Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NI PUTU SUKMA APRIYANTI

NIM : 1807531197

ABSEN :15

KELAS : EKA 323 A2

ANALISIS DIFERENSIAL :

BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

KONSEP BIAYA RELEVAN

Dalam mengambil keputusan, manajer harus mempunyai instrument yang dapat


membantu dalam membedakan mana biaya yang relevan dan mana yang biaya yang tidak
relevan. Jika biaya itu tidak relevan, bisa dihilangkan dari kerangka pengambilan keputusan.
Karena biaya selalu menjadi kunci dalam setiap pengambilan keputusan. Diferensial merupakan
jumlah perbedaan data biaya dan pendapatan yang relevan. Dimana analisis diferensial memakai
pendapatan dan biaya relevan dalam mengambil keputusan.

Ketentuan keputusan analisis diferensial adalah menentukan pilihan yang mengeluarkan


incremental terbesar. Dimana incremental adalah perbedaan antara pendapatan relevan dan biaya
relevan dalam setiap alternative pilihan. Analisis biaya diferensial adalah pendekatan terhadap
analisis biaya relevan yang terfokus pada biaya yang berbeda dalam serangkaian alternatif. Biaya
relevan yaitu biaya dimasa akan datang yang berbeda dari alternatif yang ada. Karena segala
keputusan berkaitan dengan masa yang akan datang, sehingga biaya yang relevan dalam
mengambi keputusan adalah biaya dari masa depan.

Pendapatan dan beban dapat mempengaruhi laba usaha sehingga perubahan pendapat
harus disertakan dalam setaip definisi biaya relevan. Perbedaan antara pendapatan relevan dari
beberapa alternative disebut pendapatan diferensial (differential revenue). Jadi keputusan
manajer akan dipengaruhi oleh biaya relevan yang meliputi perubahan beban maupun pendapat.
Informasi penting untuk pengambilan keputusan. Karena keputusan berhubungan dengan masa
yang akan datang, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi yang akan datang.
Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan dari berbagai alternatif yang ada,
maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara
berbagai alternatip yang akan dipilih. Pengambilan keputusan khusus banyak jenisnya yaitu
Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus, Pengurangan atau penambahan jenis produk
atau departemen, Membuat sendiri atau membeli dari luar suatu komponen, Menyewakan atau
menjual/memakai sendiri fasilitas perusahaan, Menjual atau memproses lebih lanjut hasil
produksi.

CONTOH :

MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS


Penerimaan pesanan khusus biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kapasitas
menganggur yang mendorong manajemen. Untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di
bawah harga jual normal.
CONTOH :
PT. AKU memproduksi produk X dengan kemasan kaleng. Perusahaan ini memiliki kapasitas
normal 20.000 kaleng dan biasa menjual dengan harga Rp.5.000,00/ kaleng.
Adapun rincian biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi satu kaleng adalah sebagai berikut:
Biaya Minuman      : Rp 500
Kaleng               : Rp 400
Upah Langsung      : Rp 300
Penyusutan Fasilitas Rp 200/Rp 2.000.000/10.000 kaleng
Gaji Tetap          : Rp 300 /Rp 1.000.000 / th
Total              : Rp 1.700
Pada saat ini, PT. AKU mempunyai rencana produksi untuk menjual 15.000 kaleng.

Diasumsikan :
PT. KAMU mengajukan penawaran pembelian produk X sebanyak 10.000 kaleng dengan harga
per kaleng Rp 20.000. Apabila anda di posisi pengambil keputusan dai PT. AKU , apakah anda
akan menerima atau menolak tawaran ?

Dasri kasus diatas kita memperoleh bahwa :


1. Kapasitas normal PT. AKU adalah 20.000 kaleng dengan harga Rp 5.000/kaleng;
2. PT. AKU menerima penawaran sebanyak 10.000 kaleng dengan harga Rp 20.000;
3. Total biaya variebel per kaleng adalah Rp 1.200 sedangkan biaya tetap terdiri atas biaya
penyusutan dan gaji tetap Rp 500,-.
Dari informasi ini,  langkah yang pertama yang harus kita lakukan adalah memisahkan
antara biaya relevan dan biaya tidak relevan dari masing-masing biaya yang terjadi. Untuk
keperluan tersebut, lihatlah tabel berikut:
Jenis Biaya Dipengaruhi/tidak Berubah/tidak Biaya Sudah/akan
oleh perubahan jika pesanan Relevan/tidak dikeluarkan
volume ditolak/diterima relevan
1.  Biaya Bahan Dipengaruhi Berubah Relevan Akan
Minuman
2.  Kaleng Dipengaruhi Berubah Relevan Akan
3.  Upah Langsung Dipengaruhi Berubah Relevan Akan
4.  Peny. Fasilitas Tidak Tidak Tidak Sudah
5.  Gaji Tetap Dipengaruhi Tidak Tidak Sudah
Tidak
DIpengaruhi
Bagaimana kita bisa menggolongkan biaya seperti diatas?
a. Di kolom pertama, silakan masukan semua biaya yang diperlukan untuk memproduksi minuman.
b. Pada kolom kedua, anda harus menentukan apakah biaya tersebut dipengaruhi atau tidak
dipengaruhi oleh besarnya volume. Mengapa ketiga biaya tersebut dipengaruhi oleh besarnya
volume produksi? Alasannya adalah karena jika kita ingin menghasilkan minuman lebih banyak,
maka bahan minuman dan kaleng yang diperlukan pun otomatis bertambah. Begitu pula upah
langsung, sehingga  biaya-biaya tersebut ikut bertambah/berkurang sejalan dengan bertambahnya
produksi.
c.  Pada kolom tiga kita menentukan apakah dengan dipilihnya salah satu alternatif, yaitu diterima
atau ditolaknya pesanan khusus tersebut, jumlah biaya tersebut akan berubah? Hasilnya ketiga
biaya tersebut berubah sedangkan biaya penyusutan fasilitas dan gaji tetap tidak. Selanjutnya
dari hasil analisa dikolom sebelumnya, kita bisa tentukan bahwa biaya yang relevan untuk
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan adalah biaya bahan minuman, upah langsung,
dan kaleng.
d. Pada kolom yang terakhir, kita akan mengidentifikasi apakah biaya pada kolom pertama sudah
dikeluarkan dimasa lalu atau baru akan dikeluarkan. Biaya bahan minuman,biaya gelas plastik 
dan biaya upah langsung termasuk biaya yang akan keluar apabila proses produksi jadi
dilaksanakan. Jadi apabila kita menambah volume produksi, maka biaya-biaya ini pun akan
ditambah dan akan keluar. Tetapi apabila proses produksi tidak jadi dilakukan, maka biaya ini
pun tidak akan dikeluarkan. Sedangkan 2 biaya yang lain, tetap ada walaupun proses produksi
dilaksanakan atau tidak.
e. Jika anda sudah cukup paham dengan pemisahan biaya diatas, marilah kita buat laporan laba
rugi untuk biaya-biaya tersebut, yaitu laporan laba rugi apabila kita menerima pesanan dan
laporan laba rugi apabila kita menolak pesanan.
PT. AKU
LAPORAN PEMILIHAN ALTERNATIF
MENOLAK ATAU MENERIMA PESANAN PRODUK X
MENOLAK PESANAN MENERIMA PESANAN
Penjualan reguler 15.000 x Rp 5.000 =Rp 15.000 x Rp 5.000 = Rp
(Volume x Harga Satuan) 75.000.000 75.000.000
Penjualan Khusus 0 10.000 x Rp 20.000 = Rp
200.000.000
Total Penjualan Rp 75.000.000 Rp 200.000.000
Biaya RelevanBiaya – a.
Bahan ProdukX - 15.000 x Rp 500 = Rp (15.000 + 10.000)x Rp 600
7.500.000 = Rp 15juta
b.Biaya Kaleng - 15.000 x Rp 400 = Rp - (15.000+10.000) x Rp 400
c.Biaya Upah Langsung 6.000.000 = 10juta
- 15.000 x Rp 300 = Rp Rp - (15.000+10.000) xRp 300
Total Biaya Relevan 4.500.000 = 7,5juta
Rp 32.500.000,-
Rp 18.000.000

Biaya Tidak Relevan


a. Peny. Fasilitas Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
b. Gaji Tetap Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Total B. Tdk relevan
TOTAL BIAYA Rp 21.000.000 Rp 35.500.000
LABA Rp 54.000.000 Rp 164.500.000

KESIMPULAN
Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya kita akan memilih
alternatif : menerima pesanan khusus dari PT. KAMU. Berdasarkan perhitungan diatas,
menerima pesanan khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada menolak pesanan
khusus tersebut.

PRODUK BERSAMA AKAN DIJUAL PADA SPLIT OFF POINT ATAU DIPROSES LEBIH
LANJUT.
Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh
manajemen adalah : pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses
lebih lanjut dipilih .
Berbagai kemungkinan Alternatif dalam Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut,
dapat dilihat sebagai berikut :
Menjual Memproses Lebih Lanjut
Tidak diperlukan Tambahan Fasilitas Diperlukan Tambahan Fasilitas Produksi
Produksi ada 2 : 1. Pendapatan Diferensial
1. Pendapatan Diferensial 2. Biaya Differensial
2. Biaya Differensial 3. Aktiva DIfferensial
CONTOH :
PT AKU adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni  X yang dijual
dengan harga  Rp. 100.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat
barang tersebut adalah sebagai berikut :

                                      Biaya per satuan


Biaya Bahan Baku                    Rp.   10.000
Biaya Tenaga kerja lgs                Rp.   20.000
Biaya Overhead Pabrik (Variabel) Rp.   30.000
Biaya Overhead Pabrik (Tetap)         Rp.   25.000
Biaya Administrasi (Tetap)            Rp.   20.000
Biaya pemasaran (Tetap)                Rp.   15.000
                                       Rp. 120.000
Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak : 50.000 satuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk
memproses lebih lanjut menjadi barang X1. Dalam pelaksanaannya tidak diperlukan investasi
dlm mesin dan equipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni sebesar
Rp. 6000 per satuan. Sedang di pasaran barang X1 cukup banyak permintaan dengan harga jual
Rp. 110.000,-

Diminta :
Berdasarkan informasi di atas, apakah pertimbangan untuk memproses lebih lanjut merupakan
keputusan yang paling tepat dalam pemilihan ini ?
Penyelesaian :
Jika alternatif Menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba/Rugi     =  ( Rp. 100.000 x  50.000 unit) –  ( Rp. 120.000 x  50.000 unit)
          =  Rp. 5.000.000.000  -  Rp. 6.000.000.000
     Rugi =  Rp.  1.000.000.000

Jika alternatif Memproses lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba        =  Pendapatan diferensial  - Biaya diferensial       
Pendapatan diffrerensial = ( Rp. 110.000 – Rp. 100.000 ) x 60.000 unit = Rp. 600.000.000   
Biaya Diffrensial = Rp 6.000 x 60.000 = 360.000.000
Jadi Laba = Rp 600.000.000 – Rp 360.000.000
= Rp 240.000.000            
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan memproses lebih lanjut adalah keputusan yang paling
tepat, krn memberikan keuntungan yaitu Rp 240.000.000.

Anda mungkin juga menyukai