Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KO-KORIKULER

PKM-K

BUDIDAYA IKAN LELE PADA LAHAN SEMPIT DENGAN


MEMANFAATKAN TEKNOLOGI BIOFLOK

DOSEN :

Dr. Muh Alias, S.Pi.,M.Si

DI SUSUN OLEH :

Dewi Kaamilina Lifara 1922110015

PRODI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN

JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya ikan lele merupakan salah satu budidaya di bidang perikanan yang terus
berkembang. Ini dikarenakan teknologi budidaya ikan lele yang relatif mudah dikuasai
masyarakat. Beberapa tahun kebelakang sistem yang dipakai dalam budidaya lele adalah
autotrof. Namun, cara itu mempunyai kelemahan yaitu keterbatasan dalam pemanfaatan limbah
budidaya.
Budidaya ikan lele selama ini yang dikembangkan secara konversional dalam budidaya,
pembuatan kolam, pengolahan air, pembesaraan bibit dan pakan lele. Budidaya yang dilakukan
dengan menggunakan konvensional selama ini membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang
cukup lama, sedangkan ikan lele yang dihasilkan tdak melimpah. Produksi ikan yang dihasilakn
dengan menggunakan metoden konvensional seperti seleksi induk, transfer gen, dan protein
rekombinan tidak memenihi target. Dengan meningkatkan permintaan pasar sekitar 80% tidak
mencukupi ikan lele yang dihasilkan melalui metode konvensional.
Ada beberapa cara teknologi budidaya iksn lele yang dilakukan untuk meningkatkan
produksi ikan lele salaah satunya dalah metode bioflok. Ikan lele yang dihasilakn 2000 ekor/m3
dibandingkan dengan metode konvensional hanya menghasilakn 100 ekor/m3 oleh sebab itu
dilakukan dengan menggunakan metode bioflok.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahn yang sangat mendasar dalam budidaya ikan lele yang dilakukan peternak ikan
lele adalah penggunaan air yang banyak dan air buangan hasil budidaya yang dibuang ke
lingkungan yang banyak mengandung amoniak dan nitrogen sebagai hasil perombakan protein
asam amino dari sisa pakan dan fase ikan. Metode konvensional yang dilakukan oleh peternak
ikan lele membuang air kolam setiap minggu yanng banyak mengandung amoniak dan nitrogen
ke lingkungan sehingga memberikan dampak lingkungan disekitar budidaya ikan lele.

1.3 Tujuan Program


Metode bioflok digunakan dalaam kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan air
dalam budidaya ikan lele, mengurangi pembuangan air kelingkungan serta untuk meningkatkan
produktifitas ikan lele yang dihasilkan oleh para peternak lele. Mengurangi penggunaan air dan
meningktkan kualitas air.

1.4 Manfaat program


Teknologi bioflok ini dikenal dengan ramah lingkungan. Fakta tersebut juga bisa menjadi
catatan positif karena teknologi budidaya perikanan kini mengarah pada konsep yang sudah
dicanangkan dalam pembengunann keberlanjutan. Tidak boros air dan lahan karena budidaya
dalam kolam bulat, maka lokasi budidaya bisa dilahan-lahan sempit, dan air diganti hanya
beberapa kali dalam proses budidaya. Teknologi bioflok ini juga tidak boros pakan karena
bioflok merupakan pakan alami yang mempunyai protein tinggi sehingga dapat mengurangi
pakan buatan yang kita berikan.

Anda mungkin juga menyukai