Anda di halaman 1dari 23

BAGIAN KARDIOLOGI REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN Februari 2020


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SIKLUS JANTUNG

OLEH :
NUR FADHILA KHAIRUNNISA
111 2018 2126

PEMBIMBING
dr. Fadillah Maricar, Sp.JP-FIHA

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN KARDIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :


Nama : Nur Fadhila Khairunnisa
NIM : 111 2018 2126
Judul Referat : Siklus Jantung

Adalah benar telah menyelesaikan referat yang berjudul “Siklus Jantung”


dan telah disetujui serta telah dibacakan dihadapan supervisor pembimbing dalam
rangka kepaniteraan klinik pada bagian Kardiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia di RS Bhayangkara Makassar.

Makassar, Februari 2020


Supervisor Pembimbing,

dr. Fadillah Maricar, Sp.JP-FIHA

2
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem kardiovaskular dimulai di jantung, sebuah pompa berotot yang


berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100 kali per menit. Setiap denyut
menyebabkan darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena. Tujuan sistem kardiovaskular adalah mengambil oksigen
di paru dan zat gizi yang di serap dari usus untuk disalurkan ke semua sel tubuh.
Pada saat yang sama, sistem kardiovaskular mengangkut produk sisa metabolik
yang dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi
Lapisan jantung terdiri dari : 1
1. Perikardium  adalah lapisan paling atas dari jantung yang terdiri atas :

• Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung


yang melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention.
Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung
dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping
itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan,
khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan
lapisan ini (vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).
• Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
• Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan
lapisan luar dari otot jantung atau epikardium.

Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral


terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang
disebut dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk
melindungi dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut
atau berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 – 50 ml.

2. Epikardium adalah bagian terluar dari otot jantung.


3. Miokardium yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab
atas kemampuan kontraksi jantung.
4. Endokardium lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis
endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat
licin untuk aliran darah.

Bagian- bagian dari jantung 1:

4
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan
pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh
atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:

a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan


dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk
segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding
atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel
sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas
dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel
sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.

Tepi jantung( margo kordis) yaitu 1:

a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah
muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

Alur permukaan jantung 1:

a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis


b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula
sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara
vena cava inferior menuju apeks kordis.

5
Ruang-ruang jantung 1

Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:

1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian
dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:
a) Vena cava superior
b) Vena cava inferior
c) Sinus koronarius
d) Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum
atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri
dari:

a. Valvula triskuspidal
b. Valvula pulmonalis
3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
a. Valvula mitralis
b. Valvula semilunaris aorta

6
Gambar 1: Jantung tampak anterior dan posterior

Peredaran darah jantung

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari
ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri
pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah

7
terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup
valvulasemilunaris aorta.

Pembuluh Darah Besar Jantung 1-2

• Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian
atas diafragma menuju atrium kanan.
• Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian
bawah diafragma ke atrium kanan.
• Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari
jantung sendiri.
• Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
• Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
• Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
• Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari
ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ
tubuh bagian atas.
• Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan
bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.

Arteri Koroner 1,2

Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung


sendiri,karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting
sekali agar jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner
mengalami pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia,
ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya.
Apalagi arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan
serangan jantung mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan

8
kematian. Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini
juga akan berujung dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction.

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri
koroner berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava

Arteri koroner dibagi dua,yaitu:

1.Arteri koroner kanan

2.Arteri koroner kiri

Arteri Koroner Kiri

Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)
dan arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk
anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang
melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus
interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini
dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang
sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.

LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri
dan kanan, serta bagian interventrikuler septum. Sirkumflex arteri bertanggung
jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel kiri, 10%
bertanggung jawab mensuplai SA node.

Arteri Koroner Kanan (RCA) 2

9
Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan,
ventrikel kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai
AV Node,dan 55% mensuplai SA Node.

Gambar 2: Arteri Koroner 2

Katup Jantung

Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan


antara atrium dengan ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup
yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup
semilunar.

Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang


menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup

10
atrioventrikuler yang lain adalah katup yang menghubungkan antara atrium kiri
dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral atau bicuspid.

Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang


menghubungkan antara ventrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar
yang lain adalah katup yang menghubungkan antara ventrikel kiri dengan
asendence aorta yaitu katup aorta.

Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya


sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap
bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat
kontraksi daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan
rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus
papilaris.

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot serat lintang, tetapi car bekerjanya menyerupai otot polos.
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal
jantung) dan disebut juga basis kordis. Letak jantung di dalam rongga dada
sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan
rongga dada, di atas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara
kosta V dan VI dua jari di bawah papila mamae. Ukurannya lebih kurang sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.

Dua Sirkulasi Sistem Kardiovaskuler 3

Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau


seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi
kanan jantung memompa darah ke sirkulasi paru (pulmonalis), yang mengalir
hanya ke paru untuk mendapat oksigen.

a. Sirkulasi sistemik

11
Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonalis. Darah di atrium kiri
mengalir ke dalam ventrikel kiri melewati katup atrioventrikel (AV), yang terletak
ditaut atrium dan ventrikel kiri. Katup ini disebut katup mitral. Semua katup
jantung membuka jika tekanan dalam ruang jantung atau pembuluh yang berada
diatasnya lebih besar dari tekanan didalam ruang atau pembuluh yang dibawah.

Aliran keluar darah dari ventrikel kiri adalah menuju kesebuah arteri besar
berotot yang disebut aorta. Darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta memalui
katup aorta. Daerah di aorta disalurkan keseluruh sirkulasi sietemik, melalui arteri,
arteriol, dan kapiler, yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk vena.
Verna dari bagian bawah tubuh mengembalikan darah ke vena terbesar, vena
kava inverior. Vena darui bagian atas tubuh mengembalikabn darah ke vena kava
superior. Kedua vena kava bermuara di atrium kanan. 2,3

b. Sirkulasi Paru

Darah di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV


lainnya, yang di sebut katup trikuspidalis. Darah keluar dari ventrikel kanan dan
mengalir melawati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonalis.
Artei pulponalis bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
masing-masing mengalir ke paru kanan dan kiri berturut-turut. Di paru, arteri
pulmonalis bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler.

c. Fungsi sirkulasi Sistemik dan Paru

Sewaktu darah mengalir setiap sel tubuh didalam sirkulasi sistemik,


karbondioksida dan produk sisa sel lainnya diserap oleh darah, sedangkan oksigen
dan zat gizi disalurkan dari darah ke sel. Pada sirkulasi paru, terjadi hal yang
sebaliknya : karbondioksida di keluarkan dari darah dan oksigen diserap. Melalui
siklus darah yang kontinu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, suplai oksigen
dan pengeluaran zat sisa dapat berlangsung untuk semua sel. 2,3

Impulse Conducting System

12
Miokardium seperti halnya otot rangka, dapat berkontraksi setelah diinisiasi oleh
potensial aksi yang berasal dari sekelompok sel konduktif pada SA node (nodus
sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. Merupakan serabut-serabut
saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muara vena cava superior
dan vena cava inferior. Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak
sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10). Dalam keadaan normal, SA
node berperan sebagai pacemaker (pemicu) bagi kontraksi miokardium. 2,3

Selanjutnya potensial aksi menyebar ke seluruh dinding atrium dan menyebabkan


kontraksi atrium. Selain menyebar ke seluruh dinding atrium, impuls juga
menyebar ke AV node (nodus atrioventrikular) serabut – serabut saraf yang
terletak di bagian basal dari interatrial dalam atrium kanan melalui traktus
intermodal. Kemudian ke berkas his dan selanjutnya ke sistem purkinye.
Penyebaran impuls pada sistem purkinye menyebabkan kontraksi ventrikel. 2,3

Penyebaran potensial aksi pada ventrikel terdiri dari 4 fase yaitu 2,3 :
Fase 0: Initial rapid depolarization.
Pada fase ini terjadi influks natrium akibat pembukaan saluran natrium
saat terjadi peningkatan permeabilitas membran terhadap natrium. Awal
depolarisasi adalah keadaan polarisasi (resting membrane potential)

13
dimana muatan sisi dalam membran lebih negative dibanding sisi luar
(polarisasi).

Fase 1: Brief initial repolarization.


Pada fase ini saluran kalium mulai terbuka.

Fase 2: Prolonged plateau.


Pada fase ini saluran lambat natrium dan kalsium terbuka sehingga terjadi
keseimbangan antara influks natiurm dan kalsium serta efluks kalium.

Fase 3: Late rapid repolarization


Terjadi pembukaan saluran lambat kalium.

Fase 4: Resting membrane potential (-100 mv)


Fase ini merupakan keadaan membaran istirahat dimana muatan sisi dalam
membran sel menjadi lebih elektronegatif dbanding sisi luar (polarisasi).

Gambar 4: Fase potensial aksi 2

14
Gambar 5: Potensial Aksi dan EKG 3

Siklus jantung

Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama


peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu konstriksi (sistole) dan
pengendoran (diastole) konstriksi dari ke-2 atrium terjadi serentak yang disebut
sistole atrial dan pengendorannya disebut diastole atrial. Sepanjang siklus jantung,
atrium kanan dan kiri menerima darah balik ke jantung melalui vena sistemik dan
vena pulmonalis. 2-4

Manakala, diastole merupakan fase relaksasi dan pengisian ventrikel.


Sepanjang diastole darah mengalir melalui atrium kanan dan kiri ke kedua
ventrikel kanan dan kiri melalui katup trikuspid dan mitral yang terbuka. Lama
konstriksi ventrikel ±0,3 detik dan tahap pengendoran selama 0,5 detik. Konstriksi
kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah ke
seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel

15
kanan juga memompakan darah yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan
darah kesekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah. 2

.Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:

• Sistole atau kontraksi jantung

• Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung

Gambar: Proses yang terjadi saat sistolik dan diastolik

Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu 2-5 :

1. Fase Ventrikel Filling

2. Fase Atrial Contraction

3. Fase Isovolumetric Contraction

4. Fase Ejection

5. Fase Isovolumetric Relaxation

16
1. Fase Ventrikel Filling (Late diastole)

Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya,


dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi
tekanan di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya katup
atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel secara
cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan relaksasi/diastolic
sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di kedua
ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel
filling. Sesungguhnya 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel
berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari
kontraksi kedua atrium. 2,3

2. Fase Atrial Contraction

Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium,
dimana setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel
secara aktif yaitu dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan darah ke
ventrikel atau yang kita kenal dengan "atrial kick". Pengaliran darah secara
retrograde yang balik ke vena cava dapat dilihat sebagai pulsasi vena jugularis.
Jadi Jugular Vena Pressure (JVP) yang meningkat menggambarkan adanya
tekanan yang tinggi di atrium kanan.

Dalam grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel secara
keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu
bunyi jantung 3 atau cardiac murmur.

3. Fase Isovolumetric Contraction

Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan
yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi
pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di

17
ventrikel yang terekam pada EKG yaitu kompleks QRS atau depolarisasi
ventrikel. 2,3

Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium
yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik
darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi
jantung satu (S1) atau systolic ‘lub’ . Periode waktu antara penutupan katup AV
sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua
ventrikel tidak berubah dan semua k atup dalam keadaan tertutup, proses ini
dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction.

Saat ventrikel mula berkontraksi, serat otot atrium repolarisasi dan relaksasi. Ini
menyebabkan tekanan di atrium lebih rendah dari vena dan darah mengisi kembali
dari vena ke atrium. Penutupan katup AV memisahkan bilik jantung atas dan
bawah, di mana pengisian ruang atrium independen daripada peristiwa di
2
ventrikel.

4. Fase Ejection

Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel


akan menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan
memompa darah dengan cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan
katup semilunar tidak mengeluarkan bunyi. Bersamaan dengan kontraksi
ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing cabangnya.

5. Fase Isovolumetric Relaxation

Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel


menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua
ventrikel, untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah aliran darah
balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan bunyi jantung
dua (S2) atau diastolic ‘dup’. Proses relaksasi ventrikel akan terekam dalam EKG

18
dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi.
Aliran balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di tandai
dengan adanya "dicrotic notch" 2-5

Gambar 7: Kejadian mekanis siklus jantung 3

19
Kurva Tekanan-Volume

Sikulus jantung bermula pada titik A. Ventrikel telah selesai kontraksi maksimal
dan mengandungi volume arah yang minimal. Ventrikel dalam keadaan relaksasi
dan tekanannya juga pada nilai minimal. Darah daripada vena pulmonalis mengisi
ruang atrium. Apabila tekanan di atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel,
katup mitral di antara atrium dan ventrikel akan membuka. Darah dari atrium akan
mengalir masuk ke dalam ventrikel menyebabkan volume darah dalam ventrikel
meningkat namun tekanannya hanya meningkat sedikit. Pengisian ventrikel
diikuti dengan kontraksi atrium dan darah terisi secara maksimal. Karena
pengisian ventrikel mencapai volume pada akhir relaksasi (diastole) maka pada
fase ini disebut End-diastolic Volume (EDV). Nilai EDV akan lebih rendah pada
keadaan heart rate yang meningkat karena ventrikel tidak mempunyai masa yang
3,5
cukup untuk mengisi ventrikel.

Saat ventrikel mula berkontraksi, katup mitral akan tertutup. Dengan tertutupnya
kesemua katup, darah di ventrikel tidak dapat mengalir kemana-mana dan
menyebabkan tekanan meningkat dengan cepat pada isovolumic contraction.
Apabila tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan di aorta, katup aorta akan
terbuka (point C). Tekanan di ventrikel akan terus meningkat sepanjang
kontraksi, mendesak darah mengalir ke aorta (C D).

20
Jantung tidak akan kosong sepenuhnya setiap kali kontraksi. Sisa darah yang
tinggal di vetrikel pada akhir kontraksi pada satu siklus disebut End-SystoliC
Volume (ESV). Nilai rata-rata ESV pada saat istirahat adalah 65ml. Pada akhir
setiap kontraksi, ventrikel kembali untuk relaksasi. Saat tekanan di ventrikel lebih
rendah dari aorta maka katup semilunar akan tertutup kembali. Kondisi di mana
relaksasi ventrikel tanpa perubahan volume disebut isovolumic relaxation. Saat
tekanan di atrium lebih tinggi dari ventrikel, katup mitral terbuka kembali dan
3,5
siklus berulang lagi.

Curah Jantung

Kontraksi berulang miokardium adalah denyut jantung. Masing-masing denyut


memompa darah keluar dari jantung. Stroke Volume ialah Volume darah yang
dipompa oleh ventrikel kiri dalam satu kali pemompaan . Normal adalah 70-80ml.
Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang dipompa oleh
ventrikel kiri dalam 1 menit. 6

SV  = End Diastolic Volume – End Systolic Volume

Echocardiogram: SV= 0,785 x (LVOTØ )2 X


LVOT VTI
CO (ml/mnt) = HR
(denyut/mnt) x SV

21
Gambar 7: Hubungan antara Strove volume dan cardiac output 6

Curah jantung pada orang dewasa adalah antara 4,5 dan 8 liter per menit.
Peningkatan curah jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut
jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung atau velume
sekuncup. Curah jantung dapat meningkat atau menurun akibat dari gaya gerak
yang bekerja secara instrinsik atau ekstrinsik pada jantung ; yaitu, dengan atau
tanpa faktor eksternal. Pengaturan instrinsik curah jantung ditentukan oleh
panjang serabut otot jantung. Pengaturan eksternal adalah efek dari rangsangan
saraf pada jantung.
Karena peningkatan aliran darah balik vena akan meningkatkan volume akhir
diastolic (EDV), hubungan panjang-tegangan dengan jantung memastikan ke
jantung akan disesuaikan dengan peningkatkan pompa darah yang keluar. 5

Hukum Frank-Starling
a. Makin besar isi jantung sewaktu diastole semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
b. Dalam batas-batas fisiologis jantung memompakan seluruh darah yang
kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan darah di vena.
c. Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit atau yang banyak
bergantung pada jumlah darah yang mengalir ke vena.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Price, Wilson. Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease


Processes. Edisi 6.Elsevier Science. 2002
2. Lilly LS. Pathophysiology of Heart Disease. 5th Edition. Lippincott
Williams & Wilkins; 2011
3. Klabunde RE.Cardiovascular Physiology Concepts. 2nd Edition.
Lippincott Williams & Wilkins; 2012: pg .463-500
4. Katz am. Physiology of the Heart, 4th ed. Philadelphia, Lippincott,
Williams & Wilkins, 2005
5. Shier D, Butler J dan Lweis R in Holes’s Essentials of Anatomy and
Physiology. 11th ed. McGrew Hill. 2012; pg. 230-64
6. Longo, Fauci, Hauser, Jameson and Loscalzo. Harrison’s of Internal
Medicine. 18th ed. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2012: pg. 224-50

23

Anda mungkin juga menyukai