Anda di halaman 1dari 9

 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1

DISTILASI FRAKSINASI

Oleh :

YUMAROTUN

10/2976777/PA/13054

Selasa, 15 November 2011

Asisten pembimbing : Ardhiyatma Putra

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2011

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 1/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

PERCOBAAN DISTILASI FRAKSINASI

A.  TUJUAN
1.  Mempelajari teknik- teknik pemisahan berdasarkan titik didih.

2.  Melakukan pemurnian produk bensin.


3.  Mengidentifikasi komponen senyawa dalam bensin.
B.  DASAR TEORI
Distilasi merupakan penguapan suatu cairan dengan cara memanaskannya dan
kemudian mengembunkan uapnya kembali menjadi cairan. Destilasi sebagai proses
pemisahan dikembangkan dari konsep-konsep dasar: tekanan uap, kemenguapan, dan
sebagainya. Destilasi digunakan untuk pemisahan cairan-cairan dengan tekanan uap yang
cukup tinggi. Dengan kolom yang dirancang secara baik, dapat memisahkan cairan-cairan
dengan perbedaan tekanan uap yang kecil (tapi tidak campuran azeotrop). Distilasi
merupakan metode isolasi/pemurnian (Bahti, 1998).
Distilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan
titik didih. Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses kesetimbangan fasa uap-
cair; kesetimbangan ini tergantung pada tekanan uap larutan. Hukum Raoult digunakan
untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses pemisahan yang menggunakan
metode destilasi; menjelaskan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam
larutan sama dengan tekanan uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang
menguap dalam larutan pada suhu yang sama (Armid, 2009).
Distilasi fraksional/distilasi fraksionasi/penyulingan bertingkat adalah suatu
distilasi yang dilakukan dengan refluks parsial karena luas permukaan dalam kolom
fraksionasi yang digunakan memungkinkan terjadinya kesetimbangan uap-cair. Butir-
butir uap yang terbentuk akan mendingin kembali, ketika menempuh kolom, dan
mengembun menjadi zat cair, lalu menguap lagi. Proses ini berlangsung berulang-ulang.

Bila kolomnya efisien, uap yang berhasil mencapai puncak kolom akan hanya terdiri atas
komponen yang lebih volatil (bertitik didih rendah). Oleh karena itu,semakin panjang
kolomnya, semakin bagus,karena pemisahan antara dua zat cair volatil atau lebih akan
makin sempurna. Dan kolom ini-yang yang rancangannya bisa beraneka ragam untuk 
mancapai hasil yang maksimal-dapat disekat untuk meminimalkan panas yang hilang.
Distilasi fraksional sudah jamak dipakai, misalnya untuk memisahkan fraksi-fraksi

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 2/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

minyak bumi, berdasarkan td-nya,volalitasnya,atau tekanan uap komponen campuran-


campuran tersebut.( Arsyad, 2001)
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari
perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon;
atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya
dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda. Molekul
hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat dan kelakuan yang
berbeda pula. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana dan
butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik 
didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan
C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat. Dengan bertambah

panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga kita bisa
memisahkan hidrokarbon ini dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di
pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
(Chem_is_try.org,2011)
Menambahkan tetraetil lead pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan
bensin tersebut, sehingga bensin “murah” dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan
menambahkan lead (timbal) ini. Tetapi akibatnya adalah bumi yang kita tinggali ini

diselimuti oleh lapisan tipis lead, dan lead ini berbahaya untuk makhluk hidup, termasuk 
manusia. Sehingga di negara-negara maju, lead sudah dilarang untuk dipakai sebagai
bahan campuran bensin.( Chem_is_try.org,2011)
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE
(methyl tertiary butyl ether ), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE ini selain dapat
meningkatkan bilangan oktan, juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di
dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang
menghasilkan gas CO. Tetapi, belakangan diketahui bahwa TBE ini juga berbahaya bagi
lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air,
sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di
pom bensin) dan MTBE ini masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-
sumber air minum lainnya.( Chem_is_try.org,2011)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 3/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

C.  ALAT DAN BAHAN 


Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya adalah 1 buah
labu leher tiga, kolom fraksinasi, pendingin lurus, 3 buah labu jantung, dan gelas beker.
Sedangkan bahan- bahan yang dipakai adalah bensin dan batu didih.
D.  GAMBAR RANGKAIAN ALAT

E.  CARA KERJA 


Dibuat rangkaian alat untuk destilasi fraksinasi. Kemudian sebanyak 150 ml
bensin dimasukkan kedalam labu leher tiga dengan hati- hati. Dilakukan proses destilasi
samapi tercapai suhu 100 °C . Pada suhu 30 °C - 60 °C destilat ditampung dalam labu

 jantung I, pada suhu 60 °C - 80 °C destilat ditampung dalam labu jantung II, pada suhu
80 °C - 100 °C destilat ditampung dalam labu jantung III.

F.  HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil percobaan distilasi fraksinasi pada komponen bensin
NO FRAKSI SUHU VOLUME DISTILAT EFISIENSI
( °C) ( mL)

1 I 30- 60 26 17.33 %
2 II 60- 80 22 14.66 %
3 III 80- 100 38 25.33 %

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 4/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

Percobaan distilasi fraksinasi untuk komponen bensin dilakukan pada suhu 0 ° -

100 ° C. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada setting alat. Labu leher tiga
ditaruh diatas pemanas minyak. Pemasangan labu leher tiga dilakukan setelah kolom
fraksinasi di pasang pada statip, kemudian baru kolom fraksinasi tersebut dihubungkan
dengan labu leher tiga. Kemudian pendingin dihubungkan dengan kolom fraksinasi
kemidian ujung satunya dari pendingin dipasangkan dengan labu jantung. Thermometer
diletakkan pada bagian atas kolom fraksinasi.perangkaian alat digunakan vaselin / 
pelumas agar lebih mudah dalam melepasnya. Air yang mengalir lewat pendingin harus
dihidupkan sebelum proses destilasi berjalan, sebab akan terjadi peledakan apabila air
pendingin belum menyala tetapi proses sudah berjalan. Komponen sampel yang akan
didistilasi dimasukkan menggunakan corong ke dalam labu leher tiga dan diberi batu
didih, kemudian ditutup rapat. Pemberian batu didih ini dimaksudkan agar panas yang
terjadi merata dan untuk mengurangi atau meredam letupan-letupan maupun gelembung
pada labu destilat saat melakukan pemanasan.

Cara kerja dari proses distilasi ini adalah senyawa yang dipanaskan pada suhu
tertentu akan naik melewati kolom fraksinasi, senyawa yang memiliki titik didih rendah
akan keluar dari kolom menuju kondensor dan mengembun menjadi cairan. Sedangkan
senyawa yang memiliki titik didih tinggi akan tertinggal di plat dalam bentuk cairan dan
turun ke plat- palt yang dibawah dan akhirnya kembali ke labu.  

Setelah proses distilasi selesai, diperoleh hasil dalam beberapa fraksi. Fraksi ke 0
adalah yang keluar lewat gas, yaitu pada suhu 0 °- 30 ° C. pada fraksi ini dapat
diperkirakan komponen bensin tersebut adalah senyawa- senyawa hodrokarbon dengan
 jumlah atom karbon < 5 seperti metana, etana, propana, dan butana.Keempat senyawa ini
berwujud gas pada suhu kamar. Fraksi I adalah pada suhu 30 °- 60 °. Dengan %  efisiensi
sebesar 17.33%. Komponen bensin pada fraksi ini diantaranya adalah dikhlorometana (
dengan Td 40 °C) dan aseton ( Td 56 °C).
Fraksi II adalah pada suhu 60- 80  °C. Dengan efisiensi 14.66 %. Komponen yang
terdapat dalam fraksi ini diantaranya, khloroform ( Td 61 °C) , methanol ( Td 65 °C),
heksana ( Td 69 °C), karbon tetraklorid ( Td 77 °C), etil asetat (Td 77 °C), ethanol (78
°C), dan benzena (80 °C). 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 5/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

Fraksi III adalah pada suhu 80- 100  °C. Dengan efisiensi 25.33%. Komponen
bensin dalam fraksi ini diantaranya adalah n-nonana dengan titik didih 93°C, n- pentana
dengan titik didih 97- 98 ° C, isooktana dengan titik didih 99 ° C.
Komponen residu adalah senyawa senyawa hidrokarbon dengan titik didih antara
100- 220 ° C.
Pada dasarnya komponen murni dari bensin adalah isooktana dan n- heptana. Dari
hasil destilasi yang telah dilakukan,fraksi III yang mengandung Isooktana dan n- heptana
memiliki efisiensi sebesar 25,33 %. Ini menunjukkan bahwa dalam 38 ml destilat
mengandung 25,33% bensin murni. Sedangkan sisanya komponen lain / pengotor.
Pada waktu percobaan dilakukan, terjadi penurunan suhu setelah pada mulanya
suhu naik, hal ini disebabkan karena pada waktu pemanasan terjadi overheating karena
langsung dilakukan dengan pemanasan suhu tinggi sehingga yang akan menguap adalah
senyawa yang memiliki titik didih lebih tinggi dulu. Seharusnya pemanasan dilakukan
dari suhu yang rendah terlebih dulu, kemudian baru naik secara perlahan- lahan, sehingga
distilasi yang dilakukan diperoleh hasil yang maksimal.

G.  KESIMPULAN
1.  Komponen bensin fraksi I adalah dikhlorometana ( dengan Td 40 °C) dan aseton ( Td

56 °C). Fraksi II meliputi khloroform ( Td 61 °C) , methanol ( Td 65 °C), heksana (


Td 69 °C), karbon tetraklorid ( Td 77 °C), etil asetat (Td 77 °C), ethanol (78 °C), dan
benzena (80 °C). Fraksi III diantaranya adalah n-nonana dengan titk didih 93°C, n-
pentana dengan titik didih 97- 98° C, iso oktana dengan titik didih 99° C.
2.  Efisiensi fraksi I 17, 33%, efisiensi fraksi II adalah 14,66 %, dan efisiensi fraksi III
adalah 25,33%.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 6/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

H.  DAFTAR PUSTAKA


  Arsyad, M. Natsir, 2001, KAMUS KIMIA: Arti dan Penjelasan Ilmiah, P. T. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. 

  Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Unhalu. Kendari.


  Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika . Universitas Padjajaran. Bandung.
  (http://www.chem-is-
try.org/artikel_kimia/kimia_material/bensin_cairan_penggerak_ekonomi/  
(12 November 2011)

I.  LEMBAR PENGESAHAN

Yogyakarta, 15 November 2011,


Asisten, Praktikan,

Ardhiyatma Putra Yumarotun

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 7/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

BAHAN DISKUSI
1.  Prinsip dari distilasi fraksinasi adalah pemisahan suatu campuran cairan, cairan yang
menguap dilewatkan melalui kolom- kolom perangkap uap. Komponen yang lebih mudah
menguap cenderung mengembun di kolom lebih atas dan komponen yang sukar menguap
cenderung mengendap di kolom lebih bawah.
2.  Macam- macamkolom fraksinasi diantaranya adalah

3.  Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila titik didih senyawa yang dipisahkan
cukup tinggi dan komponen yang akan dipisahkan akan terdegradasi/ rusak pada sebelum
atau mendekati titik didihnya.
4.  Campuran azeotrop adalah campuran yang mempunyai keadaan dimana campuran memiliki
komposisi di fase uap sama dengan di fase cair. 
5.  Metode fisika yang dapat digunakan untuk analisa kemurnian suatu senyawa organic
diantaranya adalah distilasi fraksinasi, distilasi uap, dintilasi vakum, refraktometri,
picknometri dll. 
6.  Cara mengatasi over heating adalah

7.  Cara-cara yang digunakan agar proses distilasi berjalan sempurna labu leher tiga ditaruh
diatas pemanas minyak. Pemasangan labu leher tiga dilakukan setelah kolom fraksinasi di
pasang pada statip, kemudian baru kolom fraksinasi tersebut dihubungkan dengan labu
leher tiga. Kemudian pendingin dihubungkan dengan kolom fraksinasi kemidian ujung

satunya dari pendingin dipasangkan dengan labu jantung. Thermometer diletakkan pada
bagian atas kolom fraksinasi.perangkaian alat digunakan vaselin / pelumas agar lebih
mudah dalam melepasnya. Air yang mengalir lewat pendingin harus dihidupkan sebelum
proses destilasi berjalan.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 8/9
 

5/17/2018 PERCOBAAN DESTILASI FRAKSINASI - slide pdf.c om

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM DISTILASI FRAKSINASI

Nama/ nim : Yumarotun/ 10/297677/PA/13054

Tanggal praktikum : Oktober 2011

A.  TUJUAN
1.  Mempelajari teknik- teknik pemisahan berdasarkan titik didih.
2.  Melakukan pemurnian produk bensin.
3.  Mengidentifikasi komponen senyawa dalam bensin.

B.  CARA KERJA

150 ml bensin

Labu distilasi leher

Residu Destilat

Labu jantung 1: Labu jantung 2: Labu jantung 2:


fraksi 1 (titik  fraksi 2(titik  fraksi 2(titik 
didih 0⁰C-60⁰C) didih 60⁰C- didih 80⁰C-
   

Diamati

http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe rc oba a n-de stila si-fra ksina si 9/9

Anda mungkin juga menyukai