Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN FISIKA 5B

2019

PRAKTIKUM

PEMANTULAN CAHAYA DAN


WARNA DALAM CAHAYA
KELOMPOK 1

ISHMAH
11170163000053.

IRFAN FAQIH
111701630000.

MIFTAHUL HUDA
111701630000.

JIHAN MUTIARA FATIIN


11170163000068
PRAKTIKUM

PEMANTULAN CAHAYA
TUJUAN

01 Memahami materi pemantulan cahaya (refleksi) pada


optik geometri

02 Menyelidiki hukum snellius pada cermin datar, cermin


cekung, dan cermin cembung

03 Mengetahui berkas sinar pada benda teratur cermin


datar, cermin cekung, dan cermin cembung
Banyak bukti menunjukkan bahwa cahaya berjalan menempuh garis lurus pada
berbagai keadaan. Sebagai contoh, sebuah sumber cahaya titik seperti matahari menghasilkan
bayangan dan sinar dari laser pointer tampak merupakan garis lurus. Kenyataannya, kita
menetukan posisi benda dilingkungan kita dengan menganggap bahwa cahaya bergerak dari
benda tersebut ke mata kita dengan lintasan garis lurus. Seluruh orientasi kita mengenai
dunia fisika berdasarkan atas anggapan ini (Giancoli, 2014).
Ketika suatu berkas cahaya sempit menimpa permukaan yang rata, kita
definisikan sudut datang 𝜃1 , sebagai sudut yang dibuat berkas sinar datang dengan garis
normal terhadap permukaan dan sudut pantul dengan dengan garis normal. Untuk
permukaan-permukaan nyata ternyata berkas sinar datag dan pantul berada pada
bidang yang sama dengan garis normal permukaan dan bahwa sama dengan sudut
pantul
(Giancoli, 2011).
Kajian eksperimental mengenai arah sinar masuk, sinar yang direfleksi
kan, dan sinar yang direfraksikan pada antarmuka yang halus diantara dua material
optik memunculkan kesimpulan-kesimpulan: 1.) sinar yang masuk, sinar yang
direfleksikan, dan sinar yang direfraksikan dan normal terhadap permukaan
semuanya terletak pada bidang yang sama, 2.) sudut refleksi 𝜃𝑟 sam dengan
sudut masuk 𝜃𝑎 untuk semua panjang gelombang dan setiap pasang material,
dan 3.) Untuk cahaya monokromatik dan untuk sepasang material yang Dasar Teori
diberikan, a dan b pada sisi-sisi berlawanan dari antarmuka itu, rasio dari
sinus 𝜃𝑎 dan 𝜃𝑏 dimana kedua sudut itu diukur dari normal terhadap PEMANTULAN CAHAYA
permukaan, sama dengan kebalikan dari rasio kedua indeks refraksi
(Young,2004).
Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada keadaan
permukaan benda tersebut. Benda dengan permukaan rata memantulkan cahayanya
dengan teratur. Sedangkan benda dengan permukaan pantulnya tidak rata atau kasar,
memantulkan cahaya yang tidak teratur (Suwarna, 2012).
Arah seberkas cahaya dapat diubah dengan menggunakan pemantulan
pada cermin parabolik. Alat yang dapat mencapai maksud yang sama dengan
pembiasan disebut lensa. Untuk memahami kerja lensa, dapat dipandang gabungan
dua prisma dan plet paralel. Pemusatan cahaya oleh kombinasi ini mirip dengan
Pemantulan beberapa cermin datar, dalam hal itu kita dapat bahwa daerah dimana
sinar-sinar pantul dipusatkan bertambah kecil jika jumlah cermin diperbanyak dan
Ukuran cermin diperkecil (Sutrisno, 1979).

Dasar Teori
PEMANTULAN CAHAYA
alat dan bahan
PEMANTULAN CAHAYA

1 2 3

Cermin Kertas bergaris Laser 3 sumber


kombinasi dan bersudut cahaya
Langkah kerja
PEMANTULAN CAHAYA

1 2 3 4

Siapkan alat dan bahan Letakan cermin kombinasi Letakan cermin kombinasi Letakan cermin kombinasi
yang dibutuhkan. ditengah sudut 0˚ dan 90˚ ditengah sudut 0˚ dan 90˚ ditengah sudut 0˚ dan 90˚
amati sinar yang datang amati sinar yang datang amati sinar yang datang
dengan satu sumber cahaya dengan dua sumber cahaya dengan tiga sumber cahaya
PRAKTIKUM

WARNA DALAM CAHAYA


Warna dapat didefinisikan sebagai bagian dari pengamatan indera penglihatan,
atau sebagai sifat cahaya yang dipancarkan. Proses terlihatnya warna adalah
karena adanya cahaya yang menimpa suatu benda dan benda tersebut memantulkan
cahaya ke mata (retina) kita sehingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah
karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap
warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut
menyerap semua warna. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat
pigmen benda tersebut memantulkan warna (USU, 2016).
Warna cahaya berhubungan dengan panjang gelombang atau
frekuensi cahaya tersebut. Cahaya tampak yaitu cahaya yang sensitif bagi mata
kita jatuh pada kisaran 400nm sampai 700 nm. Kisaran ini dikenal dengan
spektrum tampak dan di dalamnya terdapat warna-warna dari ungu sampai
merah (Giancoli, 2001).
Cahaya yang mengandung warna-warna bersifat gelombang oleh
karena itu warna dapat diukur. Satuan ukurannya adalah nanometer.
Pemandangan adalah gelombang cahaya yang masuk kedalam mata kita.
Mata manusia memiliki keterbatasan untuk melihat ini. Hanya yang punya
Panjang gelombang 400-700 nm yang bisa manusia lihat, yaitu dari warna
merah sampai warna ungu, seperti pada spektrum pelangi. Dibawah ungu
adalah violet (lebih pendek dari 400 nm) dan diatas warna merah adalah
Dasar Teori
Infra merah (lebih panjang dari 700 nm) (King Gunawan, 2004). WARNA DALAM CAHAYA
Cahaya yang dipantulkan dari suatu daerah yang diterangi oleh lebih
dari satu komponen disebut campuran warn. Campuran itu ialah penjumlahan
sebab cahaya pantul ditimbulkan oleh bagian komponen a yang dipantulkan
ditambah dengan bagian komponen b yang ditimbulkan, ditambah lagi dengan
komponen c yang dipantulkan (Frans dan Marle, 1962).
Pada tahun 1831, Brewster mengemukakan teori tentang
pengelompokan warna. Teori Brewster membagi warna yang ada dialam
enjadi empat kelompok warna yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan
netral. Sedangkan jika ditinjau dari sudut pandang ilmu fisika , warna
terbagi menjadi dua yaitu warna additive dan warna subtaktif. Warna
additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spektrum.
Sedabgkan warna subtraktif adalah warna yang berasal dari bahan
disebut pigmen (Nugraha, 2008).
Dasar Teori
WARNA DALAM CAHAYA
alat dan bahan
PEMANTULAN CAHAYA

1 2 3 4 5

Kotak Power Filter cahaya Filter cahaya Filter cahaya


cahaya supply warna merah warna hijau warna biru
Langkah kerja
PEMANTULAN CAHAYA

1 2 3 4 5

Siapkan alat dan Menghubungkan Mengamati Mengamati Mengamati


bahan yang kotak cahaya Campuran Campuran Campuran
dibutuhkan. dengan power Cahaya Cahaya Cahaya
supply. Nyalakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
power supply filter cahaya filter cahaya filter cahaya
warna biru dan warna hijau dan warna hijau dan
merah merah biru
DAFTAR PUSTAKA
Frans dan Mark. 1962. Fisika untuk Universitas III. Bandung : Bina Cipta.
Gunawan, King. 2004. Foto Aurora dan Kristal. Jakarta.
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA DASAR II . Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2011. FISIKA DASAR II edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2014. FISIKA DASAR II edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Sutarno. 2013. Fisika untuk Universitas. Yogyakarta: Graha ilmu.
Suwarna, Iwan Permana. 2014. Teori dan Aplikasi: Getaran dan Gelombang.
Jakarta: UIN Jakarta
Young, dkk. 2004. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Erlangga.
USU. Landasan Teori. Repository.USU.ac.id/lartsream/123456789/25178/ ch
apter%2016pdf. Diakses pada Tanggal 06 September 2019 pukul 0
8.22 WIB.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai