KMB Ii - Nurul Hidayah - Senin (5.50)
KMB Ii - Nurul Hidayah - Senin (5.50)
DISUSUN OLEH:
Nurul Hidayah
1808008001
2019/2020
A. KASUS
Tn. M 42 tahun. dirujuk ke IGD kiriman dari dokter umum dengan diagnose
Dermatitis kronis 3 bulan., suspect DM
Riwayat Perjalanan Sakit : 3 bulan SMRS OS mengeluh timbul luka di kaki kiri, di
obati dengan betadin tidak sembuh-sembuh. Sejak 5 hari SMRS luka menjadi
basah, bengkak, keluhan nanah, terasa sakit cakot-cekot. Makin lama
bertambah bengkak, demam (+),mual (+), muntah (-), BAB tidak ada, BAK tidak
ada. HMRS periksa ke dokter umum di rujuk ke RS
DM Os tidak tahu
A: H/L ttb
Edem : kaki kiri tampak ulkus di ibu jari daerah sekitar tampak nanah,
kemerahan, bengkak, terasa panas
- RI tergantung GDN
Dirawat :
Hasil lab : hb 11,8 AL 15,2 AT 119, GOT 24, GPT 12, BUN 18 creat 1,1 Na 127, K
4,0 CI 92, TP 6,4 Alb 1,9 GDR 436, Chol 100, Trigliserida 87, HDL 27, LDL 56
Tx : infus di ganti NaCl, diet DM 1700 Kal, Injeksi ampicillin 1 gr/6 jam,
metronidazole 500 mg/8jam, RI 3x8 unit, platof 1x 400 mg, farbion 1x1, rawat
luka
Rencana :
F/U rutin
GDN, 2 jam PP
K/S pus/luka
Ro pedis dekstra
Co/ endokrin
Tgl 18/10/2001
Tgl 19/10/2001
Masalah : Idem
GDN 437
Hasil Co:
- Bedah. Vaskuler :
Tgl 20/10/2001
Masalah : Edema+neuropati
GDN 330
Tx: edema
GDN 334
Hasil Kultur Jaringan : Stapilokokus
Masalah : edem
GDN 324
Tx : Edem,
Tgl 24/10/2001
Masalah : Edem
GDN 324
Tx : Edem, RI 3x 16 unit
Tgl 25/10/2001
Masalah : Edem
GDN 265
Hasil Lab :
- TP 6, Alb 1,8
- Na 133
- K 2,77
- Cl 99,8
Tgl 26/10/2001
GDN 223
Lain-lain : Edem
Tgl 27/10/2001
GDR 204
Tranfusi Albumin
Plan : Periksa Elektrolit
Tgl 29/10/2001
GDN 204
Tx : Edem, RI 3x 22 Unit
Tgl 30/10/2001
Masalah : Edem + Anemia
Tgl 31/10/2001
GDN : 178
Hasil Lab :
- Hb : 9,4
- Alb : 1,9
Plan : Monotard
Catatan :
1. Identifikasi masalah dari data yang ada, kemudian apa yang belum
disampaikan yang ternyata itu penting untuk dilakukan oleh perawat.
2. Menganalisis masalah di data yg ada, lalu tetapkan rencana tindakan keperawatan
yang harus dilakukan. Intinya adalah Asuhan Keperawatan : Pengkajian, Diagnosa,
Intervensi, dll.
3. menggunakan 3S (SDKI, SLKI, SIKI).
4. Dikumpul hari senin 11 mei 2020 paling lambat jam 15:00 cepat selesai lebih baik
5. Dibuat word atau paper
6. Analisa baik-baik kemampuan analisa kasus sangat dibutuhkan
7. Nama file contoh : KMB II_RINA NOVIANTI_12:00 (jam kalian mengumpulkan
tugas)
8. Kirim file ke Riska Wulandari cukup kirim file nya saja jangan spam jangan chat ini
sudah atau apalah ingat cukup kirim file saja
B. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DIAGNOSA DIABETES MILITUS TIPE II PADA Tn.M
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 42 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Status : Nikah
Pendidikan : S1
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
keluar nanah, terasa sakit cekot cekot. Makin lama bertambah bengkak dan
pasien merasa demam,mual,BAB tak,dan BAK tak.
b. Keluhan Utama
Pasien mengeluh timbul luka di kaki kiri yang tidak sembuh-
sembuh, dan seharusnya Perawat melakukan pengkajian nyeri pada kasus Tn.
M Perawat tidak melakukan pemeriksaan skala nyeri.
P : Paliativ
Dilakukan pengkajian pada awal klien ke dokter umum, untuk
betadine tidak sembuh sembuh. Sejak 5 hari SMRS luka di kaki kiri Tn.M menjadi
basah, bengkak, keluar nanah, terasa sakit cekot cekot. Sejak 5 hari SMRS luka di
kaki kiri Tn.M menjadi basah, bengkak, keluar nanah, terasa sakit cekot cekot.
Makin lama bertambah bengkak dan pasien merasa demam,mual,BAB tak,dan
BAK tak.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Diagnosa Medik
1) Dermatitis kronis,
4) Edema, dan
5) Anemia. Tidak adanya data penunjang dan data awal kasus menunjukkan
bahwa pasien tidak anemis(-).
Tanggal 17-10-2001
Transaminase)
GPT ( Glutamic Pyruvic 12 7-56
Transaminase)
BUN(Bold Urea Nitrogrn) 18 10-20
Creat (Creatinin) 1,1 0,6-1,2
Na (Natrium) 127 135-145
K (Kalium) 4,0 3,5-5,0
Cl (Clorida) 92 95-105
TP (tromponin) 6,4 6,6-8,7
Terapi
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis (CM).
b. TTV :
TD : 110/80 normal.
N : 120x/menit.
RR : 18/menit.
c. (Head to toe)
Perawat tidak melakukan pemeriksaan head to toe secara penuh
1. Kepala,mata,rambut,mulut
a) Bentuk mata simetris, dengan konjungtiva tidak tampak anemis/ normal.
Pada konjungtiva tidak ikterik pada sclera.
b) bibir kelihatan( kering atau tidak), nafas berbau(keton atau tidak).
2 Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran limfe nodus.
3. Thorax
4. Abdomen
Sistem kardiovaskuler
Tidak ada peningkatan vena junggularis, tekanan normal dengan
Sistem Musculokeletal
a. Ekstermitas Atas
Kaki kiri tampak ulkus diibu jari di daerah sekitar tampak nanah,
kemerahan, bengkak, terasa panas.
Sistem Perkemihan
Klien tidak mengalami gangguan BAB dan BAK.
a. Analisa Data
mendorong cairan
keluar dari intravaskuler
edem
ketidak seimbangan
elektrolit
Diagnosa keperawatan
1) Potensial perfusi perifer tidak efektif dengan keluhan penyembuhan luka
lambat,
1. Ekstermitas: Kaki kiri tampak ulkus di ibu jari dan daerah sekitar tampak
nanah, kemerahan bengkak terasa panas dari sini bisa di lihat bahwa pada
kaki kiri pasien terdapat ulkus atau luka mengakibatkan perfusi perifer tidak
efektif.
2.Kaki kiri pasien tampak ulkus diabetik dimana hal tersebut membuat
daerah ibu jari tampak adanya nanah, serta kemerahan yang bisa memicu
adanya inflamasi pada luka yang dapat mengakibatkan resiko infeksi.
4.Pada kaki pasien selain mengalami luka/ ulkus pada ibu jari kaki pasien juga
mengalami bengkak/edema dimana bengkak tersebut karena adanya
b. Diagnosa Keperawatan
Nama : Tn. M
Umur : 42 th
No.RM : 21.0030
PERENCANAAN
No. SDKI
SLKI SIKI
1. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan intervensi Edukasi Proses Penyakit
efektif b.d Definisi
keperawatan selama 3 jam,
hiperglikemia d.d Memberikan informasi
penyembuhan luka maka perfusi perifer tidak tentang mekanisme
lambat munculnya penyakit dan
efektif meningkat dengan
menimbulkan tanda dan
kriteria hasil gejala yang mengganggu
kesehtan tubuh pasien
1) Penyembuhan luka (4)
gangguan .
Terapeutik
1) Gunakan produk
berbahan petrolium
2) Hindari produk
berbahan dasar alkohol
1) Anjurkan menggunakan
pelembab lotion,
3) Anjurkan menghindari
tepapar suhu ekstrem,
dan
4) Anjurkan menggunakan
1) Monitor karakteristik
luka, dan
Trapeutik
1) Lepaskan balutan
perlahan,
2) Bersihkan dengan NaCl,
3) Bersihkan jaringan
nekrotik,
4) Berikan salep,
5) Pasang & ganti balutan,
dan
6) Pertahankan teknik.
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan
gejala,dan
2) Ajarkan perawatan
luka mandiri.
4. Resiko ketidak Setelah dilakukan intervensi Pemantauan Elektrolit
seimbangan elektrolit keperawatan selama 3 jam, Definisi
d.d penyakit kronis maka keseimbangan elktrolit Mengumpulkan dan
yang dialami Tn.M meningkat dengan kriteria menganalisis data terkait
hasil regulasi keseimbangan
1) Serum Natrium (3) elektrolit
2) Serum Kalium (3)
3) Serum Klorida (3) Tindakan
Observasi
1) Identifikasi
kemungkinan penyebab
ketidakseimbangan
elektrolit,
2) Monitor kadar elektrolut
serum,
3) Monitor mual, muntah
dan diare,dan
4) Monitor kehilangan
cairan .
Terapeutik
1) Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien,
dan
2) Dokumentasikan hasil
pemantauan .
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan,
dan
2) Informasikan hasil
pemantauan.
c. SOAP
No Tanggal Intervensi (SIKI) Evaluasi
1 17/10/2001 1) Memeriksa sirkulasi perifer (mis. S:
nadi perifer, edema, pengisian Klien mengatakan bengkak di ibu jari kaki
kapiler, warna, suhu, ankle kiri.
branchial index). O:
2) Mengidentifikasi faktor risiko 1. Nadi 120x/mnt, teraba kuat .
gangguan sirkulasi. 2. Tekanan darah 110/80 mmHg.
3) Memonitor panas, kemerahan, 3. Hasil EKG : STC (Sinus Tachycardia).
atau bengkak pada ekstermitas. A:
4) Menganjurkan minum obat Masalah Gangguan Perifer belum teratasi
pengontrol darah secara dengan kriteria hasil :
teratur. 1. Edema.
5) Menganjurkan program 2. Penyembuhan luka lambat.
rehabilitasi vascular. P:
6) Menganjurkan program diet Intervensi dilanjutkan:
untuk memperbaiki sirkulasi 1) Memeriksa sirkulasi perifer (mis. nadi
(mis. rendah lemak jenuh).
perifer, edema, pengisian kapiler,
gangguan sirkulasi.
3) Memonitor panas, kemerahan, atau
vaskular.
6) Menganjurkan program diet untuk
1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan Pasien mengatakan terdapat edem pada
penyebab kakinya
ketidakseimbangan O:
elektrolit. 1. K = 4,0 (Rendah).
2) Memonitor tanda dan 2. Cl = 92 (Rendah).
gejala hypokalemia.
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
2 18/10/2001 1) Memeriksa sirkulasi perifer (mis. S:
nadi perifer, edema, pengisian Klien mengatakan bengkak di ibu jari kaki
kapiler, warna, suhu, ankle kiri.
branchial index). O:
2) Mengidentifikasi faktor risiko 1. Nadi 120x/mnt, teraba kuat .
gangguan sirkulasi. 2. Tekanan darah 110/80 mmHg.
3) Memonitor panas, kemerahan, 3. Hasil EKG : STC (Sinus Tachycardia.
atau bengkak pada ekstermitas.
4) Menganjurkan minum obat A:
pengontrol darah secara Masalah Gangguan Perifer belum teratasi
teratur. dengan kriteria hasil :
5) Menganjurkan program 1. Edema.
rehabilitasi vascular. 2. Penyembuhan luka lambat .
6) Menganjurkan program diet
untuk memperbaiki sirkulasi P:
(mis. rendah lemak jenuh). Intervensi dilanjutkan:
1) Memeriksa sirkulasi perifer (mis. nadi
perifer, edema, pengisian kapiler,
warna, suhu, ankle branchial index).
2) Mengidentifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi.
3) Memonitor panas, kemerahan, atau
bengkak pada ekstermitas.
4) Menganjurkan minum obat
pengontrol darah secara teratur.
5) Menganjurkan program rehabilitasi
vaskular.
6) Menganjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis. rendah
lemak jenuh).
1) Bersihkan luka dengan air S:
hangat. Pasien mengatakan mengeluh timbul luka
2) Tidak menggunakan dikaki kiri dan diobati dengan betadin
alkohol pada kulit kering. tidak sembuh sembuh
O:
1. Kesadaran Umum : Gizi cukup dengan
kesadaran composmentis.
2. TTV: TD 110/80.
3. N 120x/m.
4. RR 18x/menit.
5. Kaki kiri tampak ulkus di ibu jari, daerah
sekitar luka tampak nanah, kemerahan,
bengkak, terasa panas.
A:
Masalah intergritas kulit belum teratasi.
P:
Langkah Intervensi
1) Bersihkan luka dengan air hangat
2) Tidak menggunakan alcohol pada
kulit kering
1) Membersihkan daerah luka S:
dengan cairan NaCl. pasien mengatakn 5 hari SMRS luka
2) Membersihkan jaringan menjadi basah, bengkak, nanah.
nekrotik. O:
3) Memasang balutan luka Kaki kiri tampak ulkus diibu jari, daerah
sesuai jenis. sekitar luka tampak nanah, kemerahan,
bengkak, dan teras panas pada derah
ulkus.
A:
Resiko infeksi pada luka Tn.M
P:
Langkah Intervensi
1) Membersihkan daerah luka
dengan cairan NaCl.
2) Membersihkan jaringan nekrotik.
3) Memasang balutan luka sesuai
jenis.
1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit. O:
2) Memonitor tanda dan gejala 1. K = 4,0 (Rendah).
hypokalemia. 2. Cl = 92 (Rendah).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
3 19/10/2001 1) Memeriksa sirkulasi perifer (mis. S:
nadi perifer, edema, pengisian Klien mengatakan bengkak di ibu jari kaki
kapiler, warna, suhu, ankle kiri.
branchial index). O:
2) Mengidentifikasi faktor risiko 1. Nadi 120x/mnt, teraba kuat.
gangguan sirkulasi. 2. Tekanan darah 110/80 mmHg.
3) Memonitor panas, kemerahan, 3. Hasil EKG : STC.
atau bengkak pada ekstermitas. A:
4) Menganjurkan minum obat Masalah Gangguan Perifer belum teratasi
pengontrol darah secara dengan kriteria hasil :
teratur. 1. Edema.
5) Menganjurkan program 2. Penyembuhan luka lambat .
rehabilitasi vascular. P:
6) Menganjurkan program diet Intervensi dilanjutkan:
untuk memperbaiki sirkulasi 1) Memeriksa sirkulasi perifer (mis. nadi
(mis. rendah lemak jenuh). perifer, edema, pengisian kapiler,
warna, suhu, ankle branchial index).
2) Mengidentifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi.
3) Memonitor panas, kemerahan, atau
bengkak pada ekstermitas.
4) Menganjurkan minum obat
pengontrol darah secara teratur.
5) Menganjurkan program rehabilitasi
vaskular.
6) Menganjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis. rendah
lemak jenuh).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit .
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
6 23/10/2001 1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit .
2) Memonitor tanda dan gejala O:
hypokalemia. 1. K = 4,0 (Rendah).
2. Cl = 92 (Rendah).
A : Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
7 24/10/2001
1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit. O:
2) Memonitor tanda dan gejala 1. K = 4,0 (Rendah).
hypokalemia. 2. Cl = 92 (Rendah).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
8 25/10/2001 1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit. O:
2) Memonitor tanda dan gejala 1. K = 4,0 (Rendah).
hypokalemia. 2. Cl = 92 (Rendah).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
3) Memonitor tanda dan gejala
hyponatremia.
9 26/10/2001
1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit. O:
2) Memonitor tanda dan gejala 1. K = 4,0 (Rendah).
hypokalemia. 2. Cl = 92 (Rendah).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
10 27/10/2001 1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit. O:
2) Memonitor tanda dan gejala 1. K = 4,0 (Rendah).
hypokalemia. 2. Cl = 92 (Rendah).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
11 29/10/2001
1) Mengidentifikasi S:
Kemungkinan penyebab Pasien mengatakan terdapat edem pada
ketidakseimbangan kakinya.
elektrolit. O:
2) Memonitor tanda dan gejala 1. K = 4,0 (Rendah).
hypokalemia. 2. Cl = 92 (Rendah).
A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.
12 30/10/2001 1) Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan terdapat edem
Kemungkinan penyebab pada kakinya
ketidakseimbangan O:
elektrolit. 1. K = 4,0 (Rendah).
2) Memonitor tanda dan gejala 2. Cl = 92 (Rendah).
hypokalemia. A:
Masalah Ketidakseimbangan Cairan
Elektrolit dengan kriteria hasil :
1. Natrium (Membaik).
2. Klorida ( Membaik).
P:
Intervensi dilanjutkan
1) Mengidentifikasi Kemungkinan
penyebab ketidakseimbangan
elektrolit.
2) Memonitor tanda dan gejala
hypokalemia.