Anda di halaman 1dari 20

SURAT KEPUTUSAN

PEMIMPIN BAGIAN PROYEK PEMBINAAN PENGADILAN


NEGERI KABANJAHE

NOMOR : W2.DK.PR.06.09-23 / 2003

TENTANG

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) :

1. Pembangunan Gedung Kantor


2. Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
3. Perawatan Gedung Kantor
4. Perawatan Rumah Negara

PEMIMPIN BAGIAN PROYEK PEMBINAAN PENGADILAN


NEGERI KABANJAHE

MEMBACA : Surat Permohonan Konsultan CV. KOKOH


Nomor : DIR / EXT/ VII / 01

MENIMBANG : 1. Bahwa dengan akan dimulainya pelaksanan


pekerjaan Pembangunan :
a.Pembangunan
a.Pembangunan Gedung Kantor
b.Pembangunan
b.Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
c.Perawatan
c.Perawatan Gedung Kantor
d.Perawatan
d.Perawatan Rumah Negara
maka perlu segera ditunjuk Konsultan Pengawas.

2. Bahwa setelah mempelajari : Daftar Rekanan Mampu


yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Tingakat I Sumatera
Utara.

3. Hasil Evaluasi Teknis dan Usulan Biaya Nomor :


W2.DK.PR.06.09-13/2003 tanggal 17 Juli 2003.
MENGINGAT : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 dan 18
tahun 2000
2. Surat Keputusan Mentri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor : A.25.KU.03.02 Tahun 1998 Tangal 6 Maret
1998.
3. DIP Proyek Pembinaan Badan Peradilan Umum dan
PTUN Sumatera Utara No.075/XIII/3/1998 Tanggal 31
Maret 1998
4. Suarat Edaran Bersama Bappenas dan Departemen
Keuangan.
Nomor : 654/D.VI/02/1998 Tanggal 10 Pebruari 1998
SE-36/A/21/0298

5. Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya


Nomor : - 295/KPTS/CK/1997,Tanggal 1 April 1997
- SK Kimpraswil Tanggal 21 Agustus 2002

MEMUTUSKAN

Pertama : Menunjuk
Nama Perusahan : CV.KOKOH
Alamat : Jl. Bunga Mawar No.69 Medan.
Direktris : Dra.Malemta .S.

Untuk Melaksanakan Pekerjaan Pengawasan :

1. Pembangunan Gedung Kantor


2. Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
3. Perawatan Gedung Kantor
4. Perawatan Rumah Negara

Kedua : Pekerjaan Pengawasan tersebut dalam diktum pertama dimulai


sejak tanggal penetapan ini dan harus selesai dalam jangka waktu
105 (seratus lima) hari kelender.

Ketiga : Imbalan jasa Pengawasan dan cara pembayarannya akan diatur


kemudian dalam Surat Perjanjian yang dibuat oleh Pemimpin
Bagian Proyek Pembanguan Gedung Pengadilan Negeri Kabanjahe
dengan Konsultan Pengawas sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang berlaku .
Keempat : Hal-hal yang belum tercantum dalam Surat Keputusan ini akan
diatur lebih lanjut didalam Surat Perjanjian.

Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan ,bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan dirubah dan diperbaiki
sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Kabanjahe
Pada Tanggal : 31 Juli 2003.

Pemimpin Bagian Proyek Pembinaaan


Pengadilan Negeri Kabanjahe

Drs.Perdamen Sembiring
NIP. 040 061 378.

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Ketua BPK di Jakarta.


2. Sekretaris Jenderal Dep. Kehakiman dan HAM.R.I di Jakarta.
3. Inspektur Jenderal Dep.Kehakiman dan HAM R.I. di Jakarta.
4. Direktur Jenderal Peradilan Umum Dan PTUN di Jakarta.
5. Kepala Biro Perencanaan Dep.Kehakiman R.I. di Jakarta.
6. Kepala Biro Keuangan Dep.Kehakiman R.I. di Jakarta.
7. Kepala Biro Perlengkapan Dep.Kahakiman dan HAM R.I di Jakarta.
8. Kepala Perwakilan BPKP di Medan.
9. Kepala Kantor Wilayah II Dit.Jen Anggaran di Medan.
10. Kepala Kantor Wilayah Dep. Kehakiman dan HAM S.Utara di Medan
11. Kepala Kantor Perbendaharan dan Kas Negara Sidikalang.
12. Panitera/Sekretaris PN Kabanjahe di Kabanjahe.
13. Kepala Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Prop. SU di Medan.
14. Kepala Balai Pembinaan Wilayah II Seksi Kabanjahe di Kabanjahe.
15. Pertinggal
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN PENGAWASAN
BAGIAN PROYEK PENGADILAN NEGERI KABANJAHE

- Pembangunan Gedung Kantor


- Pembangunan perasarana Lingkungan Gedung
- Perawatan Gedung Kantor
- Perawatan Rumah Negara.

NOMOR : W2.DK.PR.06.09-21/ 2003


TANGGAL : 29 Juli 2003

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Juli tahun dua ribu tiga kami
yang bertanda tangan di bawah ini setuju mengadakan Perjanjian Pekerjaan
Pengawasan :
Antara

1. Nama : Drs.Perdamen Sembiring


Jabatan : Pemimpin Bagian Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri
Kabanjahe
Alamat : Jl.Letjend Jamin Ginting No.9 Kabanjahe

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM . R.I


Nomor : A.36.KU.03.02 / 2003 tanggal 14 Pebruari 2003 telah ditunjuk selaku
Pemimpin Bagian Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri Kabanjahe untuk dan atas
nama Pemerintah Republik Indonesia,yang selanjutnya dalam Perjanjian ini di
sebut PIHAK PERTAMA .

Dengan

2. Nama : Dra. Malemta.S.


Jabatan : Direktris
Alamat : Jl.Bunga Mawar No.69 Medan

Yang didirikan dengan Akte Notaris Nomor : 08 tanggal 06 Agustus 1991 oleh
Notaris Malem Ukur Sembiring ,SH ,dalam hal ini sesuai dengan ketentuan dan
anggaran dasarnya bertindak untuk dan atas nama CV. KOKOH yang selanjutnya
dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak-pihak tersebut ,ketentuan sebagai
mana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal-1

TUGAS PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK


KEDUA menerima tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan
Pengawasan Pembangunan BAGIAN PROYEK PEMBINAAN PENGADILAN
NEGERI KABANJAHE.

2. Tugas pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sebagai mana yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), seperti antara lain :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pembangunan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan,peralatan dan metoda pelaksanaan serta mengawasi
ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan ,laporan harian ,mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana.
f. Memeriksa Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuaran
,pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawing) yang diajuakan oleh
Kontraktor Pelaksana.
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing)
sebelum serah terima pertama.
i. Menyusun daftar cacat-cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir pekerjaan
pengawasan.
j. Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung.
k. Membantu PIHAK PERTAMA dalam menyusun dokumen pendaftaran gedung
sebagai bangunan gedung negara.

Pasal -2

DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan tersebut dalam pasal-1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
atas dasar referensi-referensi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian ini, yaitu :
1. Daptar Isian Proyek (DIP)
Nomor : 058 / XIII / 007 / I / - / 2003.
Tanggal : 01 Januari 2003.

2. Surat Penawaran Harga (SPH)


Nomor : DIR / EXT / VII / 01
Tanggal : 15 Juli 2003.

3. Surat Keputusan Penetapan Pemenang Lelang


Nomor : W2.DK.PR.06.09 – 14 / 2003
Tanggal : 17 Juli 2003.

4. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)


Nomor : W2.DK.PR.06.09 - 21 / 2003
Tanggal : 31 Juli 2003.

2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam Perjanjian ini,yaitu:

a. Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene Voorwarden voor de uitvoering


bij aaneming van openbarewerken yang disahkan dengan Surat Keputusan
Pemerintah Hindia Belanda Nomor: 9 tanggal 29 Mei 1941 dan Tambahan
Lembaran Negara Nomor :14571
b. Undang-undang Nomor : 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c. Keputusan Presiden Nomor:16 Tahun 1994 beserta lampiranya.
d. Keputusan Dirjen Cipta Karya Dep.Pekerjaan Umum Nomor :
295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung.
f. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
g. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang
masih sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA
tersebut dalam Pasal-3 Perjanjian ini.
h. Selain ketentuan tersebut diatas juga terikat kepada peraturan tentang bangunan
lainnya yang berlaku.
Pasal -3

TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti


ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala
kemampuan,keahlian dan pengalaman yang dimilikinya, sehingga pelaksanaan
pekerjaan pengawasan akan sesuai dengan Surat Perjanjian ini.
3. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam Pasal-1 Surat Perjanjian ini dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang diterima dari
PIHAK PERTAMA kepada pihak lain.
5. PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan baik langsung ataupun
tidak langsung turut serta baik sebagai Sub Kontraktor maupun pemasok bahan
dari pekerjaan ini.
6. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK
PERTAMA,akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK
KEDUA sehubungan dengan pekerjaan ini.
7. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan periksa ulang semua dokumen Teknis
sesuai keahliannya dan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA tentang
kelainan yang ditemukan dan mengusulkan cara penyelesaiannya sesuai standar
dan ketentuan serta peraturan yang berlaku.
8. Kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan pengawasan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
9. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan Pasal 1609 KUH
Perdata.

Pasal -4

HASIL PEKERJAAN PENGAWASAN

Hasil pekerjaan pengawasan oleh PIHAK KEDUA yang harus disampaikan kepada
PIHAK PERTAMA setidak-tidaknya adalah sebagai berikut:

1. Buku harian yang memuat semua kejadian,perintah/petunjuk yang penting dari


PIHAK PERTAMA,Kontraktor Pelaksana dan PIHAK KEDUA.
2. Laporan Harian berisi keterangan tentang:
a. Tenaga Kerja
b. Bahan-bahan yang datang,diterima atau ditolak
c. Alat-alat
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan
3. Laporan Mingguan dan Bulanan sebagai resume laporan harian
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang
6. Gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As-Built Drawing) dan manual peralatan-
peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
7. Laporan Rapat Dilapangan (Site Meeting)
8. Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawing) dan Time Schedulle yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana
9. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
Pasal -5

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pegawasan sampai selesai 100% yang disebut
dalam pasal-1 Surat Perjanjian ini terhitung sejak dikeluarkannya Surat Keputusan
Pendirian Pekerjaan (Gunning) dari PIHAK PERTAMA sampai dengan
dilaksanakannya Serah Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi Fisik dari Kontraktor
Pelaksana kepada PIHAK PERTAMA dengan kewajiban bahwa PIHAK KEDUA
harus menyerahkan hasil pekerjaan pengawasan sebagai mana tercantum dalam
Pasal-4 Surat Perjanjian ini .
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat-1 Pasal ini tidak dapat di
ubah oleh PIHAK KEDUA kecuali adanya keadaan memaksa seperti diatur dalam
Pasal-14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perintah perubahan tugas pekerjaan dari
PIHAK PERTAMA secara tertulis yang mengakibatkan terdapat
perpanjangan/penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam perjanjian
tambahan (Addendum).
Pasal-6

BIAYA PEKERJAAN PENGAWASAN

Jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam Pasal-1 Surat Perjanjian ini
ditetapkan sebesar Rp.31.500.000,- (tiga puluh satu juta lima ratus ribu rupiah )
merupakan biaya yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price ) yang dibebankan pada
PROYEK PEMBINAAN PERADILAN UMUM DAN PTUN SUMATRA UTARA
BAGIAN PROYEK PENGADILAN NEGERI KABANJAHE KDH Tk.II Karo
sesuai dengan Daftar Isian Proyek Daerah (DIP) Nomor : 058 / XIII / 007 / I / - /
2003.
Dalam jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut sudah termasuk segala
pengeluaran beserta pajak-pajak ,bea materai dan biaya-biaya lainnya yang harus
dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku .
Pasal-7

CARA PEMBAYARAN

Pembayaran biaya pekerjaan pengawasan dalam Pasal-6 Surat Perjanjian ini


dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prestasi pekerjaan konstruksi yang telah
disetujuai/disahkan oleh PIHAK PERTAMA dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pembayaran Tahap Kesatu sebesar 30 % dari biaya pengawasan yaitu sebesar


Rp.9.450.000,- (sembilan juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) yang
dibayarkan setelah prestasi pekerjaan Kontraktor mencapai 35 % dan PIHAK
KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan dengan baik serta diterima oleh
PIHAK PERTAMA.
2. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 30 % dari biaya pengawasan yaitu sebesar
Rp.9.450.000,-(sembilan juta empat ratus lima puluh ribu rupiah ) yang
dibayarkan setelah prestasi pekerjaan Kontraktor mencapai 65% dan PIHAK
KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan dengan baik serta diterima oleh
PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran Tahap Ketiga sebesar 35 % dari biaya pengawasan yaitu sebesar
Rp.11.025.000- (sebelas juta dua puluh lima ribu rupiah) yang dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan Kontraktor mencapai 100% dan PIHAK KEDUA telah
melaksanakan tugas pengawasan dengan baik serta diterima oleh PIHAK
PERTAMA.
4. Pembayaran Tahap Keempat/terakhir sebesar 5 % dari biaya pengawasan yaitu
sebesar Rp.1.575.000,- (satu juta lima ratus tujuh puluh lima rupiah) yang
dibayarkan masa pemeliharaan berakhir dan sudah dilaksanakan serah terima
pekerjaan konstruksi fisik serta PIHAK KEDUA menyerahkan hasil pekerjaan
pengawasan sesuai Pasal-4 Surat Perjanjian ini kepada PIHAK PERTAMA.
5. Tahap-tahap pembayaran tersebut diatas dinyatakan dalam Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan dengan pengesahan pejabat yang berwenang .
6. Pembayaran tersebut diatas mohon kiranya dibayarkan ke Rekening CV. Kokoh
pada PT. BANK LIPPO Tbk, Cab Medan - Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto
No.187 AB dengan No. AC 753 – 30 – 89019 – 1.

Pasal-8

BEBAN BIAYA DAN PAJAK

Segala pengeluaran biaya sehubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini


termasuk biaya Materai tempel Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada
PIHAK KEDUA .
Segala pajak-pajak sehubungan pekerjaan pengawasan ini ditanggung oleh PIHAK
KEDUA dan dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal-9

TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan pengawasan berjalan seperti yang ditetapkan,PIHAK KEDUA


diwajibkan menggunakan bentuk organisasi dan menyediakan tenaga kerja yang
cukup jumlah, keahlian serta keterampilannya sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dan yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA bertangguang jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA
sebagai akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA
sehubungan dengan pekerjaan pengawasan ini.
3. Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan pengawasan ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal -10

PELAKSANAAN PIHAK KEDUA

1. Ditempat pekerjaan pengawasan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang
ditunjuk sebagai Pimpinan Pengawas /Tenaga Ahli yang mempunyai
wewenang/kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA dan dapat
menerima/memberikan /memutuskan segala petunjuk-petunjuk yang diberikan
oleh PIHAK PERTAMA.

2. Penunjukan Pemimpin Pengawas /Tenaga Ahli yang dilampiri dengan Curriculum


Vitae yang bersangkutan harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA
seca tertulis .

3. Apa bila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Tenaga Ahli dari Pengawas
yang ditunjuk PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat maka PIHAK PERTAMA
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
harus segera mengganti dengan Petugas/ Tenaga Ahli lain yang memenuhi
persyaratan yang diminta oleh PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA harus menggunakan bentuk organisasi, jumlah dan kualifikasi


tenaga ahli dengan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang tercantum
dalam Pedoman Pengawasan (TOR/KAK) yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Pasal -11

SANKSI DAN DENDA

1. Jika PIHAK KEDUA melalaikan ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dan telah
mendapat peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dari PIHAK
PERTAMA,tetapi PIHAK KEDUA tidak juga memperbaiki kelalaian tersebut,
maka untuk setiap kali melakukan kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan denda
sebesar 1% (satu persen) dari biaya pengawasan dengan ketentuan PIHAK
KEDUA tetap berkewajiban untuk memperbaiki kesalahan/kelalaian yang
diperigatkan tersebut.

2. Maksimum denda kumulatif ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari


jumlah biaya pekerjaan pengawasan .

3. Apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan pengawasan bertentangan dengan


Surat Perjanjian ini dan mengakibatkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA,maka
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas keruguian tersebut .
4. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam Pasal-10
ayat-1 Perjanjian ini baik dalam bentuk organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga
ahli yang telah ditetapkan, maka PIHAK KEDUA setuju diberi imbalan biaya jasa
sebesar perhitungan yang nyata-nyata digunakan dalam melaksanakan tugas
tersebut .

5. Denda-denda tersebut dalam pasal ini akan diperhitungkan dengan kewajiban


pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA .

Pasal-12

PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN

1. Jika PIHAK PERTAMA mengadakan perubahan dalam bagian pekerjaan


pengawan tersebut dalam Pasal-1 Surat Perjanjian ini, maka pada saat itu pula
PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan PIHAK KEDUA mengadakan
penilaian terhadap bagian pekerjaan yang telah dilakukan PIHAK KEDUA.
2. Biaya pengawasan bagian-bagian pekerjaan yang telah disahkan dan diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA ,akan dibayarkan PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.

Pasal-13

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud “keadaan memaksa“ dalam perjanjian ini adalah peristiwa-


peristiwa yang berada diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah
pihak,yaitu :
a. Bencana Alam (gempa bumi,tanah longsor,badai dan banjir)
b. Perang,revolusi,makar,huru-hara,pemberontakan,kerusuhan,demonstrasi dan
kekacauan
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan atau
kelalaian PIHAK KEDUA)
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah .

2. Apabila terjadi “keadaaan memaksa“ ,maka :

a. PIHAK PERTAMA menyatakan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA bahwa


telah terjadi keadaan memaksa
b. Apabila selama 3 (tiga) hari sejak terjadinya keadaan memaksa PIHAK
PERTAMA tidak membuat pernyataan seperti tersebut pada ayat-2 butir (a)
Pasal ini,maka PIHAK KEDUA berhak mengajukan keadaan tersebut kepada
PIHAK PERTAMA untuk mendapat persetujuan tertulis.
c. Jika dalam waktu 3X24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA tentang keadaan memaksa tersebut, PIHAK
PERTAMA tidak meberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap
menyetujui terjadianya keadaan memaksa tersebut .
d. PIHAK KEDUA wajib mengamankan tempat pekerjaaan dan segera
menghentikan seluruh kegiatan pekerjaan setelah menerima pernyataan
/persetujuan tertulis tentang keadaan memaksa dari PIHAK PERTAMA .
e. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan
memaksa, setelah diperiksa oleh PIHAK PERTAMA .
f. Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan setelah
dilakukan perhitungan dan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajiban
keuangan kepada para pegawai dan tenaga ahli yang dipekerjakan oleh PIHAK
KEDUA.
3. Apabila “keadaan memaksa“ itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku
ketentuan-ketentuan Pasal-5 ,Pasal-12 dan Pasal-15 Surat Perjanjian ini .

Pasal-14

PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak Perjanjian ini tanpa


menggunakan ketentuan Pasal-1266 dan 1267 Kitap Undang-undang Hukum
Perdata setelah PIHAK PERTAMA memberikan peringatan/teguran tertulis 3
(tiga) kali berturut-turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya
dalam hal ini :

a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas pengawasan sebagai mana


mestinya yang dimaksud dalam Pasal-1 dan Pasal-4 Surat Perjanjian ini .
b. Jika Jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal-5 ayat-2 Surat Perjanjian ini
tidak ditepati, karena kelalaian PIHAK KEDUA.
c. Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pemberian
Pekerjaan (Gunning) tidak atau belum memulai melaksanakan pekerjaan
pengawasan sebagai mana diatur dalam Pasal-1 Surat Perjanjian ini.
d. Dalam waktu satu bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan
pengawasan yang telah dimulainya.
e. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat
penyelesaian pengawasan ini.
f. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan
oleh PIHAK PERTAMA.
g. PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau
dapat merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan Pekerjaan
Pengawasan ini.
h. Denda kumulatif telah mencapai maxsimum 10% (sepuluh persen) dari
jumlah biaya pekerjaan Pengawasan, seperti dalam Pasal-12 ayat-3 perjanjian
ini.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian pengawasan ini, maka PIHAK PERTAMA
dapat menunjuk Konsultan Pengawas lain untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam Pasal-1 diatas atas biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. Dalam hal adanya pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan
sebagai mana dimaksud dalm ayat-1 Pasal ini,maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA,tetapi berhak atas pembayaran
prestasi dan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanaakan
serta kerugian Negara.
4. Selain yang tersebut dalam ayat-1 Pasal ini, maka perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

Pasal-15

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.

2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah,maka akan


diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai“ yang berfungsi sebagai juri/wasit
yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak dan terdiri dari 3 (tiga)
orang ,yaitu :
a. Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota
b. Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota
c. Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua
belah pihak

3. Keputusan “Panitia Pendamai“ ini mengikat kedua belah pihak dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.

4. Jika keputusan sebagai mana dimaksud ayat-3 Pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan
melalui Pengadilan Negeri.

Pasal 16

TEMPAT KEDUDUKAN

Untuk pelaksanaan Perjanjian Pengawasan ini beserta segala akibat hukumnya


,kedua belah pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang akan tetap
dan sah di Kantor Pengadilan Negeri di Kabanjahe.
Pasal -17

PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang di pandang perlu oleh kedua belah pihak,akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini .

2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan dan ada hubungannya dengan pekerjaan pengawasan ini .

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Konsultan Pengawas Pemimpin Bagian Proyek
CV. KOKOH Pembinaan Pengadilan Negeri
Kabanjahe

Dra. Malemta .S. Drs. Perdamen Sembiring


Direktris NIP. 040.061.378

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
Kepala Balai Pembinaan Wil.II Sekretaris
Dinas Penataan Ruang dan Pemukiman Pengadilan Negeri Kabanjahe
Propinsi Sumatera Utara

Firman Amin Kaban,BE Ny.R.Ginting,SH


NIP.400.019.790 NIP.040.015.558
SURAT KEPUTUSAN
PEMIMPIN BAGIAN PROYEK PEMBINAAN PENGADILAN
NEGERI KABANJAHE

Nomor : W2.DK.PR.06.09-18/2003
Tanggal : 28 Juli 2003

TENTANG

PENETAPAN PENYEDIA JASA KONSULATAN PENGAWASAN :

1. Pembangunan Gedung Kantor


2. Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
3. Perawatan Gedung Kantor
4. Perawatan Rumah Negara

PEMIMPIN BAGIAN PROYEK PEMBINAAN PENGADILAN NEGERI


KABANJAHE

MENIMBANG : 1. Bahwa dengan selesainya proses penunjukan langsung untuk


pekerjaan Pengawasan :
- Pembangunan Gedung Kantor
- Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
- Perawatan Gedung Kantor
- Perawatan Rumah Negara
Pada Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri Kabanjahe Kab.
Karo Tahun Anggaran 2003,maka perlu ditetapkan pengawas
pekerjaan.

2. Bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas-berkas


sebagai mana yang diusulkan oleh CV. KOKOH
No.DIR/EXT/VII/01/2003, tanggal 15 Juli 2003 , sehingga
perlu ditetapkan pengawas pekerjaan dengan Surat
Keputusan Pemimpin Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri
Kabanjahe Tahun Anggaran 2003.
MENGINGAT : 1. Keputusan Presiden R.I. Nomor 17 dan 18 tahun 2000 serta
lampiran-lampirannya.
2. DIP Proyek Pembinaan Badan Peradilan Umum dan PTUN
Sumatera Utara No.058/XIII /007/I/-/2003 tanggal 1 Januari
2003.

3. Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik


Indonesia Nomor : A.36.KU.03.02 tahun 2003 tanggal
14 Pebruari 2003.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Menunjuk Perusahan tersebut dibawah ini :


Nama Perusahan : CV.KOKOH
Alamat : Jl. Bunga Mawar No. 69 Medan
Direktur : Dra. Malemta.S.
Biaya Pengawasan : Rp.31.500.000,-
(tiga puluh satu juta lima ratus ribu
rupiah).

KEDUA : Menunjuk CV. KOKOH sebagai Pelaksana Pekerjaan


Pengawasan :

- Pembangunan Gedung Kantor


- Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
- Perawatan Gedung Kantor
- Perawatan Rumah Negara

Pada Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri Kabanjahe Kab. Karo


Tahun Anggaran 2003.

KETIGA : Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan :

- Pembangunan Gedung Kantor


- Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung
- Perawatan Gedung Kantor
- Perawatan Rumah Negara
Pada Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri Kabanjahe Kab. Karo
Tahun Anggaran 2003, selama 105 (seratus lima) hari kelender
terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja.

KEEMPAT : Biaya yang timbul sebagai akibat di tetapkan Surat Keputusan


ini,dibebankan pada Proyek Pembinaan Pengadilan Negeri
Kabanjahe Kab. Karo Tahun Anggaran 2003 sesuai Keputusan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : A.36.KU.03.02
tahun 2003 tanggal 14 Pebruari 2003.

KELIMA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
penetapannya,akan ditinjau kembali sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Kabanjahe
Pada Tanggal : 28 Juli 2003.

Pemimpin Bagian Proyek Pembinaaan


Pengadilan Negeri Kabanjahe

Drs.Perdamen Sembiring
NIP. 040.061.378

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Ketua BPK di Jakarta.
2. Sekretaris Jenderal Dep. Kehakiman dan HAM.R.I di Jakarta.
3. Inspektur Jenderal Dep.Kehakiman dan HAM R.I. di Jakarta.
4. Direktur Jenderal Peradilan Umum Dan PTUN di Jakarta.
5. Kepala Biro Perencanaan Dep.Kehakiman R.I. di Jakarta.
6. Kepala Biro Keuangan Dep.Kehakiman R.I. di Jakarta.
7. Kepala Biro Perlengkapan Dep.Kahakiman dan HAM R.I di Jakarta.
8. Kepala Perwakilan BPKP di Medan.
9. Kepala Kantor Wilayah II Dit.Jen Anggaran di Medan.
10. Kepala Kantor Wilayah Dep. Kehakiman dan HAM S.Utara di Medan
11. Kepala Kantor Perbendaharan dan Kas Negara Sidikalang.
12. Panitera/Sekretaris PN Kabanjahe di Kabanjahe.
13. Kepala Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Prop. SU di Medan.
14. Kepala Balai Pembinaan Wilayah II Seksi Kabanjahe di Kabanjahe.
15. Pertinggal

Anda mungkin juga menyukai