Anda di halaman 1dari 14

1

MAKALAH
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen Pengajar : Marianty A. Sangkai, S.Pd, M.Kes
Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Endang Margianti ( 2017.C.09a.0883 )
2. Hendra Gustika Saputra ( 2017.C.09a.0890 )
3. Hendri Fransetiawan ( 2017.C.09a.09 )
4. Mia Yohana ( 2017.C.09a.0899 )
5. Pipik ( 2017.C.09a.0905 )
6. Selvia Resi ( 2017.C.09a.0909 )
7. Veronika ( 2017.C.09a.0912 )
8. Windy ( 2017.C.09a.0916 )
9. Yosep Ekstrada (2017.C.09a.0919 )
10. Yulita ( 2017.C.09a.0921 )
11. Yunira Priskila ( 2017.C.09a.0922 )

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini
memaparkan beberapa hal terkait “Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga”.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
telah memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.

Palangka Raya, 23 April 2020

Penyusun

iii
i
3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pelayanan Keperawatan Keluarga 3
2.2 Tujuan Pelayanan Keperawatan Keluarga 3
2.3 Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga 4
2.4 Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga 5
2.5 Kegiatan Pokok Asuhan Keperawatan Keluarga 5
2.6 Peran Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga 6
2.7 Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan di masyarakat mempunyai sasaran dari tingkat
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam hal ini terdapat peran dan
fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan keluarga yang merupakan unsur
penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri. Keluarga adalah
salah satu aspek terpenting dari perawatan. Keluarga merupakan unit terkecil
dalam masyarakat yang merupakan entry point dalam upaya mencapai kesehatan
masyarakat secara optimal. Keluarga juga disebut sebagai sistem sosial karena
terdiri dari individu-individu yang bergabung dan berinteraksi secara teratur
antara satu dengan yang lain yang diwujudkan dengan adanya saling
ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini,
keluarga mempunyai anggota yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau sesama
individu yang tinggal di rumah tangga tersebut (Andarmoyo, 2012).
Sehingga menjadi penting dalam membutuhkan pelayanan kesehatan seperti
halnya individu yang dapat melakukan tugas sesuai perkembangannya. Tingkat
kesehatan individu berkaitan dengan tingkat kesehatan keluarga begitu juga
sebaliknya tingkat kesehatan keluarga dapat mempengaruhi derajat
kesehatannya. Untuk itu jika terdapat disfungsi pada keluarga maka akan
berdampak pada satu atau lebih anggota keluarga bahkan keseluruhan keluarga.
Untuk itu diperlukan keperawatan keluarga yang merupakan pelayanan holistik
yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes RI, 2010).
Dalam hal ini diperlukan peran perawat untuk menunjang pelayanan
keperawatan keluarga agar menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia. Pelayanan keperawatan keluarga
merupakan salah satu area pelayanan keperawatan di masyarakat dengan
memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-
sumber dari profesi lain (Depkes RI, 2010).

1
2

Di Indonesia penerapan pelayanan kesehatan keluarga sudah dilakukan,


dilaksanakan, dan diterapkan melalui dengan adanya Program Indonesia Sehat
tetapi dalam melakukan peningkatan dalam pelayanan kesehatan keluarga masih
kurang disebabkan karena kurangnya fasilitas alat-alat kesehatan yang digunakan
untuk menunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam hal ini diperlukan
dukungan pemerintah dan masyakarat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan
menjadi lebih baik dan lebih maju.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pelayanan Keperawatan Keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayaanan keperawatan
keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan
keperawatan masyarakat (Perkesmas) perawatan kesehatan masyarakat
merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga, pada tatanan
komunitas yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, berlandaskan
pada etika dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994; Mc Closkey & Grace,
2001).

2.2 Tujuan Pelayanan Keperawatan Keluarga


Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah
mengoptimalkan fungsi dan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya. Sedangkan tujuan
khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan kemampuan keluarga dalam :
2.2.1 Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan
menangani masalah kesehatan meliputi :
2.2.1.1 Mengenal masalah kesehatan keluarga
2.2.1.2 Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi
masalah kesehatan keluarga
2.2.1.3 Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh

3
4

dan/atau keluarga yang membutuhkan bantuan sesuai dengan


kemampuan keluarga
2.2.1.4 Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis
dan sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga
2.2.1.5 Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2.2.2 Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
2.2.3 Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat
anggota keluarganya (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang
Pelayanan Keperawatan Keluarga)

2.3 Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga


Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah :
2.3.1 Keluarga sehat, memerlukan antisipasi terkait dengan siklus
perkembangan manusia dan tahapan tumbang, fokus pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
2.3.2 Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga
dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya
ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis
menular yang tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis,
penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu
(mental atau fisik).
2.3.3 Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr
%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil
resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan
balita dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan
usia lanjut jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
2.3.4 Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
5

2.4 Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien
sepanjang rentang kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga.
Berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
2.4.1 Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan
melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan
kesehatan baik individu maupun semua anggota keluarga, pemeliharaan
kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
2.4.2 Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap keluarga melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan
kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah,
pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan pemeliharaan
kehamilan, nifas dan menyusui.
2.4.3 Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah,
perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada,
ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir.
2.4.4 Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
atau keluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta
dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta,
patch tulang dan lain sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke,
batuk efektif pada penderita TBC, dll.
2.4.5 Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita (anggota
keluarga) ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh
masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

2.5 Kegiatan Pokok Asuhan Keperawatan Keluarga


Berdasarkan dengan lingkup pelayanan keperawtan keluarga, maka kegiatan
pelayanan keperawatan yang dilakukan mencakup :
6

2.5.1 Melaksanakan tindakan keperawatan (nursing treatment) sesuai


kebutuhan perkembangan keluarga.
2.5.2 Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait, seperti
tim medik, gizi, fisioterapi, dan lain-lain.
2.5.3 Melakukan observasi (pengamatan) dan pemantauan status kesehatan
seluruh anggota keluarga.
2.5.4 Melakukan tindakan kedaruratan dalam pelayanan keperawatan
keluarga.
2.5.5 Melakukan kontrol infeksi (infection control) dirumah.
2.5.6 Melakukan konseling baik yang bersifat dorongan maupun kritikal.
2.5.7 Melibatkaan keluarga dalam penanganan masalah kesehatan
anggotanya dan pemantauaan keteraturan atau kepatuhan klien dan
keluarga melaksanakan intervensi keperawatan dan pengoban.
2.5.8 Memfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber dikomunitas guna
menunjang penanganaan masalah kesehatan anggota keluarga.
2.5.9 Melakukan rujukan terutama kasus kontak serumah.
2.5.10 Melakukan perawatan tindak lanjut (follow up care) serta penilaian
hasil.
2.5.11 Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan keluarga.
2.5.12 Melakukan keperawatan kesehatan dirumah (home health nursing).
2.5.13 Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan keperawatan
keluarga. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan
Keperawatan Keluarga)

2.6 Peran Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga


Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan keluarga
diantaranya adalah :
2.6.1 Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan
yang ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
7

keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada


keluarga.
2.6.2 Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga secara terorganisir
dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan
perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan
mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam
fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi
pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat
tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat
menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil
yang telah didapat (Mubarak, 2005).
2.6.3 Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada keluarga tentang bagaimana tata cara hidup
sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh anggota keluarga
2.6.4 Sebagai pembela (Client Advocate)
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui
pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah
pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan
apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan
melindungi hak-hak klien (Mubarak, 2005). Tugas perawat sebagai pembela
klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-
8

hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah
sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
2.6.5 Sebagai Manajer Kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan keluarga diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
2.6.6 Sebagai Kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses
penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses
pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan.
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang
akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
2.6.7 Sebagai Perencana Tindakan Lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini
dapat diberikan kepada keluarga yang sudah mengalami perbaikan kondisi
kesehatan.
2.6.8 Sebagai Pengidentifikasi Masalah Kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
keluarga yang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan
yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan
rumah, observasi dan pengumpulan data.
2.6.9 Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan
dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien.
Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima
pelayanan dari banyak profesional (Mubarak, 2005). Pembawa perubahan
atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader) Pembawa
perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah atau
9

yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada
sistem.
2.6.10 Fasilitator
Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi kebutuhan
keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.

2.7 Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga


Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang akan
menjadi fokus keperawatan. Perbedaan fokus tergantung konseptualisasi keluarga
dari perawat tersebut. Jika dilihat keluarga sebagai latar belakang atau konteks
dari pasien individu, maka anggota keluarga secara individu merupakan fokus dan
proses keperawatan yang berorientasi secara individu. Dalam hal ini proses
keperawatan merupakan suatu proses yang kompleks dan bersifat dinamis dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis pada keluarga dan anggota keluarga
dengan metode ilmiah.
Berdasarkan hasil yang didapat diatas maka proses keperawatan keluarga
mengikuti pola keperawatan secara umum yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi (Andarmoyo, 2012). Untuk itu dalam
melakukan perawatan perlu dan harus melewati tahapan proses keperawatan
dengan benar dan baik serta secara berurutan. Untuk itu proses keperawatan baik
itu individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat harus dilakukan untuk
menunjang kesehatan yang lebih optimal.
Dalam hal ini proses keperawatan pada keluarga sudah diterapkan dan
dilaksanakan atau dilakukan. Penerapan proses keperawatan ini bukan hanya pada
keluarga tapi pada setiap kondisi atau keluhan yang dialami oleh
pasien/klien.Walaupun pada dasar peningkatan dalam pelayanan kesehatan
keluarga masih kurang disebabkan karena kurangnya fasilitas alat-alat kesehatan
yang digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam
hal ini diperlukan dukungan pemerintah dan masyakarat dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dan lebih maju.
10

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan keperawatan di masyarakat mempunyai sasaran dari tingkat
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam hal ini terdapat peran dan
fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan keluarga yang merupakan unsur
penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang merupakan entry
point dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat secara optimal. Untuk itu,
dalam memberikan pelayanan kesehatan maka perlu melewati tahapan proses
keperawatan. Dalam hal ini proses keperawatan pada keluarga sudah diterapkan
dan dilaksanakan atau dilakukan. Penerapan proses keperawatan ini bukan hanya
pada keluarga tapi pada setiap kondisi atau keluhan yang dialami oleh
pasien/klien.

3.2 Saran
Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya
menjadi seorang perawat profesional agar dapat lebih peka terhadap penerapan
asuhan keperawatan keluarga. Dengan dibuatnya asuhan keperawatan keluarga
mahasiswa dapat melakukan tindakan-tindakan yang secara otimal.

10
11

DAFTAR PUSTAKA
Agrina, Zulfitri R. 2012. Efektifitas Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap
Tingkat Kemandirian Keluarga Mengatasi Masalah Kesehatan di Keluarga.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 81-84.
Ali, H. Zaidin. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Andarmoyo, S. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep Teori, Proses, dan Praktik
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dion, Y., Yasinta B. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik.
Yogyakarta: Nuha Media.
Febrianti, Ida. 2014. Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga
Terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga Dalam Perawatan Kesehatan
Anggota Keluarga Pada Lansia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 61-70.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta: EGC.
Harlinawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi: Pustaka
As Salam.
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai