REFERAT
VERTIGO
Oleh:
Nur Fadhila Khairunnisa, S.Ked
111 2018 2126
Supervisor :
dr. Anastasi Juliana, Sp. S
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
2
I. Identitas Pasien
Nama : Tn.H
Umur : 49 tahun
Status : Menikah
No RM : 264499
3
yang ringan, 10 untuk gejala pusing yang berat) pasien mengatakan
bahwa pusing berputar yang dirasakan skalanya adalah 7. Pasien
mengeluh mual (+), muntah (-). Keluhan demam, sakit kepala,
berat badan turun, pingsan, keluhan kelemahan dan kesemutan
anggota gerak disangkal.
4
Sistem integument : tidak ada keluhan
Tanda Vital :
5
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36,5oC
6
Badan
-Sensibilitas : dbn
-Vegetatif : dbn
Nistagmus :-
7
BAB I
PENDAHULUAN
Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti
rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya, dapat
sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar. Keluhan yang
paling sering dijumpai dalampraktek. Vertigo berasal dari bahasa latin
“vertere” yaitu memutar. Vertigo termasuk ke dalam gangguan
keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening,sempoyongan,
rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik. Vertigo paling
sering ditemukan adalah Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).
Menutur penelitian pasien yang datang dengan keluhan pusing
berputar/vertigo, sebanyak 20% memiliki BPPV, walaupun penyakit ini
sering disertaipenyakit lainnya.1,2
8
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
lingkungan sekitar. Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya
dalam. Obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke otak dan
9
sebagai reseptor, serta sistim vestibuler dan serebelumsebagai pengolah
II.3 Patofisologi
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf
tersebut :
yang dapat berupa nistagmus (usaha koreksi bola mata), ataksia atau
10
berputar (berasal dari sensasikortikal). Berbeda dengan teori rangsang
sesuai dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari
susunan saraf otonom. Jika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan
4.Teori otonomik
berperan.
5.Teori neurohumoral
6.Teori Sinap
11
Merupakan pengembangan teori sebelumnya yang meninjai peranan
II.4 Klasifikasi
pusing.
VERTIGO SENTRAL
12
Penyebab vertigo jenis sentral biasanya ada gangguan di batang otak
VERTIGO PERIFER
minggu
13
Neuritis vestibular merupakan keluhan yang sering datang ke unit darurat.
Pada penyakit ini, mulainya vertigo dan nausea serta muntah yang
kepala pada posisi yang terfiksasi, dengan telinga yang abnormal terletak
utama vertigo. Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun
(Mardjono, 2009).
pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga dalam. Hal ini
14
klasik tapi ini juga dapat mengenai kanalis anterior dan horizontal.Otoli
dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis
Ménière’s disease
rendah), dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan
dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri
Vestibular Neuritis
15
Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo, mual, ataxia, dan
II.5 Tatalaksana
yang cermat dan terarah untuk menentukan bentuk vertigo, letak lesi dan
penyebabnya.5
ANAMNESIS
tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya. Perlu diketahui juga
dan tubuh, keletihan dan ketegangan. Profil waktu, apakah timbulnya akut
membaik.
16
antimalariadan lain-lain yang diketahui ototoksik/vestibulotoksik dan
PEMERIKSAAN FISIK
Faktor sistemik yang juga harus dipikirkan/dicari antara lain aritmi jantung,
diberikan terapi kausalyang tepat dan terapi simtomatik yang sesuai. 3,4
darah diukur dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri, bising karotis,
irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa.
17
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS1,2
1. Fungsi vestibuler/serebelera.
b. Tandem gait.
18
vestibuler, perjalanannya akan menyimpang dan pada kelainan
c. Uji Unterberger
sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai
19
Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan
e. Uji Babinsky-Weil
Fungsi Vestibulera.
20
vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat dibedakan apakah
b. Tes Kalori
21
menunjukkan lesi perifer di labarin atau n.VIII, sedangkan
c. Elektronistagmogram
FUNGSI PENDENGARAN
b. Audiometri
22
PEMERIKSAAN PENUNJANG2,5
neurinoma akustik).
Potential (BAEP).
imaging (MRI).
TERAPI7,8
23
BAB III
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25
4. Li JC & Epley J. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. [online]
2009 [cited2019 May 4th]. Available
from:http://emedicine.medscape.com/article/884261-overview
5. Johnson J & Lalwani AK. Vestibular Disorders. In : Lalwani AK,
editor.Current Diagnosis & treatment in Otolaryngology-Head &
Neck Surgery. NewYork : Mc Graw Hill Companies.2004. p 761-5
6. 6. Bashiruddin J., Hadjar E., Alviandi W. Gangguan
Keseimbangan. Dalam :Arsyad E, Iskandar N, Editor : Telinga,
Hidung Tenggorok Kepala & Leher.Edisi Keenam. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 94-101
7. Anderson JH dan Levine SC. Sistem Vestibularis. Dalam :
Effendi H,Santoso R, Editor : Buku Ajar Penyakit THT Boies.
Edisi Keenam. Jakarta :EGC. 1997. h 39-45
8. Sherwood L. Telinga, Pendengaran, dan Keseimbangan. Dalam:
FisiologiManusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC.
1996. p 176-189
9. Hain TC. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. [online] 2009
[cited 2019 May 4th]. Available from : http://www .dizziness-and-
balance.com/bppv.htm
10. Mansjoer a, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setowulan W.
PenyakitMenierre. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran. Edisi
Ketiga. Jakarta : FKUI.2001. Hal 93-94
26