Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR MANAJEMEN BK

TUGAS
Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas mata kuliah Manajemen
Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu:
Dr.Awalya,M.Pd,Kons
Drs. Suharso, M.Pd., Kons.

oleh
Febrian Chandra Pratisna
1301416015

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KONSEP DASAR MANAJEMEN BK

a. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni


Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab
antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan,
karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal
ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-
gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam
bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam
mencapai suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana
cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya
kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur
disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk
mencapai tujuan bersama.

b. Manajemen sebagai Profesi


Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam
arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah
merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan
apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh
masukan atau input yang besar.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the
profession of Managemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu
bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang
berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan
banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi
seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen,
kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
2. Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi
kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa,
agama dam criteria-kriteria lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

c. Tujuan Manajemen BK
Tujuan manajemen Bimbingan dan Konseling ialah agar sistem Bimbingan dan
Konseling di sekolah dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan kegiatan bimbingan dan konseling, serta untuk menegakkan
akuntanbilitas Bimbingan dan Konseling.
Pada dasarnya penerapan manajemen adalah untuk mempermudah pencapaian
suatu tujuan. Dalam upaya mencapai tujuan itu langkah pertama yangdiperlukan
adalah mengenal tujuan terlebih dahulu. Kejelasan pengenalan terhadap tujuan akan
memberikan (1)kepastian arah; (2) memfokuskan arah; (3) menjadi pedoman
rencana dan keputusan; (4)mempermudah pelaksanaan evaluasi terhadap kemajuan
yang telah dicapai, termasuk mengidentifikasi factor penghambat dan penunjangnya.
John F.Mee memberikan sifat-sifat yang seharusnya terkandung dalam tujuan
sehingga dapat mempermudah pemahaman tentang arti atau makna yang terkandung
dalam tujuan, diantaranya tujuan harus :
1. Ditentukan sebelum aktifitas organisasi dilakukan
2. Dapat mengerti oleh semua personel yang terlibat dalam pelaksanaan
aktivitas organisasinya.
3. Dinyatakan baik secara tertulis ataupun lisan
4. Menjadi pegangan bagi para personel organisasi dalam proses
pencapaiannya.
Menurut Uman Suherman Tujuan penerapan manajemen adalah untuk
memepermudah pencapaian suatu tujuan. Sedangkan fungsi manajemen adalah
memberikan alur aktivitas, penetapan posisi dan tanggung jawab setiap personel
dalam menjalankan aktivitas organisasinya secara efektif dan efisien

d. Fungsi Manajemen BK
Suatu kegiatan bimbingan dan konseling agama Islam bila ingin dapat
dilaksanakan dengan baik dan memproleh hasil yang optimal haruslah dikelola
dengan menerapkan fungsi-fungsi manejemen. Dikaitkan dengan fungsi-fungsi
manajamen sebagaimana dikemukakan oleh Lembaga Administrasi Republik
Indonesia (LANRI) (dalam Suyanto: 2004,11) yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian (pengawasan dan evaluasi).
1. Planning (perencanaan)
Menurut Sondang P.Siagian (1996,108) perencanaan adalah keseluruhan proses
pemikiran dan penentuann secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di
masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang akan ditentukan.
Perencanaan juga merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang ditentukan dalam jangka ruang dan waktu. Alhasil, perencanaan
merupakan proses pemikiran, baik secara garis besar maupun secara mendetail
dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai kepastian yang paling baik
dan ekonomis.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai
kegiatan yang perlu, menetapkan struktur formal dari kewenangan di mana
pekrjaan diba-ibagi sedemikian rupa, ditentukan, dan dikoordinasikan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Actuating (Penggerakan)
Penggerakan pelaksanaan adalah usaha agar semua anggota kelompok suka
melaksanakan tercapainya tujuan dengan kesadarannya sendiri dan tetap
berpedoman kepada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasiannya.
4. Controling (Pengawasan)
Dalam buku petunjuk pelaksanaan penyebarluasan pengertian dan kesadaran
pengawasan melalui jalur agama yang dikeluarkan oleh Inspektorat Jenderal
Departemen Agama RI, memberikan pengertian bahwa pengawasan adalah
proses pengamatan terhadap pelaksanaan seluruh bagian organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana, ketentuan, dan
kebijakan yang ditetapkan (1995/1996, 13.) Pengawasan juga dimaksudkan
sebagai tindakan penilaian/perbaikan terhadap bawahan untuk menjamin agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana. Jadi, penilaiannya apakah hasil
pelaksanaannya tidak bertentangan dengan sasaran (goals) dan rencananya
(plans). Bila terlihat adanya penyimpangan-penyimpangan perlu segera diadakan
perbaikan.

e. Hakikat Manajemen BK
Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang diawali dari
perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian aktivitas dan
semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakkan sumber daya
manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi
sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan serta
mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengetahui apakah semua
kegiatan layanan sudah dilaksanakan dan mengetahui bagaimana hasilnya.
Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya
diukur oleh prestasi yang didapat, oleh karena itu dalam menjalankan
kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen-komponen terkait
seperti guru-guru, staff TU, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, anak didik,
dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja
pimpinan.
Telah diuraikn bahwa kepala sekolah dapat berpera sebagai administrator
manager dan supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi,
managemen dan supervise. Begitu pula dengan organisasi-organisasi lain pada
hakikatnya melaksanakan 3 aktivitas tersebut. Keluarga misalnya adalah organisasi
yang melaksanakan administrasi, yaitu suatu aktivitas yang mengupayakan
kesejahteraan keluarga lahir batin, termasuk memberi pendidikan kepada putera
puteri mereka.
Di sekolah pekerjaan manajer dan supervisor dirangkap oleh kepala sekolah
sebagai administrator. Tetapi di perguruan tinggi pekerjaan manajer dilaksanakan
oleh rector dan para dekan, sedangkan pekerjaan supervisor oleh para ketua jurusan
yang langsung membawahi para dosen jurusan. Hal ini sesuai dengan pendapat baru
bahwa supervise itu dilakukan oleh administrator terdepan.( Robbins 1982, h.332).
DAFTAR PUSTAKA

Louis A. Alen, alih bahasa oleh Prof. DR. D. P. Tampubolon, 2009. Profesi
Manajemen, Jakarta: Erlangga.
Suherman Uman, 2000, Manajeman Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung:
Rizqi Press.
Ilham, 2014, Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling
Agama Islam: Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.13 No.25, Januari-Juni 2014.
Diakses dari http://jurnal.uin-
antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/download/1715/1243 pada hari selasa, 21
April 2020.
Drs.B.Suryosubroto.2004.Manajemen Pendidikan Di Sekolah:Jakarta.PT RINEKA
CIPTA.
Prof. DR.Made Pidarta.2004.Manajemen Pendidikan Indonesia:Jakarta.PT RINEKA
CIPTA.
DR. Nanang Fatah.2009.Landasan Manajemen Pendidikan:Bandung.PT REMAJA
ROSDAKARYA.

Anda mungkin juga menyukai