Anda di halaman 1dari 4

Metode Diskusi Menurut Pendapat Ahli

Metode diskusi menurut ahli

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberikan suatu
persoalan kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalah itu dengan teman-temannya (Soetomo, 1993: 153)

Diskusi kelompok adalah proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang di wajah
informal untuk menghadapi interaksi dengan berbagai pengalaman atau informasi,kesimpulan
atau sousi untuk masalah (Moh, Uzer Usman, 2005:94)

Pengertian Metode diskusi


Pengertian Metode Diskusi

Dengan mengacu pada dua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode
diskusi adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar berupa masalah
yang harus di carikan solusi permasalahan oleh peserta didik.

Karakteristik Metode Diskusi


Karakteristik metode diskusi

Metode diskusi memiliki karakterisik yang khas jika dibandingkan dengan metode
pembelajaran lainnya.

Adanya Permasalahan Yang Diselesaikan Bersama - Sama

karakteristik yang paling menonjol dalam metode diskusi adalah adanya permasalahan yang
disajikan oleh guru dan dipecahkan bersama sama oleh peserta didik dalam bentuk diskusi.

Terjadinya Interaksi Lisan Terarah Antar Peserta Didik

Di dalam metode diskusi akan muncul interaksi lisan terarah antar peserta didik yang
dilakukan dengan tujuan pencarian penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.

Terjadinya Tukar Menukar Informasi

Ketika proses diskusi berlansung maka akan muncul interaksi antar peserta didik, dalam
interaksi tersebot akan terjadi tukar menukar informasi satu sama lain untuk dapat
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Tujuan Penggunaan Metode Diskusi


Tujuan Penggunaan Metode Diskusi

Penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk


mengembangkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapatnya sendiri dan
mencari pemecahan solusi masalah dengan pertimbangan dari pendapat orang lain. Metode
diskusi perlu diterapkan dalam proses pembelajaran untuk menyiapkan peserta didik agar
tidak canggung ketika kembali ke masyarakat dimana dibutuhkan keahlian dan kemampuan
untuk menyelesaikan masalah bersama – sama.

Langkah Penggunaan Metode Diskusi


Langkah Penggunaan Metode diskusi

Pada awal proses pembelajaran guru menyajikan materi ajar dalam bentuk permasalahan
yang harus dicarikan penyelesaian masalah oleh peserta didik melalu mekanisme diskusi.
Guru memberikan arahan mengenai cara atau tahap – tahap untuk menemukan penyelesaian
masalah yang dihadapi. Peserta didik membentuk kelompok kecil dan mengatur posisi duduk
sesuai yang dibutuhkan.

Selama peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok, guru melakukan pengawasan
berkeliling dari satu kelompok diskusi ke kelompok diskusi lainnya, hal ini dilakukan untuk
menjaga , mendorong dan memotivasi peserta didik untuk tetap melakukan kegiatan terarah
dalam diskusi.

Diakhir waktu yang sudah ditetapkan, setiap kelompok melakukan presentasi hasil kerja
diskusi yang sudah dilakukan. hasil diskusi setiap kelompok ditanggapi oleh seluruh peserta
didik. Guru melakukan pelurusan, penyimpulan hasil kerja tiap kelompok dan koreksi bila
ditemukan hal hal yang dianggap melenceng atau membutuhkan penjelasan lebih.

Prinsip-Prinsip Metode Diskusi


Agar pembelajaran kelompok dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, guru hendaknya
memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dalam berdiskusi, yaitu: a. Adanya topik pembicaraan b.
Pembentukan kelompok c. Saling bekerjasama d. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru harus
memperhatikan siswa secara kelompok maupun individu. e. Adanya motivasi dan bimbingan dari guru. f.
Adanya sumber belajar dan fasilitas belajar. g. untuk memperkuat hasil kerja kelompok, guru harus
mengadakan latihan dan tugas Anitah, 2008:4.22.

JENIS-JENIS METODE DISKUSI

WHOLE GROUP
Kelasnya adalah sebuah grup diskusi. Jika jumlah anggotanya tidak melebihi 15,
Whole group adalah pilihan ideal.

BUZZ GROUP
Sebuah kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Tata letak tempat memungkinkan siswa untuk dengan
mudah bertukar pikiran dan bertukar ide, dan diskusi dilakukan di tengah-tengah
kursus atau di akhir kursus. Klarifikasi materi pelajaran atau jawab pertanyaan.

Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah untuk semua individu untuk


membandingkan pandangan mereka tentang topik yang mungkin berbeda, interpretasi
masing-masing dan informasi yang diperoleh. Sebagai hasilnya, setiap orang dapat
meningkatkan pemahaman, persepsi, informasi, dan interpretasi satu sama lain,
sehingga menghindari kesalahan.

PANEL
Grup semi-sirkuler yang dipandu oleh moderator, biasanya terdiri dari 3 hingga 6
orang, untuk membahas topik tertentu. Panel ini dapat benar-benar menghadapi
audiens, atau dapat menghadapi audiens secara langsung (seperti grup di TV). Adapun
Panel Murni, audiens tidak akan berpartisipasi dalam diskusi.

SYNDICATE GROUP
Grup (kelas) dibagi menjadi grup yang terdiri dari 3-6 orang, dan setiap grup
melakukan tugas tertentu. Guru menjelaskan garis besar masalah ke kelas: dia
menggambarkan semua aspek masalah, dan kemudian memberi masing-masing
kelompok (kelompok) untuk mempelajari tugas di satu bidang.

Guru memberikan bahan rujukan atau sumber informasi lainnya.Setiap sindikat


mengadakan pertemuan atau bahan bacaan yang terpisah, membahas dan menyiapkan
laporan dalam bentuk kesimpulan sindikat, dan menyerahkan setiap laporan ke pleno
untuk diskusi lebih lanjut.

BRAIN STORMING GROUP


Kelompok itu datang dengan ide-ide baru tanpa dinilai dahulu, dan masing-masing
anggota kelompok menyatakan pendapat mereka. Hasil pembelajaran yang diharapkan
adalah bahwa anggota kelompok belajar untuk menghargai pendapat orang lain dan
mengembangkan kepercayaan diri ketika membangun apa yang mereka anggap benar.

SIMPOSIUM
Seseorang mendiskusikan berbagai aspek dari topik tertentu dan membacanya dengan
singkat (5-20 menit) di depan para panelis, diikuti dengan bantahan dan pertanyaan
dari para penanya dan para hadirin sebagai Hasil seminar.

INFORMAL DEBATE
Kelas dibagi menjadi dua kelompok dengan ukuran yang sama dan membahas topik
yang sesuai untuk debat, terlepas dari aturan debat normal. Materi yang cocok untuk
debat dipertanyakan atau problematic, bukan yang sifatnya aktual.

COLLOQUIUM
Satu atau lebih orang menjawab pertanyaan dari hadirin. Dalam kegiatan belajar
mengajar, satu atau lebih siswa mewawancarai sumber daya manusia dan kemudian
mengundang satu atau lebih siswa untuk mengajukan pertanyaan lain atau lainnya.
Hasil belajar yang diharapkan adalah bahwa siswa akan mendapatkan pengetahuan
langsung.
FISH BOWL
Beberapa peserta dimoderatori oleh ketua untuk membuat keputusan. Kursi itu
setengah lingkaran dan ada dua atau tiga kursi kosong yang menghadap peserta
diskusi. Penonton duduk di sekitar kelompok diskusi seolah-olah mereka melihat
seekor ikan dalam mangkuk.

Pendengar yang ingin mengekspresikan ide-ide mereka dapat duduk di kursi kosong
selama kelompok diskusi. Jika ketua diskusi diundang untuk berbicara, dia dapat
berbicara segera dan meninggalkan kursi setelah berbicara

Kelebihan Metode Diskusi


Kelebihan metode diskusi

Penggunaan metode diskusi dalam proses pembelajaran di dalam kelas dapat merangsang dan
memicul munculnya kreativitas peserta didik dalam bentuk ide, terobosan dan gagasan untuk
dapat menyelesaikan masalah serta memupuk kebiasaan bermusyawarah untuk memperkuat
pencarian solusi dalam pemecahan masalah.

Kelemahan Metode Diskusi


Kelemahan metode diskusi

Dilihat dari sisi lain metode diskusi memiliki beberapa kelemahan, di antaranya, metode ini
tidak dapat digunakan pada kelompok belajar yang besar, hal ini terkait dengan waktu
penyelenggaraan proses pembelajaran yang terbatas sehingga semakin banyak peserta didik
maka semakin banyak pula waktu yang digunakan untuk menyelesaikan proses diskusi.

Metode pembelajaran ini mengharuskan guru untuk selalu mengingatkan, mengarahkan,


mengkoreksi dan meluruskan hal yang menyimpang dari pembahasan agar diskusi tetap
berjalan dengan efektif dan tidak keluar dari batasan atau ruang lingkup yang sudah
ditetapkan sebelumnya.

Metode diskusi tidak akan berjalan efektif jika seluruh anggota kelompok dalam satu
kelompok diskusi diisi oleh peserta didik yang pendiam, untuk mengantisipasi hal ini
kemampuan guru dalam mengalisa dan mengamati peserta didik diperlukan saat melakukan
pembagian kelompok diskusi. heterogenitas dalam kelompok diskusi harus dijaga dengan
melakukan pemilihan anggota berdasarkan keragaman gender, kemampuan dan karakter.

Anda mungkin juga menyukai