Dosen Pengampu:
Dr. Abdul Aziz Hsb M.Pd
BIMBI KARTINI
NIM. 11170163000063 / KELAS 4A
1
Sritua Arif, Agenda Ekonomi Kerakyatan, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1997), Cet 1, 3.
2
Sri Edi Swasono, Keindonesiaan, Demokrasi, Ekonomi, Keberdaulatan dan Kemandirian
(Yogyakarta: UST-PRESS, 2015), hlm. 101-102.
disamping mengingatkan dasar negara, juga sekaligus membawakan perangai
utamanya, yakni Ketuhanan yang Maha Esa.
Jadi secara konstitusional, sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan
bukan pula sosialisme.3 Secara konstitusional, sistem ekonomi Pancasila mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Roda perekonomian digerakan dengan rangsangan ekonomi, sosial, dan moral.
2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh
pemerataan sosial yang sesuai dengan asas-asas kemanusiaan.
3. Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional
yang tangguh. Ini berarti setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi dengan jiwa
nasionalisme.
4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai sokoguru perekonomian dan
merupakan bentuk konkrit dari suatu usaha bersama.
5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di
tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi. Ini
ditunjukan untuk menjamin terciptanya keadilan ekonomi dan sosial masyarakat. 4
DAFTAR PUSTAKA
Swasta, Basu dan Ibnu Sukotjo. 1998.Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.
3
Dumairy, Perkonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 33.
4
Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1998), hlm. 19.