Anda di halaman 1dari 6

Nama : Maghi Iqbal Fathudin

NIM : 1514618029
GIZI USIA DEWASA
GIZI TERAPAN

MALNUTRISI PADA ORANG DEWASA


A. Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang
cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidak
seimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesehatan. Ini bias terjadi karena asupan makan terlalu sedikit
ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi
dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan
metabolik (Oxford medical dictionary 2007: 524 ).
Malnutrisi sebenarnya adalah gizi salah, yang mencakup gizi kurang atau
lebih. Di Indonesia dengan masih tinggi angka kejadian gizi kurang, istilah
malnutrisi lazim dipakai untuk keadaan ini. Secara umum gizi kurang disebabkan
oleh kurangnya energy atau protein.Namun keadaan ini di lapangan menunjukkan
bahwa jarang dijumpai kasus yang menderita deferensiasi murni.
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang
cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidak
seimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi
untukmempertahankan kesehatan. Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu
sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu,
kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau
kegagalan metabolic.
B. Faktor Yang Menyebabkan Malnutrisi Pada Orang Dewasa
Faktor yang menyebabkan malnutrisi pada orang dewasa sebagai berikut:
• Kurangnya nafsu makan
• Gangguan pencernaan
• Peningkatan permintaan energi tubuh
• Kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia atau depresi yang
mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan keinginan untuk makan
• Mengidap penyakit tertentu seperti penyakit crohn atau kolitis ulseratif,
yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mencerna makanan atau
menyerap nutrisi
• Penyebab lain malnutrisi dapat berupa anoreksia dan gangguan makan
lainnya
• Alkoholisme
• Menyusui.
C. Karakteristik Usia Dewasa
Menurut Erikson dalam Upton (2012), usia dewasa dibagi menjadi tiga
tahap antara lain: 1) Masa dewasa awal (19 hingga 40 tahun), 2) Masa dewasa
menengah (40 hingga 65 tahun), 3) Masa dewasa akhir (65 hingga mati).
Menurut Anderson dalam Mubin & Cahyadi (2006), seseorang yang sudah
dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego
• Mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang
efisien
• Dapat mengendalikan perasaan pribadinya
• Mempunyai sikap yang objektif
• Menerima kritik dan saran
• Bertanggung jawab
• Dapat menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan yang realistis dan yang
baru
D. Kebutuhan Gizi Usia Dewasa
Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang. Kebutuhan
zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor yaitu umur, tinggi badan, berat badan,
jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, dalam pemenuhan zat gizi harus
disesuaikan dengan kebutuhannya.
1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan
bertambahnya usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan
berkurangnya aktivitas fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan
kenaikan berat badan.Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap orang.
Anjuran kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).

2. Kebutuhan karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energi,
terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam padia-
padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan umbiumbian
(kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat sederhana seperti gula
maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan energi total atau paling banyak 4-
5 sendok sehari (Almatsier dkk, 2013).
3. Kebutuhan protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.
Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk
menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin, feses,
kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi protein yang
terlalu tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui urin, sehingga resiko
menderita osteoporosis bertambah. Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang
dianjurkan dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner terutama
sebagai akibat dari tingginya asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat
dalam makanan hewani Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein
yang berasal dari makanan nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya (Almatsier
dkk, 2013).
4. Kebutuhan lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi.
Konsumsi lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan
dan goreng-gorengan (Almatsier dkk, 2013).
5. Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).
Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan kalsium.
Garam natrium terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan monosodium glutamat
(MSG). Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6 g per hari ( 2400 mg per hari).
Selain itu dianjurkan untuk membatasi makanan yang diawetkan menggunakan
garam seperti ikan asin, ikan asap, makanan kaleng, serta acar begitupula dengan
MSG. AKG besi pada perempuan dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa
setengah tua karena pada usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan
melalui menstruasi. Makanan sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging
merah, hati, kuning telur, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dan hasil
olahannya sepertu tahu dan tempe. Kalsium penting untuk pembentukan tulang
dan menjaga agar tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat
mencegah terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya (Almatsier dkk,
2013).
6. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang
(PGS). Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar
guna mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau
Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi
sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5 persen) menurut golongan umur,
jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini
mencerminkan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan
merupakan perorangan/individu (Amelia, 2014).
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari.
• Energi (Kkal) Perempuan (20-45 thn) : 2.200 Laki-laki (20-45 thn) : 2.800
• Protein(gr) Perempuan (20-45 thn) : 48Laki-laki (20-45 thn) : 55
• Kalsium (mg) Perempuan (20-45tahun) : 600Laki-laki (20-45tahun) : 500
• Besi (mg) Perempuan (20-45 tahun) : 26Laki-laki (20-45 tahun): 1,3
• Vitamin A (RE) Perempuan (20-45 tahun) : 500Laki-laki (20-45tahun) : 700
• Vitamin E (mg) Perempuan (20-45 tahun) : 8Laki-laki (20-45 tahun) : 10
• Vitamin B (mg) Perempuan (20-45tahun): 1,0Laki-laki (20-45tahun) : 1,2
• Vitamin C (mg) Perempuan (20-45tahun): 60Laki-laki (20-45tahun) : 60
E. Menu Yang Baik Untuk Usia Dewasa
Pola menu seimbang dikembangkan sejak kita lahir hingga kita dewasa
atau lansia. Menu adalah susunan makanan yang digunakan atau dikonsumsi
seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu
yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai.
Sehingga memenuhi kebutuhan gizi guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel
tubuh yang rusak, dalam proses kehidupan.
Contoh menu seimbang usia dewasa
Hari 1:
Pagi : Roti panggang coklat, Telur dadar, Pepes tahu , Susu dan Pisang.
Siang : Nasi putih, Salad sayur, Ayam Goreng, Tahu Goreng, Kerupuk dan
Apel.
Malam: Nasi putih, Sayur bening, Perkedel jagung, Tahu goreng, Pepaya.
Hari 2 :
Pagi : Nasi putih, Cap cay, Telur orak-arik, Susu dan Pisang.
Siang : Nasi kuning, Tumis kangkung, Pepes ikan, Kerpuk udang dan
Papaya.
Malam: Nasi Putih, Sayur loden, Telur dadar, Susu dan Sawo.
Hari 3 :
Pagi : Bubur Manado, Ayam goreng, Sayur loden, Susu.
Siang : Nasi Goreng, Tempe bacem, Sald sayur, Apel.
Malam: Nasi Putih, Soto ayam, Tumis kangkung, Pepaya.
Hari 4 :
Pagi : Beef steak, Kentang Goreng, Salad sayur,Manggis.
Siang : Nasi kuning, Ikan goreng sambal matah, Sayur loden, Pisang.
Malam:Nasi putih, Soup kacang hijau, Salad sayur, Susu dan Apel.
Hari 5 :
Pagi : Nasi putih, Cap cay, Telur orak-arik, Susu dan Pisang.
Siang : Nasi Goreng, Tempe bacem, Sald sayur, Apel.
Malam: Nasi Putih, Soto ayam, Tumis kangkung, Pepaya
Hari 6:
Pagi : Roti panggang coklat, Telur dadar, Pepes tahu , Susu dan Pisang.
Siang Nasi putih, Salad sayur, Ayam Goreng, Tahu Goreng, Kerupuk dan
Apel.
Malam: Nasi putih, Sayur bening, Perkedel jagung, Tahu goreng, Pepaya
Hari 7 :
Pagi : Nasi putih, Cap cay, Telur orak-arik, Susu dan Pisang.
Siang : Nasi kuning, Tumis kangkung, Pepes ikan, Kerpuk udang dan
Papaya.
Malam: Nasi Putih, Sayur loden, Telur dadar, Susu

Anda mungkin juga menyukai