Islam
“Salam dan Istisnha’’
Nama : Kaswati
Nim : A031181365
Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Makassar, 2020
Salam dan Istisnha
A. As-salam
1. Pengertian As-salam dan Dasar Hukumnya
Secara bahasa as-salam atau as-salaf berarti pesanan. Seacra terminologis paar
ulama mendefinisiskan dengan “ Menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau
menjual suatu (barang) yang ciri-cirinya jelas denga pembayaraan modal lebih awal
sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari.
Untuk hal ini para fuqaha )ahli hukum islam) menamainya dengan Al-Mahawi’ij
yang artinya “barang mendesak” sebab dalam jual beli ini barang yang menjadi objek tidak
ada ditempat sementara kedua belah pihak telah sepakat utuk melakukan peembayaran
terlebih dahulu.
Dalam perjanjian As-salam ini pihak pembeli disebut As-salam ( yang
menyerahkan), pihak penjual disebut Al-Muslamuilaihi (oarnag yang diserahi) dan barang
yang dijadikan objek disebut Al-Muslam Fiih (barang yang diserahkan) serta harga yang
diserahkan kepada penjual disebut Ra’su Maalis Salam (modal As-salam).
Adapun yang menjadi dasar hukum pembolehan perjanjian jual beli dengan
pembayaran didahulukan ini disandarkan pada suart Al-Baqarah ayat 282 :
282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah
ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada
hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan
jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika
tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-
saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya.
janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan
janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu
membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian
dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),
kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka
tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan
(yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[179] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan
sebagainya.
Adapun hadis yang berkaitan dengan dengan As-salam, hadis yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim yang artinya :
Scribd.com. (2013, 13 November). Salam dan Istisnha. Diakses pada 22 April 2020, dari
https://www.scribd.com/doc/183810696/SALAM-DAN-ISTISHNA-docx343r534
Rumahfiqih.com. (2018, 16 Maret). Perbedaan Jual Beli Salam dan Istisnha. Diakses pada 22 April
2020, dari https://www.rumahfiqih.com/fikrah-549-perbedaan-jual-beli-salam-dan-ishtishna.html