Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PENELITIAN SAINS VOLUME 13 NoMER 3(D) 13310

Kelimpahan Populasi dan Pola Distribusi Remis (Corbicula sp)


di Sungai Borang Kabupaten Banyuasin

ENDRi JUNAIDi, EfFENDI P. SAGALA, DAN Joko


Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia

INTISARI: Penelitian untuk mengetahui kelimpahan dan pola distribusi Corbicula sp di Sungai Borang
Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan pada bulan Juli 2009 hingga September 2009. Penentuan lokasi
pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada
6 stasiun dengan 3 kali ulangan. Parameter fisika kimia yang diukur meliputi: suhu, kecerahan, kedalaman, pH,
substrat dasar perairan. Perhitungan dan identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi,
FMIPA Unsri, sedangkan analisis fisika dan kimia substrat dasar perairan dilakukan di Laboratorium Tanah,
Fakultas Pertanian, Unsri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan populasi Remis (Corbicula sp) Remis
Corbicula sp di Sungai Borang berkisar antara 8 ind/m2 - 33 ind/m2 . Analisis kelimpahan secara umum menunjukkan
tingkat kelimpahan yang rendah. Analisis indeks Morishita secara umum menunjukkan Pola distribusi Remis di
Sungai Borang termasuk kategori mengelompok (Id > 1) dan seragam (Id < 1)
KATA KUNCI: kelimpahan, pola distribusi, Corbicula sp., sungai Borang

ABSTRAct: The research which purposed to know the abundance and distribution pattern of Remis (Corbicula
sp) at Borang River Banyuasin Regency South Sumatera Province has been conducted from July to September 2009.
The sampling was done by Purposive Random Sampling method. Sample was taken at Borang River in 6
stations. The parameter which observed consist of temperature, Brightness, depth, pH and substrate. Analyzed
and identification sample was conducted at zoology laboratory, Departement of Biology, Mathematics and Natural
Science Faculty, Sriwi- jaya University. The sample of substrate analyzed at Soil Laboratory, Departement of Soil,
Agriculture Faculty, Sriwijaya University. The results of this research showed the abundance value of Remis (Corbicula
sp) population is about 8 ind/m2 to 33 ind/m2 . based on the Morishita’s index analysis concluded that Corbicula sp
distribution pattern in Borang river classified in clumped category (Id > 1) and uniform (Id < 1).
KEYWORDs: abundance, distribution pattern, Corbicula sp., Borang river

September 2010

1 PENDAHULUAN
liki sifat hidup relatif menetap atau tidak berpindah-
pindah meskipun kualitas air tidak mengalami

S
ungai merupakan suatu bentuk ekositem peruba- han, menghuni habitat dalam jangkauan
aquatik yang mempunyai peran penting dalam daur luas dengan berbagai kondisi kualitas perairan,
hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan masa hidup yang cukup lama (bergantung pada
air (catchment area) bagi daerah di sekitarnya, jenisnya dapat selama beberapa hingga dua tahun)
sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi sehingga memungkinkan untuk merekam kualitas
oleh karak- teristik yang dimiliki oleh lingkungan. lingkungan disekitarnya, ter- diri beberapa jenis
Perairan su- ngai mempunyai komponen biotik dan yang memberikan respon berbeda terhadap kualitas
abiotik yang saling berinteraksi membentuk air, relatif lebih mudah diidentifikasi dan mudah
ekosistem yang saling mempengaruhi. Komponen pengumpulannya, sehingga Remis lebih sering
ekosistem sungai akan terintegrasi satu sama digunakan sebagai indikator kualitas perairan
lainnya membentuk suatu ali- ran energi yang akan [2]
. Ditambahkan Mason[3] bahwa Molusca bivalvia
mendukung stabilitas ekosistem banyak digunakan secara luas sebagai bioindikator
tersebut[1]. lingkungan pantai dan perairan air tawar (freshwater
Remis (Corbicula sp) merupakan salah satu kom- ).
ponen penting dalam ekosistem perairan baik seba- Padatnya pemukiman masyarakat, industri
gai komponen rantai makanan, maupun sebagai in- PLTGU Borang yang berada di pinggiran Sungai
dikator pemantauan kualitas perairan. Remis memi-
Borang diduga akan menimbulkan masalah
pencemaran eko- sistem perairan yaitu semakin
menurunnya kualitas
Ⓧc 2010 FMIPA Universitas Sriwijaya 13310-50
ENDRi DKK./KELIMPahan PoPULasi DAN ... JurNAL PENELITIan SAINS 13 3(D) 13310
perairan akibat bahan-bahan pencemaran yang dengan Id = Indeks sebaran Morishitia, n = Jumlah
terus bertambah, sehingga baik langsung maupun ulangan pengambilan contoh, xi = jumlah individu
tidak langsung akan mengganggu keseimbangan pada setiap ulangan pengambilan contoh, dan N =
faktor eko- logis perairan yang berpengaruh Jumlah individu total yang diperoleh dalam
terhadap kelimpa- han populasi Remis dan pola pengam- bilan contoh. Kriteria: Id < 1 berarti
distribusinya sehingga perlu dilakukan penelitian penyebaran spe- sies seragam, Id = 1 berarti
untuk mengetahui kelimpa- han populasi dan pola penyebaran spesies secara acak, dan Id > 1 berarti
distribusi Remis di perairan Sungai Borang Penyebaran mengelompok.
Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin
Sumatera Selatan. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
se- bagai sumber informasi ilmiah bagi pemerintah Berdasarkan hasil pengambilan sampel Corbicula sp
daerah setempat tentang kelimpahan populasi Remis yang telah dilakukan pada 6 stasiun pengamatan di-
(Corbic- ula sp) dan pola distribusinya di Sungai dapatkan kelimpahan Corbicula sp di Sungai Borang
Borang, yang berguna untuk pemantauan terhadap pada bulan Juli 2009 berkisar antara 8 ind/m 2 - 17
kondisi ekolo- gis akibat dari berbagai aktivitas yang ind/m2. Kelimpahan populasi tertinggi ditemukan
dilakukan oleh masyarakat dan PLTGU Borang di pada stasiun III dan stasiun V yaitu sebanyak 17
Sungai Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. ind/m2, sedangkan terendah pada stasiun II dan VI
yaitu 8 ind/m2. Sedangkan Kelimpahan populasi
Cor- bicula sp pada bulan Agustus 2009 berkisar
2 METODE PENELITIAN
antara 8 ind/m2 - 33 ind/m2. Di mana Kelimpahan
populasi Corbicula sp tertinggi pada stasiun III yaitu
Penentuan stasiun pengambilan sampel dilakukan
setelah survei lokasi dengan menggunakan metode sebanyak 33 ind/m2 sedangkan terendah pada
Purposive Random Sampling pada 6 (enam) lokasi sta- stasiun IV yaitu 8 ind/m2. Pada bulan September
2009 Kelimpahan populasi Corbicula sp berkisar
siun pengamatan di Sungai Borang.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sam- antara 8 ind/m2 - 33 ind/m2. Kelimpahan populasi
Corbicula sp tertinggi pada stasiun III yaitu
pai bulan September 2009 di Sungai Borang Kabu-
sebanyak 33 ind/m2 dan teren- dah pada stasiun I
paten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Pengam- bilan sampel dilakukan satu kali setiap dan stasiun IV yaitu 8 ind/m2.
bulan selama 3 bulan dimulai pukul 08.00 pagi Hasil studi terhadap kelimpahan Populasi
sampai dengan sele- sai. Perhitungan kelimpahan Corbicula sp (ind/m2) pada 6 stasiun pengamatan di
populasi Corbicula sp dilakukan di Laboratorium perairan Sungai Borang disajikan pada Gambar 1.
Ekologi Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Sriwijaya. Analisis subs- trat dasar perairan
dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya.
Pengamatan kualitas air, meliputi faktor fisika
dan faktor kimia. Faktor fisika yang diamati
meliputi: suhu, kecerahan, kedalaman, tekstur
substrat. Fak- tor kimia yang diamati meliputi pH
air, pH substrat, C-Organik.
Analisis data Kelimpahan populasi Remis (Cor- GAMBAr 1: Kelimpahan Populasi Corbicula sp pada
bicula sp) dilakukan dengan menghitung jumlah pada bulan Juli - September 2009
Remis (Corbicula sp) yang didapatkan. Selanjutnya
data yang diperoleh dihitung dengan rumus sebagai Tingginya Kelimpahan populasi pada Stasiun III
b
e 1000 dibandingkan
r (S) kelima stasiun
N pengambilan
i
= sampel lain- nya
k A
u disebabkan kondisi
t stasiun ini cukup
: mendukung untuk
kehidupan
Corbicula sp
dimana parameter
dengan N = Kelimpahan per m2, S =
13310-51
ENDRi DKK./KELIMPahan PoPULasi DAN . . . JurNAL PENELITIan SAINS 13 3(D) 13310
Jumlah rata- fisika yang diukur pada II yaitu hanya mencapai berupa suhu dalam
rata individu Remis stasiun ini mempunyai 8 ind/m2 pada keadaan normal rata-rata
yang didapat,×dan A = kecera- pengambilan sampel 32,3◦C, pH Substrat 5,00
Luas area cetakan 20cm han yang paling tinggi bulan Juli 2009 dan C- Organik yang
20cm. yaitu 37 cm, sedangkan pada bulan paling tinggi yaitu
Analisis data Pola temperatur rata- rata Agustus dan September 4,89%.
distribusi Remis yaitu 31,3 terendah tidak ditemukan adanya Dari hasil analisis di
(Corbicula sp) pada tiap dibandingkan kelima Corbicula sp. Corbicula sp laboratorium, terlihat
lokasi penelitian stasiun lainnya dan pada stasiun II ini lebih bahwa kandungan C-
ditentukan dengan kedalaman berkisar dipengaruhi oleh faktor Organik yang paling
Indeks Morishita[4]. antara 35 - 100 cm kecerahan yang rendah tinggi ada pada sta- siun
Indeks pada saat pengambilan yaitu 20 cm. Kedala- II yaitu 4,89%. pada
Penyebaran/dispersi sampel. Analisis man perairan yang Stasiun II yaitu daerah
jenis: kimiawi me- nunjukkan terukur pada saat
pemukiman penduduk.
stasiun III mempunyai pengambilan sampel
Hal ini menunjukkan
pH substrat yaitu 5,52 berkisar antara 50 cm -
bahwa
dan C-Organik paling 100 cm. Dari hasil
rendah yaitu 1,68%. pengukuran kedalaman
Id = yang dilakukan terlihat
n 2
x .Σ Kelimpahan
i n bahwa Sungai Borang
1− populasi
Σ telah mengalami
N Corbicula sp pendangkalan. Pen-
pada stasiun I dangkalan bisa terjadi
pada dengan cara sedimentasi
pengambilan dasar sungai dari bagian
sampel bulan hulu sungai maupun
September dari daratan yang berada
N (N − 1) dida- di sekitarnya sungai.
Sedimentasi sungai akan
patkan kelimpahan usaha dan/atau kegiatan menyebabkan kekeruhan
populasi Corbicula sp pembangkit listrik yaitu air dan menutupi subs-
yaitu 8 ind/m2. Pada maksimal 40 derajat trat dasar sungai,
bulan Juli dan Agustus Celcius. sehingga menyebabkan
2009 tidak dida- patkan Suhu yang tinggi bisa kematian pada Corbicula
adanya Corbicula sp. Hal dinetralisir dengan sp yang hidup di dasar
ini diduga dipenga- ruhi proses pasang surut, sungai. Hal ini diduga
oleh suhu yang tinggi tetapi limbah thermal menyebabkan
yang mencapai 41◦C. Pe- yang masuk ke dalam kelimpahan populasi
ngukuran suhu di sungai terjadi secara Corbic- ula sp pada
lapangan, menunjukkan kontinu, sehingga stasiun ini menjadi lebih
bahwa sta- siun I sebaran limbah thermal rendah, karena ketika
mempunyai suhu rata- menjadi lebih luas ketika kondisi perairan surut,
rata berkisar antara 31,3 kondisi su- ngai dalam kedalaman bisa men-
- 40,6◦C yang keadaan surut sehingga capai 0 meter, bahkan
merupakan outlet dari limbah thermal yang permukaan substrat
limbah thermal masuk ke badan air tidak menga- lami penyinaran
dari industri PLTGU mampu dinetralisasi langsung dari matahari.
Borang. Pada stasiun ini dengan segera. Keadaan Permukaan substrat
suhu bisa mencapai tersebut membuat suhu dasar yang menjadi
41◦C hal ini bisa air di daerah yang habitat hidup Corbicula
menyebabkan kema- terkena dampak menjadi sp mengalami
tian terhadap larva lebih tinggi sehingga kekeringan karena
Corbicula sp., hal ini organisme yang tidak adanya penurunan debit
tidak sesuai dengan toleran terhadap suhu air sehingga terjadi
Peraturan Menteri tinggi akan mati atau peningkatan suhu yang
Negara Lingkungan bermigrasi. cepat bahkan dapat
Hidup No. 08 Tahun . Kelimpahan populasi mencapai batas letal
2009 tentang baku Corbicula sp pada stasiun organisme. Pengu-
mutu air limbah bagi kuran parameter lainnya
13310-52
ENDRi DKK./KELIMPahan PoPULasi DAN . . . JurNAL PENELITIan SAINS 13 3(D) 13310
bahan organik ini makanan yang ada di kedalaman adalah subtrat dasar di 6
berasal dari jamban substrat dasar. sangat besar. Faktor stasiun penga- matan di
yang langsung berada Corbicula sp tidak kedalaman Sungai Borang terdiri
tepat di aliran sungai. menyukai perairan berpengaruh terhadap atas pasir, lumpur dan
Kandungan bahan or- yang mempun- yai arus hewan benthos pada liat. Analisis tekstur
ganik yang tinggi akan yang deras. Selain itu, jumlah je- nis, jumlah substrat dasar perairan
menyebabkan Kedua stasiun ini individu, dan menun- jukan bahwa
kelimpahan Cor- bicula mempunyai pH di biomassa. Sedangkan pada stasiun I sampai
sp menjadi rendah, hal bawah 5 yaitu Stasiun faktor fisika yang lain stasiun VI meru- pakan
ini diduga bahan IV mem- punyai pH adalah pasang surut perairan dengan dasar
organik yang tinggi substrat yaitu 4,70 dan perairan, hal ini berlempung. Corbicula
menyebabkan oksigen Stasiun VI mem- berpengaruh pada pola sp yang termasuk kelas
yang terlarut men- jadi punyai pH 3,88. penyebaran benthos. Bivalvia, kebanyakan
rendah. Sisa-sisa Sedangkan keempat Analisis tekstur Bivalvia
bahan organik seperti stasiun lainnya
hidup di laut terutama di Corbicula sp yang masih
sampah, kotoran mempunyai pH
daerah littoral, sebagian hidup, dite- mukan juga
hewan, kotoran substrat rata-rata di cangkang-cangkang
di daerah pasang surut,
manusia. Bahan- atas 5. Dera- jat Corbicula sp yang telah
dan air tawar. Umumnya
bahan or- ganik ini keasaman antara 5 - 9 terda- pat di dasar mati. Hasil perhitungan
tidak mengalami merupakan perairan perairan yang jumlah cangkang-
proses pembusukan yang mengandung berlumpur atau berpasir cangkang Corbicula sp
yang dilakukan oleh derajat keasaman yang [5] yang didapatkan per
ditambahkan
organisma saprovor, baik. Nilai pH di bawah stasiun pengamatan.
Dharma[2] Corbicula sp
dalam hal ini di- 5 atau di atas 9 sangat Total cangkang Corbicula
hidup di
gunakan oksigen yang tidak menguntungkan dasar sungai yang sp setiap sta- siun dapat
larut dalam air, makin bagi kebanyakan berlumpur bersih atau dilihat pada Gambar 2.
banyak bahan organik makrozoobenthos. berpasir. Hasil analisis
yang mengalami Kelimpahan populasi diatas menunjukkan
pembusukan, makin Corbicula sp pada bahwa Sungai Bo- rang
banyak pula oksigen stasiun V yaitu 17 mempunyai substrat
yang terpakai dalam ind/m2 pada dasar berlempung,
proses itu. Karena itu pengambilan sampel substrat berlempung
kadar oksigen dalam pada bu- lan Juli 2009 bukan merupakan
air akan menu- run sedangkan pada bulan habitat alami Corbic- ula
dan merugikan Agustus dan September sp.
organime yang untuk 2009 tidak ditemukan Macam dari substrat GAMBAr 2: Total
hidupnya memerlukan adanya Corbicula sp. sangat penting dalam Cangkang Corbicula sp
banyak oksigen. perkem- yang Di dap- atkan pada
Stasiun V terletak di Bulan Juli - September
Ditambahkan Mason[3] dekat PLTGU Apung I, bangan komunitas 2009
dampak polusi bahan dimana kedalaman hewan benthos. Pasir
organik bagi pengambilan sampel cenderung memudahkan
Kelimpahan cangkang-
kehidupan organ- isme pada stasiun ini untuk bergeser dan
cangkang Corbicula sp
di sungai adalah berkisar antara 100 cm bergerak ke tempat lain.
yang ditemukan
menurunkan kadar - 120 cm. Peningkatan Substrat berupa lumpur
memperlihatkan kondisi
oksigen yang tersedia kedalaman air biasanya mengandung
ekologis Sungai Borang
di air. berkaitan dengan sedikit oksigen dan
itu sendiri. Corbicula sp
Kelimpahan peningkatan tekanan karena itu organisme
yang tidak mampu
populasi Corbicula sp air. Perubahan tekanan yang hidup didalamnya
bertahan hidup akan
di Stasiun IV dan air ditempat-tempat harus dapat beradaptasi mengalami kematian.
stasiun VI mempunyai yang berbeda pada keadaan ini. Pada Kondisi perairan sangat
kelimpahan populasi kedalamannya sangat umumnya substrat dasar menentukan kelimpahan
yaitu 8 ind/m2. Kedua berpengaruh bagi ke- yang berlumpur dise- dan penye- baran
stasiun ini terletak di hidupan hewan yang nangi oleh hewan organisme di dalamnya,
muara parit se- hingga hidup di dalam air. benthos daripada dasar akan tetapi setiap or-
mempunyai arus yang Perubahan tekanan di yang berupa pasir. ganisme memiliki
cukup deras yang dalam air sehubungan Hasil penelitian yang kebutuhan dan preferensi
mem- buat tercucinya dengan perubahan didapatkan, selain lingku- ngan yang
mene- mukan jumlah
13310-53
ENDRi DKK./KELIMPahan PoPULasi DAN . . . JurNAL PENELITIan SAINS 13 3(D) 13310
berbeda untuk hidup punyai kandungan C- Kelimpahan populasi I
yang terkait dengan Corbic- ula sp yang n
Organik 4,28% dan
karakteristik rendah dibandingkan d
3,29%. Ke- dua stasiun
lingkungannya. dengan kelimpahan e
ini berada di Muara
Dari hasil analisis C- cangkang-cangkang k
parit. Stasiun IV ter-
Organik di Corbicula sp yang telah s
dapat di muara Parit
Laboratorium Tanah, mati. M
Nangka yang hulunya
didapatkan nilai C- Pola distribusi o
tepat ke arah
Organik berkisar antara diartikan sebagai ri
pemukiman penduduk.
1,68% - 4,89%. Nilai C- susunan anggota s
Sedangkan stasiun VI,
Organik yang terendah populasi dalam satuan h
merupakan muara
ter- dapat di stasiun III, waktu dan suatu ruang. it
parit Pemukiman a,
sedangkan kandungan Indeks Morishita
Penduduk. Di- mana P
C-Organik yang Corbicula sp pada 6
aliran parit tersebut B
tertinggi terdapat di stasiun pengamatan di
membawa bahan =
Stasiun II. Kandungan Sungai Borang pada
organik dari daratan. P
C- Organik yang tinggi bulan Juli 2009 sampai
disebabkan oleh Septem- ber 2009 o
Dampak polusi bahan l
buangan limbah rumah dapat dilihat pada
organik bagi a
tangga baik sampah Tabel 1.
kehidupan organisme D
rumah tangga maupun
di sungai adalah is
ko- toran manusia yang TABEL 1: Indeks
menurunkan kadar tr
secara langsung Morishita Corbicula sp
oksigen yang tersedia i
dibuang di Sungai pada bulan Juli -
di air. Kandungan C- September 2009 b
Borang. Kandungan C-
Organik terendah u
Organik yang tinggi BP IM Kriteria
terdapat di stasiun III si
juga ter- dapat pada Juli 0.8 Id
yaitu 1,68%. Stasiun III
stasiun IV dan VI
merupakan stasiun Agustus 3.6 Id Hasil analisis Indeks
masing-masing mem-
yang banyak terdapat September 2.4 Id Morishita, pola
Eceng gondok, hal ini Ket: distribusi Cor- bicula sp
menunjukkan bahwa B pada Bulan Juli 2009 di
terjadi penyerapan P Sungai Borang
bahan organik oleh mempunyai pola
eceng gondok sehingga = distribusi seragam
menyebabkan kadar (uniform), hal ini
bahan C-Organik B berdasarkan indeks
menjadi rendah. u Morishita 0,8 Id ¡ 1.
Kualitas perairan l Pola dis- tribusi yang
Sungai Borang a seragam dikarenakan
berdasarkan pa- n ketika pengambi- lan
rameter fisika dan sampel kondisi sungai
kimia perairan dalam keadaan surut,
P
menunjukkan kua- litas se- hingga luas
e
yang rendah sehingga permukaan air lebih
n
dapat mengeliminir kecil dan luas su- ngai
g
biota perairan yang menyempit. Pola
a
tidak toleran terhadap distribusi Corbicula sp
m
perubahan kua- litas a
pada bulan Agustus
perairan. Penurunan t
mempunyai Pola
kualitas sungai akan a
distribusi mengelom-
bera- kibat terhadap n
pok, mempunyai indeks
berubahnya ,
Morishita 3,6. Kondisi
keseimbangan I
yang hampir sama
komponen ekosistem M
terjadi pada bulan
baik abiotik maupun September 2009, ni- lai
biotik. Keadaan yang indeks Morishita yang
=
menjadi nyata adalah didapatkan yaitu 2,4
artinya Id > 1, berarti
13310-54
ENDRi DKK./KELIMPahan PoPULasi DAN . . . JurNAL PENELITIan SAINS 13 3(D) 13310
Pola distribusi pada mengelompok. Substrat dasar liat. Kestabilan substrat
bulan September Pengambilan sampel perairan menentukan dipengaruhi oleh
cenderung pada distribusi dalam suatu penangka- pan kerang
kedua bulan ini Corbicula sp itu sendiri perairan karena di secara terus menerus
menunjukkan kondisi yang memiliki zonasi dalam substrat ter- dikarenakan substrat
sungai dalam keadaan tertentu berdasarkan dapat sumber makanan. teraduk oleh alat
pasang, debit air sungai kedalaman. Menurut Karakteristik sedimen tangkap. Ditambahkan
menjadi lebih besar dan Tarumingkeng [4] akan mempengaruhi Dharma[2] Corbicula sp
permukaan air sungai menyatakan bahwa distribusi dan hidup di dasar sungai
menjadi lebih luas adanya sifat individu kelimpahan Corbic- ula yang berlumpur bersih
sehingga titik yang bergerombol (gre- sp. Menurut Nybakken[6] atau berpasir.
pengambilan sampel garios) disebabkan perbedaan pola dis- Hasil analisis
pada stasiun tertentu karena adanya tribusi organisme terhadap pH H2O
men- jadi lebih luas dan keseragaman habi- tat intertidal dapat substrat berki- sar
kedalaman yang lebih sehingga terjadi disebabkan oleh adanya antara 3,88 - 5,52. Nilai
tinggi. pengelompokan substrat dasar perairan pH terendah terdapat
Pola distribusi pada ditempat yang banyak yang ditempati. Subs- pada stasiun VI,
bahan makanan. Pada trat dasar Sungai Borang rendahnya nilai pH
pengambilan sampel
bulan Agustus dan umumnya hewan hidup merupakan substrat substrat terse- but
berkelompok, hal ini dasar berlempung, dikarenakan adanya
September adalah pola
distribusi yang dilakukan karena adanya substrat dasar pengaruh aliran dari
kecen- derungan untuk anak su-
mengelompok berlempung bukan
mempertahankan diri ngai (parit pemukiman)
sedangkan pada bulan meru- pakan habitat
dari predator dan faktor- yang masuk
Juli 2009 pola alami Corbicula sp.
faktor lain yang tidak mengandung ba- han
distribusi Corbicula sp di Distribusi dan
menguntungkan[6]. organik yang
sungai Borang kelimpahan jenis
Corbicula sp yang mengendap di dasar
cenderung seragam. moluska dipengaruhi
sehingga menu- runkan
Melihat pola distribusi terdapat di Sungai oleh diame- ter rata-rata
yang berbeda terse- but Borang lebih nilai pH. Nilai pH
butiran sedimen,
menunjukkan adanya mencerminkan adanya tertinggi terdapat pada
kandungan debu dan
perubahan kondisi perubahan faktor-faktor stasiun III yaitu sebesar
lingku- ngan baik sifat ling- kungan dari waktu 5,52. Biasanya substrat
fisika dan kimia ke waktu karena dasar yang tergolong
perairan maupun Corbicula sp terus asam dapat
ketersedian pakan serta menerus berada dalam mengeliminir popu- lasi
potensial reproduktif. air yang kualitasnya biota akuatik secara
Cor- bicula sp berubah- ubah. umum.
terdistribusi di dalam Organisme yang
substrat perairan se- memiliki kisaran 4 SIMPULAN DAN
cara tidak merata toleransi yang luas akan SARAN
tergantung pada; 1) sifat memiliki penyebaran
fisika dan kimia yang luas juga. Se- Hasil penelitian yang
substrat perairan baliknya organisme yang telah didapatkan
meliputi pH, garam- kisaran toleransinya kesimpulan bahwa
garam or- ganik, tekstur sempit (sensitif) maka kelimpahan populasi
tanah; 2) ketersedian penyebarannya juga Remis Corbicula sp di di
pakan Corbic- ula sp sempit. Pola dis- tribusi sungai Borang pada 6
meliputi bahan organik; Corbicula sp di Sungai stasiun pengambilan
3) potensial repro- Borang menunjukkan sampel bu- lan Juli -
duktif dan kemampuan bahwa ekosistem Sungai September 2009
persebaran Glochidia Borang dalam keadaan berkisar antara 8
yang membutuhkan tidak seimbang. Salah ind/m2 - 33 ind/m2.
inang ikan untuk satu indikator yang Analisis Indeks
melakukan perse- dapat menun- jukkan Morishita secara umum
baran. Pola distribusi ketidakseimbangan menunjukkan pola
Corbicula sp cenderung distribusi remis di
dalam ekosistem adalah
me- ngelompok berubahnya distribusi sungai borang termasuk
disebabkan oleh habitat organisme yang ada. kategori mengelompok

13310-55
ENDRi DKK./KELIMPahan PoPULasi DAN . . . JurNAL PENELITIan SAINS 13 3(D) 13310
(Id > 1) dan seragam Seribu, Jurnal
Departemen Biologi
(Id < 1). FMIPA, Institut
Parameter fisika- Pertanian Bogor,
kimia yang diukur Bogor
dalam peneli- tian ini [6]
Nybakken, J.W., 1992,
Biologi Laut : Suatu
masih terbatas Pendekatan Ekologis,
sehingga disarankan (alih bahasa :
untuk penelitian M.Eidmen, Koesbiono,
berikutnya akan lebih D.G. Bengen, M.
Hutomo & S. Sukardjo)
baik jika parameter Cetakan II, PT
perairan yang diukur Gramedia Jakarta
perlu ditambah seperti
pengaruh logam berat,
organoklorin dan
bahan-bahan pencemar
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
[1]
Suwondo, F. Elya,
Dessy, A. Mahmud,
2004, Kualitas
Biologi Perairan
Sungai Senapelan,
Sago dan Sail Di
Kota Pekanbaru
Berdasarkan
Bioindikator Plankton
dan Bentos, Jurnal
Biogenesis, Vol.
1(1):15-20, FKIP
Universitas Riau,
Riau
[2]
Faulina, D., 2002,
Kelimpahan Populasi
Remis (Corbicula sp)
di Perairan Sungai
Musi Kotamadya
Palembang, Skripsi,
Jurusan Biologi
FMIPA Universitas
Sriwijaya,
Indralaya
[3]
Mason, C.F., 1996,
Biology of Freshwater
Pollution, Third Edition,
Longman Group UK
Limited, UK
[4]
Miranti, L., 2001, Pola
Distribusi dan
Keanekaragaman
Jenis Bintang Laut
(Asteroidea) di
Perairan Pantai
Semulut dan
Belembang
Kecamatan Jebus-
Pulau Bangka, Skripsi,
Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Sriwijaya,
Indralaya
[5]
Irawan, I., 2008,
Struktur Komunitas
Moluska (Gastropoda
dan Bivalvia) serta
Distribusinya di Pulau
Burung dan Pulau
Tikus, Gugusan Pulau
Pari, Kepulauan
13310-56

Anda mungkin juga menyukai