Anda di halaman 1dari 8

UNSUR - UNSUR YANG MEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL

(Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Kewarganegaraan)

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Selamat 1910505002
2. Fatimah Zahrah 1920505016
3. Ayu Wardatul Fitriah 1920505024

Dosen Pengampu:
Choiriyah, M.Hum

PRODI PERKEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Artinya, Indonesia terdiri dari
berbagai suku bangsa, agama, bahasa dan budaya. Dengan kemajemukan itulah yang merupakan suatu
gabungan akan unsur – unsur penting dalam pembentukan identitas nasional. Jadi, sebagai generasi penerus
bangsa kita harus mengetahui semua unsur yang dapat membentuk identitas nasional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas nasional?

2. Bagaimana perumusan dari unsur-unsur Identitas Nasional?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur yang Membentuk Identitas Nasional


Identitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari empat unsur yaitu suku bangsa, agama, bahasa dan
kebudayaan. Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan
bangsa Indonesia. Di samping itu, Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah. Kedudukan
geografis wilayah negara menunjukkan tentang lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat, dan waktu,
sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi. Letak geografis tersebut
menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui pula situasi dan kondisi
lingkungannya. Bangsa akan mendapat pengaruh dari kedudukan geografis wilayah negaranya. Letak
geografis ini menjadi khas dimiliki oleh sebuah negara yang dapat membedakannya dengan negara lain.
Berikut ini gambaran umum mengenai unsur-unsur pembentuk identitas nasional, sebagai berikut:

1. Suku Bangsa

Suku bangsa yaitu adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa
atau Kelompok etnis dengan bahasa dan dialek yang berbeda.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar 237 juta
jiwa dengan jumlah suku bangsa sebanyak 1.340 suku. Suku terbesarnya adalah suku jawa (41,7%),
Suku Sunda (15,4%), Suku Bugis-Makassar (3,5%), Suku Melayu (3,5%), Suku Madura (3,3%), Suku
Batak (3%), Suku Betawi (2,5%), Suku Banten (2,1%), Suku Banjar (1,7%), Suku Bali (1,7%), Suku
Sasak (1,3%), dan Suku Cirebon (0,9%).

Suku bangsa sebagai unsur pembentuk identitas nasional dibagi dalam dua kelompok, yaitu suku
bangsa askreptif dan kelompok migran.

2. Agama

Agama menjadi unsur pembentuk identitas nasional. Identitas nasional dalam aspek agama adalah
masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat seagama dan antarumat beragama yang
rukun. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama-agama yang diakui di
Indonesia adalah agama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budhha, dan Kong Hu Cu. Bangsa
Indonesia secara sadar membangun hubungan yang rukun antar umat seagama dan umat
beragama. Oleh karena itu, kemajemukan bangsa Indonesia dalam keagamaan merupakan
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan patut disyukuri dan dikelola secara wajar dan penuh
kedamaian. Sebagai upaya untuk mencegah konflik antar umat beragama, maka antar umat
beragama harus saling menghormati.

3. Bahasa
Bahasa merupakan identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu negara. Bahasa
menjadi unsur pendukung identitas nasional. Bahasa adalah satu keistimewaan manusia, khususnya
dalam kaitan dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Di Indonesia terdapat beragam
bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.

Bahasa Indonesia sekarang menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia berawal dari bahasa
Melayu. Dalam Interaksi antar suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara, bahasa Melayu
telah menjadi bahasa penghubung antar satu suku dengan suku lainnya jauh sebelum adanya
kemerdekaan. Oleh karena itu, dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 telah
ditetapkan bahwa bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia ini kemudian
menjadi bahasa persatuan dan menjadi bahasa penghubung antar suku bangsa di Indonesia.

4. Kebudayaan

Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat atau
model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan dan
pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.

Kebudayaan menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional karena realitas bahwa
kebudayaan yang dipelihara dan berkembang didalam lingkungan setiap suku bangsa berisi nilai-
nilai dasar yang secara kolektif digunakan sebagai pedoman berpikir, bersikap dan bertindak sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga unsur,
yaitu akal budi, peradaban (civility), dan pengetahuan (knowledge). Kebudayaan, menurut ilmu
sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat-istiadat. Kebudayaan sebagai
indikator identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual. Apa yang dilakukan sebagai
kebiasaan pribadi bukanlah suatu kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam
suatu kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan
berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses belajar. Hal-hal yang dimiliki bersama
ini harus menjadi sesuatu yang khas dan unik, yang akan tetap memperlihatkan diri di antara
berbagai kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sangat variatif.
a. Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam interaksinya antara
sesama (horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua (vertikal), atau
sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut di atas, adalah hormat-
menghormati antar sesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang tua.

b. Peradaban (civility), peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat
dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan hankam.
Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah:

a) Ideologi adalah sila-sila dalam Pancasila

b) Politik adalah demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakil presiden serta
kepala daerah tingkat I dan II kabupaten/kota,

c) Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi

d) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah tamah, murah senyum, dan setia kawan

e) Hankam adalah sistem keamanan lingkungan (siskamling), sistem perang gerilya, dan teknologi
kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan sebagainya

c. Pengetahuan (knowledge)

a) Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional

meliputi:

b) Prestasi anak bangsa dalam bidang olahraga bulutangkis dunia

c) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang, yaitu pembuatan pesawat terbang
CN 235, di IPTN Bandung, Jawa Barat.

d) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu pembuatan kapal laut Phinisi

e) Prestasi anak bangsa dalam menjuarai lomba olimpiade fisika dan kimia, dan sebagainya

Berdasarkan unsur-unsur Identitas Nasional tersebut diatas, kemudian dibuat perumusan menjadi 3
bagian sebagai berikut :
1. Identitas Fundamental yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan
Ideologi Negara.

2. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.

3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku,
bahasa, budaya dan agama serta kepercayaan (agama). 6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-majemukan itu
merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional, yaitu suku bangsa,
agama, bahasa dan kebudayaan.

1. Suku Bangsa
Suku bangsa yaitu adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Suku
bangsa sebagai unsur pembentuk identitas nasional dibagi dalam dua kelompok,
yaitu suku bangsa askreptif dan kelompok migran.

2. Agama
Agama menjadi unsur pembentuk identitas nasional. Identitas nasional dalam
aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat
seagama dan antarumat beragama yang rukun.

3. Bahasa
Bahasa merupakan identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang
suatu negara. Bahasa menjadi unsur pendukung identitas nasional.

4. Kebudayaan
Kebudayaan menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional karena realitas
bahwa kebudayaan yang dipelihara dan berkembang didalam lingkungan setiap
suku bangsa berisi nilai-nilai dasar yang secara kolektif digunakan sebagai pedoman
berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai