MANAJEMEN
RANTAI
PASOK
PERENCANAAN AGREGAT
07
Abstract Kompetensi
MPS dan OBM dalam Rantai Pasok Mampu mengidentifikasi dan membuat
berguna sebagai dasar pembuatan MPS dan OBM
perencanaan kebutuhan sumberdaya
serta jumlah item untuk produksi
hingga ketepatan produk sampai
tangan end user
Pembahasan
Indikator Pembelajaran
Tingkat kemampuan
mengindentifikasi dan membuat : 1. Master Production Schedulling (MPS) : prioritas produk,
pembelian material,pelaksanaan proses baik tenaga kerja dan mesin.
2. Bill Of Material (BOM)
Kelompok
Mampu mengidenfikasi dan membuat Master Production Schedulling (MPS), Bill Of Material
(BOM)
Master Production Schedule atau Jadwal Induk Produksi adalah perencanaan produksi
jangka pendek pada suatu perusahaan yang berisi tentang rencana menyeluruh serta
perinciannya dalam menghasilkan produk akhir (produk jadi). Dalam Jadwal Induk
Produksi juga memuat prioritas model produk yang akan diproduksi, jadwal
pembelian bahan-bahan produksi, jadwal pelaksanaan proses produksi dan jadwal
kerja karyawan serta jadwal operasional mesin. Jadwal Induk Produksi ini juga
bermanfaat dalam merencanakan kapasitas produksi dan kebutuhan material untuk
aktivitas produksi.
Interval waktu pada Jadwal Induk Produksi pada dasarnya tergantung pada jenis,
volume dan jangka waktu produksi untuk produk yang bersangkutan. Kebanyakan
perusahaan-perusahaan menggunakan interval waktu mingguan untuk jadwal induk
produksi ini, namun ada juga yang menggunakan interval waktu harian. Sedangkan
Horison waktu pada Jadwal Induk Produksi sangat tergantung pada karakteristik
produk dan jangka waktu produksi. Namun ada juga Jadwal Induk Produksi yang
mencakup beberapa mingguan hingga ke periode tahunan.
MPS ini pada umumnya disusun berdasarkan order (pesanan) pelanggan dan
perkiraan order (Forecast) yang dibuat oleh perusahaan sebelum dimulainya sistem
MRP.
Baca juga : Pengertian MRP (Material Requirement Planning) dan Tujuan
Penerapannya.
Contoh bentuk Master Production Schedule dibawah ini menunjukkan bahwa Interval
waktu MPS atau Jadwal Induk Produksinya adalah mingguan sedangkan Horizon
waktunya adalah tiga bulan. Dalam contoh MPS tersebut juga terdapat Model produk
yang akan diproduksi dan juga jumlah team produksi yang digunakan serta rencana
Output (keluaran) yang diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan penerapan MRP (Material Requirement Planning)
pada suatu perusahaan manufaktur.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasi : Dengan adanya MRP, setiap unit kerja dapat
terkordinasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional setiap
unit kerja pada perusahaan yang menerapkan MRP tersebut.
Berikut dibawah ini adalah 3 INPUT penting pada Material Requirement Planning
(MRP) atau Perencanaan Kebutuhan Material.
Inventory Status File (Berkas status Persediaan) : Inventory Status File ini
berkaitan dengan hasil perhitungan persediaan dan kebutuhan bersih untuk setiap
periode perencanaan. Setiap inventory atau persediaan harus memberikan informasi
status yang jelas dan terbaru mengenai jumlah persediaan yang ada saat ini, jadwal
penerimaan material ataupun rencana pembelian yang akan diserahkan ke pemasok.
Informasi ini juga harus meliputi Jumlah Lot (Lot sizes), Lead Time (tenggang
waktu), Safety Stock Level dan juga jumlah material yang rusak/cacat.
Bill of Materials (BOM) : BOM adalah sebuah daftar yang berisikan jumlah masing-
masing bahan baku, bahan pendukung dan sub-assy (semi produk) yang dibutuhkan
untuk membuat suatu produk jadi.
Bill Of Material atau sering disingkat BOM merupakan gambaran atau definisi
produk terakhir yang terdiri dari item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk
Baca Juga: Komponen & Siklus Akuntansi Biaya di Perusahaan Jasa, Dagang &
Manufaktur
Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan
untuk membuat suatu produk. BOM tidak hanya menspesifikasi produk tapi juga
berguna untuk pembebanan biaya dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus
dikeluarkan untuk karyawan produksi atau perakitan.
Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan
untuk membuat suatu produk.
Sebuah daftar hierarki dari material yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah
produk, menunjukkan jumlah setiap item yang dibutuhkan. Informasi-informasi lain
mungkin juga dimasukkan dalam BOM untuk planning dan costing.
Dokumen yang digunakan oleh sebuah perusahaan manufaktur atau bisnis lainnya
untuk meminta material dari inventory yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. BOM menunjukkan spesifikasi dari setiap item dan ‘wakil’ dari
perusahaan kepada pelanggan. Penghasil industri barang dan bahan mentah dapat
mendapat mengetahui kebiasaan membeli pelanggan-pelanggannya dari informasi-
informasi dalam BOM. BOM juga digunakan untuk keperluan accounting dengan
tujuan untuk mengkalkulasi harga dari produk yang dibuat.
Level 0: Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai komponen pembentuk dari
produk lain.
Level 1: Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 0. Pada
waktu bersamaan, komponen ini juga dapat merupakan sebuah produk jadi. Sebagai
gambaran, ban mobil juga dapat dijual terpisah sebagai produk jadi yang siap pakai.
Penggambaran Bill of Material dalam bentuk struktur produk itu memang lebih
mudah dimenegerti tetapi apabila jumlah dan level komponen sangat banyak maka
penggambaran dengan struktur produk menjadi tidak efisien.
Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri
secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Contohnya untuk membuat sebuah rumah.
Digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk
jadi. Contoh biaya untuk tukang kaca dalam membuat sebuah rumah.
Bill untuk perencanaan diciptakan agar dapat menugaskan induk buatan kepada bill of
materialnya. Sedangkan Phantom Bill adalah bill of material untuk komponen,
biasanaya sub-sub perakitan yang hanya ada untuk sementara waktu.
Low-Level Coding
Dilakukan atas suatu bahan dalam bill of material diperlukan apabila ada produk yang
serupa supaya dapat membedakannya diberikan kode.
Menampilkan level item tertinggi mendekati margin kiri dan komponen yang
digunakan pada item ini lebih menjorok ke margin sebelah kanan.
Adalah tipe dari BOM dan elemen kritis dalam menentukan stuktur produk dari
produk akhir. Modular BOM menentukan komponen material, dokumen, bagian-
bagian dan gambar-gambar rekayasa yang dibutuhkan untuk melengkapi sebuah sub-
assembly. Selama modular BOM sebagian besar berhubungan dengan produk fisik,
konsep tersebut akan dapat digunakan dalam berbagai macam industri. Modular BOM
digunakan oleh sistem informasi modern untuk melayani berbagai macam tujuan
seperti menentukan komponen-komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi
sebuah sub-assembly, dan menyediakan informasi biaya untuk setiap komponen dan
update informasi untuk keseluruhan sub-assembly.
Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang lebih efisien dan
fleksibel.
Pendekatan planning BOM akan efektif apabila terdapat perubahan proses yang
meningkat dan lingkungan yang kompetitif serta dinamik.
Peta Rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan-
bagian subassembly ke rakitan suatu produk. Akan terlihat bahwa peta rakitan
menunjukkan cara yang mudah untuk memahami :
Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagian dan akhiri
dengan lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan komponen mandiri
harus ditarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan diameter 6 mm.
Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh komponen telah
tercantum, masukkan nomer-nomor operasi rakitan bagian ke dalam lingkaran (jika
perlu), komponen yang terdaftar di sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah
bagian sub assembly.
Lingkaran yang menunjukkan rakitan tidak selalu harus menunjukkan lintasan stasiun
kerja atau lintasan rakitan atau bahkan lintasan orang. Tapi hanya benar-benar
menunjukkan urutan operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang diperlukan oleh tiap
operasi akan menentukan akan menetukan apa yang harus dilakukan operator.
Tujuan utama dari peta rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan antara
komponen, yang dapat juga digambarkan oleh sebuah gambar yang terurai. Teknik-
teknik ini dapat juga digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk
mengetahui urutan suatu rakitan yang rumit.Pada masa sekarang ini disaat daya saing
semakin dibutuhkan dikalangan perusahaan, inventory planning untuk demand
management dan sales forecasting sangat diperlukan agar suatu perusahaan dapat
1. Supply yang terdiri dari production & distribution efficiency dan resource availability
and flexibility
Business planning
Demand Management
Master Scheduling
Distribution planning
Demand Forecasting
Petunjuk Evaluasi Forecasts
Hasil Evaluasi Forecast
Forecast Error
Distribution Replenishment