), develop
(pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan instrumen angket pengukuran karakter peserta
didik dalam pembelajaran kimia yang terdiri dari 20 indikator yang dinyatakan valid dan reliabel
dengan harga validitas sebesar 0,9028 dan reliabilitas sebesar 0,9037. Instrumen angket
dikembangkan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter religius dengan pembelajaran
kimia materi hidrokarbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen angket efektif untuk
mengukur karakter religius peserta didik dengan rata-rata peningkatan karakter religius peserta
didik sebesar 0,54 sehingga termasuk dalam kategori sedang.

Kata kunci: pendidikan, karakter religius, hidrokarbon

ABSTRACT

In order to create the next generation of people with character, religious values really
need to be instilled in students. One of them is by integrating religious values in learning
material. Integrating this aspect can show positive changes to face global competition in the era
of 4.0. This study aims to develop a questionnaire instrument for measuring the religious
character of students integrated in chemistry learning. The research design used is R & D
(Research and Development) research. The development model used is a modified 4-D model
as suggested by Thiagarajan, Semmel and Semmel which consists of define, design, develop
and disseminate. Based on the results of this study, it can be concluded that this study
produced a questionnaire instrument for measuring students' character in chemistry learning
consisting of 20 indicators that were declared valid and reliable with a validity price of 0.9028
and a reliability of 0.9037. The questionnaire instrument was developed by integrating religious
character values with the learning of hydrocarbon chemistry. The results showed that the
questionnaire instrument was effective for measuring the religious character of students with an
average increase in the religious character of students by 0.54 so that it was included in the
medium category.

Keywords: education, religious character, hydrocarbons

PENDAHULUAN sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan


Pendidikan karakter merupakan hal KEMENDIKBUD (Pusat Kurikulum, 2010),
yang sangat penting dalam pendidikan pengembangan nilai-nilai karakter meliputi
yang sebenarnya telah tercantum dalam 18 nilai. Kedelapan belas nilai karakter
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang tersebut kemudian dikristalisasi menjadi
Lis Setiyo Ningrum, dkk., Pengembangan Karakter Religius Peserta Didik melalui …. 2491

lima nilai karakter, salah satunya yaitu generasi penerus bangsa yang berkarakter,
karakter religius. Tujuan penanaman salah satunya yaitu dengan cara
pendidikan karakter tersebut dapat tercapai mengintegrasikan nilai-nilai religius dengan
dengan cara menumbuhkannya dalam materi pelajaran. Pengintegrasian nilai-nilai
kebiasaan peserta didik. Pertumbuhan religius dan mata pelajaran dapat
karakter dapat dilakukan melalui menghasilkan perubahan yang positif. Hal
pengembangan nilai-nilai karakter individu ini sebagaimana yang diungkapkan oleh
seseorang. Nilai-nilai karakter yang Ceglie, (2013) bahwa orang-orang yang
dikembangkan dan dikelola dengan baik memiliki tingkat keagamaan yang kuat akan
akan berimplikasi kepada kecerdasan mendapatkan hasil pendidikan yang lebih
seseorang (Febrianti, et al., 2015). berhasil dalam pelajarannya. Hal ini
Seseorang yang menyatakan bahwa nilai-nilai religius dapat
mengimplementasikan nilai-nilai karakter diintegrasikan pada materi pelajaran yang
dalam proses pembelajaran dapat berbasis sains, salah satunya yaitu materi
meningkatkan prestasi belajar peserta pembelajaran.
didik. Penanaman nilai karakter tersebut Integrasi merupakan pembaruan
perlu diintegrasikan dalam pembelajaran, hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Ceglie, (2013) dalam penelitiannya Proses pemaduan dilakukan dengan cara
menyatakan bahwa agama mempunyai memadukan konsep satu denggan konsep
pengaruh yang signifikan pada ketekunan lain sehingga saling berhubungan. Salah
dalam bidang ilmu pengetahuan, sehingga satu contohnya yaitu integrasi antara sains
berkontribusi terhadap peningkatan yang dan nilai-nilai religius. Sains dan agama
positif baik didalam maupun diluar ranah merupakan dua kekuatan paling ampuh
akademik (karakter peserta didik). Hal ini dalam kehidupan manusia yang sering kali
dikuatkan oleh Mansour, (2008) dalam bertentangan. Hal ini disebabkan karena
penelitiannya yang menyatakan bahwa secara umum peserta didik menganggap
mayoritas secara signifikan terdapat bahwa sains dan agama bertentangan
integrasi antara nilai-nilai religius dan sains. (Billingsley, et al., 2013). Penelitian ini
Sains dipandang dapat membuktikan menyatakan bahwa antara ilmu
keyakinan agama yang meskipun secara pengetahuan dan nilai religius merupakan
rinci tidak ditafsirkan secara ilmiah. Sains suatu keilmuan yang berdiri sendiri.
dipandang sebagai bagian dari ciptaan Padahal pada sejatinya kedua ilmu itu tidak
Tuhan, sehingga tidak terdapat bisa berdiri sendiri, akan tetapi selalu
pertentangan antara keduanya. Umat Islam berkaitan. Pembahasan tentang karakter
pada dasarnya harus mempelajari religius tidak pernah terlepas dari
keduanya (nilai religius dan sains) agar pengaruh-pengaruh kemajuan ilmu
memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal
Nilai nilai religius yang ditanamkan ke inilah yang menyebabkan integrasi ilmu dan
dalam diri peserta didik dapat membentuk karakter religius menjadi penting untuk
2492 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1, 2020, halaman 2490 – 2497

diterapkan sebagaimana dalam penelitian Susilawati, (2012) dan Amrullah, et al.,


yang dilakukan oleh Sunhaji (2016) dan (2017). Berdasarkan pemikiran tersebut
Jamaluddin, (2013). Integrasi yang maka penelitian ini bertujuan untuk
dimaksud tidak diartikan sebagai proses mengembangkan instrumen angket
peleburan antara sains dan nilai-nilai pengukuran karakter religius peserta didik
religius, akan tetapi memposisikan sains yang terintegrasi dalam pembelajaran kimia
dan nilai-nilai religius secara sehat materi hidrokarbon.
sehingga dapat saling menyumbang dan
melengkapi. METODE PENELITIAN
Integrasi karakter religius dalam Penelitian ini dilaksanakan di SMK
proses pembelajaran merupakan proses Palapa Semarang kelas X. Desain
bimbingan melalui suri tauladan pendidikan penelitian yang digunakan adalah penelitian
yang berorientasikan pada penanaman R&D (Research and Development). Model
nilai-nilai kehidupan yang di dalamnya pengembangan yang digunakan adalah
mencakup nilai-nilai agama, budaya, etika model 4-D yang telah dimodifikasi seperti
dan estetika. Pendidikan karakter bukan yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel
merupakan suatu mata pelajaran yang bisa dan Semmel (Trianto, 2013), yang terdiri
berdiri sendiri, akan tetapi pesan-pesan dari define (pendefinisian), design
pendidikan karakter dilakukan melalui (perancangan), develop (pengembangan)
pembelajaran sains (Chusnani, 2013). dan disseminate (penyebaran).
Pengintegrasian pendidikan karakter pada Subjek dalam penelitian ini adalah
mata pelajaran dengan memperhatikan peserta didik kelas X SMK Palapa
materi pembelajaran yang berkaitan Semarang Tahun Ajaran 2017/ 2018 kelas
dengan norma atau nilai-nilai yang ada TKR. Desain uji coba yang digunakan
pada mata pelajaran perlu dikembangkan, adalah rancangan One-Group Pretest
dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks Posttest Design. Desain uji coba penelitian
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran nilai- ini melibatkan satu kelompok (X) yang
nilai karakter tidak hanya pada tataran diobservasi pada tahap pretest (O1)
kognitif, tetapi menyentuh pada kemudian dilanjutkan dengan treatment
internalisasi, dan pengalaman nyata dalam tertentu dan posttest (O2). Desain uji coba
kehidupan sehari-hari di masyarakat penelitian ini diilustrasikan pada Gambar 1.

Gambar 1. One-Shot Case Study

Uji coba skala besar dilaksanakan bahan ajar.Uji coba skala besar dilakukan
dengan tujuan mendapatkan data kepada 32 peserta didik. Pengumpulan
pengukuran karakter peserta didik terhadap data dilakukan dengan metode observasi,
Lis Setiyo Ningrum, dkk., Pengembangan Karakter Religius Peserta Didik melalui …. 2493

wawancara, angket dan tes. Instrumen data dengan kompetensi dasar yang ada pada
yang digunakan yaitu lembar validasi ahli, pembelajaran kimia, sehingga
lembar observasi aspek afektif, lembar mendapatkan indikator baru yang dapat
observasi aspek psikomotorik dan lembar digunakan untuk mengukur karakter
pengukuran karakter peserta didik. Data peserta didik. Hasil integrasi karakter
hasil validasi, angket tanggapan peserta religius dalam pembelajaran kimia yang
didik, lembar observasi aspek afektif dilakukan peserta didik yaitu sebagai
dianalisis dengan membandingkan pada berikut:
skala likert. 1. Keyakinan bahwa Allah SWT telah
menciptakan alam semesta yang
HASIL DAN PEMBAHASAN mengandung unsur karbon.
Integrasi Karakter Religius dalam Kimia 2. Memulai aktivitas dengan membaca
SMK do’a sebagai bentuk rasa syukur
Pendidikan karakter seharusnya kepada Allah SWT.
mengantarkan peserta didik untuk 3. Bersyukur dan senang untuk
mengenal secara kognitif, menghayati menjalankan ajaran agama.
secara afektif sehingga dapat diamalkan 4. Bersyukur kepada Allah yang telah
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. menciptakan perbedaan sifat fisika
Strategi pengintegrasian nilai-nilai religius alkana, alkena dan alkuna sebagai
dengan pelajaran kimia secara umum salah satu ciptaannya.
dapat ditempuh melalui beberapa cara 5. Percaya minyak bumi sebagai salah
yaitu (1) mengutip beberapa ayat Al Qur’an satu contoh hidrokarbon yang dapat
yang berhubungan dengan dengan materi dimanfaatkan manusia menjadi
pelajaran yang akan dipelajari disertai berbagai macam zat melalui proses
dengan penjelasan maknanya pada awal pemisahan yang didasarkan pada
pelajaran sebelum memasuki materi titik didih.
pelajaran, (2) Menyisipkan nilai-nilai religius 6. Merasakan kekuasaan Allah yang
dalam materi pelajaran, misalnya setelah telah menciptakan perbedaan sifat
selesai menjelaskan sub pokok bahasan kimia alkana, alkena dan alkuna
tertentu, (3) Mengkaitkan kesimpulan serta menganalisisnya.
materi pelajaran dengan nilai-nilai religius 7. meyakini bahwa semua reaksi
yang merujuk pada ayat-ayat Al Qur’an pembakaran akan menghasilkan
maupun hadist, dan (4) memberikan suatu karbondioksida/ karbon monoksida
kasus yang mengandung nilai-nilai religius dan air.
untuk dihayati dan direnungkan secara 8. Merasakan kebesaran Allah yang
mendalam oleh peserta didik (Saputro, TT). telah menciptakan berbagai
Integrasi pendidikan karakter dalam keteraturan di alam semesta
pembelajaran kimia dilakukan dengan cara Indonesia ini.
mengintegrasikan indikator karakter religius
2494 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1, 2020, halaman 2490 – 2497

9. Keyakinan bahwa apabila lingkungan terhadap kesehatan dan lingkungan


tidak dijaga, maka akan berdampak sebagai upaya menjaga alam
pada masyarakat. semesta.
10. Memberikan solusi untuk mengatasi 20. Keyakinan bahwa antara ilmu kimia
dampak pembakaran bagi kesehatan dan Al Qur’an saling berhubungan
masyarakat.
11. Memahami bahwa semua perbuatan Berdasarkan hasil validasi yang
yang tidak baik akan berefek pada dilakukan oleh tiga validator menyatakan
lingkungan sekitar. bahwa indikator pengukuran karakter yang
12. Memberikan solusi yang terbaru dikembangkan layak untuk digunakan
dalam menghadapi masalah- dengan nilai kevalidan 0,9028 yang
masalah dampak hidrokarbon yang menyatakan bahwa indikator pengukuran
ada di masyarakat (kebaruan). karakter valid dan layak digunakan untuk
13. Mensyukuri kebesaran Allah yang mengukur karakter peserta didik.
telah menciptakan minyak bumi dan Reliabilitas indikator pengukuran karakter
gas alam yang begitu meruah di sebesar 0,9037. Sebagaimana dalam
Indonesia. penelitian Sutijan, et al., (2015) yang
14. Mensyukuri kebesaran Allah yang menyatakan bahwa ditemukannya model
telah menciptakan segala alam instrumen penilaian pendidikan karakter
semesta dengan cara mencari energi diharapkan dapat mempermudah
alternatif untuk mengatasi minyak pelaksanaan penilaian pendidikan karakter
sebagai bahan bakar yang semakin di SD. Integrasi nilai agama (karakter
berkurang. religius) dalam kurikulum pembelajaran
15. Memberikan solusi yang tepat untuk memberikan hasil positif yang berkontribusi
mengatasi masalah minyak bumi menghasilkan manusia yang baik dan
(contoh hidrokarbon) yang semakin dapat mengaplikasikan pengetahuan dan
berkurang dengan sumber energi keterampilan sesuai dengan keIslaman
alternatif yang dapat diperbaharui. (Jamilah, et al., 2014). Hidrokarbon
16. Menyadari bahwa segala peristiwa merupakan salah satu materi kimia SMK.
yang ada di alam sudah termaktub konsep-konsep yang berlaku di dalam
dalam Al Qur’an. senyawa karbon dapat dikaitkan dengan
17. Menyadari bahwa menjaga nilai-nilai pendidikan karakter Islami
lingkungan adalah tugas manusia (Asmara, 2016).
sebagai khalifah dibumi.
18. Menikmati pembelajaran yang Hasil Pengukuran Karakter Peserta didik
mengandung nilai-nilai religius untuk Angket pengukuran karakter yang
pengembangan karakter. telah dikembangkan diuji cobakan kepada
19. Menyampaikan dengan baik cara 32 peserta didik kelas X TKR. Hasil
mengatasi dampak pembakaran
Lis Setiyo Ningrum, dkk., Pengembangan Karakter Religius Peserta Didik melalui …. 2495

pengukuran karakter peserta didik ditunjukkan oleh Gambar 2.

90 79,44
80
70 55,61
60
50
40
30
20
10
0
Karakter Awal Karakter Akhir

Gambar 2. Persentase peningkatan karakter peserta didik

Gambar 2 menyatakan bahwa ditandai dengan peningkatan sholat lima


karakter peserta didik mengalami waktu, sholat sunnah dan membaca Al
peningkatan. Rata-rata awal yaitu sebesar Qur’an.
55,61% dan rata rata setelah pembelajaran Model pembentukan karakter untuk
terintegrasi karakter religius sebesar menanamkan nilai-nilai positif (religius)
79,44%. Besarnya peningkatan karakter pada peserta didik sangat mungkin
peserta didik diuji dengan menggunakan uji dimplementasikan di sekolah, sekalipun
N-Gain. Hasil uji N-Gain didapatkan sekolah itu memiliki fasilitas pembelajaran
sebesar 0,54 yaitu dengan kategori yang relatif terbatas, asalkan guru
sedang. Hal ini disebabkan karena mempunyai semangat untuk
beberapa faktor diantaranya yaitu sulitnya mengimplementasikannya. Komitmen dan
mengukur karakter seseorang karena kemauan guru dalam mengembangkan
keterbatasan waktu. Karakter seharusnya aspek nilai-nilai religius dalam
dilakukan penilaian terhadap semua mata pembentukan karakter sangat penting.
pelajaran dan dalam waktu yang lama. Komitmen guru akan menjadi pengarah
Akan tetapi, dalam penelitian ini penulis sekaligus sumber energi dalam
berusaha membuat indikator-indikator yang mewujudkan sasaran yang diinginkan.
mendekati kecenderungan mendekati Pembiasaan untuk menggali nilai-nilai
menilai karakter peserta didik. Selain itu, karakter dari materi pelajaran (salah
peserta didik memulai dari awal satunya kimia) merupakan langkah yang
pengintegrasian nilai-nilai religius dalam tepat untuk ditingkatkan (Anggela, et al.,
mata pelajaran sehingga perlu adanya 2013).
pembiasaan sebagaimana dalam penelitian
SIMPULAN
yang dilakukan Faiziyah (2017). Hal ini
Dari hasil penelitian, maka dapat
dikuatkan oleh pendapat Sumarni dalam
diambil kesimpulan bahwa penelitian ini
penelitiannya menyatakan bahwa
menghasilkan instrumen angket yang
pembelajaran terintegrasi dapat
meningkatkan karakter peserta didik yang digunakan untuk mengukur karakter religius
2496 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 14, No. 1, 2020, halaman 2490 – 2497

peserta didik pada materi pembelajaran Implications for Science Teacher


Educators, Journal of Science and
kimia. Angket yang dikembangkan
Teacher Education, Vol 24, Hal 37–
mengintegrasikan antara nilai-nilai karakter 65.
religius dalam pembelajaran kimia pada
Creswell, J.W., 2013, Research Design,
materi hidrokarbon di SMK. Instrumen Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif,
dan Mixed, Edisi Ketiga.
angket yang dikembangkan menghasilkan
Terjemahan: Achmad Fawaid,
20 indikator yang dinyatakan valid dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
reliabel dengan harga validitas sebesar
Chusnani, D., 2013, Pendidikan Karakter
0,9028 dan reliabilitas sebesar 0,9037. Melalui Sains. Jurnal Kebijakan dan
instrumen angket efektif untuk mengukur Pengembangan Pendidikan, Vol 1,
No 1, Hal 11-19.
karakter religius peserta didik dengan rata-
rata peningkatan karakter religius peserta Febrianti, E., Haryani, S., dan Supardi, K.I.,
2015, Pengembangan Lembar
didik sebesar 0,54 sehingga termasuk Kerja Siswa (LKS) Materi Larutan
dalam kategori sedang. Penyangga Model Problem Based
Learning Bermuatan Karakter
Untuk Siswa SMA, Journal of
DAFTAR PUSTAKA Innovative Science Education, Vol
4, No 1, Hal 16-39.
Amrullah, A., Hadisaputo, S., dan Supardi,
K.I., 2017, Pengembangan Modul Faiziyah, A., 2017, Transformasi Nilai-Nilai
Chemireligiousa Terintegrasi Religius dalam Pembentukan
Pendidikan Karakter Bervisi SETS, Karakter (Studi Kasus pada Siswa
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, SMK Arrahmah Purwotengah
Vol 11, No 1, Hal 1872-1883. Papar Kediri, Intelektual Jurnal
Pendidikan Islam, Vol 7, No 1, Hal
Anggela, M., Masril, dan Darvina, Y., 2013, 17-18.
Pengembangan Buku Ajar
Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Jamilah, J., Najib, A.A., Dzulkhairi, M., Ariff,
Pada Materi Usaha Dan H., dan Ismail, N.N., 2014,
Momentum Untuk Pembelajaran Integration of Islamic input in
Fisika Siswa Kelas XI SMA, Pillar medical curriculum – Universiti
Of Physics Education, Vol 1, No 3, Sains Islam Malaysia (USIM)
Hal 63-70. Experience, The International
Medical Journal of Malaysia, Vol
Asmara, A.P., 2016, Kajian Integrasi Nilai- 13, No 2, Hal 73–77.
Nilai Karakter Islami dengan Kimia
dalam Materi Kimia Karbon, Jurnal Jamaluddin, D., 2013, Character Education
Pendidikan Sains UNIMUS, Vol 4, in Islamic Perspective, International
No 2, Hal 1-11. Journal of Scientific & Technology
Research, Vol 2, No 2, Hal 187-
Billingsley, B., Taber, K., Riga, F., dan 189.
Newdick, H., 2013, Secondary
School Student Epistemic Insight Mansour, N., 2008, Religious Beliefs: a
into the Relationships Between hidden variable in the performance
Science and Religion A Preliminary of science teachers in the
Enquiry, Research Science classroom, European Educational
Education, Vol 43, Hal 1715-1732. Research Journal, Vol 7, No 4, Hal
557-576.
Ceglie, R., 2013, Religion as a Support
Factor for Women of Color Saputro, A.N.C., TT, Pengintegrasian Nilai-
Pursuing Science Degrees: Nilai Relegius Dalam Buku
Pelajaran Kimia SMA/MA Sebagai
Lis Setiyo Ningrum, dkk., Pengembangan Karakter Religius Peserta Didik melalui …. 2497

Metode Alternatif Membentuk Religiosity and Faith of Learners,


Karakter Insan Mulia Pada Siswa, International Journal of Humanities
Seminar Nasional VIII Pendidikan and Social Science, Vol 6, No 11,
Biologi, Hal 304-310. Hal 2016.

Sutijan, Makhfud, H., Lestari, L., dan Pusat Kurikulum, 2010, Pengembangan
Chumdari, 2015, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Instrumen Penilaian Pendidikan Bangsa, Jakarta: Balitbang,
Karakter Terpadu, Jurnal Kemdiknas.
Paedagogia, Vol 18, No 2, Hal 1-9.
Trianto, 2013, Mendesain Model
Susilawati, 2012, Karakter Religius Pembelajaran Inovatif, Progresif,
Pembelajaran IPA, JPI, Vol xvii, No Konsep, Landasan, dan
1, Hal 112-113. Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Sunhaji, 2016, The Implementation of Jakarta: Kencana Prenada Media
Integrated in the Islamic Religion Grup.
Education as to Grow the

Anda mungkin juga menyukai

  • Skrip Si
    Skrip Si
    Dokumen94 halaman
    Skrip Si
    Slvie M Taim
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    Slvie M Taim
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Slvie M Taim
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen19 halaman
    Bab Ii
    Slvie M Taim
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Slvie M Taim
    Belum ada peringkat