Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ERYANA BERLIANTI DEWI

NIM : B1801437
PRODI : D3 KEBIDANAN TK.2
A.    Alat Kontrasepsi
1.      Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)
yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma tersebut.
2.      Cara kerja Kontrasepsi
Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :
1.      Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
2.      Melumpuhkan sperma.
3.      Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
B.     Metode kontrasepsi
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi sederhana
dan modern (Hartanto, 1994: 42).
1)      Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa
pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat atau obat dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat.

a)      Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat


         Senggama Terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina dan kehamilan dapat dicegah.
         Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu
terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar
mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara
ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan kadang-kadang
berakibat pasangan tersebut tidak mentaati.
b)      Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
         (Kondom)
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan
seksual.
Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma
tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat
mencegah penularan mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang
lain. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per
100 perempuan per tahun (Saifuddin, 2003: 17).

Keuntungan menggunakan kondom adalah :


      Efektif bila digunakan dengan benar
      Tidak mengganggu kesehatan pengguna
      Murah dan dapat dibeli secara umum
Kerugian menggunakan kondom adalah :
      Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
      Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
      Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
         Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan sperma
agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas.
Keuntungan menggunakan diafragma adalah :
      Tidak mengganggu reproduksi ASI
      Tidak mengganggu kesehatan pengguna
      Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
Kerugian menggunakan diafragma adalah :
      Pemasangannya membutuhkan keterampilan
      Untuk pemakaian¸ perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang terlatih
      Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra

2)      Metode Kontrasepsi Modern


a)      Kontrasepsi Hormonal
(1)   Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang
berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon
progesteron saja.
Keuntungan menggunakan pil KB adalah :
      Mudah menggunakan
      Mudah dihentikan setiap saat
      Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamilan
      Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Kerugian menggunakan pil KB adalah :
      Memerlukan disiplin dari pemakai
      Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen
      Kembalinya kesuburan agak lambat
(2)   Suntik KB
Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita, dan mengentalkan lendir
mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
Keuntungan menggunakan suntik KB adalah :
      Jangka panjang
      Risiko terhadap kesehatan kecil
      Aman
Kerugian menggunakan suntik KB adalah :
(a) Terjadi perubahan pada pola haid
(b) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
(3)   Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)
AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan
dibawah kulit, stiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui proses
difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat menghambat
terjadinya ovulasi.
Keuntungan menggunakan susuk KB adalah :
      Tidak menekan produksi ASI
      Tidak terdapat faktor lupa
      Masa pakai jangka panjang (3-5 th)
      Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen
Kerugian menggunakan susuk KB adalah :
      Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
      Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan pengangkatan implant
      Implant sering mengubah pola haid
b)      Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)
IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik.
Keuntungan menggunakan IUD adalah :
      Praktis
      Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

Kerugian menggunakan IUD adalah :


      Tidak dapat dilepas oleh dirinya sendiri (pengguna)
      Sedikit nyeri setelah pemasangan AKDR
c)      Kontrasepsi mantap
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada
saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.
         Vasektomi (MOP)
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan operasi kecil sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak
terjadi.
Keuntungan MOP adalah :
      Efektif
      Sederhana
      Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
      Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja
      Biaya rendah
      Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani
oleh dokter pria untuk kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita
Kerugian MOP adalah :
      Diperlukan suatu tindakan operatif
      Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau infeksi
      Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai keturunan lagi
         Tubektomi (MOW)
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan
secara permanen.
Keuntungan MOW adalah :
      Sangat efektif
      Permanen
      Tidak mempengaruhi proses menyusui
      Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
      Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Kerugian MOW adalah :
      Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali),
kecuali dengan operasi rekanalisasi
      Akseptor dapat menyesal dikemudian hari
      Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
C.    Jenis-jenis Kontrasepsi
1)      Kontrasepsi Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi)
atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter
kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara
permanen, misalnya karena faktor usia.
2)      Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-
80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum
ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu
kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum)
mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor
kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur
sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum
ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya
menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

3)      Kontrasepsi Mekanik

1.      Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta
berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom
tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode
ini:
         Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
         Membutuhkan waktu untuk pemasangan
         Mengurangi sensasi seksual
2.      Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya
70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu
larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina
sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3.      Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil,
karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini
bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas
(< 8 jam ) setelah senggama.
4.      IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan
logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan
di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
5.      IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah
dengan beberapa nilai plus: Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan
lebih kecil Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid
lebih singkat.

4)      Kontrasepsi Hormonal


1.      Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

2. Jenis kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu :
Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi),


kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen
dan progesteron dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat
hormonal, yaitu:
         Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala
thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam
rahim.
         Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit
kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.
         Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang
ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu koyo KB
atau spiral berhormon

5)      Kontrasepsi Suntikan


   Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
   Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan strogen.
   Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.

Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto .2004)


a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk
terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari ipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil
konsepsi.
Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan
1.      Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan
pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
2.      DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3.      Tingkat efektifitasnya tinggi
4.      Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5.      Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6.      Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
7.      Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang,
sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.
8.      Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan
kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9.      Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara
lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping
estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b.      Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)


Pasca persalinan
1.      Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum
berkumpul dengan suami
2.      Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.
Pasca Abortus
1.      Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.
2.      Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan

Anda mungkin juga menyukai