LAPORAN RESMI
DISTILASI FRAKSINASI
Oleh :
YUMAROTUN
10/2976777/PA/13054
2011
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 1/9
A. TUJUAN
1. Mempelajari teknik- teknik pemisahan berdasarkan titik didih.
Bila kolomnya efisien, uap yang berhasil mencapai puncak kolom akan hanya terdiri atas
komponen yang lebih volatil (bertitik didih rendah). Oleh karena itu,semakin panjang
kolomnya, semakin bagus,karena pemisahan antara dua zat cair volatil atau lebih akan
makin sempurna. Dan kolom ini-yang yang rancangannya bisa beraneka ragam untuk
mancapai hasil yang maksimal-dapat disekat untuk meminimalkan panas yang hilang.
Distilasi fraksional sudah jamak dipakai, misalnya untuk memisahkan fraksi-fraksi
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 2/9
panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga kita bisa
memisahkan hidrokarbon ini dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di
pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
(Chem_is_try.org,2011)
Menambahkan tetraetil lead pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan
bensin tersebut, sehingga bensin “murah” dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan
menambahkan lead (timbal) ini. Tetapi akibatnya adalah bumi yang kita tinggali ini
diselimuti oleh lapisan tipis lead, dan lead ini berbahaya untuk makhluk hidup, termasuk
manusia. Sehingga di negara-negara maju, lead sudah dilarang untuk dipakai sebagai
bahan campuran bensin.( Chem_is_try.org,2011)
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE
(methyl tertiary butyl ether ), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE ini selain dapat
meningkatkan bilangan oktan, juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di
dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang
menghasilkan gas CO. Tetapi, belakangan diketahui bahwa TBE ini juga berbahaya bagi
lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air,
sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di
pom bensin) dan MTBE ini masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-
sumber air minum lainnya.( Chem_is_try.org,2011)
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 3/9
jantung I, pada suhu 60 °C - 80 °C destilat ditampung dalam labu jantung II, pada suhu
80 °C - 100 °C destilat ditampung dalam labu jantung III.
1 I 30- 60 26 17.33 %
2 II 60- 80 22 14.66 %
3 III 80- 100 38 25.33 %
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 4/9
Percobaan distilasi fraksinasi untuk komponen bensin dilakukan pada suhu 0 ° -
100 ° C. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada setting alat. Labu leher tiga
ditaruh diatas pemanas minyak. Pemasangan labu leher tiga dilakukan setelah kolom
fraksinasi di pasang pada statip, kemudian baru kolom fraksinasi tersebut dihubungkan
dengan labu leher tiga. Kemudian pendingin dihubungkan dengan kolom fraksinasi
kemidian ujung satunya dari pendingin dipasangkan dengan labu jantung. Thermometer
diletakkan pada bagian atas kolom fraksinasi.perangkaian alat digunakan vaselin /
pelumas agar lebih mudah dalam melepasnya. Air yang mengalir lewat pendingin harus
dihidupkan sebelum proses destilasi berjalan, sebab akan terjadi peledakan apabila air
pendingin belum menyala tetapi proses sudah berjalan. Komponen sampel yang akan
didistilasi dimasukkan menggunakan corong ke dalam labu leher tiga dan diberi batu
didih, kemudian ditutup rapat. Pemberian batu didih ini dimaksudkan agar panas yang
terjadi merata dan untuk mengurangi atau meredam letupan-letupan maupun gelembung
pada labu destilat saat melakukan pemanasan.
Cara kerja dari proses distilasi ini adalah senyawa yang dipanaskan pada suhu
tertentu akan naik melewati kolom fraksinasi, senyawa yang memiliki titik didih rendah
akan keluar dari kolom menuju kondensor dan mengembun menjadi cairan. Sedangkan
senyawa yang memiliki titik didih tinggi akan tertinggal di plat dalam bentuk cairan dan
turun ke plat- palt yang dibawah dan akhirnya kembali ke labu.
Setelah proses distilasi selesai, diperoleh hasil dalam beberapa fraksi. Fraksi ke 0
adalah yang keluar lewat gas, yaitu pada suhu 0 °- 30 ° C. pada fraksi ini dapat
diperkirakan komponen bensin tersebut adalah senyawa- senyawa hodrokarbon dengan
jumlah atom karbon < 5 seperti metana, etana, propana, dan butana.Keempat senyawa ini
berwujud gas pada suhu kamar. Fraksi I adalah pada suhu 30 °- 60 °. Dengan % efisiensi
sebesar 17.33%. Komponen bensin pada fraksi ini diantaranya adalah dikhlorometana (
dengan Td 40 °C) dan aseton ( Td 56 °C).
Fraksi II adalah pada suhu 60- 80 °C. Dengan efisiensi 14.66 %. Komponen yang
terdapat dalam fraksi ini diantaranya, khloroform ( Td 61 °C) , methanol ( Td 65 °C),
heksana ( Td 69 °C), karbon tetraklorid ( Td 77 °C), etil asetat (Td 77 °C), ethanol (78
°C), dan benzena (80 °C).
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 5/9
Fraksi III adalah pada suhu 80- 100 °C. Dengan efisiensi 25.33%. Komponen
bensin dalam fraksi ini diantaranya adalah n-nonana dengan titik didih 93°C, n- pentana
dengan titik didih 97- 98 ° C, isooktana dengan titik didih 99 ° C.
Komponen residu adalah senyawa senyawa hidrokarbon dengan titik didih antara
100- 220 ° C.
Pada dasarnya komponen murni dari bensin adalah isooktana dan n- heptana. Dari
hasil destilasi yang telah dilakukan,fraksi III yang mengandung Isooktana dan n- heptana
memiliki efisiensi sebesar 25,33 %. Ini menunjukkan bahwa dalam 38 ml destilat
mengandung 25,33% bensin murni. Sedangkan sisanya komponen lain / pengotor.
Pada waktu percobaan dilakukan, terjadi penurunan suhu setelah pada mulanya
suhu naik, hal ini disebabkan karena pada waktu pemanasan terjadi overheating karena
langsung dilakukan dengan pemanasan suhu tinggi sehingga yang akan menguap adalah
senyawa yang memiliki titik didih lebih tinggi dulu. Seharusnya pemanasan dilakukan
dari suhu yang rendah terlebih dulu, kemudian baru naik secara perlahan- lahan, sehingga
distilasi yang dilakukan diperoleh hasil yang maksimal.
G. KESIMPULAN
1. Komponen bensin fraksi I adalah dikhlorometana ( dengan Td 40 °C) dan aseton ( Td
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 6/9
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 7/9
BAHAN DISKUSI
1. Prinsip dari distilasi fraksinasi adalah pemisahan suatu campuran cairan, cairan yang
menguap dilewatkan melalui kolom- kolom perangkap uap. Komponen yang lebih mudah
menguap cenderung mengembun di kolom lebih atas dan komponen yang sukar menguap
cenderung mengendap di kolom lebih bawah.
2. Macam- macamkolom fraksinasi diantaranya adalah
3. Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila titik didih senyawa yang dipisahkan
cukup tinggi dan komponen yang akan dipisahkan akan terdegradasi/ rusak pada sebelum
atau mendekati titik didihnya.
4. Campuran azeotrop adalah campuran yang mempunyai keadaan dimana campuran memiliki
komposisi di fase uap sama dengan di fase cair.
5. Metode fisika yang dapat digunakan untuk analisa kemurnian suatu senyawa organic
diantaranya adalah distilasi fraksinasi, distilasi uap, dintilasi vakum, refraktometri,
picknometri dll.
6. Cara mengatasi over heating adalah
7. Cara-cara yang digunakan agar proses distilasi berjalan sempurna labu leher tiga ditaruh
diatas pemanas minyak. Pemasangan labu leher tiga dilakukan setelah kolom fraksinasi di
pasang pada statip, kemudian baru kolom fraksinasi tersebut dihubungkan dengan labu
leher tiga. Kemudian pendingin dihubungkan dengan kolom fraksinasi kemidian ujung
satunya dari pendingin dipasangkan dengan labu jantung. Thermometer diletakkan pada
bagian atas kolom fraksinasi.perangkaian alat digunakan vaselin / pelumas agar lebih
mudah dalam melepasnya. Air yang mengalir lewat pendingin harus dihidupkan sebelum
proses destilasi berjalan.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 8/9
LAPORAN SEMENTARA
A. TUJUAN
1. Mempelajari teknik- teknik pemisahan berdasarkan titik didih.
2. Melakukan pemurnian produk bensin.
3. Mengidentifikasi komponen senyawa dalam bensin.
150 ml bensin
Residu Destilat
Diamati
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 9/9