DOSEN:
Drs. Sayuti, MT
oleh
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
UU No 25 Tahun 2004 ini mempunyai tujuan yang sangat luas, yaitu untuk:
a. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antar-ruang,
antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
d. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan (Pasal 2).
Dalam Undang-Undangg Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perenencanaan Pembangunan
Nasional, dijelaskan tentang pendekatan-pendekatan dalam proses perencanaan yaitu: (Bagian Umum
point 3).
1. Penyusunan Rencana
Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu
rencana yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah, yaitu :
penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan
terukur.
masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan
berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang
dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan
pembangunan.
penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
2. Penetapan Rencana
Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya. Menurut Undang-Undang ini, rencana pembangunan jangka panjang
Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Undang-Undang/Peraturan Daerah, rencana pembangunan jangka
menengah Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Kepala Daerah, dan rencana
pembangunan tahunan Nasional/daerah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Kepala Daerah.
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang
secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian
sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan
sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja
mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak (impact).
Mengetahui Lokus: mengerti, mengetahui, dan memahami kondisi umum daerah yang
dijadikan sasaran pembangunan. Analisis kondisi umum daerah ini sangat penting, karena dengan
adanya analisis ini kita dapat mengetahui secara jelas kondisi objektif yang terdapat pada negara atau
daerah tersebut yang selanjutnya akan dijadikan sebagai landasan utama untuk menyusun rencana ke
depan secara realistis.
Salah satu sistem analisis yang dapat dilakukan untuk menilai kondisi umum suatu negara atau
daerah adalah dengan jalan membahas perkembangan indikator pembangunan yang terdapat pada
daerah tersebut untuk periode 5-10 tahun yang lalu. Selain itu, ada cara lain yang sering digunakan
dalam melakukan analisis kondisi umum daerah yaitu dengan menggunakan analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threat) atau biasa disebut sebagai Teknik Evaluasi Diri (Self Evaluation).
Tindakan nyata yang akan dilakukan serta jangka waktu yang dibutuhkan dari tujuan yang
ingin dicapai. Sasaran pada dasarnya ialah bentuk konkret dari tujuan yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan pembangunan sesuai yang direncanakan. Sedangkan target ialah sasaran yang lebih
konkret dan spesifik dalam bentuk kuantitatif yang harus dicapai pada waktu tertentu.
Penetapan sasaran dan target pembangunan daerah memerlukan teknik proyeksi tertentu
karena menyangkut dengan prediksi masa yang akan datang. Sasaran dan target pembangunan daerah
dapat bersifat makro, sektoral maupun wilayah.
Teknik penentuan dapat dilakukan berdasarkan kecenderungan (trend) yang terjadi di masa
lalu dengan memerhatikan data dan fakta yang tersedia. Dapat pula dilakukan dengan memerhatikan
perkiraan kemampuan daerah dalam melakukan investasi, baik dengan menggunakan dana
pemerintah, swasta atau masyarakat. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan menggunakan kombinasi
dari kedua cara tersebut, sehingga kelemahan masing-masing dapat dihilangkan.
4. Strategi Pembangunan
Strategi pembangunan daerah adalah cara atau jalan terbaik untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan semula. Penetapan strategi yang tepat untuk suatu negara dan daerah akan sangat
ditentukan oleh kondisi, potensi yang dimiliki dan permasalahan pokok yang dihadapi oleh suatu
negara atau daerah tersebut.
Bertujuan agar pelaksanaan berjalan secara kronologis, serta mengutamakan pencapaian
tujuan secara efektif dan efisien, dengan tepat dan terarah. Berikut merupakan contoh strategi
pembangunan seperti, strategi menyeluruh dan strategi parsial, strategi fokus dan strategi campuran.
JANGKA
NO STRATEGI PENGGUNAAN TUJUAN
WAKTU
MENENGAH
KEUNTUNGAN
1. KLASIK NORMAL DAN
MAKSIMUM
PANJANG
KEUNTUNGAN
2. EVOLUSI KRISIS PENDEK
MAKSIMUM
KEUNTUNGAN
3. PROSES KRISIS PENDEK
OPTIMUM
MENENGAH
KEUNTUNGAN
4. SISTEMIK NORMAL DAN
OPTIMUM
PANJANG
5. Prioritas Pembangunan
Prioritas berarti menjadi pusat perhatian dan tekanan utama dalam visi perencanaan
pembangunan. Hal tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan tertentu, baik dari segi dana, tenaga kerja,
sumber daya alam, dan lain-lainnya. Namun, dengan adanya prioritas tidak berarti membuat aspek
diluar prioritas menjadi tidak penting. Hal ini bertujuan agar tercipta pengoptimalisasisan terhadap
pencapaian sasaran pembangunan dengan dana dan sumberdaya yang terbatas.
Program dan kegiatan yang diprioritaskan haruslah layak dalam arti manfaatnya yang
diberikan adalah lebih besar dari biaya yang diperlukan untuk pelaksanaanya. Program dan kegiatan
tersebut sesuai dengan kondisi sosial ekonomi daerah bersangkutan sehingga pembangunan tidak
mendapatkan reaksi negatif dari masyarakat setempat.
Pemilihan dalam prioritas pembangunan haruslah dilakukan secara hati-hati agar perencanaan
pembangunan menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satunya prioritas pembangunan harus ditetapkan
dengan memperhatikan potensi dan permasalahan pokok daerah bersangkutan, selain itu pemilihan
prioritas juga harus berdasarkan pertimbangan tertentu, antara lain:
a. Berhubungan erat dengan visi misi pembangunan sebelumnya.
b. Meingkatkan sosisal ekonomi.
c. Merupakan sektor unggulan.
d. Mendukung dan bersinergi dengan kegiatan lainnya.
e. Manfaat dapat lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
f. Mencakup kehidupan sosial ekonomi.
6. Kebijakan Pembangunan
Kebijakan pada dasarnya adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah atau pemimpin elite
politik untuk menciptakan suatu kondisi tertentu yang perlu dilaksanakan dalam rangka mendorong
proses pembangunan daerah yang telah ditetapkan pada perencanaan. Setelah pelaksanaan kebijakan
yang diambil pemerintah selesai dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan maka
diperlukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.
Perumusan kebijakan pembangunan haruslah memperhatikan kebijakan pembangunan pada
tingkatan yang lebih tinggi, seperti kebijakan provinsi dan kebijakan nasional untuk mewujudkan
keterpaduan pembangunan dan perumusan kebijakan juga harus sesuai dan tidak berlawanan dengan
kondisi sosial budaya setempat agar pelaksanaan kebijakan tersebut tidak mendapat tentangan dan
reaksi negatif dari masyarakat daerah bersangkutan.
Selain itu, perumusan kebijakan pembangunan daerah juga perlu memperhatikan berbagai
aspek penting, seperti:
- Visi dan misi pembangunan.
- Kondisi dan potensi daerah.
- Permasalahan pokok pembangunan.
- Proyeksi pembangunan kedepan.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan dilakukan untuk melihat hasil dari keberhasilan
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan. Serta, dapat juga dievaluasi dengan cara melihat
hasil dari kebijakan tersebut dalam bentuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan
lapangan kerja atau peningkatan pendapatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Erly Suandy, Perencanaan Pajak, Edisi 1, 2001, Jakarta: Salemba Empat.
SUMBER LAINNYA
Slide PPT Bapak Drs. Sayuti, MT
UNSUR-UNSUR POKOK
INTERNET
https://www.slideshare.net/AnnisaFitri44/unsur-pokok-perencanaan-pembangunan-daerah diakses
pada tanggal 08 April 2020, pada pukul 10:15 WIB.
https://www.slideshare.net/muthiara/makalah-perencanaan-pembangunan diakses pada tanggal 09
April 2020, pada pukul 13:25 WIB.
https://prezi.com/q6zc78vtss4_/unsur-pokok-perencanaan-pembangunan-daerah/ diakses pada
tanggal 09 April 2020, pada pukul 16:03 WIB.