Atletik 11 Rugby 10
Hoki 10 Dayung 10
Tinju 17 Renang 10
Hoki Es 10 Gulat 12
TINJAUAN PSIKOLOGIS
Olahraga juga dapat mengajarkan bagaimana berkompetisisecara jujur
(fair), bagaimana berusaha/berjuang maksimal, bagaimana memberi selamat
kepada lawan bila kalah, dan bagaimana menerima kemenangan dengan
kerendahan hati. Hal ini merupakan perilaku olahragawan yang diwariskan
oleh para leluhur. Hal penting yang dapt disimak dari peristiwa ini adalah
bahwa anak-anak yang belajar untuk bermain dengan giat dan jujur akan
membawa nilai-nilai perilaku ini sampai kepada dewasannya.
1. Kegembiraan
Kegembiraan adalah alasan pertama mengapa anak-anak
berolahraga. Bila orang tua tidak member kesempatan anak untuk
mendapatkan kegembiraan ini, maka anak-anak tidak akan pernah mengenal
olahraga secara aktif. Akan akan membawa serta teman-temannya untuk
bermain, belajar begaimana memainkan suatu permainan/olahraga,
merasakan nikmatnya berpanas-panasan, berkeringat, dan bahkan sering
pakaiannya menjadi kotor. Orang tua sering memperkelirukan antara
memperoleh kemenangan dan memperoleh kegembiraan. Menang dalam
olahraga merupakan ukuran keberhasilan dalam kehidupan orang dewasa,
sedangkan bagi anak-anak keberhasilan dalam olahraga adalah apabila ia
memperoleh kegembiraan .
2. Mempererat pergaulan
Sosialisasi merupakan suatu nilai besar dari olahrag. Olahraga
member kesempatan kepada anak-anak muda berkumpul dengan sebayanya
yang merupakan rangsangan dari lingkungannya. Makin banyak dia
berolahraga, makin banyak temannya. Hubungan pertemanan melalui
olahraga ini sering merupakan hubungan pertemanan seumur hidup. Anak-
anak hendaknya di dorong berkawan baik dengan anggota-anggota timnya
sendiri maupun dengan angota-anggota tim lawan. Maka bersama setelah
suatu pertandingan kecil, banyak memberi kesempatan untuk lebih saling
mengenal satu dengan yang lain. Disinilah “semangat” olahraga
sesungguhnya dapat lebih ditemukan.