2014-1-00974-DI Bab2001 PDF
2014-1-00974-DI Bab2001 PDF
LANDASAN TEORI
2.1 PAUD
9
10
2.1.3 Tujuan
B. Teori intersubjektivitas
Ini adalah konsep kedua dari Vygotsky yang didasarkan pada
gagasan bahwa “individu mehami tugas, masalah atau
pembicaraan dengan pemahaman subjektif mereka sendiri. Jika
20
B. Mesosistem
Mencakup jalinan atau interaksi di antara mikrosistem.
C. Eksosistem
Sistem lingkungan yang berisi kejadian – kejadian yang
terhadapnya anak – anak tidak memiliki interaksi langsung,
tetapi mempengaruhi mereka dengan cara apa pun.
D. Makrosistem
Mencakup budaya, adat dan nilai masyarakat secara umum.
E. Kronosistem
Mencakup pengaruh lingkungan dari waktu ke waktu beserta
caranya mempengaruhi perkembangan dan perilaku.
C. Matematika / logika
D. Ketubuhan / kinestetika
E. Musik / irama
F. Antar – pribadi
G. Dalam pribadi
H. Naturalis
I. Eksistensialis
TAHUN KETERANGAN
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Sejarah
• Margarethe Schurz
Ia mendirikan TK pertama di Amerika Serikat. Ia sempat
mempelajari tentang prinsip – prinsip Froebel di Jerman, setelah
itu ia kembali ke Amerika Serikat. Pada tahun 1856, ia membuka
TK di Watertown, Wisconsin.
• Elizabeth Peabody
30
• Susan Blow
Ia mendirikan TK pertamanya di St. Louis, Missouri, pada tahun
1873. Ia berkeja sama dengan pimpinan sekolah St, Louis yaitu
William T. Harris. Setelah itu Harris menjadi Komisaris Pendidikan
A.S, ia mendukung dan menyetujui akan gagasan Froebel.
2.2.3 Tujuan
Ada pun manfaat anak – anak memasuki sekolah TK, antara lain yaitu
:
1. Mendapatkan ilmu
Di mana pun dan dalam bentuk apa pun, tujuan sekolah tidak lain
adalah mencari ilmu. Adanya guru dimaksudkan untuk memberikan
ilmunya kepada murid. TK sebagai salah satu unit pendidikan, yang
sudah jelas pastinya mendidik anak – anak sebuah ilmu yang sesuai
dengan perkembangan usia, mental, intelektual dan moralnya. Paling
tidak anak – anak bisa mengetahui nama – nama sesuatu dalam
kehidupan ini, angka, huruf, dan sejenisnya.
3. Melatih kemandirian
Jika anak pada usia dini hanya dibiarkan saja dirumah, lama
kelamaan mereka akan cenderung lebih manja, selalu bergantung pada
orang tua mereka. Dan sifat tersebut akan terbawa sampai dia besar
nantinya. Maka dari itu dengan memasukan anak – anak pada sekolah
TK, mereka akan berhadapan dengan teman sebayanya dan guru –
guru, yang dimana mereka akan bertemu dengan orang – orang yang
tidak mereka kenal dengan begitu mereka akan canggung untuk
meminta bantuan sehingga dengan sendirinya anak tersebut bisa
melakukan pekerjaannya sendiri.
2.2.6 Kendala
4. Anggaran
Permasalahan yang ini berkaitan dengan pemerintah karena
pemerintah diharapkan memberikan bantuan finansial untuk pendirian
dan pengembangan TK. Selain itu juga pemerintah diharapkan untuk
memikirkan anggaran – anggaran lainnya, contohnya saja seperti
anggaran menggaji guru, membangun gedung, membayar karyawan
haruslah ditangani secara serius.
2. Tempat belajar
Gedung sekolah hendaknya didirikan dengan bangunan / grdung
permanen yang mudah dijangkau oleh orang tua anak – anak. Sebuah
sekolah harus memiliki surat yang sah dan izin dari instansi yang
berwenang.
3. Ruangan
Luas ruangan harus disesuaikan dengan jumlah siswa yang
nantinya yang berada disebuah kelas, yang sangat perlu diperhatikan
36
agar anak dapat leluasa untuk bergerak dan tidak bertabrakan antara 1
anak dengan anak lainnya pada saat di kelas. Ruangan juga harus
dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang cukup.
Memiliki sekurang – kurangnya :
• Satu ruang serbaguna.
• Satu ruang untuk kantor administrasi.
• Satu dapur.
• Satu ruang makan.
• Satu kamar mandi / WC untuk anak – anak.
• Satu kamar mandi / WC untuk orang dewasa.
• Satu gudang.
• Satu ruang untuk pemeriksaan oleh dokter kunjungan
dan ruang isolasi untuk anak yang mendadak sakit atau
bisa juga sebagai ruang konsultasi dengan psikolog.
4. Perabot
Setiap ruangan dilengkapi dengan keperluan yang dibutuhkan,
contohnya seperti : meja, kursi, rak buku, loker kecil, rak untuk alat
permainan.
5. Sarana belajar
Untuk menunjang proses perkembangan anak dalam usia dini di
sekolah TK hendaknya menyediakan sarana – sarana tambahan untuk
mengasah bakat anak – anak, contohnya seperti ruangan perpustakaan,
ruangan musik, ruangan lab komputer, ruangan olahraga, ruang
bermain indoor, ruang melukis, ruang menari.
2.2.8 Kurikulum TK
Usia dini pada anak – anak adalah usia yang efektif untuk mengembangkan
berbagai macam potensi untuk anak – anak. Untuk mengembangkan potensinya
dapat dilakukan dengan mengajak mereka untuk bermain. Karena dengan bermain
mereka akan merasa senang. Dalam usia mereka perlu diperhatikan proses
pembelajaran yang menerapkan prinsip PAKEMI (Pembelajaran yang Aktif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan dan Inovatif).
Bermain adalah hal yang penting bagi anak untuk perkembangan kognitif dan
sosio – emosi anak – anak. Dengan bermain mereka bisa mengekspresikan perasaan
mereka.
2.3.1 Fungsi
2.3.2 Manfaat
nilai yang positif. Selain itu juga bermain dapat melatih konsentrasi
seperti melatih konsep dasar warna, bentuk, dan lain – lainnya.
Adapun pendapat dari para orang – orang ahli mengenai manfaat
bermain bagi anak, yaitu :
1. Menurut Isenberg dan Jalongo.
• Manfaat untuk perkembangan kognitif.
Bahwa dengan bermain anak mulai mengeti akan dunia, anak
mampu untuk mengembangkan pemikiran yang fleksibel dan
berbeda dan anak memiliki kesempatan untuk menemui dan
mengatasi permasalahan – permasalahan yang sebenarnya.
2. Menurut Montololu.
• Bermain memicu kreatifitas anak.
• Bermain bermanfaat bagi kecerdasa otak anak.
• Bermain bermanfaat menanggulangi konflik bagi anak.
• Bermain bermanfaat untuk melatih empati.
• Bermain bermanfaat untuk mengasah panca indera.
• Bermain untuk melakukan penemuan.
tetapi tidak ada tujuan kelompok (association play). Dalam hal ini,
anak berinteraksi dengan saling meminjam alat permainan. Seiring
dengan bertambanya usia, anak mulai bermain bersama dengan tujuan
yang sudah ditetapkan dalam kelompok (cooperative play).
• Kuat, dalam arti tidak mudah patah atau rusak karena dari sifat
dasar mereka yang selalu ingin tahu sehingga mereka akan
membongkar mainan yang dipegangnya dan terkadang mereka
akan membanting mainan yang ada disekitar mereka.
• Menarik dalam warna dan bentuknya.
• Mengandung nilai pendidikan.
Akan lebih menarik lagi jika permainan mereka berasal dari barang –
barang bekas yang sudah di daur ulang karena dengan begitu akan
menghemat biaya yang diperlukan untuk permainan anak – anak.
A. Bakat
B. Sifat – sifat keturunan
2. Faktor lingkungan
Faktor ini sering disebut dengan dengan istilah nurture. Faktor ini
diartikan sebagai kekuatan kompleks dari dunia fisik dan sosialyang
mempengaruhi susunan biologis dan pengalaman psikologis anak
sejak sebelum ada dan sesudah lahir. Ada beberapa pengaruh yang
mempengaruhi faktor ini, yaitu :
A. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama. Ada beberapa pengaruh yang berasal dari pengaruh
ini, antara lain :
• Pola asuh orang tua, sikap, situasi dan kondisi yang
sedang melingkupi orang tua.
• Pola asuh orang tua yang otoriter, liberal, demokratis.
• Sikap orang tua yang protektif.
• Keadaan ekonomi serta status sosial orang tua.
• Status duda ataupun janda dari orang tua si anak baik
karena cerai ataupun ditinggal mati.
• Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga serta
banyaknya anggota keluarga.
B. Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak. Di
lingkungan ini guru – guru sangatlah berperan penting dalam
perkembangan anak, selain itu juga teman sebayanya juga bisa
mempengaruhi tumbuh kembangnya seorang anak.
C. Masyarakat
Secara sederhana, masyarakat diartikan sebagai kumpulan
individu atau kelompok yang diikat oleh kesatuan negara,
kebudayaan, dan agama. Budaya, kebiasaan, agama, dan keadaan
47
3. Faktor umum
Faktor umum merupakan campuran dari faktor hereditas dan
faktor lingkungan. Faktor umum yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak adalah :
A. Jenis kelamin.
B. Kelenjar gondok.
C. Kesehatan.
D. Ras.
• Bowlby (1907)
A. Masa I yaitu 0 – 3 tahun.
B. Masa II yaitu 3 – 6 tahun.
• Morisson
A. Prenatal (masa dalam kandungan).
B. Neonatal (bulan pertama kelahiran).
C. Infancy (tahun pertama kelahiran).
D. Toddlerhood (usia 2 – 3 tahun).
E. Preschool and Kindergarten (usia 4 – 6 tahun).
2. Perkembangan sosial
Ketika anak berusia 3 tahun, anak baru mulai membangun suatu
hubungan dengan keluarganya dan juga dengan orang lain yang bukan
merupakan anggota keluarga mereka. Di bawah ini akan dijelaskan
mengenai perkembangan sosial seorang anak dari umur bayi hingga
umur 8 tahun.
Sumber : Sujiono, 66
3. Perkembangan emosional
Beberapa peniliti menemukan bahwa anak – anak yang
mempunyai perangai yang baik di waktu muda dan maka akan
memiliki kestabilan emosi dari waktu ke waktu. Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai perkembangan fisik seorang anak dari umur bayi
hingga umur 8 tahun.
51
Sumber : Sujiono, 66
sekali hal-hal yang berkenaan dengan dimensi – dimensi manusia dan besar
tubuhnya, tidaklah aneh bila rancangan tersebut tidak nyaman.
Gambar 2.1 Tampak Potongan dalam Posisi Duduk yang Menunjukkan Tulang
Duduk
Gambar 2.2 Tampak Potongan dalam Posisi Duduk yang Menunjukkan Tulang
Duduk yang diperbesar pada Bagian Posterior
4. Sandaran punggung
Struktural
Tubuh
Sampai saat ini, sangat sedikit data antropometrik yang tersedia bagi
perancang berkenaan dengan ukuran tubuh fungsional kelompok usia balita
dan anak-anak. Informasi tersebut penting untuk membuat perencanaan yang
tepat bagi perabotan anak-anak prasekolah, sekolah dan berbagai lingkungan
interior lainnya yang pemakaiannya ditujukan bagi anak-anak. Hal yang
menyebabkan kebutuhan atas data-data tersebut menjadi semakin penting
adalah kebutuhan atas keselamatan dan kenyamanan yang dipertaruhkan.
Terdapat relasi yang kuat antara rancangan perabot yang tidak tepat dengan
kematian yang terjadi akibat kecelakaan dan luka-luka pada anak-anak. Kasus
seperti tercekik serta leher terjepit pada tempat tidur anak-anak dan kursi
yang tinggi, misalnya, bukanlah hal yang jarang terjadi.
1. Berat badan
2. Tinggi badan
5. Rentang panggul
7. Tinggi lutut