Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Disusun oleh :

1. Nova Amelia Jesica ( 010117A068 )


2. QurrotaA’yun ( 010117A078 )
3. Rizal AsepPratama ( 010117A088 )
4. Silvia JauharotunNur ( 010117A098 )
5. Tri Utami ( 010117A109 )
6. Ma’lufatulFuadiyah ( 010117A120)

FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan pada Allah SWT karena atas berkat dan
pertolongannya kita dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kita
ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kita , sehingga kita
bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Terimakasih
juga kepada teman-teman yang turut adil dalam terselesainya makalah ini.
Makalah ini kita buat dalam rangka untuk mengetahui “ PROMOSI
KESEHATAN ”. Dan makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
penkes, penulis menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya
ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.

Ungaran, 25 Maret 2018


Penyusun

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
A. LatarBelakang..................................................................................
1
B. RumusanMasalah.............................................................................
2
C. TujuanPenulisan...............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. PromosiKesehatan..........................................................................
3
B. Etikadalampromosikesehatan.........................................................
4
C. Hubungandengankliendalametikapromosikesehatan......................
6
D. Empataspekdalampromosikesehatan..............................................
6
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
9
B. Saran ..............................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa,
yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan,pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup.Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab
untuk terwujudnya derajatkesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintahdan swasta bersama-sama.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang
hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan
cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku
sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis.
Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan
kesehatan.Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya
memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka
didalam makalah ini kami akan  membahas tentang “Promosi Kesehatan”
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang
bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan
yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk
mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada
pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Jadi,
tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang
tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang

1
akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu
atau kelompok harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya
untuk memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Kesehatan
adalah sebuah konsep positif yang menitikberatkan sumber daya pada pribadi
dan masyarakat sebagaimana halnya pada kapasitas fisik.

B . Rumusan masalah
1. Apa itu promosi kesehatan ?
2.

C . Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kesehatan.
2.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.      PROMOSI KESEHATAN DALAM TEORI


Promosi kesehatan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu health
promotion.Penerjemahan kata health promotion atau tepatnya promotion of
health kedalam bahasa Indonesia pertama kali dilakukan ketika para ahli
kesehatan masyarakat di Indonesia menerjemahkan lima tingkatan
pencegahan (five levels of prepention) dari H.R.Leavell dan E. G. Clark dalam
buku preventive medicine for the doctor in his community.
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan kesehatan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan secara aktif dalam
masyarakat sesuai sosial budaya setempat yang didukung oleh kebijakan public
yang berwawasan. (Depkes RI)
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut
pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson,1998).
Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya,
dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya). Dalam konferensi ini ,health promotion di maknai
sebagai perluasan dari healt education atau pendidikan kesehatan.
Menurut Leavell dan Clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat,
terdapat 5 tingkat pencegahan terhadap penyakit, yaitu :
1.      Promotion of healt
2.      Specifik protection
3.      Early diagnosis and prompt treatment
4.      Limitation of disability dan
5.      Rehablitation.      
Organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan :

3
“ Health promotion is the process of enabling people to increase control over,
and improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and
social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment “.
(Ottawa Charter,1986).

B.       USAHA KESEHATAN MENURUT GARIS BESAR


Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
1.       Usaha pencegahan (usaha preventif)
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,
prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat
Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat.
Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
a.  Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
b. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah
c.  Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
e.  Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil

2.       Usaha pengobatan (usaha kuratif)


Upaya kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan.
Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
a.  Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita TB
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
c.  Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e.  Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4
f.  Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.
3.       Usaha rehabilitasi
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat
dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama.
Usaha yang dilakukan, yaitu:
a.  Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan
bawaan
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC (latihan
nafas dan batuk), Stroke (fisioterapi).
Dari ketiga jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang
utama, karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik,
serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan
maupun rehabilitasi.

C.      TINGKAT-TINGKAT USAHA PENCEGAHAN


Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in
his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang
dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.
Usaha-usaha pencegahan itu adalah :
a)   Masa sebelum sakit
1.    Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion)
Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya
promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok
dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri,
mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan
kesehatannya.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha diantaranya :
a.       Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.
b.      Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah
tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah
dan sebagainya.
c.       Pendidikan kesehatan kepada masyarakat sesuai kebutuhannya.
d.      Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

5
2.    Memberikan Perlindungan Khusus Terhadap Suatu Penyakit (Specific
Protection)
Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu
yang gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. 
Beberapa usaha diantaranya adalah :
a.    Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap
penyakit-penyakit tertentu. Contohnya : imunisasi hepatitis diberikan kepada
mahasiswi kebidanan yang akan praktek di rumah sakit.
b.    Isolasi terhadap penderita penyakit menular. Contohnya : isolasi terhadap pasien
penyakit flu burung.
c.    Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di tempat-tempat umum dan di
tempat kerja. Contohnya : di tempat umum, misalnya adanya rambu-rambu zebra
cross agar pejalan kaki yang akan menyebrang tidak tertabrak oleh kendaraan
yang sedang melintas. Sedangkan di tempat kerja : para pekerja yang memakai
alat perlindungan diri.
d.   Peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan
narkotik. Contohnya : kursus-kursus peningkatan keterampilan, seperti kursus
menjahit, kursus otomotif.
e.    Penanggulangan stress. Contohnya : membiasakan pola hidup yang sehat , dan
seringnya melakukan relaksasi.
b)  Pada masa sakit
1.      Mengenal dan Mengetahui Jenis Penyakit pada Tingkat Awal Serta
Mengadakan Pengobatan yang Tepat dan Segera (Early Diagnosis And
Prompt Treatment)
Early diagnosis mengandung pengertian diagnosa dini atau  tindakan
pencegahan padaseseorang atau kelompok yang memiliki resiko terkena
penyakit.Tindakan yang berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada
tingkat permulaan sehingga tidak akan menjadi parah. Prinsipnya diterapkan
dalam program pencegahan, pemberantasan dan pembasmian macam penyakit
baik menular ataupun tidak dan memperhatikan tingkat kerawanan penyakit
terhadap masyarakat yang tinggi. Misalnya : TBC paru-paru, kusta, kanker,
diabetes, jantung dll. Sedangkan Prompt treatment memiliki pengertian
pengobatan yang dilakukan dengan tepat dan segera untuk menangani berbagai
masalah yang terjadi. Prompt treatment merupakan tindakan lanjutan dari early

6
diagnosis. Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak
menimbulkan komplikasi yang lebih parah.
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
a.       Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari seytiap jenis penyakit
sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera
b.      Pencegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular
c.       Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit
Beberapa usaha diantaranya :
a.       Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan misalnya
pemeriksaan darah, rontgen, paru-paru dsb, serta memberikan pengobatan
b.      Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat
diberikan segera pengobatan dan tindakan-tindakan yang lain misalnya isolasi,
desinfeksi, dsb.
c.       Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala
penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu
menyadari bahwa berhasil atau tidaknya usaha pengobatan, tidak hanya
tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatnnya, melainkan
juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan. Pengobatan yang terlambat
akan menyebabkan usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin
tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang
terlambat.  Kemungkinan kecacatan terjadi lebih besar penderitaan si sakit
menjadi lebih lama, biaya untuk pengobatan dan perawatan menjadi lebih besar.

2.      Pembatasan Kecacatan dan Berusaha Untuk Menghilangkan Gangguan


Kemampuan Bekerja yang Diakibatkan Suatu Penyakit (Disibility
Limitation)
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha pengobatan dan perawatan yang
sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi
kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat 
(dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal
mungkin.peran bidan dalam hal tersebut yaitu memberikan pelayanan kesehatan
secara professional, melakukan pendampingan pada pasien untuk mendapatkan
kesehatan secara sempurna, serta memberikan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat sejak dini

7
3.      Rehabilitasi  (Rehabilitation)
Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan
kemampuannya.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
a.    Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya. Misalnya,
seorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi
dari kaki yang patah yaitu denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya
sama dengan kaki yang sesungguhnya.
b.    Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan perorangan
dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat
badania muncul pula kelainan-kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini bekas
penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam
masyarakat
c.    Rehabilitasi social vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat
dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan kemampuan dan
ketidak mampuannya.
d.   Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,
walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan misalnya: misalnya penggunaan mata palsu.

Usaha pengembalian bekas penderita ini kedalam masyarakat, memerlukan


bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti
dan memahami keandaan mereka (fisik mental dan kemampuannya) sehingga
memudahkan mereka dalam proses penyesuian dirinya dalam masyarakat dalam
keadan yang sekarang ini.

Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah
pancasila yang berdasarkan unsur kemanusian dan keadailan social. Mereka yang

8
direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat, bukan hanya
berdasarkan belas kasian semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak asasinya
sebagai manusia.
Sedangkan peran bidan dalam rehabilitasi (pemulihan) yaitu:
1.    Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan melibatkan masyarakat
2.    Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali
3.    Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang
telah cacat mampu mempertahankan diri.
4.    Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang
setelah ia sembuh dari suatu penyakit
5.    Memberikan konseling pada penderita  kecacatan 
6.    Memberikan keyakinan dalam kesembuhan, menumbuhkan kepercayaan diri
untuk bersosialisasi dgn masyarakat
7.    Memberikan pendidikan kesehatan

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan
kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik,
berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

B. Saran
  Dalam melakukan promosi kesehatan bidan harus menjaga hubungan
dengan klien, agar isi dari promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima
dan diterapkan oleh klien.
Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam
menentukan keputusan untuk dirinya sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://yunivia88.blogspot.co.id/2013/05/promotifpreventifkuratifrehab
ilitatif.html

11

Anda mungkin juga menyukai