Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN GASTRO ENTERITIS AKUT

DENGAN DEHIDRASI PADA ANAK


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:
PUSKESMAS Lia Sriwati Waluya
KARANGMULYA Nip 19660423 198903 2 005

Gastro enteritis akut dengan dehidrasi adalah buang air besar dengan
1. Pengertian
konsistensi lebih encer dari biasanya dapat disertai darah atau lendir yang
timbul mendadak tidak lebih dari 2 minggu disertai dengan dehidrasi menurun
gejala klinis dehidrasi
Dibagi menjadi :
1. Dehidrasi Ringan
Hilangnya cairan 5 %
Keadaan umum sehat
Mata : Normal
Respirasi : 20 – 30 x/menit
Mulut : Normal
Nadi : Kuat < 120 x/menit
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 8 %
Keadaan umum gelisah apatis,
Turgor : Turun
Mata : Cekung
Respirasi : 30 – 40 x/menit
Mulut : Kering
Nadi : 120 – 140 x/menit
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan > 10 %
Keadaan umum ngigau / koma syok, lesu lunglai atau tidak sadar
Turgor : Sangat turun
Mata : Sangat cekung
Respirasi : 40 – 60 x/menit
Mulut : Kering biru
Nadi : > 140 x/menit
2. Tujuan Mengganti kekurangan cairan akibat diare / muntah
Keputusan Kepala Puskesmas karangmulya tentang Pendelegasian wewenang
3. Kebijakan

4. Referensi Permenkes 75 tahun 2014 tentang puskesmas

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


Infus set, cairan intravena, peralatan lab untuk pemeriksaan darah rutin,
widal
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Dehidrasi Ringan – Sedang
- Pemberian upaya rehidrasi oral dengan pemberian oralit 75 cc/kg BB
diberikan setiap mencret atau muntah, diberikan selama 3 jam
- Setiap jam nilai kembali
2. Dehidrasi Berat
- Pemberian oralit diberikan setiap mencret / muntah 75 cc / kg BB
- Pemberian cairan lebih dari 10 %
 Umur < 12 bulan 30 ml/kg BB diberikan dalam 1 jam selanjutnya
70 ml/kg BB diberikan dalam 5 jam
 Umur > 12 bulan : 30 ml/kg BB diberikan dalam 7/8 jm
selanjutnya 70 ml/kg BB diberikan dalam 2,5 jam
- Bayi ASI diteruskan
- Anak yang lebih besar, susu formula diencerkan makanan lunak, rendah
serat, porsi kecil frekuensi sering
- Pemberian antibiotik tergantung indikasi
 Cotrimoxazale 50 mg/kg BB dibagi dalam 2 dosis selama 5 hari
 Tetracyclin (>7 thn) : 50 mg/kg BB dibagi dalam 4 dosis selama 2
hari
 Metronidazole (Amuba) : 30 mg/kg BB dibagi dalam 3 dosis
selama 5 hari
 Metronidazole (Giardia) : 15 mg/kg BB dibagi dalam 3 dosis
selama 5 hari
 Jika perlu konsul Dokter Anak
Penanganan pasien GE akut yaitu:
1. Lakukan anamnesa pada pasien / keluarga
2. Observasi tanda-tanda vital pasien
3. Konsulkan dengan dokter kondisi pasien saait itu
4. Beri penjelasan ke pasien/ keluarga mengenai penyakitnya
Maka :
a. Lakukan penanda tanganan informed concernt
b. Petugas cuci tangan, pasang sarung tangan dan masker
c. Pasang infus dengan cairan RL/D 5%/Nacl
d. Isi medrec pasien setelah melakukan anamnesa lengkap
dengan therapi yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter
e. Observasi TTV pasien
f. Setelah administrasi pasien lengkap ( pasien BPJS
mengumpulkan poto kopi KTP, KK, kartu BPJS 5masing-
masing 5 rangkap ), rujuk ke rawat inap Rsu Nurhayati
g. Masukan entri data pasien di UGD
h. Siapkan ruangan tempat tidur pasien
i. Pasien di pindahkan ke ruang rawat inap
j. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
k. Entri data pasien dengan di rujuk ke rawat inap
5. Apabila tidak bisa ditangani di UGD Puskesmas karangmulya,
maka anjurkan untuk rujuk ke RS, sebelumnya berikan penjelasan
ke pasien/keluarga tentang penyakit nya.Lakukan prosedur rujukan
sesuai SPO rujukan.

6. Diagram Alir

7. Unit Terkait Dokter UGD, Perawat UGD


8. Dokumen
Medical Record UGD ( F-RMU 001)
Terkait
9. Rekaman NO YANG DI UBAH ISI PERUBAHAN TANGGAL
Historis MULAI
Perubahan DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai