13. Evaluasi
c. Jumlah kamar operasi yang ada 9 kamar operasi dengan melayani 9 spesialis
d. Jumlah pasien yang menunggu operasi 1210 dalam waktu 3 bulan
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
e. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
e. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan kondisi pasien oleh bidang
spesialisasi yang lain (Kardiolog, Internis, Neurolog).
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
f. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang lain
(Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /1210 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /1210 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya kegiatanpenandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap
untuk kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk
ruang premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan
lokasi tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
e. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
d. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang lain
(Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
b. Jumlah kamar operasi yang ada 12 kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
c. Jumlah pasien yang menunggu operasi 814dalam waktu 3 bulan
d. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
b. Jumlah kamar operasi yang ada 12 kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
c. Jumlah pasien yang menunggu operasi 1011dalam waktu 3 bulan
d. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /1021 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /1021 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 / 814 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 / 814 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /1011 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /1011 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
b. Jumlah kamar operasi yang ada 12 kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
c. Jumlah pasien yang menunggu operasi 1034dalam waktu 3 bulan
e. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /1034 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /1034 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /1100 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan emergency /
cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan luka
operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
c. Tindakan pembedahan dengan durasi operasi yang lama / panjang dilakukan
dengan personil tim asisten bedah yang lebih banyak.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 1100dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /1100 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus emergency /
cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 1100dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /937 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan luka
operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
c. Tindakan pembedahan dengan durasi operasi yang lama / panjang dilakukan
dengan personil tim asisten bedah yang lebih banyak.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 937 dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /937 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan emergency /
cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang akan
dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk kasus
elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 937dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /887 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan
emergency / cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
c. Tindakan pembedahan dengan durasi operasi yang lama / panjang dilakukan
dengan personil tim asisten bedah yang lebih banyak.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 887dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /887x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan emergency /
cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang akan
dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk kasus
elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 887dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /881 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan emergency /
cito.
b. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan luka
operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
c. Tindakan pembedahan dengan durasi operasi yang lama / panjang dilakukan
dengan personil tim asisten bedah yang lebih banyak.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 881dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /881x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Jumlah pasien yang dioperasi rata-rata 20-25/ hari untuk elektif dan emergency /
cito.
b. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang akan
dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk kasus
elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus emergency / cito.
c. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
d. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 881dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
13. Evaluasi
a. Jumlah kamar operasi yang ada 13kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
b. Jumlah pasien yang menunggu operasi 982dalam waktu 3 bulan
c. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 / 982 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan yang
telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan penutupan
luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
b. Tindakan pembedahan dengan durasi operasi yang lama / panjang dilakukan
dengan personil tim asisten bedah yang lebih banyak.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 982dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /982x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 982dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
13. Evaluasi
a. Jumlah kamar operasi yang ada 13kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
b. Jumlah pasien yang menunggu operasi 903 dalam waktu 3 bulan
c. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 /903 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 /903 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi tubuh
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 903 dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
13. Evaluasi
a. Jumlah kamar operasi yang ada 13 kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
b. Jumlah pasien yang menunggu operasi 1032dalam waktu 3 bulan
c. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0 / 1032 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 / 1032x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi
tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 1032dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
a. Jumlah kamar operasi yang ada 13 kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
b. Jumlah pasien yang menunggu operasi 908dalam waktu 3 bulan
c. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
13. Evaluasi
a. Adanya tindakan penghitungan alat kesehatan dan material kesehatan
yang telah dipakai setelah tindakan operasi dan sebelum dilakukan
penutupan luka operasi oleh tim bedah serta ditulis pada form Time Out.
b. Tindakan pembedahan dengan durasi operasi yang lama / panjang
dilakukan dengan personil tim asisten bedah yang lebih banyak.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 908dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 / 908 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi
tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 908dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
14. Evaluasi
a. Jumlah kamar operasi yang ada 13 kamar operasi dengan melayani semua
kasus pembedahan.
b. Jumlah pasien yang menunggu operasi 1049 dalam waktu 3 bulan
c. Penyakit penyerta yang masih perlu perbaikan oleh bidang spesialisasi yang
lain (Kardiolog, Internis, Neurolog)
Kesimpulan :
Kasus penyakit penyerta pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan /
operasi membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis yang lainnya untuk perbaikan
keadaan pasien sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. RAMELAN
PROSEDUR BEDAH
0/1049 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
Kesimpulan :
PROSEDUR BEDAH
0 / 1049 x 100 % = 0 %.
13. Evaluasi
a. Adanya kegiatan penandaan luka operasi (site marking) pada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan pada saat di ruangan rawat inap untuk
kasus elektif dan di ruang IGD atau ruang premedikasi untuk kasus
emergency / cito.
b. Adanya kegiatan serah terima pasien oleh perawat mulai dari masuk ruang
premedikasi hingga di kamar operasi sebagai upaya pengecekan lokasi
tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
c. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi 1049 dalam waktu 3 bulan.
Kesimpulan :