Anda di halaman 1dari 2

UJI SENSITIVITAS TERHADAP ANTIBIOTIK

Hasil Percobaan

NO ANTIBIO POTENS RESISTE INTERMEDI SENSIVI HASIL


TIK I (µg) N (mm) AT (mm) TAS (mm) PERCOBAAN
(mm)
1. Eritromisi 15 ≤ 13 14 - 22 ≥ 23 27
n : 15
2. Penisilin 10 ≤ 21 21-28 ≥ 28 34, 5
: 10
3. Azitromisi 13,5
n : 30
4. Vankomisi 30 < 10 10 - 11 ≥ 11 19
n : 18
5. Daptomisi 13, 5
n:2

PEMBAHASAN

Uji sensivitas bakteri merupakan uji untuk menilai kemampuan anti bakteri
menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri.

Percobaan dilakukan dengan menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang


diapuskan diatas Mueller-Hinton Agar dengan menggunakan kapas lidi dan diputar 60
derajat hingga 3 kali apusan pada cawan petri. Kemudian cakram antibiotik diletakkan di
permukaan media dengan memberi jarak. Antibiotik yang digunakan disini adalah
Eritromisin, Penisilin, Azitromisin, Vankomisin dan Daptomisin. Media kemudian diinkubasi
selama 18-24 jam.

Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode difusi agar dari prosedur
Kirby-bauer. Prinsip percobaan ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan
mikroorganisme yaitu zona hambatan yang akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar
cakram antibiotik. Diameter zona hambat ini menunjukkan sensitivitas bakteriterhadap
antibakteri.

Dari hasil pengamatan didapatkan zona bening di sekitar antibiotik Eritromisin


membentuk diameter sebesar 27 mm sehingga dapat disimpulka bahwa Pseudomonas
aeruginosa sensitif terhadap eritromisin. Hal ini sesuai dengan table standar yang
menyatakan bahwa nilai sensitif zona hambatan Eritromisin adalah ≥ 23 mm. Lalu zona
bening yang dibentuk disekitar antibiotik penisilin membentuk diameter 34,5 mm yang
menyimpulkan bahwa Pseudomonas aeruginosa sensitif terhadap antibiotik Penisilin. Sesuai
dengan table standar yang menyatakan bahwa nilai sensitif zona hambatan Penisilin adalah ≥
28 mm.

Pada bakteri Pseudomonas aeruginosa yang diberikan antibiotik vankomisin


membentuk zona bentuk sebesar 19 mm yang menandakan bahwa Pseudomonas aeruginosa
sensitif terhadap antibiotik vankomisin dimana sesuai table standar yang menyebutkan
bahwa nilai sensitif zona hambatan vankomisin adalah ≥ 11 mm

Sensifitas terjadi karena inhibitor sintesis protein yang menghambat aktivitas


transferase peptida dari ribosom bakteri sehingga menyebabkan antibiotik efektif membunuh
atau menghambat pertumbuhan bakteri. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
antibiotik eritromisin, penisilin, vankomisin memilikitingkat sensivitas yang baik dalam
menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa

Anda mungkin juga menyukai