Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
Alfin Sang Prima Ridiansya (19650114)
1
MENENTUKAN LUAS LUKA BAKAR
A. DEFINISI
Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak
langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat
kimia (chemycal), atau radiasi (radiation).
2
Sedangkan untuk mengestimasi luas luka bakar pada luka bakar yang
tidak luas dapat menggunakan area palmar (jari dan telapak tangan) dari
tangan pasien yang dianggap memiliki 1% total body surface area (TBSA).
Metode ini sangat berguna bila pasien memiliki luka bakar kecil yang tersebar
sehingga tidak dapat menggunakan metode “Rule of Nine”.
3
C. PENILAIAN KEDALAMAN LUKA BAKAR
Berdasarkan kedalaman jaringan luka bakar yang rusak, luka bakar dibagi
menjadi 3 klasifikasi besar yaitu luka bakar superficial, mid dan deep. Klasifikasi
yang lebih lanjut diperjelas menjadi epidermal, superficial dermal, mid-dermal, deep
dermal atau full-thickness.
Klasifikasi dari derajat kedalaman luka bakar yang digunakan oleh Emergency
Managament Severe Burn course oleh Australian & New Zealand Burn Association
(ANZBA) dapat terlihat pada Tabel 5.
4
sembuh dalam waktu cepat (7 hari), tanpa meninggalkan bekas luka kosmetik.
(lihat Gambar 6).
Luka bakar superficial dermal. Luka bakar yang terkena pada bagian
epidermis dan bagian superfisial dermis (dermis papiler). Ciri khas dari tipe luka
bakar ini adalah muncullnya bula. Bagian kulit yang melapisi bula telah mati dan
terpisahkan dari bagian yang masih viable dengan membentuk edema. Edema ini
dilapisi oleh lapisan nekrotik yang disebut bula. Bula dapat pecah dan
mengekspos lapusan dermis yang dapat meningkatkan kedalaman dari jaringan
yang rusak pada luka bakar. Oleh karena saraf sensoris yang terekspos, luka bakar
kedalaman ini biasanya sangat nyeri. Dapat sembuh secara spontan dengan
bantuan epiteliassi dalam 14 hari yang meninggalkan defek warna luka yang
berbeda dengan kulit yang tidak terkena. Namun eskar tidak terjadi dalam tipe
luka bakar ini. Lihat Gambar 6.
5
Luka
BakarMid
Dermal
6
D. KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Luka Bakar dapat di klasifikasikan berdasarkan kedalaman luka bakar atau
berdasarkan luas luka bakar. Terdapat kriteria dari World Health Association (WHO)
dan American Burn Association (ABA). WHO mengklasifikasikan luka bakar
berdasarkan kedalaman sebagai berikut :
1. Luka Bakar Derajat I
o Luka bakar ini sering disebut juga sebagai superficial burn karena hanya
mengenai epidermis. Penyebab dari luka bakar ini adalah paparan sinar
matahari yang terlalu lama, kontak singkat dengan benda panas atau terkena
percikan api
o Umumnya luka bakar ini sembuh dalam satu minggu dan tidak menimbulkan
perubahan pada warna kulit, tekstur kulit atau ketebalan kulit.
2. Luka Bakar Derajat II
7
o Luka bakar ini disebut juga partial thickness burn karena mengenai epidermis
dan dermis.
o Berdasarkan lama penyembuhannya, luka bakar ini dibagi menjadi dua :
Luka bakar derajat II superfisial merupakan luka bakar dengan lama
penyembuhan kurang dari tiga minggu.
Luka bakar derajat II profunda (deep) merupakan luka bakar dengan
lama penyembuhan lebih dari tiga minggu dan sering menimbulkan
skar hipertrofi saat sembuh.
3. Luka Bakar Derajat III
o Luka bakar ini disebut juga full thickness burn karena mengenai seluruh
lapisan kulit mulai dari epidermis, dermis, jaringan subkutan hingga folikel
rambut
o Luka bakar ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya tanpa operasi grafting.
Kemudian berdasarkan luas luka bakar, dibawah ini adalah kriteria menurut American
Burn Association :
1. Luka Bakar Ringan (Minor)
o Luka bakar dengan luas permukaan <15%/10% pada anak – anak daerah
permukaan tubuh (Body Surface Area/BSA), kulit tampak agak menonjol
o Luka dengan seluruh ketebalan kulit dengan luas permukaan <2% daerah
permukaan tubuh (BSA) tetapi luka tidak mengenai daerah wajah, mata,
telinga atau perineum)
2. Luka Bakar Sedang (Moderate)
o Luka yang mengenai sebagian ketebalan kulit di bawah 15-20% daerah
permukaan tubuh (BSA) atau 10-20% pada anak – anak
o Luka yang mengenai seluruh ketebalan kulit 2-10% daerah permukaan tubuh
(BSA) tetapi luka tidak mengenai daerah wajah, mata, telinga atau perineum)
3. Luka Bakar Berat (Major)
o Luka yang mengenai sebagian ketebalan kulit lebih dari 25% daerah
permukaan tubuh (BSA) atau 20% pada anak – anak.
o Luka yang mengenai seluruh ketebalan kulit lebih dari 10% daerah permukaan
tubuh (BSA)
o Semua luka bakar yang mengenai daerah wajah, mata, telinga atau perineum
8
o Luka bakar karena sengatan listrik
o Luka bakar inhalasi
o Luka bakar yang disebabkan oleh trauma jaringan berat
o Semua pasien dengan resiko buruk
Setelah dijabarkan kedua kriteria di atas, pada kriteria WHO cenderung lebih
subjektif karena melihat bentuk luka bakar dan kedalamannya sedangakan pada
kriteria ABA lebih objektif karena melihat dari luas luka bakar.
9
DAFTAR PUSTAKA
10