3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
1
Vol. 2, No. 3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
aus. Sedangkan matrix bertugas mengikat sekam padi telah berhasil difabrikasi
dan melindungi serat agar bekerja dengan dengan metode teknologi metalurgi serbuk.
baik Beberapa penelitian yang dilakukan dari hasil pengujian fisik diperoleh bahwa
dengan mengunakan alumunium sebagai komposit matrik logam dengan
matrix logam yang dipadukan dengan abu penambahan abu sekam padi memiliki
terbang (fly ash) sebagai penguatnya. kerapatan lebih rendah dibandingkan
Aluminium yang dikenal mempunyai sifat dengan komposit Al/SiC tanpa sekam padi,
seperti ringan, tahan korosi, penghantar sedangkan sifat kekerasan dan kekuatannya
listrik yang baik digunakan sebagai matriks, jauh lebih besar dibandingkan Al/SiC tanpa
sedangkan fly ash digunakan sebagai penambahan abu sekam padi.
penguat. Aluminium yang digunakan Nayiroh.N (2008), komposit adalah
sebagai matrix adalah alumunium limbah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang
sampah kaleng minuman yang nantinya terdiri dari dua atau lebih bahan dimana
akan dihasilkan dari hasil pengecoran. sifat masing-masing bahan berbeda satu
Lebih dari 75% kaleng minuman diproduksi sama lainnya baik itu sifat kimia maupun
dengan bahan logam aluminium (Hasford fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil
dan Duncan, 1994). Bahan dasar kaleng akhir bahan tersebut (bahan komposit).
minuman aluminium (aluminium baverage Dengan adanya perbedaan dari material
cans) atau lebih dikenal kaleng minuman penyusunnya maka komposit antar material
soft drinks merupakan bahan manufaktur harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu
yang terdiri dari dua jenis alloy aluminium adanya penambahan wetting agent.
(AA) yaitu AA 3104 dan AA 5182 Komponen penyusunnya berfungsi sebagai
(Novellis, 2007). Fly ash yang merupakan penguat (reinforcement) dan pengikat
salah satu sisa (limbah) pembakaran batu (matrix)
bara banyak dibuang begitu saja. Aluminium adalah logam yang ringan
penggunaan fly ash pada MMC ini dan cukup penting dalam kehidupan
diharapkan dapat mampu menyelesaikan manusia. aluminium merupakan unsur
masalah yang ditimbulkan jika fly ash kimia golongan IIIA dalam sistim periodic
dibiarkan begitu saja. Penambahan fly ash unsur, dengan nomor atom 13 dan berat
pada perekayasaan material aluminium ini atom 26,98 gram per mol. Bebas aluminium
diharapkan dapat memberikan keuntungan mudah teroksidasi membentuk lapisan tipis
seperti, mengurangi biaya proses produksi, oksida (Al2O3) yang tahan terhadap korosi.
serta sebagai bahan penguat (reinforcement) aluminium juga bersifat amfoter yang
yang baik. mampu bereaksi dengan larutan asam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk maupun basa. Ssruktur kristal aluminium
mengetahui pengaruh penambahan limbah adalah struktur kristal FCC, sehingga
abu terbang (fly ash) terhadap kekerasan aluminium tetap ulet meskipun pada
dan ketangguhan material yang dihasilkan. temperatur yang sangat rendah. Aluminium
merupakan logam ringan yang mempunyai
2. Tinjauan Pustaka
ketahanan korosi yang baik dan hantaran
Akrom. M dkk (2010) melakukan listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik
penelitian tentang komposit matriks logam lainnya sebagai sifat logam.
(aluminium) yang berasal dari limbah Kaleng timah (ti-can) merupakan
kaleng minuman dengan penguat partikel pengembangan penemuan oleh seorang
silikon karbida dan penguat tambahan abu penemuan Nicolas Appert pada dasawarsa
2
Vol. 2, No. 3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
1880. Produk ini dikembangkan oleh logam cair kedalam cetakan, pembongkaran
seorang berkebangsaan Inggris, Peter dan pembersihan coran (T. Surdia dkk.,
Durant pada 1980-an. Berkat penemuan 1976).
produksi massal pada akhir abad ke-19, Callister (2007) uji kekerasan vickers
kaleng timah menjadi standart produk menggunakan indentor piramida intan yang
konsumen. Timah dipilih karena relative pada dasarnya berbentuk bujur sangkar.
tidak beracun dan menambah daya tarik Besar sudut antar permukaan-permukaan
kemasan karena mengkilat dan tahan karat. piramida yang saling berhadapan adalah
Kaleng juga merupakan lembaran baja yang 1360. Nilai ini dipilih karena mendekati
disalut timah (Sn) atau serupa wadah yang sebagian besar nilai perbandingan yang
dibuat dari baja dan dilapisi timah putih diinginkan antara diameter lekukan dan
tipis dengan kadar tidak lebih dari 1,00- diameter bola penumbuk pada uji kekerasan
1,25% dari berat kaleng itu sendiri. brinell (Dieter, 1987). Angka kekerasan
vickers didefinisikan sebagai beban dibagi
luas permukaan lekukan. Pada prakteknya,
luas ini dihitung dari pengukuran
mikroskopik panjang diagonal jejak.
Uji impact bertujuan untuk mengetahui
ketangguhan logam akibat pembebanan
Gambar 1. Kaleng minuman kejut pada beberapa macam kondisi suhu.
Ketangguhan adalah suatu ukuran energi
Fly Ash merupakan salah satu jenis yang diperlukan untuk mematahkan bahan.
partikulat yang dapat diklasifikasikan suatu bahan ulet dengan kekuatan yang
dalam debu. Abu terbang (fly ash) sebagai sama dengan bahan rapuh akan
limbah PLTU berbahan bakar batu bara. memerlukan energ perpatahan yang lebih
besar dan mempunyai sifat tangguh yang
lebih baik. Penurunan ketangguhan dapat
berakibat fatal, oleh karena itu ketangguhan
perlu diukur atau dikuantifitasikan secara
konvensional yang mana hal tersebut
dilakukan dengan uji impak/benturan.
Gambar 2. Fly ash 3. Metodologi Penelitian
Pengecoran logam merupakan proses
Adapun tahapan awal yang dilakukan
pencairan logam yang dimana selanjutnya
pada penelitian ini yaitu :
dituang kedalam rongga cetakan dan
a. Mempersiapkan alat dan bahan
dibiarkan membeku, sehingga akan
penelitian meliputi tungku, lade, pola,
terbentuk suatu model yang sesuai dengan
blower, stircoast, pasir cetak, aluminium
bentuk dan pola cetakan. Proses pengecoran
kaleng, fly ash, serta paduan minyak
ini adalah proses yang memberikan
tanah dan oli sebagai bahan bakar .
fleksibilitas dan kemampuan yang tinggi
b. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu
sehingga merupakan proses dasar yang
menyiapkan alat dan bahan pengujian,
penting dalam industry (Suhardi, 1987).
melakukan proses pembuatan spesimen
Untuk melakukan pengecoran, harus
dengan paduan (%) aluminium-fly ash
dilakukan proses seperti pencairan logam,
80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%.
pembuatan cetakan, persiapan penuangan
3
Vol. 2, No. 3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
4
Vol. 2, No. 3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
5
Vol. 2, No. 3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin
FA tertinggi berada pada spesimen dengan semakin ulet material maka akan semakin
variasi Al 80% : FA 20% paduan yakni kuat pula material tersebut serta semakin
sebesar 60,250 kg/mm². Perbedaan tingkat tidak memiliki sifat kekerasan.
kekerasan yang berfariatif menunjukan
Kesimpulan
bahwa dengan adanya penambahan dari fly
ash menyebabkan penetrasi indentor Adapun kesimpulan yang diproleh dari
terhadap spesimen tertahan karena adanya penelitian ini bahwa nilai kekerasan vickers
penguat. Sifat kekerasan Al-Fa yang Aluminium-fly ash menunjukan perbedaan
dihasilkan pada umumnya merupakan tingkat kekerasan yang berfariatif, ini dapat
fungsi dari kekuatan ikatan logam dimana terlihat pada tingkat kekerasan Al-FA
unsur silika, alumina, dan fero oksida yang terendah berada pada spesimen dengan
cukup tinggi didalam fly ash. variasai Al 60% : FA 40% yakni sebesar
Hall-petch merumuskan bahwa angka 49,785 kg/mm² dan tingkat kekerasan Al-
kekerasan logam berbanding terbalik FA tertinggi berada pada spesimen dengan
dengan akar kuadrat besar puntir, artinya variasi Al 80% : FA 20% paduan yakni
semakin kecil ukuran butir yang ada pada sebesar 60,250 kg/mm². Nilai kekuatan
suatu logam akan mempunyai area batas impact tertinggi berada pada Spesimen
puntir per-unit volume dari logam semakin dengan variasi Al 60% : FA 40% paduan
besar pula, maka kekerasannya cenderung adalah sebesar 0,162 J/mm² dan nilai
meningkat atau dengan kata lain kekuatan kekuatan impact terendah berada pada
bahan tersebut akan meningkat pula. Butir- spesimen dari variasi Aluminium 100%
butir yang membesar menyebabkan sebesar 0,056 J/mm², yang berbanding
terjadinya dislokasi maupun peningkatan terbalik dengan nilai kekerasannya. Dari
jumlah porositas. Deformasi yang terjadi hasil pengujian mekanis menunjukan
berhubungan dengan keterlibatan adanya bahwa Aluminium-fly ash yang dihasilkan
dislokasi pada butir. Besarnya butiran berupa ringan, kuat dan keras.
struktur mikro pada logam akan Daftar Pustaka
mempermudah pergerakan dislokasi dan
pada akhirnya menurunkan kekerasan. ____ASM Handbook vol 3, 2010),
Kekerasan dari suatu bahan berbanding Karakteristik Aluminium.
terbalik dengan kekuatan tarik Karena ____ASM Handbook vol 3, 2010)
pengertian dari kekerasan dan kekuatan Klasifikasi alumunium
tarik berbeda. Kekerasan adalah ketahanan (www.novelis.com, 2007). Komposisi
material terhadap deformasi local kimia kaleng minuman aluminium
(permukaan),sementara kekuatan tarik
adalah ketahanan material terhadap Akrom.M. 2010. Pembuatan Mmc Berbasis
deformasi plastis yang terjadi diseluruh Teknologi Metalurgi Serbuk dengan
permukaan material (global). Sehingga jika Bahan Baku Aluminium Dari Limbah
suatu bagian dari material memiliki Kaleng Minuman dan Aditif Abu Sekam
kekuatan yang baik, maka material tersebut Padi, Jurnal Pendidikan Fisika
semakin ulet sehingga memiliki sifat yang Indonesia 6, (UNNES).
semakin lunak dan tidak getas, Sementara Callister, W.D., 2001, Materials Science
itu sifat dari material yang memiliki and Engineering, 7th ed., John Wiley
kekerasan mempunyai sifat getas dan and Sons, USA.
cenderung tidak lunak atau ulet. Karena itu,
6
Vol. 2, No. 3, September 2017
e-ISSN: 2502-8944
ENTHALPY-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin