Anda di halaman 1dari 63

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA BAPAK M DI RT 03 RW 02


KELURAHAN INDROSARI KECAMATAN BULUSPESANTREN
KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Individu PKMD

Disusun oleh :

NAMA

Di susun oleh :

Zindy Dea Pertiwi


B1701424

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BAPAK M

RT 03 RW 02 KELURAHAN INDROSARI

KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Individu Keluarga Binaan

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui

Tanggal ...................................

Menyetujui

Ketua Prodi Kebidanan Kepala Desa Indrosari

Program DIII

STIKES Muhammadiyah Gombong

(Eka Novyriana, S.S.T.,MPH) (Chosin, A. Ma)

2
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BAPAK M

RT 03 RW 02 KELURAHAN INDROARI

KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

Laporan Individu Keluarga Binaan

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui

Tanggal .................

Menyetujui

Pendidik Klinik Puskesmas Pendidik Klinik Akademik

(Bidan Desa)

(Nurjanah, Amd. Keb) (Umi Laelatul Qomar,S. ST, M.P.H)

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Program studi Kebidanan program DIII STIKES Muhammadiyah
Gombong mempunyai tujuan menghasilkan lulusan bidan yang religius
islami,amanah,humanis,inovatif dan modern. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, diperlukan suatu metode pembelajaran yang menstimulasi kemampuan
mengintegrasikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada klien secara komprehensif. Mahasiswa dipersiapkan melalui
pembelajaran kelas, laboratorium dan klinik dengan pengajar serta sarana-
prasarana memadai yang diharapkan dapat menjadi landasan bagi pembentukan
sikap profesional dengan dasar pengetahuan yang cukup.
Praktik Belajar Lapangan dalam bentuk PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa) wajib ditempuh oleh mahasiswa semester V tingkat III yang
telah selesai menempuh teori di kelas. Kegiatan ini merupakan pencapaian dari
mata ajar Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Diharapkan melalui
kegiatan PKMD ini, mahasiswa mampu melaksanakan praktik kebidanan
komunitas melalui teknik problem solving.
Praktek kerja lapangan PKMD Program Studi Kebidanan Program
Diploma Tiga Stikes Muhammadiyah Gombong di tempatkan di desa Indrosari.
Desa Indrosari dipilih menjadi tempat PKMD karena pada tahun tahun 2019
ditetapkan sebagai salah satu lokasi kusus (lokus) Stunting di Kabupaten
Kebumen. Selain itu, di desa Indrosari juga merupakan salah satu desa yang di
tunjuk sebagai salah satu Kampung KB di Kabupaten Kebumen. Desa Indrosari
merupakan desa yang terletak di kecamatan Kebumen yang sebagian besar
penduduknya yaitu buruh tani dan sebagian besar penduduknya berpenghasilan
kurang dari Rp 1.686.000,00.

4
Di Desa Indrosari memiliki 2 rukun warga (RW) yang terbagi menjadi 3
dukuh dan 6 rukun tetangga (RT). Jumlah penduduk di D esa Indrosari yaitu
1.060 penduduk. Di wilayah dukuh Karangreja RT03 RW02 terdapat satu
keluarga yang masih membutuhkan pembinaan kesehatan mengenai masalah
kehamilan karena di dalam keluarga tersebut terdapat ibu hamil bermasalah serta
terdapat anggota keluarga yang merokok di dalam rumahnya yaitu Tn M. Tn M
merupakan kepala keluarga dalam satu KK. Beliau memiliki kebiasaan merokok
sudah lama dan hingga kini masih merokok. Penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat dikeluarga ini pun masih kurang. Dari segi perilaku hidup bersih, masih
belum sempurna dengan dibakarnya sampah di halaman rumah dan tidak atau
jarang dipilah. Selain itu, tempat pembuangan air limbah dibuang di sungai.
Keluarga dijadikan unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga
saling berkaitan antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula
keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya. Peningkatan status kesehatan keluarga
merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan perawatan
kesehatan keluarga, diharapkan keluarga tersebut mau dan mampu meningkatkan
produktivitasnya dengan kemampuan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Bila
produktivitas keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan
meningkat dan keluarga sehat akan tercapai.

B.     TUJUAN
1.      Tujuan umum
Agar mahasiswa semester V Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong Program Studi Diploma mampu membina
kesehatan keluarga dengan baik dan benar pada Ny. N yang mempunyai
riwaya G3P2A0AH2 yang sedang hamil usia 32 minggu lebih 1 hari
namun tfu nya masih 26 cm.

5
2.      Tujuan khusus
a) Mahasiswa dan keluarga dapat mengidentifikasi masalah
kebidanan pada khususnya.
b) Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N
c) Membantu menyelesaikan masalah kebidanan komunitas
(keluarga).
d) Melaksanakan evaluasi kebidanan komunitas.

C.    MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan mata kuliah kebidanan komunitas
b. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada keluarga binaan
dengan diawali mengidentifikasi masalah pada keluarga tersebut.
2. Bagi Profesi
Bahan masukan bagi para tenaga kesehatan, terutama bidan dalam menangani
masalah kebidanan yang ada di masyarakat.
3. Institusi Pendidikan
Acuan untuk mengembangkan mata kuliah kebidanan komunitas.
4. Bagi Keluarga Binaan
a) Menambah pengetahuan dan informasi mengenai kesehatan keluarga
serta meningkatkan peran serta anggota keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan keluarganya
b) Keluarga dapat melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat secara baik
dan benar setelah di lakukan pembinaan tentang kesehatan pada keluarga 
Tn. M

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    BATASAN KELUARGA


Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinisikan dengan istilah kekerabatan dimana idividu bersatu dalam suatu
ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota keluarga
merupakan mereka yang memiliki hubungan personal dan timbal balik dalam
menjalankan kewajiban dan memberi dukungan yang disebabkan oleh kelahiran,
adopsi maupun perkawinan (Stuart,2014)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya
masing – masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Dari ke dua batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah:
1.      Unit terkecil masyarakat
2.      Terdiri dari dua orang atau lebih
3.      Adanya ikatan perkawinan dan ikatan darah
4.      Hidup dalam satu rumah tangga
5.      Dibawah asuhan  seorang kepala rumah tangga
6.      Berinteraksi satu sama lain
7.      Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-masing
8.      Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
                                                         
B.     STRUKTUR KELUARGA
1.      Struktur keluarga dan macam – macam diantaranya :
a.  Partilineal

7
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b.  Martilinial
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disususn melalui jalur garis ibu.
c.   Matriokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d.   Patriokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan, suami atau istri.
2.      Peran Keluarga
Peran keluarga menggunakan seperangkat Perilaku Intrapersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi, tertentu.
Peran individu dlam keluarga didasari, oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari
nafkah, pendidikan, pelindung dan pemberi rasa nyaman, sebagai kepala
keluarga, sebafai anggota kelompok social serta sebagai anggota masyarakat
dilingkungan.
b. Peran ibu
Sebagai istri dan ibu bagi anak-anak, mempunyai peran mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuhdan pendidik anak-anak, pelindung dan sebagai
salah satu dari kelompok dari peran sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.

8
c. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, social dan spiritual.

3.    Fungsi keluarga


Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a.    Fungsi Biologis
1)   Untuk meneruskan keturunan
2)   Memelihara dan membesarkan anak
3)   Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4)   Memelihara dan merawat anggota keluarga
b.    Fungsi Psikologis
1)   Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2)   Memberikan perhatian di antaranya anggota keluarga
3)   Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4)   Memberikan identitas keluarga
c.    Fungsi sosialisasi
1)   Membina sosialisasi pada anak
2)   Membentuk norma - norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3)   Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d.   Fungsi  Ekonomi
1)   Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2)   Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga.
3)   Menabung untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan keluarga
dimasa kan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari
tua, dan sebagainya.
e.    Fungsi pendidikan     

9
1)   Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang memilikinya.
2)   Mempersipkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3)   Mendidik sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
f. Fungsi keluarga sebagai berikut :
1) Fungsi pendidikan , dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa nanati.
2) Fungsi social anak tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini
adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3) Fungsi perlindungan, tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dari tindakan - tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindungi dan merasa aman.
4) Fungsi perasaan, tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instutif, merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam komunikasi dan berinteraksi antara anggota keluarga menjaga
keharmonisan.
5) Fungsi Religious, tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain
dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga menanamkan
keyakinan bahwa ada kekuatan lain setelah di dunia ini.
6) Fungsi Ekonomis, tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber - sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan,
mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhui kebutuhan keluarga.

10
7) Fungsi rekreatif, tugas keluarga dalam fungsi  rekreasi, ini tidak selalu
harus pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga
dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing - masing
anggotangya. Rekreasi dapat di lakukan di rumah dengan cara nonton
tv bersama, bercerita tentang pengalaman masing - masing dan
sebagainya.
8) Fungsi biologis , Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah
untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

C.      MANAJEMEN/ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
menggunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori, penemuan, ketrampilan dalam tahap yang logis untuk
mengambil suatu keputusan yang berfokus pada keluarga.
Langkah-langkah manajemen kebidanan (varney) :
1. Pengumpulan data
Pada langkah pertama ini di kumpulkan semua data dasar untuk evaluasi,
tahap ini merupakan langkah awal yang menetukan langkah berikutnya,
sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang di hadapi dan
menentukan proses interprestasi yang benar / tidak dalam tahap selanjutnya
sehingga dalam pendekatan ini harap komperhensif meliputi data subjektif,
objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan data yang
valid.
2. Interprestasi data dasar
Data dasar yang sudah di kumpulkan di interprestasikan sehingga dapat
dirumuskan diagnose dan masalah yang spesifik.
3. Mengantisipasi masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnose
potensial yang sudah di interprestasi, bila memungkinkan di lakukan

11
pencegahan dan waspada serta bersiap – siap mencegah diagnose atau masalah
potensial benar-benar terjadi.
4. Kolaborasi /melakukan evaluasi kebutuhan
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan. Dari data yang di kumpulkan dapat menunjukan suatu situasi yang
memerlukan intervensi langsung.
5. Rencana asuhan
Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan
langkah – langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang telah yang di identifikasi atau di
antisipasi.
6. Penerapan rencana asuhan / tindakan
Pada langkah ini,rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah di uraikan
pada rencana tindakan harus di laksanakan secara efisien dan nyaman.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi, keefektifan dari asuhan yang sudah di
berikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar - benar
terpenuhi atau sesuai dengan kebutuhan sebagai mana telah di identifikasi
dalam diagnose dan masalah. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana
efektif sedang dalam managemen asuhan kebidanan pada keluarga ada lima
bagian yang memang menjadi pokok dalam keluarga antara lain :
Lima tugas dalam keluarga dalam bidang kesehatan
1)      Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
2)      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3)      Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sedang mengalami
masalah kesehatan seperti sakit
4)      Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
5)      Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan yang menunjukan pemanfaatan fasilitas dengan baik.
Peran bidan dalam asuhan kebidanan keluarga:
1)   Pelaksana

12
     Memberikan asuhan kesehatan kepada anggota keluarga yang sakit
2)   Pengelola yaitu Koordinator pelayanan kesehatan keluarga
3)   Fasilitator menjadikan layanan mudah di jangkau, mudah menampung  
permasalahan yang di hadapi dan membantu mencari jalan penyelesaianya
4)   Pendidik
Merubah perilaku keluarga dari yang tidak sehat menjadi sehat
Penyuluhan dan konsultasi memberikan petunjuk tentang asuhan
kesehatan dasar pada keluarga  disamping menjadi penasehat dalam
mengatasi masalah kesehatan keluarga.
Faktor-faktor yang menghambat dalam proses asuhan keluarga
a)   Hambatan dari keluarga
1)      Pendidikan rendah
2)      Keterbatasan sumber daya keluarga ( keuangan sarana, dan  prasarana
b)    Hambatan dari bidan
1)      Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi
2)      Kondisi alam
3)      Kesulitan dalam komunikasi
4)      Keterbatasan pengetahuan tentang kultur keluarga
c) Prinsip asuhan keluarga :
1) Keluarga merupakan satu unit kesatuan pelayanan kesehatan
2) Melibatkan peran aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah
3) Utamakan kegiatan promotif dan preventif, dengan tidak mengabaikan kuratif
dan rehabilitative
4)   Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin
5)   Sasaran asuhan adalah keluarga secara keseluruhan.

D. NUTRISI IBU HAMIL

13
1. Definisi Gizi
Gizi berasal dari bahasa arab “Al-Gizzai” yang artinya
makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Gizi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
2. Pengaruh Gizi Pada Kehamilan
Keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi
status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat
dipengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan gizi janin berasal
dari ibu. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu mengalami kekurangan
gizi, diantaranya adalah perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir
dengan berat rendah, kelainan kongenital, retardasi mental, dan lain
sebagainya. Penelitian yang dilakukan terhadap 216 wanita hamil di
sebuah klinik di Boston menujukkan bahwa ibu hamil dengan gizi
kurang dan buruk dapat melahirkan bayi dengan kondisi fisik kurang,
beberapa bayi lahir meninggal, meninggal setelah beberapa hari lahir,
dan sebagian besar lahir dengan cacat bawaan (Pudjiadi, 2005).
Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum
hamil atau selama minggu pertama kehamilan memiliki resiko lebih
tinggi melahirkan bayi yang mengalami kerusakan otak dan sumsum
tulang karena pembentukan sistem saraf sangat peka pada 2-5 minggu
pertama. Ketika seorang perempuan mengalami kekurangan gizi pada
trimester terakhir maka cenderung akan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram), hal ini dikarenakan pada
masa ini janin akan tumbuh dengan sangat cepat dan terjadi
penimbunan jaringan lemak (Arisman, 2004).

3. Kebutuhan Gizi Ibu Selama Hamil

14
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat karena selain
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk
janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga
diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah
satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah
adanya penambahan berat badan ibu. Kebutuhan gizi ibu hamil pada
setiap trimester berbeda, hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan
perkembangan janin serta kesehatan ibu.
Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih
mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada
masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan
organ reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang
mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk
memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan dizi
pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus
terpenuhi secara kuantitas.
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang
mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu, sumber
karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang
tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah
dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu
hamil :
1) Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai
12,5 kg, tergantung dari berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan
sangat membutuhkan yang namanya kalori. Biasanya ibu hamil
kebutuhan akan kalori semakin meningkat. Kalori inilah yang
dibutuhkan dalam perkembangan janin, pembentukan plasenta,
pembuluh darah dan jaringan yang baru. Ada sekitar 300 kalori yang
dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya.

15
2) Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil
adalah zat protein. Ada sekitar 75 gram protein tiap harinya yang
dibutuhkan oleh ibu hamil, fungsinya untuk perkembangan jaringan
pada janin. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar daripada
kebutuhan protein nabati, sehinggan ikan, telur, daging, maupun susu
perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tempe, tahu, kacang-
kacangan. Hal ini disebabkan karena struktur protein hewani lebih
mudah dicerna daripada protein nabati.
3) Vitamin A
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Dampak yang terjadi pada ibu hamil apabila
kekurangan vitamin A adalah bayi akan terlahir prematur yang
memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu sangat penting untuk gizi ibu
hamil. Vitamin ini bisa diperoleh lewat sayur-sayuran seperti wortel
dan juga terdapat pada mentega, kuning telur maupun susu. Vitamin A
dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat
menimbulkan cacat bawaan.
4) Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA
dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk
keberfungsian sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran
cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan,
kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
5) Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu
perkembagan embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan
tulang belakang. Dampak yang terjadi apabila kekurangan asam folat
adalah akan mengakibatkan kelahiran prematur sehingga berat badan
bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya.
Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600

16
mg dan ini bisa anda dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-
kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran berwarna hijau, jus
jeruk dan roti gandum.
6) Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan
metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa
hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia pada ibu.
Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan
vitamin D banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah
yang hanya sedikit bersentuhan dengan sinar matahari.
7) Zat Besi
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk
memproduksi hemoglobin dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama
masa kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan protein di sel darah
merah yang mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen
keseluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan
akan mengalami kelelahan dan rentan infeksi, bahkan juga dapat
berisiko kelahiran prematur pada bayi. Zat besi bisa kita dapatkan dari
kacang-kacangan, ikan, daging merah ataupun binatang unggas.
8) Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan
makanan laut. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan
mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya
berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari
hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium
juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta
meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknya
sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium
dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam beryodium serta konsumsi
bahan makanan yang bersumber dari laut.
9) Kalsium

17
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan
sarden. Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh
darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal saraf,
kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk
menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga
dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi
pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematurias,
bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk
kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium saat hamil akan
berdampak pada ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan oleh bayi
terambil atau diserap dari tulang ibu. 
10) Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain
memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk
memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit.
Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-
padian, kacang-kacangan, gandum, beras, dan olahannya.

E. MEROKOK
1. Pengertian Merokok
Rokok di buat dari lintingan kertas yang berisi daun tembakau yang di
keringkan dan dicacah
2. Jenis – jenis Perokok
a. Perokok Aktif adalah orang yang menghisap rokok dan
menghisap asap hasil pembakaran rokok tersebut yang
dikeluarkan dari ujung rokok yang di hisap si perokok dan di
sebut utama.
b. Perokok Pasif adalah orang yang berada di sekitar perokok aktif
yang turut menghisap asap rokok.

3. Keuntungan Berhenti Merokok


Keuntungan berhenti merokok yang dapat segera di rasakan.

18
1) 6 jam setelah berhenti, denyut nadi dan tekanan darah kembali
normal
2) Karbonmonoksida meningkatkan sistem peredaran darah dan
pernafasan
3) 1 hari,tekanan darah lebih rendah dan kegiatan jantung lebih kuat
4) 1 hari menurunkan resiko serangan jantung
5) 5-15 th, resiko stroke menurun sampai setengah di banding
perokok aktif
6) 15 th, resiko serangan jantung menurun sampai tingkat bukan
perokok jika berhenti sebelum timbul penyakit 10 th, resiko
kanker paru menurun sampai setengah di banding perokok aktif.
4. Dampak Rokok
1) 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
2) 4x menderita kanker esophagus
3) 2x kanker kandung kemih
4) 2x serangan jantung
5) Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita
pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
5. Cara Menghindari Kebiasaan Merokok
Menurut Sumartono (2010) ada beberapa cara menghindari kebiasaan
merokok yaitu :
1) Tumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti
merokok,dalam hal ini kita harus mengingat penyakit yang
dapat di akibatkan oleh rokok dan merupakan penderitaan
2) Mintalah bantuan orang terdekat untuk membantu
mengingatkan agar tidak lagi mengisap rokok. Yang pertama
dilakukan adalah dengan memberitahukan niat untuk tidak
merokok pada orang terdekat sehongga mereka akan
membantu dan mengingatkan agar tidak merokok, sehingga
berlahan-lahan anda akan merasa risih dan sungkan karena
terus menerus diingatkan

19
3) Tanamkan pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk
berhenti sama sekali dari kebiasaan merokok, hal ini dapat
dilakukan dengan memulai menurunkan jumlah batang rokok
yang diisap perhari, sehingga semakin lama semakin sedikit
sampai tidak sama sekali
4) Mencari pengganti yang lebih positif dari pada rokok. Untuk
mengganti waktu yang digunakan untuk merokok dapat
melakukan olah raga, makan permen atau melakukan
aktivitas lain.
6. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
a. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya
hormone adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang
mengakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan
sendirinya akan menaikkan kebutuhan energi.
b. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah
yang menyebabkan kanker paru-paru. Zat berbahaya ini berupa
kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru
dan sistem pernapasan sehingga menyebabkan penyakit bronchitis
kronis, emfisema, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan
kanker paru-paru.
7. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
a. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih
rentan terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok,
sariawan mulut ,dll.

b. Katarak

20
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan
menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok
dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi
mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh
aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga
dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan
usia tua yaitu penyakit mata yang tak  tersembuhkan yang
disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang disebut
Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat
penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca,
mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek
secara detail.
c. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena
rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit,
terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok
menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
d. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada
dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke
dalam telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan
pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau
lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau
suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian
tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh
disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih
besar dari pada orang yang tidak merokok.

e. Kanker kulit

21
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang
kadang-kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok
mengakibatkan  meningkatnya kemungkinan kematian akibat
penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita
Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang
meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar
dibandingkan dengan non perokok
c. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut
membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning
dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5
kali lipat.
d. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang
menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan
melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy
untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk
lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke
dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan
muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan
kesulitan bernafas.
f. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan
batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang
menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila
keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga
mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.

g. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung

22
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok
mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan
timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih
besar dariyang tidak merokok.
h. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak
terdapat pada gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah
terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah
untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya
tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah
patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok
jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung.
Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang
punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang
merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah
terjadi trauma.
i. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor
resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang
berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap
tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian
tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000
orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih
cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya
menyebabkan serangan jantung dan stroke.

23
j. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan
lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga
sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung
yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
k. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan
kuku yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
l. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan
berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi.
Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran
bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan
hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok.
Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian
karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi
abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin
dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden
Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau.
Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang
menyebabkan terjadinya menopause dini.  
m. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan
pada DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi
menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko
menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga
memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi pada
perokok.

24
n. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki,
yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan
tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan
tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.
8. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
a. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
b. Jangan menghisap asap dalam-dalam
c. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap
sampai habis)
d. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
e. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.
9. Alasan harus menghindari rokok
a. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
b. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
c. Akan menghemat uang
d. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
e. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan
lingkungan dengan udara bersih.
10. Cara mencegah merokok
a. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada
setiap dimana kita menikmati
b. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh,
konsentrasi penuh, istirahat, minum dengan teman, dan sesudah
makan?
c. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain
pada situasi tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok
pada saat itu
d. Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda
e. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel

25
f. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok
dan mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi
g. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.
11. Kiat-kiat berhenti merokok
a. Tidak membeli rokok
b. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau
merokok
c. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk
mengingatkan agar tidak merokok setiap kali kita akan mulai
merokok
d. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik
nafas dalam-dalam atau genggam kepalan tangan erat-erat dan
coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang.
12. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat
menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya. Namun mereka
biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap merokok
adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya merokok bukan
merupakan urusan pribadi.
13. Pengelolahan Sampah
a. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )
Yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah
semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari
rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri. Sedangkan
sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.

b. Jenis Sampah

26
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai
Sampah Organik dan Sampah Anorganik.

1) Sampah Organik
Jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan
dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah
ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.

2) Sampah Anorganik
Jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak
terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari
proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di
alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah
jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol
plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.

Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian.


Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan karton termasuk
sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat
di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas,
kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah
anorganik.

c. Sumber Sampah
1) Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang
disebabkan oleh:
a) Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan
pemukiman padat langsung membuang sampah ke
sungai dan saluran pembuangan.

27
b) Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-
pasar maupun pusat-pusat kegiatan dan pemukiman.
c) Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis,
toner foto caopy, baterai dll.
2) Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik,
seperto jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang
dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan
untuk pupuk.

3) Sampah Bangunan dan Gedung


Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan
pemugaran gedung dapat berupa organik maupun anorganik.
Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll. Sampah
Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.
4) Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan
penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan
ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :
a) Sampah Rumah Sakit
Sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan,
peralatan operasi, botol infus dan sejenisnya serta obat-
obatan. Semua sampah ini terkontaminasi oleh bakteri,
virus dan pembawa penyakit lainnya yang sangat
berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya

d. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1) Garbage
Sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah
membusuk.

28
2) Rubbish
Bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish
ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada
yang tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.

e. Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan


1) Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan
sampah sembarangan dan tidak terkontrol) dapat
menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :

a) Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar


dengan cepat karena sampah memasuki air minum.
b) Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai
makanan, dimana cacing dikonsumsi sebelumnya oleh
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan /
sampah.
c) Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat
mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi sampah
beracun (limbah baterai dan akumulator yang dibuang di
perairan umum).
2) Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air
tanah sehingga mencemari sumber air tersebut. Penguraian
sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat
menimbulkan bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan
bila konsentrasinya cukup besar).

29
f. Dampak Negatif Dan Positif Dari Pembuangan Sampah
1) Dampak negatif antara lain :
a) Musibah fatal  contohnya burung bangkai yang terkubur
di bawah timbunan sampah akan menimbulkan bau
busuk dan merusak tanah.
b) Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses
jalan oleh kendaraan berat yang mengangkut sampah ke
TPA  menimbulkan kerusakan pada jalan yang di
laluinya.
c) Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air
tanah oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama
pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA
d) Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan
sampah organik, metana adalah gas rumah kaca yang
berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan
dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
e) gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan
kutupolusi suara.
2) Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif
bagi masyarakat sekitar. Banyaknya tumpukan sampah
anorganik di TPA, telah menimbulkan inisiatif baru dalam
sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA, mereka
menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan
perekonomian yang sangat produktif, dengan cara
mengumpulkan sampah-sampah anorganik, seperti plastik,
atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah hancur,
plastik dan barang bekas tersebut telah mampu memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehari-hari, bahkan menurut
tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana, penghasilan
yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan

30
plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada
masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan
nya, karna mereka beranggapan TPA lebih mampu
memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.
g. Hal – Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Pembuangan Sampah
Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka
perlu pengaturan pembuanagnnya. Dari sampah ini harus
diperhatikan :

1) Penyimpanannya (Storage)
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter
kubik. Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam
rumah atau di pojok dapur, karena merupakan gudang
makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.

Tempat sampah sebaiknya :

a) Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak


mudah rusak.
b) Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau
binatang-binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing
dan sebagainya.
c) Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak
dilakukan oleh pemerintah, tempatkanlah tempat sampah
sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah
mudah mencapainya.
2) Pengumpulan (Collection)
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
a) Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari
rumahnya masing-masing untuk dibuang pada tempat
tertentu

31
b) Pemerintah
Pengumpulan sampah d iota-kota dilakukan pemerintah
dengan menggunakan truk samapah atau gerobak
sampah
d) Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sbagai
bahan baku pada perusahaannya misalnya untuk
pembuatan kertas, karton dan palstik.
3) Pembuanagan (Disposal)
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
a) Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan
samapah secara ini hanya baik untuk sampah-sampah
jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau
tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah
ini akan menjadi tempat perkembangbiakan serangga,
tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap
b) Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian
ditutup lagi dengan tanah paling sedikit 60 cm, untuk
mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-
binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
c) Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian
dibakar sendiri. Pembakaran sampah ini harus dilakukan
dengan baik sebab bila tidak :
(1) Asapnya mengotori udara
(2) Bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer
kemana-mana.
d) Incineration dengan incinerator khusus

32
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah
yang telah dikumpulkan dari truk / gerobak sampah
dibakar dam incinerator khusus (alat pembakar sampah).
Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
(1) Tempat pengumpulan sampah
(2) Ruang pengeringan
(3) Ruang pembakaran Cerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekali tapi biayanya
mahal.

e) Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling
(dihaluskan) dengan alat khusus, kemudian dibuang ke
laut. Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah
menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun
tikus-tikus.

f) Composting (dibuat pupuk)


Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk
sebagai penyubur tanah pertanian. Cara ini telah banyak
dikerjakan di negara-negara maju misalnya di Amerika
Serikat. Pada prinsipnya:
(1) Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan
bahan-bahan lainnya yang tak dapat dijadikan
kompos dipisahkan terlebih dahulu.
(2) Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan
dijadikan kompos digiling menjadi halus agar proses
pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk
berlangsung dengan baik.
(3) Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat
dimana proses pembusukan akan terjadi. Tempat ini
dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur

33
kelembaban dan pengaliran udara agar proses
pembusukan terjadi secra optimum.
(4) Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-
organisme yang dapat mempercepat proses
pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu,
karena pada sampah sendiri telah cukup
mengandung mikrooranisema tersebut.
(5) Bila sampah yang sedang dibusukkan ini
ditambahkan Lumpur dari air limbah akan
dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses
pembusukannya bervariasi antara 2 hari samapi 6
minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini
dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.
g) Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage
misalnya sisa sayuran, ampas pembuatan tapioca,ampas
pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada
ternak sebagai makanannya.

h) Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi
jumlah sampah, maka bagian-bagian sampah yang masih
dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya kertas-
kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari
benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang
berguna misalnya karton, plastik alat-alat dari gelas dan
sebagainya.

Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-


kertas dari tempat sampah yang dikumpulkan kaum tuna-
wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus

34
makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari
kertas segera dibakar setelah dibuang.

h. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar


1) Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara
lain :
a) Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat
sampah
b) Membuang sampah di sungai / kali
c) Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan
diambil
tukang sampah
d) Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu
dibakar
e) Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi
orang lainMenggali tanah lalu mengubur sampah
2) Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
a) Memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
b) Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan
sampah non organik (kering)
c) Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/
umum maupun pribadi
d) Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-
cuma (gratis) pada tukang beling/tukang loak barang
bekas
e) Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk,
olah sendiri atau serahkan kepada ahlinya
f) Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal
bungkus saja sampah yang ada di kantong plastik dan

35
buang di tempat yang benar yang nantinya akan diangkut
ke tempat pembuangan akhir (TPA).

36
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA TN. M UMUR 44 TAHUN
DI RT 03 RW 02 DESA INDROSARI KECAMATAN KEBUMEN
KABUPATEN KEBUMEN

A. Pengkajian

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Januari 2020

Jam : 10.00 wib

1. Identitas Kepala Keluarga

a. Nama Kepala Keluarga : Tn. M

b. Umur : 44 th

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SD

f. Pekerjaan : Petani

g. Pendapatan : ± Rp. 500.000 ,-/ bulan

h. Alamat : Karangreja 03/02, Indrosari

i. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

j. Daftar Anggota Keluarga

N Nama Umur Agama L/P Hub. Dg. Pendidikan Pekerjaan


o KK

1 Tn. M 44 th Islam L Bapak SD Petani

2 Ny. N 31 th Islam P Ibu SMP IRT

3 An. M 10 th Islam P Anak Pelajar Belum

37
(Kelas 5 bekerja
SD)

4 An. M 8 th Islam L Anak (Kelas 2 Belum


SD)
bekerja

2. Kesehatan Lingkungan
a. Kebiasaan makan
1) Keluarga makan teratur, frekuensi makan keluarga 3-4 kali
sehari dengan menu nasi, sayur, ikan dan terkadang buah.
2) Keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan menggunakan air mengalir dan sabun.
3) Keluarga memiliki kebiasaan mencuci sayuran sebelum
dimasak dan memasak daging sampai matang.
4) Keluarga memiliki kebiasaan mengkonsumsi garam
beryodium.
b. Sanitasi Lingkungan
1) Jamban
Keluarga memiliki jamban kondisi cukup bersih.
2) Kandang ternak
Keluarga memiliki kandang di belakang rumah dan cukup
bersih.
3) Pembuangan sampah
Keluarga tidak memiliki tempat pembuangan sampah
4) Lingkungan rumah
Lingkungan sekitar rumah tidak berserakan
5) Sistem pembuangan air limbah rumah tangga
Keluarga membuah air limbah rumahan di sungai
6) Sumber air bersih
Keluarga memiliki sumber air bersih yaitu menggunakan air
sumur.

38
c. Indikator Capaian Keluarga yang diharapkan pada Program
Indonesia Sehat
1) Keluarga tidak mengikuti program KB karena hamil
2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3) Bayi sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
4) Bayi mendapatkan air susu ibu ekslusif
5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan ( penimbangan )
6) Keluargatidak mempunyai riwayat penyakit TB paru
7) Keluarga mempunyai riwayat penyakit hipertensi
8) Keluarga tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa
9) Anggota keluarga ada yang merokok
10) Keluarga mempunyai jaminan kesehatan nasional
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat
2) Keluarga Berencana
1) Ibu ingin mempunyai anak lagi (sedang hamil)
2) Ibu tidak memakai kontrasepsi sebab sedang hamil
3) Pengetahuan ibu/keluarga mengenai KB sudah cukup baik
4) Pengetahuan ibu/keluarga mengenai HIV/AIDS cukup baik
3) Remaja
1) Remaja belum pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan
reproduksi remaja di sekolah
2) Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja
kurang baik
4) Lansia
Keluarga Tn.M tidak memiliki anggota keluarga lansia
5) Hamil
Keluarga Tn.M memiliki anggota keluarga yang sedang hamil

6) Nifas
Keluarga Tn.M tidak memiliki anggota keluarga yang sedang nifas.

39
7) Bayi dan balita
Keluarga Tn.M tidak memiliki bayi/balita
8) Hamil
1) Usia kehamilan ibu saat ini adalah 32 minggu lebih 1 hari
2) Ini merupakan kehamilan ke 3 dengan paritas ke 2 dan tidak
pernah abortus
3) Jarak kehamilan ibu dengan anak yang lalu adalah 9 tahun.
4) Frekuensi ibu dalam memeriksakan kehamilannya sebanyak 5
kali.
5) Ibu bersalin di Bidan Praktek.
6) Ibu tidak memiliki pantang makanan selama hamil.
7) Ibu makan makanan tambahan yang mengandung zat besi.
8) Ibu tidak mengonsumsi obat-obatan selama hamil kecuali obat –
obatan yang diberikan oleh bidan.
9) Ibu diberi pil besi dengan jumlah 10 tablet.
10) Ibu tahu mengenai suntik tetanus dan sudah lengkap dalam
suntik tetanus.
11) Dalam pemeriksaan kehamilan ibu pernah mendapat informasi
mengenai makanan yang sehat untuk ibu hamil.
12) Dalam pemeriksaan kehamilan ibu pernah mendapat informasi
mengenai kebutuhan ibu hamil untuk istirahat.
13) Dalam pemeriksaan kehamilan ibu pernah mendapat informasi
mengenai persiapan persalinan yang aman.
14) Dalam pemeriksaan kehamilan ibu pernah mendapat informasi
mengenai cara menyusui yang benar.
15) Dalam pemeriksaan kehamilan ibu pernah mendapat informasi
mengenai keluarga berencana
16) Dalam pemeriksaan kehamilan ibu belum pernah pernah
mendapat informasi cara untuk mencegah malaria
17) Ibu memiliki buku KIA
18) Tidak ada penempelan stiker P4K dirumah ibu.

40
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum keluarga baik
2) Status emosional keluarga stabil
3) TTV
TD N BB TB
Tn. M 120/80 mmHg 78x/menit - -
Ny. N 100/70 mmHg 82x/ menit 67 kg 163 cm
An. M - 78x/ menit
An. K - 81x/menit

4) Pemeriksaan Pada Ibu Hamil


1. Riwayat menstruasi

a. Menarche umur : ibu mengatakan haid pertama pada umur 13 tahun

b. Siklus : ibu mengatakan siklus haidnya teratur 28 hari

c. Lama : ibu mengatakan biasanya haidnya 5 – 7 hari

d. Volume : ibu mengatakan ibu ganti pembalut 3 - 4 kali

e. Konsistensi : ibu mengatakan darah yang keluar cair

f. Warna darah : ibu mengatakan darah yang keluar warna merah

g. Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan

2. Riwayat kehamilan sekarang

GPA : G3 P2 A0

HPHT : 28 Mei 2019

HPL : 03 Maret 2020

UK : 32 minggu lebih 1 hari

a. Kehamilan trimester 1

Tanggal PP test : 10 Mei 2019

41
Hasil : positif

Dilakukan oleh : mandiri

Keluhan/ masalah : ibu mengatakan mual dan pusing

b. Kehamilan trimester 2

Frekuensi pemeriksaan : 4 kali

Keluhan/masalah : ibu mengatakan tak ada keluhan

Imunisasi TT : ibu mengatakan suntik TT sudah

Lengkap ( TT5)

Kehamilan trimester 3

Frekuensi pemeriksaan : 3 kali

Gerakan janin 12 jam terakhir : ibu mengatakan janinnya bergerak

lebih dari sepuluh kali

Keluhan/masalah : tidak ada keluhan

3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas Keterangan


No
Jenis Oleh PB BB Laktasi lochea
Ke - /Umur anak
1 Ke - 1 Normal Bidan 48 2500 Normal Normal 9 tahun

dan

dukun
2 Ke - 2 Normal Bidan 46 3300 Normal Normal 8 tahun

dan

dukun

4. Riwayat kesehatan

a. Dahulu

42
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun (DM,

hipertensi, asma) penyakit menular (TBC, HIV/AIDS,) penyakit

menahun (jantung dan ginjal).

b. Sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun

(DM, hipertensi, asma) penyakit menular (TBC, HIV/AIDS) penyakit

menahun (jantung dan ginjal).

c. Keluarga

Ibu mengatakan saat ini keluarga menderita penyakit menurun

( hipertensi ) tidak menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS)

penyakit menahun (jantung, ginjal)

d. Penyakit reproduksi

Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat atau sedang menderita

penyakit reproduksi seperti mioma, kista, kanker, dll.

5. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

Pertama menggunakan Terakhir menggunakan Keterangan


No
Tahun Oleh Keluhan Tahun Oleh Alasan
1. 2007 Bidan Tidak 2009 Bidan Ingin

ada mempunyai

keluhan anak lagi

6. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

a. Nutrisi

43
1) Sebelum hamil

Makan

Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi besar jenis nasi,

sayur dan lauk.

Minum

Ibu mengatakan minum ± 5 - 6 gelas perhari jenis air putih

Keluhan

Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

2) Selama hamil

Makan

Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi sedang jenis nasi, sayur

dan lauk

Minum

Ibu mengatakan minum ± 7 – 8 gelas perhari air putih,

Keluhan

Ibu mengatakan tidak ada keluahan.

Pantangan

Ibu mengatakan memantang makanan apapun

b. Eliminasi

1) Sebelum hamil

BAK

Ibu mengatakan biasanya BAK ± 3 – 4 kali dalam sehari.

BAB

44
Ibu mengatakan biasanya BAB setiap hari 1 – 2 kali.

Keluhan

Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

2) Selama hamil

BAK

Ibu mengatakan BAK ± 3 - 6 kali sehari

BAB

Ibu mengatakan BAB sehari 1- 2 kali

Keluhan

Ibu mengatakan tak ada keluhan

7. Pola aktifitas sehari-hari

a. Pola istirahat dan tidur

Sebelum hamil

Ibu mengatakan tidak pernah tidur siang, tidur malam 8 jam mulai

pukul 21. 00 sampai 05.00 tidur nyenyak.

Keluhan

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Selama hamil

Ibu mengatakan tidur siang 2 jam dan tidur malam 8 jam mulai pukul

21.30 sampai 05.00 , kurang nyenyak karena ingin kencing

Keluhan

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

45
b. Seksualitas

Sebelum hamil

Ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suami 2 kali seminggu

Keluhan

Ibu mengatakan tak ada keluhan

Selama hamil

Ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suami 1 kali seminggu

selama hamil trimester 3

Keluhan

Ibu mengatakan tak ada keluhan

c. Pekerjaan

Sebelum hamil

Ibu mengatakan mengerjakan semua pekerjaan rumah ( menyapu,

mencuci piring,mencuci baju, memasak, dan menggosok )

Keluhan

Ibu mengatakan tak ada keluhan

Selama hamil

Ibu mengatakan mengerjakan semua pekerjaan rumah ( menyapu,

mencuci piring,mencuci baju, memasak, dan menggosok ) dengan

dibantu suami

Keluhan

Ibu mengatakan tak ada keluhan

d. Personal hygiene

46
Sebelum hamil

Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, keramas 3 hari sekali, gosok gigi 3

kali sehari dan ganti baju 2 kali sehari.

Selama hamil

Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali sehari, ganti baju 2

kali sehari.

Keluhan

Ibu mengatakan tak ada keluhan

8. Riwayat psikososial dan budaya

a. Apakah kehamilan ini diinginkan

Ibu mengatakan kehamilan ini diinginkan.

b. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan

Ibu mengatakan tidak mempercayai mitos – mitos yang berhungungan

dengan kehamilannya

c. Hubungan ibu dengan orang lain

Ibu mengatakan hubungannya dengan orang lain terjalin dengan baik

d. Pengambil keputusan

Ibu mengatakan pengambil keputusan dalam keluarganya adalah suami

sebagai kepala keluarga.

e. Rencana bersalin

Ibu mengatakan berencana bersalin di Puskesmas Buluspesanren 1

f. Jarak rumah dengan tempat bersalin

Ibu mengatakan jarak rumah dan tempat bersalin kurang lebih 4 km

47
9. Pengetahuan ibu tentang ANC

a. Tablet FE

Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang tablet Fe

b. Gizi selama hamil

Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang gizi ibu selama hamil.

c. Perawatan payudara

Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang perawatan payudara.

d. Tanda Bahaya Kehamilan

Ibu mengatakan suadh mengetahui tentang tanda bahaya kehamila

trimester 3

e. Seksualitas Dalam Kehamilan

Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang seksualitas dalam kehamilan

10. Kebiasaan yang merugikan ibu dan janin

Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang merugikan ibu dan janin

seperti merokok, minum jamu, mengonsumsi napsa, minuman beralkohol.

1. DATA SUBJEKTIF
a. Alasan Datang
Mahasiswa ingin mengkaji kembali dan melakukan
pemeriksaan kepada Ny. N
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pinggangnya sakit setelah senam hamil
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
UK : 33 minggu lebih 4 hari
d. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

48
Nutrisi
Makan : Ibu mengatakan makan sehari 3-4 kali porsi sedang, dan
jenis nasi, sayur, lauk ikan, tempe, telor, dan lain-lain.
Minum : Ibu mengatakan minum sehari kurang lebih 6-7 gelas
dengan gelas sedang
Pantangan : Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan.
Eliminasi
BAB : Ibu mengatakan BAB sehari 1 kali dan kadang 2
kali, konsistensi lunak, tidak keras.
BAK : Ibu mengatakan BAK sehari kurang lebih 4-6 kali,
warna kuning jernih.
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB
dan BAK nya.
e. Pekerjaan
Ibu mengatakan di rumah aktivitas seperti biasa sebelum hamil

yaitu mengerjakan semua pekerjaan rumah ( menyapu, mencuci

piring,mencuci baju, memasak, dan menggosok ) dengan dibantu

suami

5) Istirahat
Siang : Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 2 jam
Malam : Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 8 jam.
Keluhan : Terkadang saat tidur terbangun karena ingin
kencing dan perutnya kenceng.
6) Seksualitas
Ibu mengatakan hubungan suami istri kurang lebih 1 kali dalam
seminggu, tidak ada keluhan
7) Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi sehari 2 kali , gosok gigi sehari 3 kali,
keramas 3 hari sekali dan ganti baju 2 kali sehari

49
1. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 80/70 mmHg
Nadi : 83 kali per menit
Suhu : 36 0 C
Pernafasan : 20 kali per menit
BB sekarang : 68 kg
BB sebelum hamil : 59 kg
Kenaikan BB : 9 kg
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocephal,rambut berwarna hitam,tidak rontok, tidak
berketombe
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak oedema, ada cloasma
gravidarum.
Mata : Sklera putih (tidak ikterik), konjungtiva merah muda
(tidak anemis).
Telinga : Bersih, tidak ada serumen.
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Mulut : Bersih, tidak bau asepton
Gigi :Bersih, tidak ada caries (lubang) gigi, tidak berlubang
Gusi : Tidak berdarah
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe dan
kelenjar thyroid.
Dada : Simetris, bunyi jantung lup dup teratur, tidak ada bunyi
Wheezing
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

50
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, dan tidak ada rasa
nyeri tekan, tidak ada cairan yang keluar tanpa ditekan.
Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran
hepatomegaly dan pembesaran splenomegaly.
Pinggang : Tidak ada nyeri ketuk pinggang.
Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada luka parut, tidak ada oedema
Ekstremitas atas : Telapak tangan bersih, tidak berkeringat, kuku
bersih, kapiler refill normal, tidak ada oedema,
tidak ada varises, jari lengkap, pergerakan normal.
Ekstremitas bawah : Telapak tangan bersih, tidak berkeringat, kuku
bersih, kapiler refill normal, tidak ada oedema,
tidak ada varises, reflek patella positif, jari
lengkap, pergerakan normal.

c. Pemeriksaan Obstretik
1) Inspeksi
Muka : Tidak oedema, tidak terdapat cloasma gravidarum.
Payudara : Hiperpigmentasi areola, puting susu menonjol.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra,
dan terdapat striae.
Genetalia : Tidak dilakukan
2) Palpasi
Payudara : Tidak ada massa / benjolan abnormal, tidak ada
pengeluaran asi tanpa ditekan
Abdomen
Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xifoideus (PX). 1
bagian atas perut ibu teraba lunak,bulat (bokong
bayi).
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba keras, panjang
seperti papan (punggung bayi) dan bagian kiri ibu

51
teraba bagian kecil-kecil dari bayi (ekstremitas
bayi).
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba keras, melenting
(kepala bayi).
Leopold IV : Tangan pemeriksa masih bisa bertemu
(konvergen).
Panjang TFU Mc. Donald : 27 cm
TBJ : 27 cm - 12 = 15 cm x 155 = 2.325 gram.
d. Auskultasi
DJJ : 135 kali per menit, teratur.
Puntum maximum : Bawah pusat bagian kanan.
e. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.
f. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13,1

VCT : NR

Sifilis : NR

Protein urine : tidak terkaji

Glukosa urine : tidak terkaji

Usg 2 Januari 2020

Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala, grakan aktif,

DJJ 130x/menit, air ketuban cukup, plasenta difundus.

BDP : 7,83 cm

AC : 26,44 cm

FL : 5,62 cm

TBJ : 1575 gram

52
9) Analisa Data

Masalah Kebidanan

No Data Masalah Kebidanan


.
1. DS : Terdapat masalah kebidanan
- Ibu mengatakan ingin sedang pada kehamilan ibu yaitu
hamil anak ke 3 ketidaksesuaian UK dengan
- Ibu pernah melahirkan 2 kali da TFU ibu
anak sehat
DO :
- Didapatkan TFU ibu pada umur
kehamilan 32 lebih 1 hari yaitu 25
cm
2. - Kurangnya kesadaran kebersihan Resiko timbulnya penyakit
di lingkungan di luar rumah disebabkan juga karena kurang
terutama pada sampah (dibakar) menjagakebersihan lingkungan
DO : rumahnya
- Ibu kurang memiliki kesadaran
dalam kebersihan lingkungan
rumahnya

3. DS: Resiko terjadinya ISPA


- Pengetahuan tentang bahaya
merokok sudah cukup bagi
keluarga namun masih ada
anggota keluarga yang merokok
DO:
- Ibu cukup paham dalam
menjawab pertanyaan tentang
bahaya merokok.

53
10) Perumusan Masalah

1. Hamil Bermasalah

No Kriteria Perhit. Skor Pembenaran


.
1. Sifat masalah 2/3 x 2/3 Ancaman
- ancaman kesehatan 1 kesehatan
dengan resiko
2. Kemungkinan 1/2 x 1 tinggi apabila
masalah dapat 2 ibu hamil di
dirubah: usia 47 tahun
- mudah

3. Potensi masalah 3/3 x 1 Ada kemauan


untuk dicegah: 1 dari keluarga/
- mudah ibu untuk
memperbaiki
dam
menambah
nutrisi sesuai
saran tenaga
kesehatan

4. Menonjolnya 0/2 x 0 Terjadinya


masalah: 1 kehamilan
- masalah beresiko
tidak tinggi dapat
dirasakan dicegah
dengan
meperbaiki
nutrisi.

Jumlah skor 2 2/3

54
2. Kebiasaan merokok

NO Kriteria Perhitu Skor Pembenaran


ngan
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Ancaman
- Aktual kesehatan

2. Kemungkinan masalah ½x2 1


dapat diubah : Ada kemauan
- Hanya sebagian dari bapak untuk
merubah
kebiasan
3. Potensi masalah untuk 1/3 x 1 1/3 merokok.
dicegah :
- Rendah
Terjadinya
masalah
kesehatan dapat
4. Menonjolnya masalah : 0/2 x 1 0 dicegah dengan
- Masalah tidak mengurangi
dirasakan kebiasaan
merokok.

Kebiasaan
merokok
dianggap tidak
sebagai suatu
masalah
Jumlah skor 2
1/3

3. Sanitasi Lingkungan
No Kriteria Perhit. Skor Pembenaran
.
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman
- ancaman kesehatan kesehatan

55
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Ada kemauan dari
dapat dirubah: keluarga/ ibu untuk
- dengan mudah mengolah makanan
dengan benar setiap
memasak.

3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Terjadinya


dicegah: penyakit dapat
- mudah dicegah melalui
mengolah makanan
dengan benar.

4. Menonjolnya masalah: 0/2 x 1 0 Lingkungan yang


- masalah tidak dirasakan tidak bersih tidak
dianggap sebagai
suatu masalah
kesehatan.

Jumlah skor 3 2/3

11) Prioritas Masalah

Setelah dilakukan perumusan masalah kemudian dilanjutkan dengan

skorinng, maka prioritas sesuai dengan perhitungan skor adalah sebagai

berikut:

Diagnosa Skor

1) Kehamilan Bermasalah 2 2/3

2) Kebiasaan Merokok 2 1/3

3) Sanitasi Lingkungan 3 2/3

12) Perencanaan

No. Diagnosa Tujuan Rencana evaluasi Intervensi


Umum Khusus kriteria Standar

56
1. Dx. 1 Keluarga Setelah Verbal Keluarga msu Memberikan
mengerti diberi memperbaiki penyuluhan
tentang penyuluhan: nutrisi tentang Nutrisi
kehamilan Keluarga Bagi Ibu Hamil
nya mau
bermasala memperbaik
h i nutrisi.

2. Dx. 2 Keluarga Setelah Verbal Keluarga Memberikan


1. mengerti diberi mengurangi penyuluhan
tentang penyuluhan: frekuensi tentang bahaya
bahaya Keluarga merokok merokok.
merokok mau
bagi ibu mengurangi Keluarga tidak Memberikan
hamil dan frekuensi merokok penyuluhan
anak -merokok. didekat anak- tentang
anak Keluarga anak dan ibu pengaruh
mau hamil merokok bagi
merokok anak - anak dan
tidak ibu hamil.
didekat
anak-anak
dan ibu
hamil
3. Dx. 3 Keluarga Setelah Verbal Keluarga Melakukan
mengerti diberi mengerti pendekatan
tentang penyuluhan: tentang dengan
pengetahu Keluarga pengetahuan keluarga,
an mengerti kesehatan sehingga
kesehatan bahaya lingkungan & terjadi
lingkunga Tentang rumah sehat. komunikasi
n & rumah penyakit yang baik.
sehat yang akan Memberi
timbul. peyuluhan
kesehatan
lingkungan &

57
rumah sehat.

13) Pelaksanaan

a. Diagnosa Kebidanan

Ketidaksesuaian umur kehamilan ibu dengan tinggi fundus uteri

pada kehamilan Ny. N dapat menjadi maslah dalam kehamilan dan

kelahirannya yaitu berhubungan dengan berat badan bayi yang apabila

dibiarkan dapat menjadikan berat badan bayi kurang dari normal.

Perencanaan

Kamis, 30 Januari 2020 Pukul 10.00 WIB

1) Melakukan pendekatan dengan anggota keluarga.

2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan bermasalah

yaitu ketidaksesuaian umur kehamilan dengan tinggi fundus uteri

ibu, serta memberi pendidikan kesehatan mengenai sanitasi

lingkungan terutama sampah yang masih dibakar si pekarangan

rumah dan pendidikan kesehatan bahaya merokok bagi kesehatan

baik itu yang dirasakan oleh perokok aktif maupun perokok pasif.

3) Memotivasi Bapak untuk memulai mengurangi frekuensi merokok

dan diharapkan keluarga juga dapat memotivasi Bapak.

b. Diagnosa Kebidanan

58
Resiko terjadinya BBLR akibat kehamilan bermasalah yaitu

ketidaksesuaian umur kehamilan ibu dengan Tfu ibu.

c. Perencanaan

Kamis, 30 Januari 2019 Pukul 10.00 WIB

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil untuk

mencegah kehamilan beresiko dan bahaya merokok.

d. Diagnosa Kebidanan

Pengetahuan tentang kehamilan bermasalah, sanitasi lingkungan dan

bahaya merokok, sehubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang

pengetahuan resiko – resiko yang akan terjadi pada kehamilan

bermasalah dan penyakit – penyakit yang akan ditimbulkan akibat

merokok.

e. Perencanaan

Sabtu, 01 Februari 2020 Pukul 10.00 WIB

1) Memberikan pendidikan kesehatan pada Ibu tentang pengetahuan

kehamilan bermasalah

2) Memotivasi Ibu dan keluarga untuk selalu menjaga nutrisi pada

kehamilan ibu agar berat badan bayi dapat memenuhi 2500 gram.

3) Memberikan pendidikan kesehatan kepada anggota keluarga yang

masih merokok mengenai bahaya dan dampak merokok.

59
G. Evaluasi

1. Pendidikan kesehatan tentang pendidikan kesehatan pada Ibu

tentang pengetahuan kehamilan bermasalah sudah diberikan

2. Pemberian motivasi kepada ibu dan keluarga untuk selalu menjaga

nutrisi pada kehamilan ibu sudah diberikan

2. Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok serta dampaknya

bagi perokok aktif dan pasif sudah diberikan.

60
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Dalam keluarga Tn. M memiliki beberapa masalah yaitu yang pertama

mengenai kurangnya pengetahuan ibu mengenai kehamilan

bermasalah yaitu dimana istri Tn. M yaitu Ny. N yang sedang hamil

Uk 32 minggu lebih 1 hari, tinggi fundus uteri masih 25 cm, yang

merupakan masalah kebidanan, yang kedua mengenai perilaku hidup

bersih dan sehat terutama mengenai sampah karena keluarga Tn. M

tidak memiliki tempat pembuangan sampah dan membuang sampah

dengan membakarnya, serta kurangnya pengetahuan Tn. M mengenai

bahaya merokok. Setelah dilakukan identifikasi masalah, kemudian

dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah – masalah

tersebut, diantaranya yaitu memberikan pendidikan kesehatan pada

Ibu tentang pengetahuan kehamilan bermasalah memberikan leaflet

kepada ibu serta memutarkan video mengenai kehamilan bermasalah,

memberikan motivasi kepada ibu dan keluarga untuk selalu menjaga

nutrisi pada kehamilan, memberikan pendidikan kesehatan tentang

bahaya merokok serta dampaknya bagi perokok aktif dan pasif kepada

Tn.M

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, maka saat ini keluarga

Tn. M sudah mengetahui masalah dalam keluarga dan berharap semua

masalah dapat teratasi dengan baik.

61
BAB V

PENUTUP

Selama melakukan praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Desa (PKMD) di dukuh Karangreja Rt03 Rw 02 Desa Indrosari,

Kecamatan Buluspesantren yang dilakukan sejak 06 Januari 2020 – 01

Februari 2020, saya melakukan kegiatan membina salah satu keluarga,

dari seluruh kepala keluarga yang telah didata, dari seluruh keluarga

yang mempunyai masalah kesehatan pada umumnya dan kebidanan

pada khususnya.

Kami melakukan pembinaan dan kunjungan pada keluarga,

melakukan pengkajian dan pemeriksaan tentang masalah yang ada

pada keluarga ini. Pada saat melakukan kunjungan, saya memberikan

pendidikan kesehatan pada Ibu tentang pengetahuan kehamilan

bermasalah, memotivasi Ibu dan keluarga untuk selalu menjaga nutrisi

pada kehamilan ibu agar berat badan bayi dapat memenuhi 2500

gram, memberikan pendidikan kesehatan kepada anggota keluarga

yang masih merokok mengenai bahaya dan dampak merokok dengan

memberikan leaflet.

62
B. Saran

Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan asuhan


kebidanan keluarga dan dalam rangka pemberian pelayanan pofesional dan
peningkatan mutu tenaga kesehatan, serta untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam proses pembinaan keluarga maka penulis memberikan
saran:
1. Tetap menjaga nutrisi pada kehamilan.
2. Meskipun memiliki kandang ternak, diharapkan keluarga Tn. M dapat
tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.
3. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan rapi dapat mengurangi
perkembangan kuman penyebab penyakit.
4. Tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain dengan mengetahui
bahaya merokok dan berhenti merokok.

63

Anda mungkin juga menyukai