Anda di halaman 1dari 28

MEMASUKI PASAR LUAR

NEGERI
Jepang di Asia
► Alasan jepang menjual lebih banyak ke negara-
negara berkembang daripada kebanyakan negara-
negara maju adalah karena telah memiliki sistem
distribusi ekstensif di pasar-pasar ini sejak awal
1990-an.
► Alasan lain, ketika negara-negara industri lain
memberlakukan berbagai hambatan impor atas
ekspor jepang untuk melindungi produk dalam
negeri mereka, perusahaan-perusahaan dagang
Jepang telah meningkatkan upayanya untuk
menjual ke negara-negara berkembang.
Amerika di Asia
► AmerikaSerikat Juga mengekspor lebih kecil ke
negara-negara maju lainnya dan lebih banyak ke
negara-negara berkembang tetapi dengan alasan
yang agak berbeda dari Jepang. Perusahaan-
perusahaan Amerika memiliki cabang–cabang
yang cukup signifikan di negara-negara
berkembang daripada perusahaan-peerusahaan
Jepang. Cabang-cabang ini menangkap para
pelanggan untuk pemiliknya di Amerika. Selain itu,
beberapa pembeli di negara-negara Asia
Tenggara, mengingat Jepang pernah menjadi
bangsa agresor, lebih suka membeli dari
perusahaan-perusahaan Amerika.
ALASAN-2 PERUSAHAAN
MEMASUKI PASAR GLOBAL :
1. MENDAPATKAN SKALA EKONOMIS
Dengan adanya standarisasi
maka perusahaan akan
memperoleh “Scale of Economic
yang tinggi” yaitu penghematan
biaya produksi karena makin
banyak output yg diproduksi dan
dijual. Contoh Coca Cola
2. MENCIPTAKAN PERSEPSI
GLOBAL

Persepsi konsumen yang sama diseluruh


Dunia akibat Standarisasi akan membawa
keuntungan bagi perusahaan.
misalnya : Honda , Yamaha, Sony dan
Canon yang beroperasi pada pasar dimana
Teknologi kualitas merupakan hal penting,
maka konsumen dimanapun berada akan
mempunyai persepsi yang serupa terhadap
produk-produk tersebut sehingga akan
meningkatkan pemasaran produk
3. MEMPEROLEH KEMUDAHAN YANG
DIKELUARKAN SUATU NEGARA

Perusahaan dapat mengambil


kesempatan yang muncul
disuatu negara karena adanya
Insentif Khusus , misalnya :
- Pengurusan Ijin Usaha
- Tempat / Lokasi Usaha
- Pengenaan Pajak yang relatif
Rendah
Dengan menjadi Global , akan
memungkinkan perusahaan melakukan
Subsidi silang , yaitu mengalokasikan
sumber-2 daya yang diperoleh dari suatu
negara kenegara lain dengan tujuan
untuk memperkuat kekuatan
bersaingnya.
HAMBATAN-HAMBATAN MEMASUKI PASAR GLOBAL.

1. BATASAN PERDAGANGAN DAN TARIF BEA


MASUK
Bentuk Hambatan-2 tersebut antara lain
organisasi:
- Masyarakat Ekonomi Eropa / MEE ( Europian
Economic Community) , tahun 1958.
- AFTA (Asean’s Free Trade Area) , th. 1992
- NAFTA (North American Free Trade
Agreement)
tahun 1992. Negara-2 Amerika Utara dan
Kanada.
- QUOTA (Batasan-2 Impor)
- EMBARGO, yaitu melarang masuknya semua
Komoditi yang datang dari suatu negara ttt.
2. PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA.

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan


hambatan bagi kelancaran Bisnis Internasional, hal ini
disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat
komunikasi yang vital baik bahasa Lisan maupun Tulis.
Contoh : Pabrik Mobil Chevrolet yang memberikan nama
suatu jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”
padahal di negara Spanyol kata “No Va” berarti “tidak
dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk
memasarkan produk tersebut di negara Spanyol.
Contoh lain : Orang Jepang memiliki kebiasaan untuk
tidak mau mendekati Wanita bila membeli di
Supermarket, shg. Hal ini membawa konsekwensi bahwa
barang-2 Kosmetik Pria jangan dicampur berdekatan
dengan Kosmetik Wanita , sebab tidak akan didekati oleh
pembeli Pria.
3. HAMBATAN OPERASIONAL
Mis. Masalah Transportasi , hal ini seringkali
sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara
itu belum memiliki Jalur pelayaran Kapal Laut yang
Reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa
biaya pengangkutan atau Ekspedisi Kapal Laut
untuk Jalur tersebut akan menjadi sangat mahal,
karena kembalinya Kapal tersebut dari Negara
tujuan itu akan menjadi Kosong.

4. HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN


UNDANG2
Sebagai contoh : Amerika melakukan
Embargo terhadap Komoditi perdagangan dengan
negara-2 Komunis.
Contoh lain : Indonesia melarang Ekspor Kulit
mentah ataupun Rotan mentah ke luar Negara lain.
Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri

1. STRATEGI INVESTASI LANGSUNG,


pertanyaannya adalah lebih baik mengambil
alih perusahaan yang sudah jalan (akuisisi)
atau membangun baru?
Keunggulan Masing-masing antara
Akuisisi & Membangun Baru

AKUSISI MEMBANGUN BARU

►Akses kesaluran ►Teknologinya terkini


distribusi sudah ada ►Produksi terintegrasi
►Pengalaman manajemen ►Efisiensi operasional
sudah terbentuk
►Nama merek dan
reputasi sudah terbentuk
►Entri yang cepat
►Mengurangi kompetisi
6
Kelemahan Masing_masing antara
Akuisisi & Membangun Baru
AKUSISI MMEMBANGUN
BARU
►Masalah integrasi ►Biaya investasi besar
dengan operasi yang ►Harus membangun bisnis
sudah ada ►Adanya penundaan
►Masalah komunikasi dan waktu (time delays)
koordinasi
►Masalah kesesuaian
dengan bisnis yang sudah
ada
7
Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri
2. STRATEGI EKSPOR
► Kebanyakan perusahaan memulai keterlibatannya
dalam bisnis luar negeri dengan mengekspor-yaitu
menjual beberapa produk reguler mereka di luar
negeri.
► Metode ini memerlukan sedikit investasi dan relatif
bebas resiko. Mengekspor merupakan alat yang
paling bagus untuk memperoleh rasa berbisnis
secara internasional tanpa meningkatkan suatu
sumber daya manusia atau keuangan dalam
jumlah besar. Apabila manajemen tidak
memutuskan untuk mengekspor ia harus memilih
antara mengekspor secara langsung dan tidak
langsung.
Mengekspor tidak Langsung
► Mengekspor barang-barang dan jasa-jasa
melalui berbagai jenis eksportir yang
berbasis di dalam negeri.
Mengekspor Langsung
► Mengekspor barang-barang dan jasa-jasa
oleh perusahaan-perusahaan yang
memproduksinya.
Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri

3. Perusahaan Penjualan
► Perusahaan yang didirikan dengan tujuan
memasarkan barang-barang dan jasa-jasa,
tidak memproduksinya.
Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri

4. Pemanufakturan Luar Negeri


► Alternatif-alternatif:
3. Cabang yang dimiliki secara keseluruhan
4. Usaha Patungan
5. Perjanjian Lisensi
6. Waralaba
7. Pemanufakturan Kontrak
Cabang yang dimiliki secara
Keseluruhan
► Perusahaan yang ingin segera memiliki
cabang di luar negeri bisa:
1. Memulai dari tanah sampai membangun
pabrik baru
2. Mengambil alih sebuah perusahaan yang
sedang berjalan
3. Membeli distrbutornya, yang berarti
memperoleh jaringan distribusi yang akrab
dengan produknya.
Usaha Patungan
► Usaha Kerjasama diantara dua atau lebih organisasi yang
berbagi kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan
bisnis.
► Usaha patungan bisa berupa:
3. Badan usaha yang dibentuk oleh persahaan internasional
dan para pemilik lokal
4. Badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan
internasional untuk tujuan melakukan bisnis di pasar
ketiga
5. Badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah
(biasanya di negara tempat invesatasi dilakukan) dan
sebuah perusahaan internasional atau
6. Kerjasama yang dilakukan antara dua lebih perusahaan
dalam proyek yang lamanya terbatas.
Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri

5. Pemberian Lisensi (Franchising)


► Perjanjian kontraktual dimana sebuah
perusahaan memberikan akses kepada hak
paten, rahasia dagang atau teknologinya
kepada perusahaan lain dengan mendapat
bayaran.
Waralaba (Franchising)
► Suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah
perusahaan mengadakan kontrak dengan
perusahaan lain untuk mengoperasikan jenis
usaha tertentu dibawah nama yang dibentuk
sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
► Ahir-ahir ini perusahaan Amerika telah pergi ke
luar negeri dengan sejenis lisensi baru : Waralaba.
Waralaba mengizinkan penerima perjanjian untuk
menjual produk-produk atau jasa-jasa yang
menggunakan merek yang telah dipublikasikan
secara luas dan seperangkat prosedur yang telah
terbukti baik dengan strategi pemasaran yang
telah dikembangkan dan dikendalikan dengan
seksama.
Pemanufakturan Kontrak
► Perjanjiandimana sebuah perusahaan
mengadakan kontrak dengan perusahaan
lain untuk memproduksi produk-produk
sesuai dengan spesifikasi tetapi menerima
tanggung jawab pemasaran.
Aliansi Strategis
► Kemitraan diantara para pesaing, pelanggan
atau pemasok yang bisa mengambil satu atau
beberapa bentuk yang beraneka ragam. Terkait
dengan:
2. Persaingan global yang meluas
3. Meningkatkan biaya riset, pengembangan dan
pemasaran.
4. Perlunya gerakan yang lebih cepat dalam
melaksanakan strategi-strategi global mereka,
maka banyak perusahaan membentuk aliansi
strategis dengan para pelanggan, pemasok dan
pesaing (disebut aliansi kompetitif).
Aliansi Strategis
► Tujuannyaadalah untuk mempercepat entri
pasar dan memulai operasi, memperoleh
akses kepada produk-produk, teknologi dan
pasar-pasar baru, serta berbagi biaya,
sumber dan resiko.
Contoh ALiansi Strategis
► Diresmikan pada Mei 1997 untuk pertama
kalinya terbentuk Aliansi maskapai penerbangan
di bawah nama Star Alliance
► Membernya yaitu Air Canada, Air Newzealand,
All Nipon Airways (ANA), Asiana Airlines of
Korea, Austrian Airlines Group, British Midlands
International (BMI), Lauda Air, LOT polish
Airlines, Lufthansa, Mexicana, SAS
Scandinavian Airlines System (SAS), Singapore
Airlines, Spanair, Thai Airways International,
Tyrolean Airways, United Airlines and Varig.
Tujuh Dimensi Global
► Manajemen dapat melakukan globalisasi
(standarisasi) melalui paling sedikit tujuh dimensi:
1. Produk
2. Pasar
3. Promosi
4. Memberi nilai tambah kepada produk
5. Strategi Kompetitif
6. Penggunaan Personil bukan dari negara asal
7. Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai