Shalat adalah suatu kewajiban dari Allah atas setiap orang mukmin.
Dimana Allah memerintahkannya dalam sejumlah firman-Nya yang
termaktub dalam Al-Qur’an. Firman Allah :
Shalat fardhu ada lima: zhuhur, ashar, maghrib, ‘isya, dan subuh.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat berikut ini:
Dari Anas bin Malik ia berkata, “Telah difardhukan atas Nabi pada malam
Isra’ shalat sebanyak lima puluh (waktu), kemudian dikurangi hingga
menjadi lima waktu. Kemudian, Beliau di seru: “Ya, Muhammad,
sesungguhnya ketetapan disisi-KU tidak bisa diubah. Dan untukmu shalat
lima (waktu) ini sama dengan lima puluh (waktu).”
Dari Thalhah bin Ubaidillah bahwa ada seorang Arab Badwi datang kepada
Rasulullah dengan rambut yang tidak tersisir seraya berkata, Ya,
Rasulullah beritahukan kepadaku shalat yang Allah fardhukan kepadaku!”
jawab Beliau: “Shalat yang lima (waktu) kecuali kalau engkau mau shalat
tathawwu (shalat sunnah).”
WAKTU SUBUH
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang
bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi
(Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya
sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem
metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia
tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang
masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah
rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap
tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat
azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan
optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama
pada waktu ruku dan sujud.
WAKTU ZUHUR
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem
pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh
terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan
keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau
melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam
sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
WAKTU ASHAR
WAKTU MAGHRIB
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita
mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah.
Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum
warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan
iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar
dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya
berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini
lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan
(interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa
membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih
gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa
menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.
WAKTU ISYA
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan
selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman
dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.
Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah.
Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk
mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita
berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz
adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki
waktu rehat.
Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan
Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai
Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat
memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin
sehat.