Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WAWASAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN ILMIAH

PENYELESAIAN PERMASALAHAN BANGSA PADA BIDANG


LINGKUNGAN

DOSEN :

Yuliadi, S.Pi.,M.M

DI SUSUN OLEH :

DEWI KAAMILINA LIFARA ( 1922110015 )

PRODI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN

JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Wawasan Teknologi Komunikasi dan Ilmiah dengan Tema
Lingkungan. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang menjadi tauladan bagi kita semua.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis hanya
dapat mengucapkan terimakasih. Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran penulis butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah yang sederhana ini mampu
memberi manfaat bagi penulis dan teman-teman lainnya. Terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama
dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai dampak yang ditimbulkan
berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai menampakan perbahan
yang signifikan.
            Lingkungan sesungguhnya merupakan lingkungan yang sangat luas karena kompleksitas
permasalahannya menyangkut aspek-aspek dan beraneka ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi,
politik, social dan budaya dan tentunya dari kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung.
            Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka
lingkungan telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan
merupakan masalah bersama.
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional,
regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan
lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat
bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
Akhir-akhir ini lingkungan hidup menjadi topik yang hangat diperdebatkan dalam
berbagai fora internasional karena adanya gejala pemanasan global yang semakin
menghawatirkan. Terus mencairnya es di Kutub Utara, permukaan laut yang naik, perubahan 
iklim yang tidak teratur, bencana alam yang melanda di berbagai wilayah.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia internasional
karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan Indonesia yang berfungsi
sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian
Negara-negara lain yang khawatir dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di
Indonesia telah menimbulkan keresahan di dalam negeri dan juga di Negara-negara tetangga
seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi persoalan lingkungan hidup  tidak hanya  menyangkut
kerusakan atau kebakaran hutan tropis, tetapi juga Negara-negara industri yang memberikan
kontribusi besar terhadap emisi karbon yang menyebabkan kenaikan suhu bumi.
 

1.2      Rumusan Masalah


1. Isu-isu seperti apakah yang menjadi perdebatan mengenai kelingkungan hidup?
2. Bagaimanakah konsepsi Gender dan isu gender sebagai wacana mencapai kesetaraan?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjekaskan dan mengidentifikasi terkait isu-isu lingkungan hidup.
2.  Mengidentifikasi konsepsi gender dan isu-isu gender dalam proses menuju kesetaraan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Lingkungan
Lingkungan hidup menempati bagian penting dari diskursus publik internasional. Ini
desebabkan oleh krisis keseimbangan ekologis yang dialami dunia dengan percepatan. Planet
yang kita diami ini tengah mengalami proses “global warming”   yang disebabkan oleh
pengeluaran yang berlebihn dari gas-gas “rumah hijau” yang paling terkenal diantaranya adalah
kloroflorokarbon.
Gas-gas ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar
ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari. Masalah lainnya meliputi deforestasi hutan tropis,
yang berguna untuk mensirkulasi gas-gas berbahaya menjadi oksigen, yang terjadi pada tingkat
yang menakutkan, yaitu 30.000-37.000 mil persegi pertahun, di Sub-Sahara proses desertifikasi
terjadi dengan tingkat per tahunnya sebesar 6 juta hektar. Dunia pun mengalami prospek
musnahnya ratusan ribu spesies dalam waktu dua puluh tahun ke depan. Bila tingkat perusakan
lingkungan seperti yang ada sekarang berlanjut, planet Bumi tidak akan sanggup lagi menunjang
para penghuninya.
Baik negara berkembang yang sedang membangun ekonominya maupun negara-negara
industri sama-sama memiliki kepentingan nasional yang mempengaruhi sikap dan kebijakan
mereka dalam mengatasi isu lingkungan hidup global.
 Persoalan utama yang terjadi di Negara-negara berkembang adalah upaya pemerintahan
yang berkuasa untuk menjadikan pembangunan ekonomi sebagai sumber legitimasi kekuasaan
sehingga kemudian menjadi semacam ideology yang tak boleh diganggu gugat.
Umumnya ekspor negara berkembang bertumpu pada sumber daya alam. Indonesia
misalnya, mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis. Kondisi demikian mudah diduga
akan berdampak pada percepatan pengurasan sumberdaya alam. Selain itu, rezim perdagangan
bebas Internasional mempunyai tujuan meningkatkan volume perdagangan dengan
membebaskan perdagangan  dari segala bentuk proteksi. Pengalaman empiris menunjukkan
ekonomi global tidak dapat tumbuh tanpa ada pengurasan ekonomi alam. Kondisi inilah yang
melatarbelakangi munculnya standarisasi produk berwawasan lingkungan pada era perdagangan
bebas.
Bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kedua hal di atas dapat menjadi
dilema. Di satu pihak, terdapt kesadaran bahwa permasalahan lingkungan hidup terasa cukup
serius. Namun di lain pihak, era perdagangan bebas menuntut produk-produk yang bermutu baik
dan murah. Ketentuan standarisasi akrab llingkungan tentunya akan menambah ongkos produksi
barang yang akan menjadikan produk-produk tersebut kurang kompetitif dibandingkan dengan
yang dihasilkan oleh Negara-negara maju yang telah terlebih dahulu mempunyai infrastruktur
produksi berwawasan lingkungan.

2.2     Isu Lingkungan Global


Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor
alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll.
Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan
lingkungan secara signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan
suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat
yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.
Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka
menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara membutuhkan devisa
untuk menjalankan roda pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka
yang bisa diekspor untuk menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian yang
dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil dan sederhana, bukan?
Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan
penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan
urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan
energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian. Pemenuhan
kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah resapan air
makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan
berkemiringan cukup tajam menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga
sistem kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang,
terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase
yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa berbagai penderitaan. Masalah
langsungnya misalnya korban jiwa dan harta. Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya
berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.
Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri
membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran
akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas
lagi kalau melihat tingkat kesadaran masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat
umum, di kalangan pemimpin pun kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata.
Di tengah kondisi di atas, dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan pada tingkat global.
Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat dan masih akan diberlakukan secara
efektif mulai tahun 2007. Isi utama Protokol ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang
mengakibatkan kenaikan suhu global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran
sistematis balance pengeluaran dan penyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah
menandatangani Protokol ini.

2.2.1          Contoh,  Penyebab dan Dampak Lingkungan Global


1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan
fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek
rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana,
dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.
Dampak bagi lingkungan : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan
gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna,
migrasi fauna dan hama penyakit.
2. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC
terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi gas
oksigen. Di samping itu efek rumah kaca, dan beberapa atom lain yang mengandung
brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian ozon.
Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa
menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata,
menghambat daya kebal pada manusia(imun), penurunan produksi tranaman jagung, dll,
kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar.
3. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan
secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan . 
Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
4. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pda proses
desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan penipisan
lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan
dan banjir.
Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak
global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga
penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
5. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragama jenis spesies makhluk hidup.
Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi keunikan spesies,
gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi manusia
baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
6. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang di indentifikasi
memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar,
bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif.
Dampak : dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun melakukan
proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka
limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.

2.3      Isu Lingkungan Nasional


Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-isu
lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan dan hiburan untuk
membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan. untuk bermaksud mengajak masyarakat
untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini  sendiri
juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional, dan internasional dalam
mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan, mempromosikan seni budaya serta
pariwisata Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan lingkungan
dari Australia dan Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak untuk
peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah terbiasa untuk
mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti
Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus
untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

2.3.1          Contoh,  Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional


1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia .
kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk
perkembunan,.
Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap
yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain.
Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.
2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi di angkut oleh kapal
tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai di akibatkan
oleh system penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya
minyak ke perairan.
Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut.
Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang
menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu,
pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.

2.4     Isu Lingkungan Lokal


Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui
bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat
dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini.
Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka
bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak
menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang ada
di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa kehancurannya saja.
Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para ilmuwan
memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan latar belakang
keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta dalam menanggulangi
masalah yang telah santer belakangan ini.

2.4.1   Contoh,  Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal


1.        Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air
tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
2.        Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi
karena hijauan penahan air larian berkurang.
Dampak : ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan
produktifitas pangan, dll.
3.        Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi
4.        Erosi pantai : alah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti
kegiatan pariwisata.
5.        Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan
mangrove.
Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

2.5   Pencemaran Lingkungan
a.         Permasalahan
Permasalahan tentang lingkungan sudah menjadi wacana lama bangsa Indonesia.
Perkembangan jaman yang serba modern ternyata juga berdampak pada lingkungan yang
ada. Banyak pabrik mobil berinovasi membuat desain-desain baru. Konsumen pun
tertarik membeli mobil baru itu. Akibatnya jalanan menjadi padat dipenuhi mobil
berkapasitas lebih dari satu orang tersebut namun hanya ditumpangi sendiri. Selain jalan
yang menjadi padat, gas yang dikeluarkan mobil itu menyebabkan polusi udara. Meski
disadari kini mulai menerapkan teknologi ramah lingkungan. Tidak kalah dengan mobil,
sepeda motor kini jumlahnya lebih banyak. Alat transportasi umum seakan tidak banyak
diminati karena kualitasnya kurang standar yang mengakibatkan si pengguna kurang
nyaman. Padahal alat transportasi ini dibuat untuk mengurangi kemacetan, polusi dan lain
sebagainya, namun belumlah berhasil sukses. Saat terjadi kemacetan maka gas buang
kendaraan semakin banyak sebab mereka yang tetap menyalakan mesin,
menyumbangkan gas buang lebih banyak.

Persoalan-persoalan baru tersebut telah menambah kerumitan permasalahan di


kawasan perkotaan, karena sebagian besar sumbernya justru di wilayah perkotaan.
Tuntutan hidup di perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan
menuntut penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta
konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatip
serius bagi kehidupan umat manusia.
Hal yang sering kita rasakan saat ini. Udara yang tidak segar, cuaca yang tidak
menentu, matahari terasa menyengat (efek pemanasan global), menyebabkan turunnya
kualitas kesehatan. Selain polusi udara karena kendaraan, sampah juga masih menjadi
masalah. Masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Tidak hanya
mengotori, mengurangi keindahan, namun juga berbau, bahkan menyebabkan banjir
karena sungai-sungai tersumbat sampah. Semua permasalahan-permasalahan tadi akan
berdampak pada manusia (penghuni). Dan penyebab semua itu ya tidak lain juga manusia
itu sendiri.
b.         Solusi
Perlunya sosialisasi penggunaan kendaraan bermotor
Masyarakat pengguna mobil disosialisasikan / disadarkan bahwa mobil sebaiknya
digunakan saat berpergian bersama-sama. Semisal saat pergi bersama keluarga. Saat
berpergian sendiri usahakan menggunakan angkutan umum. Atau kalau tempat tujuannya
dekat sebaiknya bersepeda atau jalan kaki. Hal ini akan membuat lebih sehat. Selain itu,
terapkan budaya tertib berlalulintas agar tidak terjadi kecelakakan yang kadang juga
memicu terjadinya kemacetan.
Perbaikan sarana dan prasarana transportasi
Hal ini dikhususkan alat transportasi umum, agar pengguna merasa nyaman dan banyak
pengguna kendaraan pribadi beralih ketransportasi umum. Dilakukan dengan
penambahan alat transportasi umum beserta jalur/rute nya. Sebab kebanyakan orang
malas naik kendaraan umum karena mereka malas menunggu lama dan jarak halte dari
tempat tinggal jauh. Bangun tempat penitipan sepeda di dekat stasiun bus/angkot untuk
daerah pinggiran kota / pedesaan. Kemungkinan jarak rumah ke stasiun bus jauh, maka
perlu naik sepeda.
Pengelolaan sampah.
Perlu lebih gencar lagi sosialisasi pengelolaan sampah, baik di perkotaan maupun d
pedesaan. Bukan tidak mungkin masyarakat desa juga belum sadar, missal saat selesai
menyapu halaman rumah, karna depan ada sungai lantas supaya mudah dibung ke sungai.
Padahal mereka bias membuar bak penampungan sampah. Sosialisasi tersebut juga
dibarengi dengan kepemanduan dalam praktik. Agar tidak hanya jadi sekedar wacana.
Diperlukan biaya peralatan yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan pengelolaan
sampah benar-benar terlaksana.
Penghematan daya listrik
Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan. Suatu saat nanti disaat kualitas
udara kita membaik, tidak diperlukan lagi mesin yang bernama AC (Air Conditioner) alat
yang menyumbang terjadinya pemanasan global.
Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Pemerintah seharusnya lebih menganggarkan perbaikan lingkungan sehat, sehingga tidak
perlu ada anggaran untuk pengobatan bagi yang sakit.

BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi alam yang semakin
memburuk sebagai contohnya   pemanasan global, efek rumah kaca dan lubang ozon
sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil. Maka dari itu perlulah kita mengambil beberapa
langkah untuk mengurangi dampak isu negative alam global diantaranya:

 Batasi emisi bahan karbon dioksida


 Menanam pohon lebih banyak
 Daur ulang dan gunakan ulang
 Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat
seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan
kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah,
hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

3.2      Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber
daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut
terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup. Bagi kita semua agar bisa mencari sumber bacaan lain selain makalah ini,
sehingga wawasan kita tentang lingkungan akan lebih banyak dan kia lebih mengetahui
tentang apa yang sedang terjadi saat ini di dalam lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://ebookbrowse.com/makalah-masalah-lingkungan-hidup-doc-d423335122
http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan
http://akuntansiunismuh.blogspot.co.id/2015/01/isu-lingkungan-pemanasan-global.html
https://syahriltu.wordpress.com/2011/05/19/iad-isu-linglkungan/
http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-isu-lingkungan-ilmu-alamiah.html
http://momoiomoe.blogspot.co.id/2011/09/isu-lingkungan-pemanasan-Global.html
http://industri12.blogspot.co.id/2013/04/studi-kasus-permasalahan-lingkungan.html
http://putriandini441.blogspot.co.id/2014/11/contoh-studi-kasus-pencemaran-air.html
http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai