Anda di halaman 1dari 14

Sumber-Sumber

PENERIMAAN PEMERINTAH
Muzdalifah
https://iesp.ulm.ac.id/muzdalifah/
Latar belakang

 Pada umumnya penerimaan pemerintah dapat


dibedakan antara penerimaan pajak dan penerimaan
bukan pajak.
 Penerimaan bukan pajak misalnya adalah penerimaan
pemerintah yang berasal dari pinjaman pemerintah
baik pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar
negeri, penerimaan dari badan usaha milik pemerintah,
penerimaan dari lelang, dan sebagainya.
Latar Belakang

 Penerimaan pemerintah lainnya adalah dari pajak.


 Definisi pajak adalah suatu pungutan yang merupakan
hak prerogatif pemerintah, pungutan tersebut
didasarkan pada Undang-undang, pemungutannya
dapat dipaksakan kepada subyek pajak untuk mana
tidak ada balas jasa yang langsung dapat ditunjukkan
penggunaanya.
Latar Belakang
 Masalah penerimaan pemerintah dari sektor nonpajak
kurang mendapat perhatian karena asal usul dan
pertanggungjawabannya sudah jelas.
 Ini berbeda dengan penerimaan negara dari pajak, selalu
mendapat perhatian yang besar oleh karena dari sektor
pajak ini timbul dua hal yang sebenarnya merupakan akibat
dari adanya aktivitas pemerintah, yaitu:
1. Siapakah yang membayar pajak (wajib pajak), dan
2. Siapakah yang pada akhirnya menderita beban pajak.
Latar Belakang
 Aspek yang pertama kurang menarik bagi para ahli
keuangan negara, oleh karena telah jelas pihak –pihak
yang membayar suatu jenis pajak (wajib pajak) tertentu,
yaitu orang atau badan yang disebutkan dalam
undang-undang pajak.
 Aspek kedua, yaitu siapa yang sebenarnya menderita
beban pajak, pihak yang membayar pajak (wajib
pajak) mungkin bukanlah pihak yang menderita beban
pajak. Ini akan terjadi apabila wajib pajak mampu
melimpahkan seluruh beban pajak kepada pihak lain.
 Teori yang menganalisis pihak yang menderita beban
pajak disebut teori insidens pajak (tax incidence theory).
Sumber-sumber Penerimaan Negara
1. Pajak
 Merupakan sumber utama penerimaan pemerintah. Secara ekonomi
pajak diartikan sebagai pembayaran yang diwajibkan dalam kaitannya
dengan aktivitas-aktivitas ekonomi tertentu.
 Secara yuridis, pajak didefinisikan sebagai pungutan yang merupakan hak
prerogatif pemerintah yang paling sedikit harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a) Harus ditetapkan dengan undang-undang (peraturan lain yang
sederajat dengan undang-undang)
b) Dapat dipaksakan, artinya bagi wajib pajak yang tidak atau belum
mau membayar pajak dapat dikenakan upaya pemaksaan atau
sanksi seperti: denda, penyitaan, penyanderaan.
Sumber-sumber Penerimaan Negara

a) Harus memenuhi persyaratan kepastian hukum,seperti


kapan harus membayar, berapa jumlahnya, dan siapa
saja yang harus membayar.
b) Dituntut adanya kejujuran dari pemungut atau
pelaksana pajak, artinya ada jaminan bahwa
pungutan tersebut akan digunakan oleh pemerintah
secara efektif, efisien dan dikembalikan kepada
masyarakat.
Pengumpulan pajak ditujukan untuk:

1) Membiayai input yang diperlukan untuk menghasilkan


barang-barang dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh
pemerintah.
2) Redistribusi sumber-sumber ekonomi diantara anggota
masyarakat.
3) Untuk memperbaiki neraca pembayaran, mencegah
atau mengurangi pengeluaran konsumsi yang tidak
diharapkan dengan jalan menetapkan pajak yang
tinggi
Sumber-sumber Penerimaan Negara
2. Retribusi
 Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh
pemerintah kepada seseorang (dan atau badan
hukum) yang telah menikmati jasa (dan barang)
pemerintah.
 Kontra prestasi/balas jasa atas pembayaran retribusi
dapat diterima/dinikmati secara langsung.
 Berlaku azas pengecualian atau exclution principle bagi
yang tidak menikmati jasa pemerintah tersebut
dikecualikan dari pungutan retribusi.
Sumber-sumber Penerimaan Negara

3. Keuntungan Perusahaan Negara


 Adalah penerimaan pemerintah dari keuntungan
dalam penjualan barang-barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan negara
4. Denda dan Perampasan
 Merupakan pungutan paksaan terhadap seseorang
yang melanggar peraturan yang dibuat pemerintah
sebagau badan hukum publik.
Sumber-sumber Penerimaan Negara
5. Sumbangan Masyarakat
 Biasanya untuk jasa-jasa yang diberikan oleh pemerintah seperti
pembayaran biaya perijinan (lisensi). Perbedaanya dengan
retribusi, balas jasa atas pembayaran sumbangan masyarakat tidak
diperoleh secara langsung.
6. Pencetakan Uang
 Karena sifat dan fungsinya, maka pemerintah memiliki kekuasaan
yang tidak dimiliki oleh tiap individu dalam masyarakat. Pemerintah
memiliki kekuasaan untuk mencetak uang kertas sendiri atau
meminta kepada Bank Sentral untuk memberikan pinjaman
kepada pemerintah walaupun tanpa suatu jaminan. Pencetakan
uang harus dijalankan secara hati-hati oleh pemerintah, karena
apabila kurang hati-hati pencetakan uang cenderung
menimbulkan inflasi
Sumber-sumber Penerimaan Negara

7. Hasil Dari Undian Negara


Seperti Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB).
 Untuk Indonesia dampaknya cenderung negatif:
Produktivitasnya rendah karena masyarakat jadi malas,
memicu tindakan kriminalitas, dan silang pendapat
tentang kaidah agama (halal vs haram).
Sumber-sumber Penerimaan Negara
8. Pinjaman
 Pinjaman bisa berasal dari dalam maupun luar negeri.
 Pinjaman bisa dilakukan antara:
a) negara dengan negara
b) negara dengan masyarakat dalam maupun luar negeri
c) negara dengan badan internasional
d) negara dengan lembaga keuangan
e) negara dengan masyarakat
 Pinjaman antara lain diperoleh dengan menjual obligasi
pemerintah seperti: Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel
Republik Indonesia (ORI 001-ORI 004).
Sumber-sumber Penerimaan Negara
9. Hadiah

 Sumber hadiah berasal dari:


a) Pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
b) Swasta kepada pemerintah
c) Pemerintah suatu negara kepada negara lain
 Penerimaan negara jenis ini sifatnya adalah volunter
tanpa balas jasa baik langsung maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai