DISUSUN OLEH :
NAMA : Andriani
NIM : P201701253
Kelas : J3 Keperawatan
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Paliatif dengan judul
“Mampu Memahami Pengkajian Konsep Biologis,Konsep Psikologis,Konsep Social,
Konsep Spiritual,Konsep Kultur/Budaya”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Isi………………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….…3
C. Tujuan……………………………………………………………………………3
A. Kesimpulan………………………………………………………………………..15
B. Saran………………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asuhan keperawatan merupakan upaya untuk membantu individu, baik sakit maupun
sehat, dari lahir sampai meninggal dunia, dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut dapat secara optimal melakukan
kegiatan sehari-hari secara mandiri. Asuhan keperawatan ini juga diartikan sebagai suatu
bentuk pelayanan keperawatan kepada pasien yang bersifat caring serta holistik.
Asuhan keperawatan dari seorang perawat kepada pasien dimulai dari memahami
konsep dasar keperawatan yang mana harus memahami ilmu pengkajian riwayat pasien,
perencanaan yang terdiri dari penegakan diagnosis, target sasaran serta perencanaan
keperawatan selanjutnya. Kemudian ada pelaksanaan dan penilaian berkelanjutan. Pemberian
pelayanan kesehatan perawat kepada pasien atau klien sangat mempengaruhi baiknya sebuah
tempat pelayanan kesehatan. Hasil yang didapat juga pasti akan baik. Klien yang
mendapatkan asuhan keperawatan yang baik pasti akan merasa sangat senang serta puas.
Untuk itu perawat harus mampu memberikan pelayanan yang optimal pada klien sesuai
dengan standar pelayanan yang ada.
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan ( Dermawan, 2012).
Tujuan pengkajian adalah Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan
pasien, Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien, Untuk menilai
keadaan kesehatan pasien, Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-
langkah berikutnya, (Dermawan 2012).
Tipe data adalah sebagai berikut:
a. Data subjektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai masalah kesehatannya.
Data subjektif diperoleh dari riwayat keperawatan termasuk persepsi pasien,
perasaan dan ide tentang status kesehatannya, sumber data lain dapat diperoleh
dari keluarga, konsultan dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status kesehatan
pasien.
(Setiadi, 2012)
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian adalah sebagai berikut:
a. Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio-psiko-sosial
dan spiritual.
b. Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan masalah pasien
dan menggunakan cara-cara pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan
pasien.
c. Dilakukan secara sistematis dan terus menerus.
d. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus menerus.
e. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual.
f. Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.
Faktor-faktor penghambat pelaksanaan proses pengkajian keperawatan yaitu
kurangnya kemampuan perawat mengumpulkan data pengkajian yang komperhensif, enggan
mengkaji, beban kerja yang tinggi, dan mengkaji itu memakan waktu. Dengan pelaksanaan
proses pengkajian keperawatan, perawat mendapatkan beberapa manfaat antara lain: perawat
merasa puas telah dapat melaksanakan tugasnya bertambahnya pengetahuan dan pengalaman
perawat, diketahuinya masalah yang terjadi pada pasien sehingga dapat ditentukan
diagnosanya, serta dapat dievaluasinya asuhan keperawatan yang telah dilakukan (Kozier,
2010).
Asuhan keperawatan profesional perlu menegakkan prinsip keamanan guna
meningkatkan derajat kesehatan klien. Prinsip tersebut diperkuat dengan adanya etik
keperawatan yang mengemukakan bahwa setiap tindakan keperawatan harus memastikan
keamanan diri sendiri, pasien, dan orang lain. Selain itu, teori Maslow juga mengemukakan
bahwa keamanan ialah salah satu faktor penting sebagai kebutuhan dasar manusia. Keamanan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, Keamanan dalam pelayanan kesehatan
tercipta ketika lingkungan pasien bebas dari ancaman cedera dan infeksi. Keamanan ialah
prioritas utama dalam perawatan pada klien dengan menciptakan lingkungan yang aman,
pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan.disini,semua data dikumpulkan
secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini.pengkajian harus dilakukan
secara komprehensif terkait dengan aspek biologis, psikologis, social maupun spiritual klien
(Berman dan Snyder, 2012).
Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, ukuran atau penilaian
mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma, nilai, prinsip, aturan, harapan, teori
dan konsep yang berkaitan dengan permasalahan, tujuan pengkajian adalah mengumpulkan,
mengorganisasikan, dan mencatat data-data yang menjelaskan respon tubuh manusia yang di
akibatkan oleh masalah kesehatan. Pencatatan pengkajian keperawatan bertujuan
mengidentifikasi kebutuhan unik klien dan respon klien terhadap masalah atau diagnosis
keperawatan yang akan memengaruhi layanan keperawatan yang diberikan. Pengumpulan
data pengkajian dilakukan dengan cara mengumpulkan riwayat kesehatan dan pengkajian
kesehatan dan dengan pemantauan secara kesinambungan agar tetap waspada terhadap
kebuthan pasien dan keaktifan dari rencana keperawatan yang diterima pasien (Risnah,
2011).
Beberapa jenis pengkajian dalam keperawatan Ada tiga jenis pengkajian keperawatan,
yaitu sebagai berikut Pengkajian awal Pengkajian awal (initial assessment) dilakukan pada
saat klien mulai dirawat dengan menggunakan formulir data dasar keperawatan.
Pendokumentasian Data Pengkajian yaitu Dokumentasi merupakan aspek yang penting dalam
pengkajian data riwayat kesehatan dan pengkajian fisik. Setelah pengumpulan data selesai
dilakukan, perawat harus dapat mengorganisasikan data dan mencatatnya dengan cara yang
tepat dan benar. Data riwayat kesehatan dan pengkajian fisik yang didokumentasikan dalam
catatan/status kesehatan pasien merupakan sumber informasi yang penting bagi anda dan
tenaga kesehatan lainnya untuk mengidentifikasi masalah, menegakkan diagnosis,
merencanakan tindakan keperawatan, dan memonitor respons pasien terhadap tindakan yang
diberikan. Catatan/status kesehatan juga merupakan dokumen legal yang dapat digunakan
untuk keperluan pengadilan. Untuk itu, data harus dilihat secara sah, akurat, dan dapat
mewakili hasil pengkajian, (Ali, 2009).
Langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai berikut :
1) Pengelompokan data
a. Data fisiologis/biologis
b. Data psikologi
c. Data sosial
d. Data spiritual
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengkajian konsep biologis?
2. Apa saja yang terdapat di pengkajian konsep psikologi ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengkajian konsep social ?
4. Apa yang dimaksud dengan pengkajian konsep spiritual ?
5. Apa yang dimaksud dengan pengkajian konsep kultur ?
C. Tujuan makalah
1. Mahasiswa harus mengetahui pengkajian konsep biologis
2. Mahasiswa harus mengetahui pengkajian konsep psikologis
3. Mahasiswa harus mengetahui pengkajian konsep social
4. Mahasiswa harus mengetahui pengkajian konsep spiritual
5. Mahasiswa harus mengetahui pengkajian konsep kultur
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Mengenai sifat makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni bahwa makhluk itu
memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan bergerak yang melahirkan dinamisme, atau
makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, humanisme dan kebahagiaan
pada pihak-pihak lain. Dan juga manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang
berfikir, berbicara, berjalan, menangis, merasa, bersikap dan bertindak serta bergerak.
Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa. Menurut Plato, manusia adalah jiwanya
dan tubuhnya hanya sekadar alat saja. Sedangkan aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah
fungsi dari badan sebagaimana penglihatan adalah fungsi dari mata. Walaupun jiwa itu tidak
nampak, tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala-gejala
kehidupan kejiwaan, misalnya orang yang sedang menggerutu, suatu pertanda bahwa orang
ini sedang tidak senang dalam hatinya.
Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat bahwa
penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan jasmani, kualitas
kejiwaan, dan situasi lingkungan. Selain itu psikologi apapun alirannya menunjukkan bahwa
filsafat yang mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai
pusat segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang
menyangkut masalah manusia.
a. Rasa Aman
Memenuhi kebutuhan keselamatan dan keamanan kadang mengambil prioritas lebih
dahulu diatas kebutuhan fisiologis. Contoh dalam keperawatan intensif: seorang
perawat perlu melindungi pasien yang tidak sadar dari kemungkinan jatuh dari tempat
tidur seperti memasang siderail untuk menghindarinya.
b. Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki
Manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh teman
sebaya dan oleh masyarakat. Contohnya: memberi sentuhan baik dari perawat
maupun keluarga pasien. Sentuhan tersebut diartikan bahwa pasien masih
diperhatikan walaupun dalam keadaan sadar maupun tidak sadar.
c. Harga Diri
Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan ,
pencapaian, rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan. Jika konsep
diri pasien mengalami perubahan karena penyakit atau cedera, tujuan hidup,
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, rasa keterikatan dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan maaf. Contoh melakukan asuhan keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan rohani atau memfasilitasi kebutuhannya untuk melakukan
persembahyangan, memandu dan atau berdoa bersama pasien bila memungkinkan
untuknya.
(Asmadi, 2008)
Masalah psikologi yang paling sering dialami pasien paliatif adalah kecemasan. Hal
yang menyebabkan terjadinya kecemasan ialah diagnosa penyakit yang membuat pasien takut
sehingga menyebabkan kecemasan bagi pasien maupun keluarga, mengatakan kecemasan
adalah keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala-gejala ketegangan
jasmaniah dimana seseorang mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya atau
kemalangan di masa yang akan datang dengan perasaan khawatir. Kecemasan merupakan
keadaan individu atau kelompok saat mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) dan aktivasi
sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan atau ancaman tidak spesifik
menyatakan bahwa kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang
diseratai oleh respon otonom, perasaan takut yang disebabkan olehantisipasi terhadap bahaya.
Hal ini merupakan tanda waspada yang member tanda individu akan adanya bahaya dan
mampukah individu tersebut mengatasinya, (Misgiyanto dan Susilawati, 2014)
Untuk menentukan sebab – sebab suatu penyakit ada dua konsep , yaitu konsep personalistik
dan konsep naluralistik . Dalam konsep personalistik , penyakit disebabkan oleh makhluk
supernatural ( makhluk gaib,dewa), makhluk yang bukan manusia ( hantu , roh leluhur , roh
jahat ) dan manusia ( tukang sihir , tukang tenung ). Penyakit ini disebut “ ora lumrah “ atau “
ora sabaene “ ( tidak wajar / tidak biasa ). Penyembuhannya adalah berdasarkan pengetahuan
secara gaib atau supernatural , misalnya melakukan upacara dan sesaji. Dilihat dari segi
personalistik jenis penyakit ini terdiri dari kesiku , kebendhu , kewalat , kebulisan , keluban ,
keguna – guna , atau digawe wong , kampiran bangsa lelembut dan lain sebagainya .
Penyembuhan dapat melalui seorang dukun atau “ wong tuo “. Pengertian dukun bagi
masyarakat Jawa adalah yang pandai atau ahli dalam mengobati penyakit melalui “Japa
Mantera “ , yakni doa yang diberikan oleh dukun kepada pasien. Ada beberapa kategori
dukun pada masyarakat Jawa yang mempunyai nama dan fungsi masing – masing :
Adapun beberapa contoh pengobatan tradisional masyarakat jawa yang tidak terlepas
dari tumbuhan dan buah – buahan yang bersifat alami adalah :
\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian keperawatan yang dilakukan perawat ruang penyakit dalam terdiri
dari pengkajian awal masuk pasien, pengkajian ulang berfokus keluhan utama dalam
aspek biologis, pengkajian keperawatan holistik dikaji secara mendalam terhadap
pasien paliatif atau terminal.
Perawat pelaksana di ruang penyakit dalam diharapkan melaksanakan asuhan
keperawatan holistik keseluruh pasien tidak hanya pada pasien paliatif denga cara
pembentukan tim untuk pelaksanaan pelayanan keperawatan holisitik oleh ketua
bidang keperawatan di rumah sakit tersebut.
B. Saran
Penerapan model pelayanan keperawatan oleh perawat di rumah sakit
hendaknya tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan psikologis, tetapi juga
mempertimbangkan aspek spiritualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Nunung Rachmawati, Luky Dwiantoro, Bambang Edi Warsito.2017. Pengaruh Metode Drill
dalam Supervisi Klinis terhadap Spiritual Care Perawat. INDONESIAN JOURNAL OF
NURSING Vol. 5, No. 2
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/468/418
Elva Sujan, Sari Fatimah, Nur Oktavia Hidayati. 2017. Kebutuhan Spiritual Keluarga
Dengan Anak Penderita Penyakit Kronis. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia.
2017;3(1
https://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/viewFile/7480/4828
IkhwanHamid, DevinPriharninuk ,AchmadZakari.Fenomenologi kecemasan lansia menghad
apikematian Dalam perspektif kebutuha nspiritual didesapodoroto Kecamatankesambenkab
upatenjombang. JURNALEDU Nursing,Vol.3,No.2.
http://journal.unipdu.ac.id:8080/index.php/edunursing/article/view/1840/978
Ilhamsyah, Elly.L.Sjattar, Veni Hadju.2019. Analisis Hubungan Kontak Dan Komunikasi
Perawat Pada Pelaksanaan Keperawatan Spritual Dengan Kepuasan Pasien. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Pencerah, 08 (2).
https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/JIKP/article/download/143/115
Lisa Fradisa, Kalpana Kartika.2019. Penerapan Modul Biologi Berorientasi Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Keperawatan. Jurnal
Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol. 4, No. 02
http://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/index.php/edubiotik/article/download/512/36
5
MAPPING
PENGKAJIAN
KONSEP PENGKAJIAN
BIOLOGIS KONSEP
MAMPU MEMAHAMI PSIKOLOGI
PENGKAJIAN
Pemenuhan kebutuhan biologi BIO,PSIKO,SOSIAL,SPRITUA
(fisik) adalah upaya pemenuhan Psikologi itu merupakan
L,KULTU
kebutuhan fisik pasien rawat ilmu mengenai jiwa.
inap yang oleh perawat dengan Menurut Plato, manusia
tindakan-tindakan keperawatan adalah jiwanya dan
professional. Masalah tubuhnya hanya sekadar
fisik/biologis yang seringkali alat saja. Sedangkan
muncul yang merupakan aristoteles mengatakan
keluhan dari pasien paliatif bahwa jiwa adalah fungsi
yaitu nyeri Nyeri dari badan sebagaimana
merupakan pengalaman penglihatan adalah fungsi
emosional dan sensori yang dari mata
tidak menyenangkan yang
muncul akibat rusaknya
jaringan aktual yang terjadi PENGKAJIAN
secara tiba-tiba dari intensitas KONSEP
ringan hingga berat yang dapat SPIRITUAL
diantisipasi dan diprediksi.