Pengeluaran
E-Learning Bendahara
Pengeluaran/BPP
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Materi
1. Pengantar Perpajakan
2. Pajak Penghasilan
3. PPN
4. Bea Meterai
5. Ketentuan Perpajakan
Satker BLU 2
Materi 1
3
Pengertian Pajak berdasarkan UU KUP
UU Nomor 28 Tahun 2007
UNSUR PAJAK
Membiayai
Tanpa
Penyelenggaraan
kontraprestasi
pemerintah
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
BENDAHARA PENGELUARAN
Pembelian Barang
Pajak Pemotongan / Pemungutan atas Pembayaran Oleh
Jasa dan sewa (selain
22
PPh 23 Bendaharawan. oleh Bendaharawan
tanah/bangunan)
PPh Pasal 23/26 Tanggal 10 bulan berikutnya Tanggal 20 setelah masa pajak
setelah masa pajak berakhir berakhir
Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran bertepatan dengan hari Dalam hal jatuh tempo penyampaian laporan
ibur, pembayaran atau penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya Bertepatan dengan hari libur, penyampaian
Laporan wajib pajak dilakukan paling lambat
pada hari kerja berikutnya tanggal jatuh tempo
dikenai sanksi
administrasi dihitung dari tanggal jatuh
tempo pembayaran s.d.
tanggal pembayaran.
10
KEGIATAN BELAJAR 2
Materi 2
PAJAK PENGHASILAN
Pengertian Pajak Penghasilan
13
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PMK-101/PMK.010/2016
14
TARIF PPh Pasal 21
Berdasarkan Pasal 17 UU Nomor 36 Tahun 2008)
a. Untuk WPOP dalam negeri yang memiliki NPWP
Lapisan penghasilan Kena Pajak Tarif PPh
S.d. Rp.50.000.000,- 5%
Di atas Rp.50 juta s.d. Rp.250 juta 15 %
Di atas Rp.250 juta s.d. Rp.500 juta 25 %
Di atas Rp.500.000.000,- 30 %
16
Penghasilan yang dikenai PPh pasal 21
Ps 2, 3 PMK 262/PMK.03/2010
17
PENGHASILAN BRUTO
PENGHASILAN
NETO
Dikurangi
PTKP
PAJAK TERUTANG
DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH 18
Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan
yang bersifat tidak tetap dan tidak teratur
1. PNS Gol.III
5% 2. Anggota TNI dan Polri pangkat Perwira Pertama
3. Pensiuannya
1. Pejabat Negara
2. PNS Gol.IV
15% 3. Anggota TNI dan Polri Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi
4. Pensiuannya
TMT 01.01.2011
Latihan
• Pusdiklat anggaran membayarkan
honorarium kelompok kerja Paket
Pekerjaan Renovasi Gedung Anggrek
pada tanggal 25 Maret 2016, dengan
rincian sebagai berikut :
Nama Golongan Jabatan Honorarium
Hendra Zain IV / a Ketua Rp.1.200.000,00
Dodi Santoso III / c Sekretaris Rp.1.000.000,00
Heri II / d Anggota Rp. 900.000,00
21
Kewajiban Bendahara
Kewajiban bendahara Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan atas pembayaran honor tersebut :
a. memotong PPh Pasal 21 Final atas pembayaran honor;
b. membuat bukti potong PPh Pasal 21 Final atas
pembayaran honor;
c. menyetorkan PPh Pasal 21 Final paling lama tanggal10
April 2016;
d. melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bogor Kota paling lama
tanggal 20 April 2016.
22
PPh pasal 21 Lainnya
23
PPh Pasal 21 atas Penghasilan
Pegawai Tidak Tetap
Penghasilan berupa upah harian, upah mingguan, upah borongan atau upah
yang dibayarkan secara bulanan
24
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 LAINNYA
Berkesinambungan
Tidak
Berkesinambungan 1. Tidak mendapat penghasilan di
tempat lain
2. Ber-NPWP
Tidak Memenuhi
Tarif Ps 17 X 50% x syarat Memenuhi syarat
Jmlh Bruto
50% Jml bruto x (50% Jml bruto-PTKP)
Tarif Pasal 17 x Tarif Pasal 17
(lapisan tarif (lapisan tarif berdasar
berdasar 50%x Jumlah PKP kumulatif)
Jumlah bruto
kumulatif)
• Penghasilan berupa honor dan imbalan lain yang dibayarkan kepada
tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari
pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan
aktuaris, dikenakan pemotongan PPh pasal 21 dengan tarif Pasal 17 x
penghasilan bruto.
• Contoh :
• PPh yang dikenakan kepada seorang arsitek dengan pembayaran
sebesar Rp.10.000.000,00 adalah :
- Dasar Pengenaan 50% x Rp.10.000.000,0 = Rp.5.000.000,00
- Pajak terutang : 5% x 5.000.000 = 250.000
30
PPh Pasal 21:
Peserta Kegiatan
TARIF PS. 17
DITERAPKAN ATAS :
32
33
PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut
oleh Bendahara Pemerintah sehubungan
dengan pembayaran atas penyerahan
barang, dan badan-badan tertentu yang
melakukan kegiatan di bidang impor atau
kegiatan usaha di bidang lain, serta Wajib
Pajak badan tertentu untuk memungut pajak
dari pembeli atas penjualan barang yang
tergolong sangat mewah.
(UU 36/2008 PASAL 22 AYAT 1 HURUF a, b, DAN c)
34
34
Obyek PPh pasal 22
35
SAAT PEMUNGUTAN
TARIF 1,5 %
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG
37
• Bendahara Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan melakukan pembayarkan
pembelian ATK pada tanggal 18 Maret 2016
sebesar Rp 33.000.000,00 (harga sudah
termasuk PPN) kepada CV Betacomp
dengan NPWP 06.325.456.3-404.000. Atas
pembelian itu CV betacomp menerbitkan
faktur dengan kode nomor seri 020.000-
13.00000101.
38
Pemungutan PPh pasal 22
• Pembelian komputer dipungut PPh pasal 22 karena total pembelian
telah melebihi nilai Rp.2.000.000,00
• Besarnya PPh Pasal 22 yang harus dipungut bendahara adalah :
• Karena nilai pembayaran sebesar Rp.33.000.000,00 (termasuk PPN)
maka harus dicari dulu nilai jual sebelum pajak atau dasar pengenaan
pajak
• Dasar Pengenaan Pajak (DPP) =
Rp 33.000.000,00) x 100/110 = Rp. 30.000.000,00
PPh Pasal 22 = Rp.30.000.000,00 x 1,5 %
= Rp. 450.000,00
• Dalam hal CV Betacomp merupakan wajib pajak dengan peredaran
bruto tidak melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara
hanya memungut PPh final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana
diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018. Bendahara meminta surat
keterangan dari CV Betacomp dan melaporkan pemotongan dalam
SPT PPh pasal 4 (2).
39
Pemungutan PPN
• Komputer pada dasarnya merupakan salah
satu jenis barang kena pajak, sehingga PPN
yang dipungut sebesar :
PPN = Rp.30.000.000,00 x 10 %
= Rp. 3.000.000,00
40
Kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan Bendahara
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan adalah
• melakukan validasi faktur pajak yang telah diisi dengan data
Wajib Pajak CV Betacomp;
• menyetorkan PPh Pasal 22 atas pembelian ATK kantor sebesar
Rp450.000,00 ke kas negara melalui Bank Persepsi atau Kantor
Pos dan Giro paling lambat pada tanggal 25 Maret 2016
• menyetorkan PPN atas pembelian ATK sebesar Rp.3.000.000,00
ke kas negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro
paling lama tanggal 25 Maret 2016
• melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bogor paling lama tanggal 14 April 2016;
• melaporkan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bogor paling lama tanggal 31 April 2016
• memberikan copi bukti setor elektronik PPh Pasal 22, PPN
kepada CV Betacomp
41
Pengisian Formulir
a. Pengisian SPT Masa PPh pasal 22
42
b. Melengkapi SPT masa dengan daftar SSP
43
C. Pengisian SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN
44
d. Melengkapi SPT dengan Daftar bukti pungut
45
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23 ( PPh 23 )
Objek PPh Pasal 23
Dalam hal CV Valino merupakan wajib pajak dengan peredaran bruto tidak
melebihi Rp.4,8 miliar dalam 1 tahun pajak, bendahara hanya memungut PPh
final dengan tarif sebesar 0,5% sebagaimana diatur dalam Pp No.23 Tahun 2018.
Bendahara meminta surat keterangan dari CV Valino dan Bendahara
melaporkan pemotongan dalam SPT PPh pasal 4 (2)
55
Pemungutan PPN
• Atas penyerahan jasa maklon dan
bahan tambahan tersebut. Bendahara
memungut PPN sebesar
10% x Rp.30.000.000,00 =
Rp.3.000.000,00
56
• Kewajiban Bendahara
Kewajiban bendahara pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan atas
jasa maklon tersebut adalah
melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang telah diisi dengan
data Wajib Pajak CV Valino,
menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 22 dan PPN atas nama CV. Valino
paling lambat tanggal 10 Mei 2019 ;
menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 23 atas nama bendahara paling
lambat tanggal 10 Juni 2019 ;
membuat bukti potong PPh Pasal 23 atas PT. Valino;
Menyerahkan copi bukti setor PPh pasal 22 dan PPN, Faktur pajak lembar ke-
2; dan Bukti pemotongan PPh Pasal 23, kepada CV Valino.
melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 yang telah dilengkapi dengan bukti setor
PPh Pasal 23 atas nama bendahara ke KPP Pratama Bogor paling lama
tanggal 20 Juni 2019;
melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 ke KPP Pratama Bogor paling lama
tanggal 14 Juni 2019;
melaporkan SPT Masa PPN ke KPP Pratama Bogor paling lama tanggal 31 Juni
2019.
57
Pengisian formulir
a. Pembuatan bukti potong PPh pasal 23
58
Pengisian SPT Masa PPh pasal 23
59
Melengkapi SPT Masa dengan daftar bukti potong PPh pasal 23
60
Melengkapi SPT Masa dengan daftar SSP PPh pasal 23
61
• Mengisi SPT Masa PPh pasal 22
• Mengisi SPT masa PPN
• Mengisi daftar PPN yang dipungut
bendahara
62
63
• Bendahara berhak melakukan pemotongan
PPh pasal 26 terhadap WP Luar Negeri yang
memperoleh pembayaran yang mana
pembayaran tersebut berasal dari
APBN/APBD
• Obyek Pajak : dikenakan terhadap WPLN
baik orang pribadi maupun badan selain BUT
yang menerima penghasilan dari Indonesia
• Tarif :
Penghasilan Brutto x 20%
64
Contoh :
Kementerian Pendidikan membayar tenaga ahli
dari Australia sebesar US$ 1.000,00 (kurs pada
saat pembayaran kepada tenaga ahli tersebut
US$ 1 = Rp.10.000,00).
Maka : PPh pasal 26 yang dikenakan kepada
tenaga ahli tersebut adalah sebesar :
20% x (Rp.10.000,00 x 1.000,00) = Rp. 2.000.000,00.
65
66
Obyek PPh pasal 4 (2)
67
JASA KONSTRUKSI
Pelaksana Perencana/Pengawas
Kontruksi Kontruksi
2% 3% 4% 4% 6%
68
PPh Ps 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan atau
Bangunan
• 10% (sepuluh persen)
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN
- WP OP Kecuali
- WP Badan tertentu - Yg memilih dikenai PPh berdasar ketentuan
(Koperasi, CV, Firma umum
- PT - WP Badan yang memperoleh Tax Holiday
Peredaran bruto s.d. Rp.4,8 dan Tax Allowance
M/Tahun pajak - BUT; atau
- CV, Firma yg dibentuk :
- Beberapa WPOP dengan keahlian khusus
dan
- Menyerahkan jasa sejenis dengan
pekerjaan bebas
71
PP 23 Tahun 2018
Obyek Pajak PPh terutang
Penghasilan dari usaha yang tidak PPh Final = 0,5% x Peredaran Bruto
melebihi Rp.4,8 M dlm 1 tahun pajak
73
• Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
melakukan rehabilitasi gedung asrama diklat
dengan melakukan kontrak perencana pekerjaan
kontruksi kepada PT Indoraya konsultan (ber NPWP
dan sebagai PKP, mempunyai kualifikasi usaha)
dengan nilai kontrak Rp. 44.000.000,00 (termasuk
PPN)
• Terhadap perikatan tersebut sudah dilakukan
pembayaran pada tanggal 5 Maret 2019 dengan
faktur bernomor seri 020.000-13.00000950.
Bagaimana kewajiban terhadap perpajakan
tersebut
74
Pemungutan PPh pasal 4 (2)
Terhadap pembayaran tersebut dilakukan
pemotongan/pemungutan pajak sebesar :
• PT Indoraya Konsultan
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp.44.000.000,00 x 100/110
= Rp.40.000.000,00
• PPh pasal 4 (2) = Rp.40.000.000,00 x 4%
= Rp.1.600.000,00
PPh final tersebut dipotong dari pembayaran kepada PT
Indoraya konsultan
Pemungutan PPN
Bendahara memungut PPN sebesar 10%
PPN = Rp.40.000.000,00 x 10%
= Rp4.000.000,00
75
• Kewajiban Bendahara
melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang
telah diisi dengan data Wajib Pajak PTIndoraya Konsultan,
menyetorkan secara elektronik PPh Pasal 4 (2) paling
lambat tanggal 10 April 2019 ;
menyetorkan secara elektronik PPN paling lambat tanggal
12 Maret 2019 ;
membuat bukti potong PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas jasa
konstruksi paling lama 31 Maret 2019:
menyerahkan copi bukti setor elektonik PPh Final Pasal 4
ayat (2) dan SSP PPN, Faktur pajak lembar ke-2; dan bukti
potong PPh Final Pasal 4 ayat (2), kepada PT Indoraya
Konsultan
melakukan pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2)
paling lama tanggal 20 April 2019 ke KPP Pratama Bogor;
melakukan pelaporan SPT Masa PPN ke Kantor Pelayanan
76
Pajak Pratama Bogor paling lama tanggal 31 April 2019.
Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 21
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang masih harus
100 Masa PPh Pasal 21
disetor yang tercantum dalam SPT Masa
PPh Pasal 21 termasuk SPT pembetulan
sebelum dilakukan pemeriksaan.
402 PPh Final Pasal 21 atas untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan honorarium atau imbalan lain yang diterima
lain yang diterima Pejabat Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI
Negara, PNS, anggota dan para pensiunnya.
TNI/POLRI dan para
pensiunnya
77
Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh
Pasal 22
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
untuk pembayaran pajak yang harus disetor
100 Masa PPh Pasal 22
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
non bendahara dipungut oleh Pemungut selain bendahara
910 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara APBN dipungut oleh Pemungut bendahara APBN
920 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara APBD dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
930 Pemungut PPh pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendahara Dana Desa dipungut oleh Pemungut bendahara dana
desa
78
Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak
PPh Pasal 23
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen,
bunga, royalti, dan jasa) yang tercantum dalam
SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk SPT
pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus
disetor atas jasa yang dibayarkan kepada
Wajib Pajak dalam negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
79
Kode Akun Pajak 411128 Untuk Jenis
Pajak PPh Final
KODE JENIS
JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
402 Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
403 Tanah dan/atau Bangunan (2) atas Persewaan Tanah dan/atau
Bangunan.
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Jasa untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
409
Konstruksi (2) atas jasa konstruksi.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 15
410
Dalam Negeri atas jasa pelayaran dalam negeri.
PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 15
411 dan/atau Penerbangan Luar Negeri atas jasa pelayaran dan/atau
penerbangan luar negeri.
499 PPh Final Lainnya untuk pembayaran PPh Final lainnya
PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan untuk pembayaran PPh final WP dengan
420 dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh WP peredaran bruto tertentu
80
yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak
PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
100
Negeri non Bendahara dipungut oleh pemungut selain bendahara
Pemungut PPN Dalam untuk penyetoran PPN dalam negeri yang
910 Negeri bendahara dipungut oleh pemungut bendahara APBN
APBN
Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
920 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara APBD
APBD
Pemungut PPN dalam untuk pembayaran PPN dalam Negeri yang
930 Negeri Bendahara dipungut oleh Pemungut bendahara dana
Dana Desa desa
81
Pemungutan PPN
BKP
JKP PKP Rekanan
Di Daerah Pabean
Faktur Pajak
UU PPN
Pasal 1
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat
oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP
Pasal 14 (1)
Orang atau badan yang tidak dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak dilarang membuat Faktur Pajak
.
83
Dasar Hukum Penunjukan
GARAM
Nonbkp-02 86
UNTUNG SUKARDJI-02
KELOMPOK JASA YANG TIDAK DIKENAKAN
PPN
[UU 42/2009 PASAL 4A AYAT (3)]
87
• Jasa dibidang angkutan umum seperti angkutan umum
di darat dan di air;
• Jasa dibidang tenaga kerja seperti jasa
penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja;
• Jasa dibidang perhotelan
• Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
menjalankan pemerintahan umum.
• Jasa Perbankan
88
PPN
dan
PPnBM
Tarif
PPN = 10 % dari harga barang
Dapat diubah serendah2nya 5% dan setinggi-
tingginya 15%
PPn BM = 10 % s.d. 200 % (Pasal 8 UU
PPN)
2/6/2020 89
CONTOH PENGHITUNGAN
PPN
Penghitungan PPN
Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka
Rp 11.000.000,- x 100/110 x 10% = Rp 1.000.000,-
*Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb
dikalikan 100/110
Memotong /
1 Memungut dan X
Menyetorkan
2 Melaporkan
X X
X = Setiap Bulan
91
Prinsip pemungutannya :
a. Bea meterai dikenakan atas dokumen;
b. Satu dokumen hanya terutang satu bea
meterai;
c.Rangkap/tindasan (yang ikut
ditandatangani) terutang bea meterai
sama dengan aslinya.
93
Pengenaan Bea Meterai
No Objek Tarif
1 Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat Rp.6.000,00
dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.
2 akta-akta notaris termasuk salinannya. Rp.6.000,00
3 akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Rp.6.000,00
Tanah termasuk rangkap-rangkapnya.
4 Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi,
billing statement, dll:
a 0 s.d. Rp250.000,00; -
b Di atas Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00; Rp.3.000,00
c Di atas Rp1.000.000,00. Rp.6.000,00
94
Pengenaan Meterai
No Objek Tarif
6 Cek dan bilyet giro. Rp.3.000,00
7 Efek atau sekumpulan efek dengan nama dan
dalam bentuk apapun:
a Harga nominal Rp.250.000,00 sampai dengan Rp.3.000,00
Rp1.000.000,00;
b Harga nominal di atas Rp1.000.000,00. Rp.6.000,00
8 Dokumen yang akan digunakan sebagai alat Rp.6.000,00
pembuktian di muka Pengadilan.
95
Saat Terutang
96
Materi 5
97
• Pemotongan, Pemungutan dan
Pelaporan kewajiban perpajakan atas
belanja yang berasal dari dana BLU
mengikuti ketentuan pemotongan,
pemungutan dan Pelaporan
kewajiban perpajakan dari dana
rupiah murni
98
TERIMA KASIH
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan