Budidaya ikan lele merupakan salah satu budidaya di bidang perikanan yang terus berkembang. Ini dikarenakan teknologi budidaya ikan lele yang relatif mudah dikuasai masyarakat. Beberapa tahun kebelakang sistem yang dipakai dalam budidaya lele adalah autotrof. Namun, cara itu mempunyai kelemahan yaitu keterbatasan dalam pemanfaatan limbah budidaya. Budidaya ikan lele selama ini yang dikembangkan secara konversional dalam budidaya, pembuatan kolam, pengolahan air, pembesaraan bibit dan pakan lele. Budidaya yang dilakukan dengan menggunakan konvensional selama ini membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama, sedangkan ikan lele yang dihasilkan tdak melimpah. Produksi ikan yang dihasilakn dengan menggunakan metoden konvensional seperti seleksi induk, transfer gen, dan protein rekombinan tidak memenihi target. Dengan meningkatkan permintaan pasar sekitar 80% tidak mencukupi ikan lele yang dihasilkan melalui metode konvensional. Ada beberapa cara teknologi budidaya iksn lele yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan lele salaah satunya dalah metode bioflok. Ikan lele yang dihasilakn 2000 ekor/m3 dibandingkan dengan metode konvensional hanya menghasilakn 100 ekor/m3 oleh sebab itu dilakukan dengan menggunakan metode bioflok.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahn yang sangat mendasar dalam budidaya ikan lele yang dilakukan peternak ikan lele adalah penggunaan air yang banyak dan air buangan hasil budidaya yang dibuang ke lingkungan yang banyak mengandung amoniak dan nitrogen sebagai hasil perombakan protein asam amino dari sisa pakan dan fase ikan. Metode konvensional yang dilakukan oleh peternak ikan lele membuang air kolam setiap minggu yanng banyak mengandung amoniak dan nitrogen ke lingkungan sehingga memberikan dampak lingkungan disekitar budidaya ikan lele.
1.3 Tujuan Program
Metode bioflok digunakan dalaam kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan air dalam budidaya ikan lele, mengurangi pembuangan air kelingkungan serta untuk meningkatkan produktifitas ikan lele yang dihasilkan oleh para peternak lele. Mengurangi penggunaan air dan meningktkan kualitas air.
1.4 Manfaat program
Teknologi bioflok ini dikenal dengan ramah lingkungan. Fakta tersebut juga bisa menjadi catatan positif karena teknologi budidaya perikanan kini mengarah pada konsep yang sudah dicanangkan dalam pembengunann keberlanjutan. Tidak boros air dan lahan karena budidaya dalam kolam bulat, maka lokasi budidaya bisa dilahan-lahan sempit, dan air diganti hanya beberapa kali dalam proses budidaya. Teknologi bioflok ini juga tidak boros pakan karena bioflok merupakan pakan alami yang mempunyai protein tinggi sehingga dapat mengurangi pakan buatan yang kita berikan.