Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEPERAWATAN

(Callista Roy)

“makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah falsafah”

Disusun Oleh :

1. Sismianita Astuti (010117A100)


2. Risa Nuraini (010117A 085)
3. Rizaldi Haris Syarifudin (010117A 090)
4. Shindyta Tiara Zulvi (010117A 097)
5. Vera Brilliant Savira (010117A 111)

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepda kahadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banayak nikmat
yang telah di dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena
telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.

Atas karunia dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam pnyusnan
makalah “ Teori Model Konsep Keperawatan Clilista Roy “. Namun berkat kerjasama dari
anggota kelompok kami serta bimbingan dari dosen pembimbing:

 RAHARJO APRIYATMOKO,SKM,M.KES
 ABDUL WACHID, S.KEP.JIWA
 NS. PRIYANTO, M.KEP.,NS.SP.KEP.MB.

sehinga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya maklah ini diharapkan dapat
membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis
juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan, dan doa untuk terselesainya makalah ini. Penulis m enyadari
bahwa di dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-
kesalahan baik dari isinya maupun dari struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari. Demikian semoga
makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khusunya bagi penulis
sendiri, Amin.

Ungaran, 23 Maret 2018

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………………..

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………...
C. Tujuan penulisan……………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………

A. Teori keperawatan menurut Callista Roy……………………………………………….


B. Pengertian keperawatan menurut Callista Roy………………………………………….
C. Deskripsi konsep central menurut Callista Roy…………………………………………
D. Teori penegasan menurut Callista Roy………………………………………………… ..
E. Kelebihan dan kelemahan Menurut Callista Roy ………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………………..

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus
lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual
keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan
yang bertolak dari paradigm keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan
sebagai seorang perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi
dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.
Jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang
keperawatan, Callista Roy dalam teorinya menjalaskan empat macam elemen esensial dalam
adaptasi keperawatan, yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
A. Teori keperawatan Callista Roy
B. Pengertian keperawatan menurut Callista Roy
C. Deskripsi konsep central menurut Callista Roy
D. Teori penegasan menurut Callista Roy
E. Kelebihan dan kelemahan menurut Callista Roy
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui teori keperawatan menurut Callista Roy
B. Untuk menegetahui penegrtian keperawatan menurut Callista Roy
C. Untuk mengetahui deskripsi konsep central menurut Callista Roy
D. Untuk mengetahui teori penegasan menurut Callista Roy
E. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan menurut Callista Roy
F.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori keperawatan Callista Roy

Suster Callista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy
dilahirkanpada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima
Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister
Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles.

Roy mengkombinasi teori adaptasi Helson denagn definisi dan pandangan terhadap
manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga
mengadaptasi nilai “Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H.
Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy Humanisme
dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai Model yang berkembang, Roy menggambarkan
kerja dari ahli-ahli di area adaptasi seperti Dohrenwend (1970), Lazarus (1966),
Mechanic (1961), dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini berkembang
menjadi suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan. Praktek keperawatan dan
penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar
kurikulum sarajana muda keperawatan di Mount Saint Mary’s Collage. Sejak saat itu
lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk
mengklarifikasi, ,menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga
memegang peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.

B. Pengertian keperawatan menurut Callista Roy

Konsep suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak dan dapat di
organisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatn
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola nyata
atau suatau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang
di dasari oleh fakta-fakta yang telah di obserfasi tapi kueang absoulut atau bukti
secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


alam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep
keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Mengingat dalam model keperawatan mengandung kompenen dasar seperti adanya
keyakinan dan nilai yang di dasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin
dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya
pengetahuan dan keterampilan alam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam
mengembangkan tujuannya.

C. Deskripsi konsep sentral menurut Callista Roy


a. Manusia:
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang
adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki
input, control, output, dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia
didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator
untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis,
konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif
manusia digambarkan dalam istilah karateristik, jadi manusia dikihat sebagai satu
kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa
unit untuk beberapa tujuan.
b. Masyarakat /lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan diluar
manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai satuan sistem.
c. Kesehatan
Kesehatan di definisikan sebagai keadaan proses menjadi manusia secara utuh
dan terintegrasi secara kesuluruan. Dalam model keperawatan konsep adaptasi.
Adaptasi adalah kompenen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini
manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk
semua interaksi manusia dengan lingkungan yang terdiri dari dua proses, proses
yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal
dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon
adaptif dan inefektif
d. Keperawatan
Menurut Roy keperawatan didefinisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek.
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan
menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi irang-
orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan
kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus
perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut
keperawatan terdiri dari tuuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan
adalah mempertinggi interaksi manusia denagn lingkungannya, peningkatan
adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi
pran dan interpendensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada
dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi manusia
membebaskan energy dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan
individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat
meningkatkan penyembuhan dan kesehatan.
D. Teori penegasan menurut Callista Roy
Dalam teori callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu:
 Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator.
 Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi
peran dan interpendensi. Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya
terhadap empat efektor cara adaptasi yaitu: fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi
peran, dan interpendensi. Berikut penjelasan dari empat efektor yang telah
disebutkan.
a. Mode fungsi fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya.
Roy mengidentifikasikan Sembilan kebutuhan dasar fisiolohi yang harus
dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua
bagian, mode fungsi fisiologi tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan
dam fungsi fisiologis dengan prose yang kompleks terdiri dari 4 bagian
yaitu
 Oksigenasi : kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu
ventilasi, pertikaran gas dan transport gas (Vario,1984 dalam Roy 1991)
 Nutrisi : mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan, dan mengganti
jaringan yang injuri. ( Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
 Eliminasi : yaitu ekskrsi hasil dari metabolisme dari instenstinal dan
ginjal. ( Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
 Aktivitas dan istirahta : kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan
istirahata yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam
memperbaiki dan memulihkan semua kompenen-kompenen tubuh.
(Cho,1984 dalam Roy, 1991).
 Proteksi / perlindungan : sebagai dasar defens tubuh termasuk proses
imunitas dan struktur integument ( kulit, rambut dan kuku ) dimana hal ini
penting sebagai fungsi proteksi dan infeksi, trauma dan perubahan suhu.
( Sato, 1984 dalam Roy 1991).
 Tehe sense / perasaan : penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang dan berinteraksi dengan lingkungan. Sensasi
nyeri penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan. (Driscoll,1984,
dalam Roy, 1991).
 Cairan dn elektrolit : keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya
termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi
sistemik. Sebaliknya infektif fungsi sistem fisiologi dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. ( Parly, 1984, dalam Roy 1991).
 Fungsi Syaraf / Nureologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan
bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka
mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerkan
tubuh, kesedaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur
aktivitas oragan-organ tubuh ( Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).
 Fungsi Endokrin : aksi endokrin adalah pengeluaran hormone sesuai
dengan fungsi neurologis, unruk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi
tubuuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikandalam
resppon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme ( Howard
& Valentine dalam Roy, 1991 )
b. Mode konsep diri

Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan


penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia.
Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis
antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri
menurut Roy terdiri dari dua kompenen yaitu the physical self dan the
personal self.

 The physical self, yaitu bagaimna seseorang memandang dirinya


berhubungan dengan sensai tubuhnya dan gambaran tubuhnya.
Kesulitan pada are ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan,
seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.
 The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri,
moral etik, da spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya
kekuatan atau merupakan hal yang berat dalam area ini.
c. Mode fungsi peran

Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi social seseorang


dalamhubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dengan peran
primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat
memerankan dirinya di masyarakat sesuai dengan kedudukannya.

d. Mode interpendensi
Mode interpendensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan
oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling member dan menerima
cinta / kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.
Interpendensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan
kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.
Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi
dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif
untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interpendensi dapat dilihat dari
keseimbanagan antar dua nilai ekstrim yaitu member dan menerima.

E. Kelebihan dan kelemahan teori Callista Roy


sRoy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga
dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi
pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau
memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya disbanding dengan konsep lainnya.
Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktik.
Dan dengan model adabtasi yang dikemukakan oleh callista roy perawat bisa
mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis,
konsep diri, mode fungsi peran dan mode interpendensi. Selain itu perawat juga bisa
mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual, dan
residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan
akurat.
Dengan penerapan dari teori adaptasi callista roy sebagai pemberi asuhan
keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang
menyebabkan stress pada individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai
upaya individu untuk mengatasi stress. Sedangkan kelemahan dari model adaptasi
Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada
proses adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan
menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan
perilaku cara merawat (caring) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak
mempunyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan mempelajari modal konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus
memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan
model konsep yang sesuai dengan karateristik klien dapat memberikan asuhan
keperawatan yang relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya
sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi klien
untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan
dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori
keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang mendalam
terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang
terapeutik.

B. Saran
Secara umum pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap
konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan
teori dalam model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga
tidak bertentangan dengan etika, norma dan budaya.
Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu
mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetat terjaga. Pada situasi sakit
pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat adanya perubahan lingkungan
baik internal maupun eksternal.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

 http://dwinoviapritama.blogspot.co.id/2012/06/model-konsep-dan-
teori-keperawatan.html?m=1
 www.geocities.com/.../vanessa/roy1.htm
 www.rase.urg.uk/search09/indek.asp
 http://asamanurs3.blogspot.co.id/2014/08/teori-keperawatan-calista-roy.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai