Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi
(Darah Tinggi)
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Klasifikasi Hipertensi
5. Faktor Resiko Hipertensi
6. Penatalaksanaan Hipertensi
Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Muara
Rapak
Waktu : 30 menit
Hari / tgl : Selasa, 10 September 2019
Pukul : 09.00 WITA sampai selesai.
Tempat : Puskesmas Muara Rapak
Penyuluh :

I. TUJUAN
1. Tujuan Institusional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30
menit masyarakat dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit
darah tinggi dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit
darah tinggi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan penyakit tentang Hipertensi diharapkan
masyarakat mampu mengetahui:
a. 50 % Masyarakat dapat Memahami Pengertian Hipertensi
b. 50 % Masyarakat dapat Memahami Penyebab Hipertensi
c. 50 % Masyarakat dapat Memahami Tanda dan Gejala Hipertensi
d. 50 % Masyarakat dapat Memahami Klasifikasi Hipertensi
e. 50 % Masyarakat dapat Memahami Faktor Resiko Hipertensi
f. 50 % Masyarakat dapat Memahami Penatalaksanaan Hipertensi
II. Materi
Terlampir

III. Metode
1. Ceramah / Presentasi
2. Tanya Jawab

IV. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop
4. Speaker

V. Aktivitas Pembelajan

No Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit Salam Pembukaan Menjawab salam
Perkenalan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan menyimak
dan tujuan pendidikan Bertanya
kesehatan mengenai
Melakukan apersepsi perkenalan dan
Menyampaikan kontrak tujuan jika ada
waktu yang kurang
jelas
Menjawab
apersepsi
2. Isi 20 menit Penyampaian Materi Mendengarkan
a. Menjelaskan Pengertian dan menyimak
Tentang hipertensi Bertanya
b. Menjelaskan penyebab mengenai hal-hal
hipertensi yang belum jelas
c. Menjelaskan tanda dan dan dimengerti
gejala hipertensi Melakukan
d. Menjelaskan klasifikasi redemonstrasi
hipertensi yang diajarkan
e. Menjelaskan faktor resiko pengajar
hipertensi
f. Menjelaskan
Penatalaksanaan
hipertensi
Tanya jawab
Memberikan kesempatan 
pada klien dan keluarga
untuk bertanya
3. Penutup 10 menit Diskusi/ tanya jawab Pasien bertanya
Evaluasi dengan memberi Menjawab
pertanyaan pertanyaan
Menyimpulkan materi Mendengarkan
Memberikan saran penjelasan
Salam penutup Mendengarkan
dan menyimak
Menjawab salam

VI. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
1. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Muara Rapak
2. Tersedia rancangan materi penyuluhan
3. Media dan alat tersedia lengkap
b. Evaluasi Proses :
1. Pelaksana dan sasaran (Pasien di Puskesmas Muara Rapak) mengikuti
penyuluhan sesuai waktu atau sampai selesai.
2. Klien antusias terhadap materi penyuluhan
c. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga mampu :
1. Memahami pengertian penyakit hipertensi
2. Memahami cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi

VII. Pre dan Post Test

a. Jelaskan kembali pengertian tekanan darah tinggi ?


b. Jelaskan kembali penyebab tekanan darah tinggi?
c. Apa tanda dan gejala tekanan darah tinggi?
d. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi
untuk penderita tekanan darah tinggi?
e. Sebutkan pengobatan darah tinggi ?
f. Jelaskan komplikasi darah tinggi?

VIII. Daftar Pustaka


Annisa, L. R. 2015. Jus Mentimun Untuk Mengobati Hipertensi.
http://www.ragamalami.com/2015/03/jus-mentimun-untuk-
mengobati-hipertensi.html. Diakses pada tanggal 18 September
2019 pukul 22.35 WITA.
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002,
Basic and Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit
Salemba Medika
Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Dalimartha, S., Purnama, B. T., Sutarina, N., Mahendra., Darmawan, R.
2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.
Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Volume 2. EGC. Jakarta
Gunawan, L. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta:
Kanisius.
Julianti, E. D., Nurjanah, N., Soetrisno, U. 2015. Bebas Hipertensi
Dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,
*Brunner & Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta
Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical
Medah edisi 8. Jakarta. EGC
Soeparman dkk.1987.Ilmu Penyakit Dalam Ed 2. Penerbit FKUI. Jakarta
Sofyan, Andy.2012. Hipertensi. Kudus
Sulaksono, S. 2016. Khasiat Jus Mentimun Untuk Menurunkan Tekanan
Darah Tinggi. http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/jus-
mentimun-untuk-menurunkan-tekanan-darah-tinggi.html. Diakses
pada tanggal 18 September 2019 pukul 22.35 WITA.
Wiryowidagdo, S & Sitanggang, M. (2002). Tanaman Obat untuk
Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT
Argomedia Pustaka
LAMPIRAN 1
MATERI

A. PENGERTIAN
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013).
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan kerusakan pada ginja, jantung, dan otak bila
tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai
(Kemenkes RI, 2013).

B. PENYEBAB
Beberapa hal yang dimungkinkan menjadi faktor penyebab adalah
faktor keturunan (genetik), ciri perseorangan, dan kebiasaan hidup
(Gunawan, 2001).
1. Faktor keturunan
Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur, jenis kelamin, dan ras. Umur yang bertambah akan menyebabkan
terjadinya kenaikan tekanan darah. Namun, tidak selalu dengan
bertambahnya usia akan menderita hipertensi. Tekanan darah pria
umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita, hal ini dikarenakan laki-
laki banyak memiliki faktor pendorong seperti stres, kelelahan, dan
makan tidak terkontrol. Sedangkan pada wanita kebanyakan terjadi
setelah masa manopouse (sekitar 5 tahun). Data statistik di Amerika
menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah konsumsi garam yang tinggi, kegemukan atau makan berlebihan,
stres, dan pengaruh lain.
a. Konsumsi garam yang tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan
darah, dan pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik
(pelancar kencing) akan menurunkan tekanan darah lebih lanjut.
b. Kegemukan atau makan berlebihan
Dari penelitian kesehatan yang banyak dilaksanakan, terbukti
bahwa ada hubungan antara kegemukan (obesitas) dan hipertensi.
Setiap kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg meningkatkan tekanan
sistolik 1 mmHg dan diastolik 0,5 mmHg. Selain itu, kelebihan
lemak tubuh akibat berat badan naik diduga akan meningkatkan
volume plasma, menyempitkan pembuluh darah, dan memacu
jantung untuk bekerja lebih berat. Sudah terbukti penurunan berat
badan dapat menurunkan tekanan darah.
c. Stres
Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung rasa
marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang
kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu
jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan
darah akan meningkat. Jika stres berlangsung cukup lama, tubuh
akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan
organis atau perubahan patologis (Dr. Hans Selye: General
Adaptation Syndrome, 1957). Gejala yang muncul dapat berupa
hipertensi atau penyakit maag.
d. Pengaruh lain
Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan
darah yaitu: merokok, karena merangsang sistem adrenergik dan
meningkatkan tekanan darah, minum alkohol, konsumsi obat-
obatan (Ephedrin, Prednison, Epinefrin), ataupun hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan. Penyakit diabetes dan kolesterol
juga dapat meningkatkan tekanan darah (Julianti dkk, 2015)..

C. TANDA DAN GEJALA


Gejala-gejala hipertensi yang sering dijumpai:
1. Pusing
2. Mudah marah
3. Telinga berdenging
4. Mimisan (jarang)
5. Sulit tidur
6. Sesak napas
7. Rasa berat di tengkuk
8. Mudah lelah
9. Mata berkunang-kunang (Dalimartha dkk, 2008)

D. KLASIFIKASI

Tabel 1.1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC7

Ada pun klasifikasi hipertensi terbagi menjadi:


1. Berdasarkan penyebab
1) Hipertensi Primer/Hipertensi Esensia
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik),
walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hid up seperti
kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar
90% penderita hipertensi.
2) Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10%
penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
2. Berdasarkan bentuk Hipertensi
Hipertensi diastolik {diastolic hypertension}, Hipertensi campuran
(sistol dan diastol yang meninggi), Hipertensi sistolik (isolated
systolic hypertension).
Terdapat jenis hipertensi yang lain:
a. Hipertensi Pulmonal
b. Suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah
pada pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak
nafas, pusing dan pingsan pada saat melakukan aktivitas. Berdasar
penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi penyakit berat
yang ditandai dengan penurunan toleransi dalam melakukan
aktivitas dan gagal jantung kanan. Hipertensi pulmonal primer
sering didapatkan pada usia muda dan usia pertengahan, lebih
sering didapatkan pada perempuan dengan perbandingan 2:1,
angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk,
dengan mean survival / sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-
3 tahun. Kriteria diagnosis untuk hipertensi pulmonal merujuk
pada National Institute of Health; bila tekanan sistolik arteri
pulmonalis lebih dari 35 mmHg atau "mean"tekanan arteri
pulmonalis lebih dari 25 mmHg pada saat istirahat atau lebih 30
mmHg pada aktifitas dan tidak didapatkan adanya kelainan katup
pada jantung kiri, penyakit myokardium, penyakit jantung
kongenital dan tidak adanya kelainan paru.
c. Hipertensi Pada Kehamilan
Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat
pada saat kehamilan, yaitu:
1) Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi
yang diakibatkan kehamilan/keracunan kehamilan ( selain
tekanan darah yang meninggi, juga didapatkan kelainan pada
air kencingnya ). Preeklamsi adalah penyakit yang timbul
dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan.
2) Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak
sebelum ibu mengandung janin.
3) Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan
gabungan preeklampsia dengan hipertensi kronik.
4) Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas.
Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh
kelainan pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet,
tetapi ada juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan, dan
lain sebagainya.
E. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko Hipertensi adalah :
 Umur
 Jenis kelamin
 Riwayat keluarga
 Genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol)
 Kebiasaan merokok
 Konsumsi garam
 Konsumsi lemak jenuh
 Penggunaan jelantah
 Kebiasaan konsumsi minum-minuman
 Beralkohol
 Obesitas
 Kurang aktifitas fisik
 Stres
 Penggunaan estrogen

F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Berikut cara mencegah agar terhindar dari hipertensi atau tekanan
darah tinggi (Dalimartha dkk, 2008):
1. Periksa tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat
2. Diet rendah lemak dengan mengurangi atau menghindari makanan
berminyak, daging yang berlemak, jerohan, susu full cream, dan
kuning telur (telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1
minggu dan diutamakan putih telurnya saja)
3. Diet rendah garam
Batasi pemakaian garam dan makanan yang diasinkan, seperti cumi
asin, ikan asin, telur asin, dan kecap asin.
4. Hindari konsumsi daging kambing, buah durian, daun singkong, daun
melinjo, dan melinjonya, serta minuman beralkohol tinggi.
5. Hindari makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie
instant, minuman kaleng
6. Berolahraga teratur dan terkontrol, seperti jalan kaki cepat, berlari,
naik sepeda, dan berenang. Namun, untuk lansia lebih disarankan
berolahraga maksimal selama 30 menit sehari dengan olahraga yang
ringan seperti jalan santai atau senam ringan dan dilakukan secara
rutin setiap hari.
7. Berhenti merokok
8. Berhenti minum kopi
9. Menurunkan berat badan bagi penderita obesitas.
10. Menghindari stres dengan gaya dan sikap hidup lebih santai dan
istirahat yang cukup.
11. Obati penyakit penyerta, seperti kencing manis, hipertiroid, dan
kolesterol tinggi.
Pengobatan Tradisional
Terdapat pula cara untuk menghindari atau menurunkan tekanan
darah agar tetap dalam batas normal yang dapat dibuat di rumah, antara
lain dengan mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri

Cara membuat obat tradisional dari mentimun


Bahan-bahan:
1. 250 gram mentimun
2. Air secukupnya

Cara Membuat:
1. 250 gram mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut atau diblender
3. Proseslah hingga halus
4. Lalu tuang ke gelas dan jus siap dihidangkan
5. Minum selagi masih segar

Rekomendasi:
1. Konsumsi setiap hari agar manfaat dan hasilnya dapat terasa
2. Boleh ditambahkan tomat, seledri, belimbing, ataupun air jeruk lemon
secukupnya
3. Direkomendasi untuk pembuatan jus tersebut untuk tidak menggunakan
gula pasir karena konsumsi berlebih gula pasir dapat mempengaruhi
pada tekanan darah.
4. Ada baiknya juga anda berkonsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi
Resep Jus Untuk Penderita Darah Tinggi,
Manfaat Mentimun
Mentimun mengandung mineral seperti potassium, magnesium,
kalium, zat besi, dan fosfor. Adanya kandungan potassium, magnesium,
dan fosfor ini ketimun bagus sebagai obat alami hipertensi. Mentimun juga
merupakan sumber Vitamin A, Vitamin K, folat, asam caffeic, dan silica,
serta mengandung banyak vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga
dapat membantu menurunkan tekanan darah (Sulaksono, 2016).

Anda mungkin juga menyukai