Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN


“Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Kambing Terhadap
Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)”

Oleh:

Kelompok IV:

1. Andika Pratama Mabrun (D1B117042) 7. Nur jaya (D1B117186)


2. Muhammad Anton (D1B117 8. Rahmatika (D1B117095)
3. Ahmad Asharul (D1B117130) 9. Mega Setiawati (D1B117076)
4. Delfin (D1B117144) 10. Nur Hidayah (D1B117091)
5. Nawir (D1B117085) 11. Eis Sukmawati P. (D1B117148)
6. Yodi (D1B117125)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan maksud

untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis. Sebaga tempat tumbuhnya

tanaman, tanah yang subur jika memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang baik.

Sifat fisik menyangkut kegemburan, porositas dan daya serap. Sifat kimia

menyangkut pH serta ketersediaan unsur-unsur hara sedankan sifat biologis

menyangkut kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Tumbuhan

memerlukan nutrisi baik zat organik maupun zat anorganik. Nutrisi organik

diperoleh melalui proses fotosintesis sedangkan nutrisi anorganik semuanya

diperoleh melalui akar dari dalam tanah dalam bentuk zat-zat terlarut berupa

kation dan anion yang mampu masuk ke dalam pembuluh xylem akar.

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri

dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui

proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai

bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pemberian pupuk

organik dapat memperbaiki struktur tanah, menaikkan bahan serap tanah terhadap

air, menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah dan berbagai sumber zat

makanan bagi tanaman. Sedangkan pupuk organik adalah hasil proses rekayasa

secara kimia, fisik juga biologi dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat

pupuk. Pemberian pupuk anorganik untuk merangsang pertumbuhan secara

keseluruhan khususnya cabang, batang, daun dan berperan penting dalam

pembentukan hijau daun.


Pemupukan bertujuan mengganti unsur hara yang hilang dan menambah

persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk meningkatkan produksi

dan mutu tanaman. Ketersediaan unsur hara yang lengkap dan berimbang yang

dapat diserap tanaman merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan dan

produksi tanaman.

Oleh karena itu, perlu dilaksanakannya praktikum ini agar dapat

mengetahui pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Kambing Terhadap Kacang

Tanah (Arachis Hypogaea L.).

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk dapat mengetahui pengaruh pupuk

terhadap kesuburan tanah. Sedangkan kegunaannya yaitu agar dapat mengetahui

pengaruh pupuk terhadap kesuburan tanah.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk Organik Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan

tanah adalah dengan melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik.

Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis

pupuk ini mempunyai lain yaitu dapat memperbaiki sifat – sifat fisik tanah

seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan

kation – kation tanah (Roidah, 2013).

Pupuk organik dapat menambah unsur hara, menambah mikrobia dalam

tanah, memperbaiki struktur tanah, mengikat unsur nitrogen, melarutkan fosfat,

mengurai kalium, merangsang pertumbuhan tanaman, menetralisir zat kimia yang

bersifat racun (Al dan Fe) dalam tanah, mengurangi kerontokan bunga dan buah,

mereduksi penggunaan pupuk anorganik, meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksi tanaman, dan membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan

hama (Wiwik, 2017).

Pemupukan perlu dilakukan karena kandungan unsur hara dalam tanah

bervariasi dan berubah-ubah disebabkan terjadinya kehilangan unsur hara melalui

pencucian. Pemupukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman

(Gardner, 2013).

Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, menaikkan

bahan serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan mikroba tanah dan

sebagai sumber makanan bagi tanaman. Pemberian pupuk anorganik dapat

merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan bantuan penting dalam

pembentukan hijau daun (Putra, 2012).


Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di Indonesia merupakan komoditas

pertanian terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis pangan nasional

sebagai sumber protein dan minyak nabati. Kacang tanah mengandung lemak

40-50%, protein 27%, karbohidrat 18%, dan vitamin. Kacang tanah dimanfaatkan

sebagai bahan pangan konsumsi langsung atau campuran makanan seperti roti,

bumbu dapur, bahan baku industri, dan pakan ternak, sehingga kebutuhan kacang

tanah terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan peningkatan jumlah

penduduk (Rizal et al., 2017).

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman

kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga

berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan

peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan

langsung untuk pangan dalam bentuk sayur di goreng atau di rebus dan sebagai

bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak serta brangkasannya untuk

pakan ternak dan pupuk (Deni, 2008).

(Sumarno et al., 2009) menyatakan bahwa kacang tanah membutuhkan

unsur hara N, P, K, dan Ca dalam jumlah yang cukup, sehingga membutuhkan

pemberian kapur dan pemupukan baik organik maupun anorganik. (Kari et al.,

2011) menambahkan bahwa penambahan bahan organik dapat meningkatkan

efisiensi penyerapan unsur fosfor (P), yang dapat meningkatkan agregasi tanah

sehingga tanah menjadi lebih gembur, dan sangat menguntungkan untuk

pertumbuhan ginofor. Pengapuran juga dapat mengatasi lahan asam untuk

meningkatkan produksi. enelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh


sistem tanam alur dan pemberian jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi

kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan resiko

penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh,

Kandungan resveratrol, bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh, Mengandung

folat niasin, mangan, protein serta vitamin E yang melimpah, sangat baik untuk

kelancaran fungsi usus, Mengandung serat, membantu menurunkan resiko kanker

usus besar dan pembentukan batu empedu, Mengandung limpahan kalsium dan

vitamin D, yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi dan dalam

jangka panjang mencegah serangan osteoporosis. Melihat pentingnya peranan

kacang tanah bagi manusia, maka teknik budidaya kacang tanah perlu

diperhatikan (Rahmi, 2012).

Rekomendasi pemupukan untuk kacang tanah saat ini masih bersifat

umum dan belum didasarkan status hara yang bersifat spesifik lokasi.

Rekomendasi pemupukan berdasarkan uji tanah umumnya ditujukan untuk

tanaman pangan dan hortikultura berumur pendek (semusim) dan mempunyai

sistem perakaran dangkal. Oleh sebab itu, penggunaan uji tanah dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan pada kacang tanah karena

dilakukan bedasarkan konsentrasi atau kelarutan hara dalam tanah (Ismon et al.,

2017).

Pemberian pupuk kandang (pupuk kompos), adalah sangat dianjurkan

terutama untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sebagai media

pertumbuhan tanaman, Pemberian berbagai jenis pupuk kompos akan menambah

jenis pupuk makro maupun mikro, walaupun jumlahnya sedikit (Nugraha, 2010).
BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum ini di laksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Halu Oleo. pada hari Sabtu, 10 November 2018 pukul

03.30 WITA sampai selesai.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ember dan tutupnya, tong

cat ukuran 20 kg dan tutupnya, pengaduk, pisau/parang, botol penyimpanan dan

tutupnya dan saringan (dari kain atau kawat kasa).

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 5 liter air lendi (air

sampah), 1 kg buah nenas, 10 liter air beras, ½ gula pasir dan EM4.

3.3. Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum ini yaitu sebagai berikut :


1. Menyiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan

2. Mencacah atau memotong-motong buah nenas

3. Memasukkan air beras kedalam ember dan air lendi (air sampah) lalu aduk

hingga merata.

4. Setelah merata maka kemudian memasukkan bahan yang telah dicacah tersebut

kedalam ember lalu kemudian diaduk lagi hingga merata.

5. Kemudian masukkan gula dan EM4 kedalam ember.

6. Kemudian menutup dengan rapat lalu simpan ditempat yang aman dari

gangguan atau terik matahari.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :

4.2. Pembahasan

Pupuk kandang tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tanaman karena
bahan dasarnya alamiah, sehingga mudah diserap secara menyeluruh oleh tanah.
Pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap
terhadap air, dan juga merupakan pupuk lengkap karena mengandung semua
unsur hara makro dan mikro.
Mengingat produksi kacang tanah di Indonesia masih belum mencukupi
konsumsi yang dibutuhkan, maka perlu adanya usahausaha untuk meningkatkan
hasil kacang tanah. Kenaikan hasil fisik suatu tanaman dapat dicapai dengan jalan
intensifikasi yaitu mulai perbaikan budidaya. Manajemen suatu tanaman
merupakan salah satu faktor yang mendukung suatu pertumbuhan tanaman.
Manajemen tanaman yang baik dan efektif serta efisien akan mengoptimalkan
pertumbuhan dan hasil tanaman serta dapat mencegah adanya gangguan-gangguan
pada tanaman yang berasal dari luar. Gangguan-gangguan yang terjadi pada suatu
tanaman dapat berasal dari organisme pengganggu tanaman, seperti hama
pathogen, dan gulma. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu pengolahan yang
tepat untuk dapat menangani gangguangangguan tersebut agar tanaman tetap
memiliki hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Sumarno, Hartati S. dan Widjianto H. 2009. Kajian macam pupuk organik dan
dosis pupuk P terhadap hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di
tanah latosol. Jurnal Sains Tanah, 1(1): 1-6.

Kari Z., Z. Yuliar dan Suhartono. 2011. Pengaruh pupuk kalium (K) dan pupuk
kandang terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Jurnal Stigma,
8(2): 123-126.

Rizal M. K., Heni dan Yudiwanti W., 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) terhadap Sistem Tanam Alur dan
Pemberian Jenis Pupuk. Jurnal Agrohorti, 5(3): 342-350.

Rahmi A dan Jumiati, 2012. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan


Pupuk Organik Cair SuperACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung
Manis. Jurnal Agritrop, 26(3): 105-109.

Deni S. dan Insan W., Respon Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah Pada
Aplikasi Dosis Pupuk Organik Padat Dan Cair. Jurnal Ilmu-Ilmu
Pertanian, 3(2): 114-118.

Roidah Idah Syamsu. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk


Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo, 1(1):
30-42.

Wiwik Indrawati , Eka Risdianti AA dan Albertus Sudirman. 2017. Pengaruh


Pupuk Organik Padat dan Varietas pada Produktivitas Tebu
(Saccharum officinarum L.). Jurnal Agro Industri Perkebunan, 5(2):
113-122.

Ismon Lenin, Widia Siska dan Azwir. 2017. Pengaruh pemupukan terhadap
kacang tanah di lahan tadah hujan Sumatra barat. Jurnal Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(3): 209-220.

Gardner, H., Wardati, dan Rosmimi. 2013. Pengaruh Pupuk Vermikompos Pada
Tanah Inceptisol Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau
(Brassica juncea L.). Riau: Universitas Riau. Jurnal Sains dan
Teknologi 18(2) : 205-210.

Putra, S. 2012. Pengaruh Pupuk NPK Tunggal, Majemuk, dan Pupuk Daun
Terhadap Peningkatan Produksi Padi Gogo Varietas Situ Patenggang.
Agrotrop. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. 2(1) : 55-
61.
Nugraha, Y. M. 2010. Kajian Penggunaan Pupuk Organik dan Jenis Pupuk N
terhadap Kadar N Tanah, Serapan N dan Hasil Tanaman Sawi
(Brassica juncea L.) pada Tanah Litosol Gemolong. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai