JOURNAL READING
BLOK UROLOGI & REPRODUKSI I
“Pengaturan Cairan dan Elektrolit Dalam Setiap Rangkaian Usia”
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Ad’dhien Surya Permana Suprapto (019.06.0002)
Aulia Rinjani Lestari (019.06.0011)
Gusti Ayu Pradiipta Devi Suastina (019.06.0032)
I Putu Ryan Aryadana (019.06.0042)
Muhammad Rezki Al-Ayyubi (019.06.0062)
Yuni Asmilawati (019.06.0094)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan dan menyusun makalah yang
berjudul “Pengaturan Cairan dan Elektrolit Dalam Setiap Rangkaian Usia” tepat
pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi prasyarat sebagai syarat nilai
Journal Reading. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak
bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :
1 dr. Dian Rahadianti, S.Ked, M.Biomed selaku tutor Journal Reading
kelompok penulis.
2 Bapak/Ibu Dosen Universitas Islam Al-Azhar yang telah memberikan
masukan terkait makalah yang penulis buat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penulis
Abstrak ……………………………. v
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk Memahami Kadar Air Total Dalam Tubuh.
1.2.2 Untuk Memahami Perbedaan Kehilangan Cairan Tubuh Pada Bayi dan
Orang Dewasa.
1.2.3 Untuk Memahami Keadaan Protein Plasma.
1.2.4 Untuk Memahami Perbedaan Fungsi Ginjal Pada Bayi dan Orang
Dewasa.
1.2.5 Untuk Memahami Perbedaan Metabolisme Obat Dalam Setiap
Rangkaian Usia.
1.2.6 Untuk Memahami Peran Keperawatan Pada Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit.
1.2.7 Untuk Memahami Strategi Preventif Ketidakseimbangan Cairan dan
Elektrolit.
1.3 Manfaat
1.3.1 Pembaca Dapat Memahami Kadar Air Total Dalam Tubuh.
1.3.2 Pembaca Dapat Memahami Perbedaan Kehilangan Cairan Tubuh Pada
Bayi dan Orang Dewasa.
1.3.3 Pembaca Dapat Memahami Keadaan Protein Plasma.
1.3.4 Pembaca Dapat Memahami Perbedaan Fungsi Ginjal Pada Bayi dan
Orang Dewasa.
1.3.5 Pembaca Dapat Memahami Perbedaan Metabolisme Obat Dalam
Setiap Rangkaian Usia.
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar
Gangguan cairan dan elektrolit merupakan penyakit yang biasa terjadi
di semua masa hidup. Banyak faktor yang memiliki hubungan dengan
ketidakseimbagan ini. Dehidrasi atau over-hidrasi, kekurangan maupun
kelebihan garam dan air memiliki hubungan terhadap penyakit dan kematian
dengan peningkatan resiko yang beriringan dengan usia seseorang. Artikel ini
berfokus pada regulasi kadar air total dalam tubuh, protein plasma, fungsi
ginjal, dan metabolisme obat serta fisiologi keseimbangan cairan dan
elektrolit terhadap usia, peran keperawatan dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit.
2.3 Perbedaan Kehilangan Cairan Tubuh Pada Bayi dan Orang Dewasa
Kehilangan cairan tubuh dikategorikan menjadi yang “dapat dirasakan”
atau “dapat dihitung” dan “tidak dapat dirasakan” atau “tidak dapat dihitung”.
Kehilangan cairan tubuh yang “dapat dirasakan” merupakan kehilangan yang
dapat dihitung seperti urin, feses, darah, drainase lambung, dan emesis.
Kehilangan cairan tubuh yang “tidak dapat dirasakan” merupakan jenis
kehilangan cairan tubuh yang tidak dapat dihitung seperti cairan yang hilang
melalui pernapasan. Demam, peningkatan kedalaman dan kecepatan
pernapasan, dan kelembapan berpengaruh terhadap hilangnya cairan pada
individu (McLafferty et al., 2014).
Usia Dewasa
Semakin bertambah usia individu, maka semakin berkurang
kemampuan ginjalnya. Hal ini merujuk kepada gangguan untuk mensekresi
potassium (K+), ekskresi ion hidrogen (H+), menahan natrium, dan
reabsorpsi air. Orang dewasa lainnya juga mengalami penurunan aliran
darah ginjal, penurunan filtrasi glomerulus, klirens kreatinin, dan
kemampuan untuk mengkonsentrat urin. Ketika terjadi dehidrasi atau
hypovolemia, penurunan aliran darah ke ginjal juga membuat individu dapat
beresiko mengalami Cedera Ginjal Akut (Acute Kidney Injury, AKI).
Pertimbangan umur
Ada beberapa jenis obat yang membutuhkan 2 sampai 3 kali lebih lama
untuk diproses pada bayi dibandingkan pada orang dewasa. Eliminasi hati dan
ginjal menurun seiring bertambahnya umur. Terjadi juga peningkatan level
obat, dan toksisitas mungkin berkembang secara perlahan.
99% kalsium ditemukan pada tulang, dan 1%nya pada gigi dan
jaringan lunak. Serum protein yang abnormal dapat memicu kadar total
serum protein. Kadar kalsium terionisasi dapat mengukur bentuk dari
kalsium yang berada di CES. Kalsium dan fosfat memiliki hubungan
yang terbalik. Anak anak memiliki kadar serum kalsium yang lebih
tinggi dibandingkan orang dewasa, dan orang dewasa memiliki
penurunan kadar kalsium dalam rentang yang normal. Patofisiologi dari
hypokalsemia dan hiperkalsemia ditunjukkan pada tabel 4.
d. Bikarbonat
Bikarbonat memiliki peran yang penting dalam fungsi respirasi.
Kekurangan bikarbonat dapat menyebabkan asidosis dan peningkatan
laju respirasi untuk membuang lebih banyak karbon dioksida.
Kelebihan bikarbonat dapat menyebabkan alkalosis dan penurunan laju
respirasi untuk menahan karbon dioksida. Perubahan pada pH
berdampak pada keseimbangan elektrolit, aktivitas enzim, kontraksi
otot, dan fungsi seluler.
3.1 Kesimpulan
Anonim. 2015. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 29. Singapore : Elsevier.
Hall, John E. 2019. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 13. Singapore : Elsevier.
McGloin, S. (2015). The ins and outs of fluid balance in the acutely ill patient.
British Journal of Nursing, 24(1), 14-18.
McLafferty, E., Johnstone, C., Hendry, C., & Farley, A. (2014). Fluid and
electrolyte balance. Nursing Standard, 28(29), 42-49.
Metheny, N.M. (2012). Fluid and electrolyte balance: Nursing considerations (5th
ed.). Sudbury, MA: Jones & Bartlett Learning.
Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.