Anda di halaman 1dari 3

ZALSABILLAH

2019021127

MANAJEMEN-D

HUKUM BISNIS JUM’AT, 07.30-10.00

1. Sumber – sumber hukum formal di Indonesia :


- Undang-undang
- Yurisprudensi / keputusan hakim
- Kebiasaan
- Perjanjian internasional / traktat ( bilateral)
- Doktrin / pendapat sarjana hukum
- Perjanjian

2. Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antar 2 orang / 2 pihak, berdasarkan mana
pihak yang satu dapat menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan pihak yang lain
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan iu.
Perbedaan antara perikatan dan perjanjian :
- Perjajian merupakan hasil kesepakatan para pihak, jadi sumbernya benar-benar
kebebasan pihak-pihak yang ada untuk diikat dengan perjanjian, sedangkan perikatan
selain mengikat karena adanya kesepakatan tetapi juga mengikat karena diwajibkan
oleh undang-undang.
- Perikatan masing-masing pihak mempunyai hak hukum untuk menuntut pelaksanaan
prestasi dari masing-masing pihak yg telah terikat, sedangkan perjanjian itu tidak
ditegaskan tentang hak hukum yang dimiliki oleh masing-masing pihak yang berjaji
apabila salah satu pihak yang berjanji tersebut ingkar janji.

3. Organ Perseroan Terbatas ( PT)


- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
- Direksi -> yang mempunyai kewenangan menjalankan perusahaan
- Dewan komisaris

Yang mempunyai kewenangan menjalankan perusahaan adalah Direksi.


4. NIB dalam kegiatan bisnis di Indonesia :
- Sebagai identitas pelaku usaha
- Sebagai Tanda Daftar Perusaha (TDP ) , Angka Pengenal Impor (API)
- Dapat digunakan untuk mendapatkan izin usaha dan izin komersial atau operasional
termasuk untuk pemenuhan persyaratan izin usaha dan izin komersial atau
operasional.

5.

A. Penjual barang ( klien ) menjual barang ke pembeli ( customer) secara kredit dengan
jangka waktu yang pendek.
B. Untuk kepentingan dana segar ( cash flow), penjual (klien) meminta persetujuan
kepada pembeli (customer) untuk menjual piutang tersebut kepada perusahaan
lembaga pembiayaan (factor).
C. Pembeli (customer) menyetujui perpindahan hak menagih dari penjual (klien) kepada
factor.
D. Data mengenai piutang yang berasal dari jual beli tersebut oleh penjual (klien)
diteniskan/ dipindahkan kepada factor.
E. Atas dasar itu, maka dibuuatlah perjajian factoring antara penjual (mien) dan factor.
F. Factor membayar kepada klien penjualan piutangnya dengan harga diskonto tertentu.
G. Pembeli (customer) setelah jangka waktu jatuh temponya perjanjian jual beli kredit
membayar utangnya kepada factor.

Anda mungkin juga menyukai