BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi isu yang penting
belakangan ini. Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan-perusahaan
harus berusaha untuk menghindari efek buruk kepada masyarakat
sekelilingnya. Masyarakat sekelilingnya terdiri dari pekerja-pekerja mereka
sendiri, perusahaan-perusahaan lain, pelanggan-pelanggan, pemasok-
pemasok, investor-investor dan masyarakat atau penduduk disekitarnya.
Sebuah perusahaan tentu berada di tengah–tengah masyarakat.
Kehidupannya tidak luput dari kehidupan masyarakat. Banyak kritik
dilontarkan oleh masyarakat terhadap perusahaan yang kurang
memperhatikan lingkungan. Tidak hanya masyarakat, sebuah perusahaan
juga harus memperhatikan karyawan dan pelanggan dari bisnis tersebut.
Oleh sebab itu, ada suatu tanggung jawab sosial yang dipikul oleh bisnis.
Tanggung jawab sosial ( Corporate Social Responsibility ) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
diantaranya adalah pelanggan, karyawan, dan masyarakat serta lingkungan
di sekitar perusahaan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Tanggung jawab sosial juga boleh dikatakan sebagai suatu kepercayaan
bahwa para manajer, dalam menjalankan fungsi mengorganisasi dan
mengelola usaha akan membuat keputusan yang didasarkan kepada
pemaksimuman kepentingan sosial dan ekonomi.
Perusahaan-perusahaan asing yang sudah bertahun-tahun beroperasi di
Indonesia, sudah mengumpulkan berpuluh milyar rupiah keuntungan hasil
jerih payah pekerja setempat, dan akan dianggap tiada tanggung jawab
sosial karena tiba-tiba saja ingin memindah keluar investasinya. Itu
hanyalah karena negara lain menawarkan biaya buruh yang lebih murah dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Hak keamanan
Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas
dan memberikan rasa aman, demikian juga kemasannya;
2) Hak untuk mengetahui
Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yang mereka
beli termasuk perusahaan yang menghasilkan barang tersebut;
5
social dan konsekuensi social dari kesuksesan bisnis, serta terdiri atas
kebijakan dan praktik yang menunjukkan tanggung jawab bisnis pada
beberapa aspek sosial yang baik. Perusahaan yang bertanggung jawab
secara sosial memaksimalkan dampak positif pada masyarakat dan
meminimalkan dampak negatifnya;
2) Tanggung jawab ekonomi
Tanggung jawab ekonomi dari sebuah bisnis adalah memproduksi
barang dan jasa dibutuhkan oleh masyarakat pada harga yang
menuntungkan perusahaan dan memenuhi kewajban bagi para investor;
3) Tanggung jawab hukum
Adalah menaati hokum local, Negara, federasi, dan internasional
yang relevan;
4) Tanggung jawab etis
Tanggung jawab etis termasuk harapan sosial yang harus dipenuhi,
tetapi tidak tertulis seperti hukum;
5) Tanggung jawab filantropis
Adalah perilaku dan aktivitas tambahan yang diinginkan masyarakat
dan bernilai untuk mendukung bisnis. Contohnya termasuk mendukung
proyek-proyek komunitas dan membuat kontribusi donasi. Filantropi
yang strategis dapat membangun reputasi yang baik bagi pemangku
kepentingan dan bahkan kesejahteraan pemegang saham.
lingkungan kerja yang aman – pada dasarnya semua hal yang berkaitan
dengan bertindak penuh tanggung jawab dalam masyarakat;
4. Kebijakan korporat (corporate policy)
Kebijakan korporat ini merujuk pada posisi yang di ambil
perusahaan pada isu sosial dan politik.
BAB III
STUDI KASUS
Analisa kasus:
Tindakan yang dilakukan oleh Prita adalah menulis keluhan dan
menyatakan haknya untuk komplain sebagai seorang konsumen. Tindakan
Prita ini sebenarnya telah dijamin oleh UU Perlindungan Konsumen.
Sebagai sebuah perusahaan tentunya harus memperhatikan tanggung jawab
sosialnya kepada pelanggan sesuai dengan hak-hak konsumen yang telah
dibahas pada bab sebelumnya. Jika seorang konsumen sampai menulis
keluhan terhadap pelayanan perusahaan tersebut, itu berarti pelayanan yang
diberikan kepada konsumen tersebut masih belum maksimal. Seharusnya
perusahaan memberikan jaminan pengganti berupa pelayanan yang baru
atau kompensasi lainnya untuk memenuhi kepuasan konsumen tersebut,
bukannya malah menuntut dengan berdasarkan UU ITE. Sangat
disayangkan sekali UU Perlindungan Konsumen bisa kalah telak dengan
UU ITE yang terbilang masih baru-baru dibuat dari pada UU Perlindungan
15
Analisa kasus:
Dari kasus di atas dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut tidak
melaksanakan tanggung jawab sosialnya karena membuang limbah ke
sungai. PT Prima Kremasindo diketahui menghasilkan limbah berbahaya
berupa bahan bakar batu bara yang diduga dibuang ke kali Bekasi tanpa
melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang direkomendasikan
pemerintah. Sedangkan pelanggaran yang dilakukan PT Prima Baja Utama
diketahui tidak dilengkapi dengan (IPAL) sehingga tingkat keasaman dari
limbahnya melebihi baku mutu. Tentu pembuangan limbah sembarangan ini
sangat merugikan masyarakat sekitar dan dapat merusak ekosistem sungai.
Akibatnya dua perusahaan tersebut di segel oleh pemerintah dan secara
tidak langsung, perusahaan tersebut membuat diri nya sendiri menjadi
bangkrut. Akibat dari penyegelan perusahaan ini, para karyawan juga
menjadi dirugikan karena mereka menjadi kehilangan pekerjaannya.
Masalah polusi seperti ini dan polusi lainnya sering kali terjadi. Untuk
mengatasinya, pemerintah dapat membuat berbagai peraturan, misalnya
perusahaan harus melakukan daur ulang air, ampas buangan dari pabrik,
menyaring asap pabrik agar tidak mengotori udara, pemeriksaan knalpot
motor dan mobil, pemerintah membuat peraturan pembatasan penebangan
hutan, pelestarian lingkungan dengan menanam pepohonan di lingkungan
16
C. Contoh
Tanggung
Jawab Sosial
PT.Djarum
Tanggung jawab sosial seperti yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan rokok di Indonesia, PT.Djarum yaitu mendirikan sebuah
foundation yang menangani masalah pendidikan, olahraga, dan sebagainya,
yaitu Djarum Foundation. Ini adalah contoh nyata dari tanggung jawab
sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap masyarakat.
Hal-hal ini dilakukan perusahaan sebenarnya juga untuk keuntungan jangka
panjang dari perusahaan itu sendiri. Seperti perusahaan akan lebih dikenal
oleh masyarakat sekitar karena mereka mempekerjakan masyarakat sekitar,
dikenal karena perusahaan tersebut ramah lingkungan, dan juga dikenal
karena memberi sumbangsih kepada masyarakat.
Analisa kasus :
Dari contoh kasus di atas merupakan bentuk kepedulian dari
perusahaan tersebut terhadap kepedulian sosial yaitu mendirikan yayasan
pendidikan, olahraga dan sebagainya dengan nama Djarum Foundation.
Hal ini akan bersifat mutualisme atau saling menguntungkan karena
masyarakat sebagai pihak yang diberikan fasilitas oleh perusahaan tentu
dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga dapat meningkatkan
perekonomian baik dalam bidang olahraga ataupun pendidikan,
sedangkan dipihak perusahaan dengan berdirinya perusahaan tersebut maka
akan semakin mengenalkan nama perusahaan tersebut dan dinilai baik oleh
masyarakat. Perusahaan rokok tentunya memiliki citra yang tidak baik
karena rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, maka dari itu
17
(Gambar 1.2)
(Gambar1.3)
Gambar (1.3) di atas ini adalah contoh program yang dibuat oleh
PT.Djarum, yaitu menanam trembesi 478 km Pantura Jawa Tengah.
(Gambar 1.4)
Gambar (1.4) di atas ini adalah contoh program beasiswa pendidikan yang
dibuat oleh Djarum Foundation yang berupa kompetisi lomba menulis
tingkat Nasional. Nama program tersebut adalah Djarum Beasiswa Plus.
Analisa kasus:
(Gambar 1.5)
Gambar (1.5) di atas adalah contoh dari program yang di buat oleh
PT Unilever Indonesia untuk melaksanakan tanggung jawab sosialnya.
Program di atas adalah Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut
(Pepsodent).
20
(Gambar 1.6)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)
merupakan komitmen perusahaan secara berkesinambungan untuk
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
B. Saran
Sebuah perusahaan harus lebih meningkatkan kegiatan tanggung jawab
sosialnya. Dengan melihat dampak yang diperoleh perusahaan, diharapkan
seluruh perusahaan dapat melaksanakan program CSR secara berkelanjutan
karena dengan melakukan CSR citra perusahaan akan meningkat. Citra
perusahaan yang meningkat dapat meningkatkan minat konsumen, sehingga
tingkat penjualan perusahaan juga akan naik.