Anda di halaman 1dari 6

Tes ini ditujukan agar pemerintah dan petugas kesehatan bisa mengetahui siapa saja orang yang

berpotensi menyebarkan virus Corona dan melakukan tindakan pencegahan agar jumlah kasus
COVID-19 tidak semakin bertambah.

Apa Itu Rapid Test?


Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang
diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila
ada paparan virus Corona.
Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang
tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu Anda ketahui,
pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan
pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.
Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah
pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung
keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.

Prosedur dan Interpretasi Hasil Rapid Test


Prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang
kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan
diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit
setelahnya.
Hasil positif pada rapid test menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus
Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam
tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk
antibodi terhadap virus Corona.
Oleh karena itu jika hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7–10 hari
setelahnya. Anda juga tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat.
Nah, bila hasil rapid test Anda positif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid
test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain, bukan yang
menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2.
Jadi, akan langsung dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna memastikan apakah benar
terdapat infeksi SARS-CoV-2. Selama menunggu hasil PCR, Anda harus menjalani isolasi
mandiri di rumah selama paling tidak 14 hari.
Selama isolasi, hindari berpergian dan kontak dengan orang lain yang tinggal serumah, sambil
menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak
setidaknya 1 meter dari orang lain dan kenakan masker saat harus berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu apa pun hasil rapid test-nya, pantau terus kondisi kesehatan Anda. Bila muncul gejala
COVID-19, seperti batuk, demam, suara serak, dan sesak napas, segera hubungi fasilitas layanan
kesehatan atau hotline COVID-19 untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Tidak Semua Orang Dapat Melakukan Rapid Test


Karena keterbatasan alat, tidak semua orang dapat menjalani prosedur ini secara serentak. Sejauh
ini, pemeriksaan hanya diprioritaskan untuk orang yang lebih berisiko terkena COVID-19.
Kriterianya antara lain adalah:

 Orang dalam pengawasan, yaitu yang memiliki demam ≥ 380C atau gejala gangguan
sistem pernapasan, seperti pilek, batuk, dan sesak napas, serta memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal, baik di Indonesia maupun luar negeri
 Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP)
 Orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien yang terkonfirmasi atau
kemungkinan besar positif COVID-19
 Masyarakat dengan risiko tertular paling tinggi, seperti petugas kesehatan di rumah sakit
yang menangani COVID-19
 Masyarakat yang bekerja di puskesmas atau klinik, serta masyarakat dengan profesi yang
interaksi sosialnya tinggi (TNI, polisi, pejabat publik, ulama, petugas bandara, atau
pedagang pasar)

Penentuan kriteria bisa dilakukan saat Anda ke puskesmas untuk bertemu dokter. Anda juga bisa
didatangi secara langsung oleh pihak puskesmas bila Anda memang terdata pada jejak kontak
ODP, PDP, atau pasien terkonfirmasi.
Bila berada di luar kriteria tersebut, Anda dianjurkan untuk tetap melakukan langkah
pencegahan penularan virus Corona dengan mencuci tangan secara rutin, menjaga daya tahan
tubuh, melakukan social distancing atau yang kini disebut physical distancing, serta tidak keluar
rumah kecuali untuk kepentingan mendesak.
Guna mengetahui seberapa besar kemungkinan Anda telah terinfeksi virus Corona, cobalah
fitur cek risiko tertular virus Corona yang disediakan secara gratis oleh Alodokter. Bila Anda
masih memiliki pertanyaan perihal virus Corona, Anda bisa chat dokter langsung melalui
aplikasi Alodokter. Di aplikasi ini, Anda juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di
rumah sakit.
Terakhir diperbarui: 27 Maret 2020
Ditinjau oleh: dr. Meva Nareza
Referensi

   
Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan 
1 hari yang lalu 

 
Demam dan tubuh terasa dingin saat berpuasa, apakah gejala virus corona?
Oleh: Hermawan

 Dijawab oleh Dokter


halo dok saya ingin bertanya dikarenakan demam merupakan salah satu gejala dari covid 19
apakah dalam keadaan perut kosong (puasa) merasakan demam...
1 Balasan 
13 jam yang lalu 
 
Batuk, tenggorokan panas, demam dan pilek, apakah gejala virus corona?
Oleh: Melania

 Dijawab oleh Dokter


Pagi dok. Saya mela, 3 hari yang lalu saya hanya batuk dan tenggorokan panas, namun
keesokannya saya demam juga pilek . Hari...
1 Balasan 
1 hari yang lalu 

 
Pilek, batuk, tenggorokan kering dan gatal, sesak dan bersin-bersin, apakah gejala virus
corona?
Oleh: Feby

 Dijawab oleh Dokter


Halo dok, saya umur 18. Saya merasakan gejala pilek hidung tersumbat, batuk sesekali,
tenggorokan kering dan gatal, sesak napas setiap saya tiduran...
 Diskusi Terkait Lainnya
Artikel Terkait

Kesehatan
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merencanakan Operasi Selama Pandemi
COVID-19

Kesehatan

Hasil Rapid Test COVID-19 Negatif, Apa Artinya?

Kesehatan
Mengenal Tes PCR untuk Mendiagnosis COVID-19

Kesehatan

Tampak Mirip, Ketahui Beda Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa

Kesehatan

Beragam Istilah Terkait Virus Corona dan COVID-19

Anda mungkin juga menyukai