: 513 /SJ6.5/SPP/VII/05
: 06 Juli 2005
Pada hari ini , Rabu tanggal enam bulan Juli tahun Dua ribu lima kami yang bertanda tangan
di bawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan pelaksanaan :
Antara
I.I
Nama
Nip.
Jabatan
Alamat
:
:
:
:
Nama
Jabatan
ALamat
Berdasarkan Akte Pendiri Perusahaan No.17, tanggal 20 September 1988 oleh Notaris Leo
Hutabarat,SH, Akte Perubahan No. 19, tanggal 30 Januari 2005 oleh Notaris Binsar
Simanjuntak,SH di Medan dalam hal ini sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasarnya
bertindak untuk dan atas nama PT. JOSPARON JAYA yang selanjutnya dalam surat
Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak-pihak tersebut, ketentuan-ketentuan
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini :
PASAL 1
TUGAS PEKERJAAN
1.
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA, dan diterima PIHAK KEDUA
untuk melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Tahap I Seluas
1.024 M2 Kegiatan Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan yang terletak di Jalan
Medan Tenggara VII
Telp. (061) 7867810 Medan yang meliputi pekerjaan pekerjaan sebagai berikut :
2.
3.
4.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan di Jl. Medan Tenggara VII Telp. (061) 7867810 Medan
PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan,
menyelesaikan, dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai
ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam perjanjian ini.
PASAL 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dasar perjanjian dan pelaksanaan pemborongan ini menjadi lampiran dan bagian yang
mengikat serta tidak terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
a. DIP A Pendidikan Teknologi Kimia Industri
Nomor
: 007.0/19-01.0/II/2005
Tanggal
: 1 Januari 2005
b. Surat Penawaran Harga (SPH)
Nomor
: 26 / MP/ VI/ 05
Tanggal
: 02 Juni 2005
c. Surat Penetapan Calon Pemenang Pelelangan :
Nomor
: 468/SJ6.5/VI/05
Tanggal
: 08 Juni 2005
d. Surat Keputusan Penetapan Pemenang Pelelangan
Nomor
: 477/SJ6.5/VI/05
Tanggal
: 10 Juni 2005
e. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor
: 514 /SJ6.5/SPMK/VII/05
Tanggal
: 06 Juli 2005
f.
Berita Acara
i.
Penjelasan Perkerjaan dan Daftar Hadir Panitia
ii.
Hasil Pelelangan dan Daftar Hadir Panitia
iii.
Pembukaan Surat Penawaran dan Daftar Hadir Panitia
iv.
Pengumuman Pemenang Lelang
g. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
h. Gambar-gambar Rencana
i. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
j. Shop Drawings
k. Surat Jaminan Pelaksanaan
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
a.
b.
c.
d.
PASAL 3
PENGAWAS PEKERJAAN
1
Untuk mengalihkan pekerjaan yang terdiri atas kegiatan pengawasan, pengujian, dan
pengoreksian, maka PIHAK PERTAMA menunjuk pejabat atau badan hukum yaitu CV.
ELZETAR
yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA, telah di ketahui oleh PIHAK
KEDUA
2 Apabila pejabat atau badan hukum yang ditunjuk dalam ayat (1) pasal ini
berhalangan atau tidak dapat menjalankan kewajibannya, maka PIHAK PERTAMA
dapat menunjuk penggantinnya dan di beritahu secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
3 PIHAK KEDUA harus mematuhi perintah/ petunjuk teknis manajemen dari
pengawasan sesuai kewarganegaraan yang ditentukan.
PASAL 4
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Bahan Peralatan dan segala sesuatu yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan ini
harus di sediakan dalam keadaan baru oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA harus mengajukan contoh bahan dan peralatan yang akan digunakan
untuk mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berhak melakukan pengujian terhadap bahan dan peralatan yang
diajukan oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA berhak menolak bahan dan peralatan yang di sediakan oleh PIHAK
KEDUA, jika kualitas dan spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
Jika bahan dan peralatan ditolak PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA harus
menyingkirkan bahan dan peralatan tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x
24 jam. PIHAK KEDUA harus menganti dengan peralatan baru yang memenuhi
persyaratan.
Apabila bahan dan peralatan yang digunakan/ terpasang setelah melalui pengujian
ternyata tidak memenuhi persyaratan kualifikasi dan spesifikasi yang telah di
tentukan, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti/ memperbaiki tanpa berhak menuntut
kerugian.
Jika bahan dan peralatan tidak terdapat dipasaran, maka PIHAK KEDUA dapat
mengajukan bahan dan peralatan penganti yang setara melalui persetujuan tertulis
PIHAK PERTAMA, dalam hal ini tetap berlaku ketentuan ayat (13) Pasal ini.
Tidak tersediannya bahan dan peralatan di pasaran, tidak dapat dijadikan alasan
untuk keterlambatan pekerjaan.
PIHAK KEDUA wajib menjaga keamanan bahan dan peralatan di lokasi dari pencurian
PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran dan polusi
yang di timbulkan pengunaan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik dan aman untuk
menyimpan bahan dan peralatan guna kelancaran pekerjaan.
PIHAK KEDUA harus menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok perangkat dari
luar dan dalam negeri.
PIHAK KEDUA menjamin bahwa bahan dan peralatan yang dipasang tersedia cadang
dan agen penjualnya di Indonesia serta bersedia memberikan pelayanan purna jual .
PIHAK KEDUA diwajibkan memaksimalkan penggunaan bahan dan peralatan produksi
dalam negeri.
PASAL 5
TENAGA KERJA
1
2
3
4
5
6
7
8
PIHAK KEDUA wajib menugaskan tenaga kerja ahli dan terampil dalam jumlah cukup
sesuai kebutuhan pekerjaan yang dicantumkan dalam Daftar Usulan Staf Inti dan
diserahkan pada PIHAK PERTAMA.
Di lokasi pekerjaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai pemimpin
pelaksana yang mempunyai wewenang penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA yang
dapat menerima/ memberikan / memutuskan segala urusan pekerjaan di lapangan .
Penunjukan / penugasan/ penggantian staf baru atau memimpin pelaksanaan
Pekerjaan harus memenuhi kualifikasi, kemampuan dan pengalaman yang telah
ditentukan dengan melampirkan curiculum vitae dan mendapat persetujuan tertulis
PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja harian dalam jumlah cukup dan
kualifikasi sesuai dengan volume dan kompleksitas pekerja.
Penyediaan tenaga kerja harian harus dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA dalam
bentuk daftar yang dilampiri keterangan identitas setiap tenaga kerja.
Jika PIHAK PERTAMA meminta PIHAK KEDUA untuk memberhentikan orang atau
tenaga kerjanya dan menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka PIHAK
KEDUA harus menjamin.
Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ditanggung oleh
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab atas kerugian PIHAK PERTAMA akibat
perbuatan orang-orang yang dipekerjakannya.
Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib
memberikan pertolongan medis sepenuhnya terhadap korban, dan seluruh biaya
yang ditimbulkan ditanggung PIHAK KEDUA.
10 PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhui syarat kesehatan
dan ketertiban bagi para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara
khusus, tunduk pada peraturan perburuhan yang berlaku.
11 Hubungan antara para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara
khusus, tunduk pada peraturan perburuhan yang berlaku.
12 Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub
Kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, baik didalam maupun
diluar pengadilan
PASAL 6
SUB KONTRAKTOR
1. PIHAK KEDUA wajib bekerjasama dengan sub kontraktor (termasuk dengan sub
kontraktor golongan ekonomi lemah) setempat, sesuai dengan bidang keahliannya.
2. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menyerahkan seluruh pekerjaan utama kepada
sub kontraktor atau PIHAK KETIGA.
3. Apabila sesuatu bagian pekerjaan akan diserahkan kepada sub kontraktor, maka
sebelumnya harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
4. Hubungan PIHAK KEDUA dengan sub kontraktor menjadi tanggung jawab sepenuhnya
dari PIHAK KEDUA.
5. Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan pekerjaan kepada sub kontraktor tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat
memberlakukan Pasal 18 perjanjian ini.
6. Untuk pekerjaan yang diserahkan kepada sub kontraktor atas persetujuan tertulis
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan koordinasi yang baik
dan penuh tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh sub
kontraktor, dalam hal ini tidak mengurangi kewewenangan pengawas pekerjaan
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor.
7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sub kontraktor dan segala
sesuatu yang menyangkut hubungan antara PIHAK KEDUA dengan sub kontraktor.
8. Sebelum dilakukan serah terima I (Pertama ) pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA ,
maka PIHAK KEDUA harus telah menyelesaikan segala urusan keuangan dengan para
sub kontraktor.
PASAL 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan sampai selesai 100 % (Serah
Terima Pertama) ditetapkan selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kelender
(sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja )
2. Jangka waktu pelaksanaan setiap bagian pekerjaan ditetapkan sesuai jadwal
pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule) pada lampiran surat perjanjian ini.
3. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat (1) dan (2) pasal ini tidak dapat diubah
PIHAK KEDUA, kecuali PIHAK PERTAMA telah memberikan persetujuan tertulis dan
diatur dalam perjanjian tambahan (addendum).
PASAL 8
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 180 (Seratus delapan puluh)
hari kelender terhitung sejak tanggal pekerjaan selesai 100% dan telah diterima
PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima Pertama dan dapat memproleh pembayaran seluruh biaya pemeliharaan
setelah menyerahkan jaminan pemeliharaan kepada PIHAK PERTAMA sebelum batas
berakhirnya tahun anggaran 2005.
2. Apabila selama pemeliharaan ternyata terdapat kerusakan-kerusakan akibat iklim
atau akibat kelalaian/ kesalahan pemakai/ pemasang bahan yang tidak sesuai dengan
ketentuan perjanjian, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan, dan seluruh
biaya perbaikan tersebut ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. Berkaitan ayat (2) pasal ini, maka masa pemeliharaan terhitung sampai dengan
berakhirnya perbaikan yang dilakukan tersebut.
4. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksudkan dalam
ayat (1) dan (2) pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk
melakukan perbaikan tersebut dengan biaya dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
1. Jaminan Pelaksanaan :
a PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA jaminan pelaksanaan
selambat-lambatnya pada saat perjanjian ini ditandatangani. Surat jaminan tersebut
dapat berupa Guarantee yang harus dikeluarkan oleh Bank umum atau berupa bon
yang dikeluarkan perusahaan asuransi kerugian yang mempunyai program Surety
Bond. Besar nilai jaminan Pelaksanaan tersebut adalah 5% dari biaya pekerjaan
borongan atau sebesar Rp. 147.275.000,- (Seratus empat puluh tujuh juta dua ratus
tujuh puluh lima ribu rupiah).
b Surat jaminan Pelaksanaan tersebut huruf (1) ayat (a) pasal ini, diserahkan kembali
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Serah Terima Pertama pekerjaan
kontruksi fisik dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA
c Dalam surat jaminan pelaksanaan tersebut huruf (1) ayat (a) pasal ini harus ada
ketentuan bahwa jaminan pelaksanaan menjadi milik negara dan dapat dicairkan oleh
PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK KEDUA, bilamana terjadi pemutusan
perjanjian dengan perhitungan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA.
d Masa berlaku surat jaminan pelaksanaan minimal sama dengan pekerjaan. Apabila
terjadi perpanjangan masa pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib memperpanjang
masa jaminan Pelaksanaan tersebut, dan harus dijamin tidak ada waktu senggang
diantaranya.
e Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menanda tangani kontrak (Surat
Perjanjian Kerja) ini, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara . Dan apabila
PIHAK KEDUA melanggar ketentuan ayat (1.a) pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang pelelangan.
f
PIHAK PERTAMA dapat membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang pelelangan,
apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan ayat (1.a) pasal ini.
2. Jaminan Uang Muka :
a. Sebelum pembayaran pertama (uang muka ) oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA dilakukan, maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
jaminan uang muka berupa surat jaminan bank umum atau perusahaan asuransi
kerugian (bentuk jaminan sesuai ayat (2.a) pasal ini sebesar 20 % dari biaya
pelaksanaan borongan atau Rp. 589.100.000,- (Lima ratus delapan puluh sembilan
juta seratus ribu rupiah).
b. Jaminan uang muka tersebut huruf 2 ayat (b) pasal ini, secara berangsur-angsur akan
diperhitungkan dalam tahap-tahap pembayaran sebagaimana termaksud dalam pasal
11 perjanjian ini, dan harus lunas selambat-lambatnya pada saat serah terima
pertama pekerjaan konstruksi fisik.
c. Dalam surat jaminan uang muka tersebut huruf a diatas harus ada ketentuan bahwa
jaminan uang muka menjadi milik negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA
tanpa persetujuan PIHAK KEDUA bilamana terjadi pemutusan perjanjian, dengan
memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah dilakukan PIHAK KEDUA.
d. PIHAK KEDUA telah menjamin bahwa penggunaan uang muka tersebut dalam butir
(a) ayat (2) pasal ini adalah sepenuhnya diperuntukkan atau dipergunakan bagi
pelaksanaan pekerjaan pemborong sebagaimana tersebut dalam pasal surat
perjanjian ini.
PASAL 10
BIAYA PELAKSANAAN BORONGAN
1. Jumlah biaya pelaksanaan borongan ini adalah sebesar : Rp. 2.945.500.000,(Dua Milyar sembilan ratus empat puluh lima juta lima ratus ribu rupiah)
perincian :
dengan
Rp. 2.945.500.000,-
Termasuk PPN 10% yang dibebankan pada DIPA Pendididkan Teknologi Kimia tahun
Anggaran 2005 dan merupakan jumlah yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price).
2. Dalam jumlah biaya pelaksanaan tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran
PIHAK KEDUA berserta pajak-pajak dan biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK
KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Biaya pelaksanaan lumpsum pekerjaan tersebut dalam ayat (1) pasal ini dilaksanakan
berdasarkan gambar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta dokumen lainnya
tersebut pada ayat (1) pasal (2) perjanjian ini.
4. Volume harga satuan pekerjaan, harga satuan upah dan harga satuan bahan tidak
mengikat pada harga borongan lumpsum tetapi hanya dipakai untuk menghitung
perubahan harga bila terjadi pekerjaan tambah kurang.
PASAL 11
CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut pasal 10 diatas dilakukan secara
bertahap dengan system dan jumlah tahap berdasarkan kesepakatan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
2. Nilai pembayaran setiap tahap maksimum sebesar prestasi hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan dengan perincian sebagai berikut :
a.
Pembayaran-I
Dibayarkan sebagai uang muka sebesar 20 % dari harga Pelaksanaan
pekerjaan setelah surat perintah mulai kerja di tandatangani dan PIHAK KEDUA
menyerahkan jaminan uang muka sebagaimana tersebut ayat (2.a) pasal 9
perjanjian ini dan berlaku sampai serah terima pertama Pelaksanaan
Pekerjaan.
b.
Pembayaran- II dan seterusnya
Pembayaran selanjutnya dilakukan jika perkerjaan fisik dilapangan mencapai
bobot prestasi pelaksanaan disetujui Unsur Teknis dan Pengawas Pekerjaan
dengan nilai pembayaran yang dinyatakan dalam Berita Acara Pembayaran
dihitung dengan rumus.
P= 95 % x f x A E F
Dimana :
P
=
f
A
E
F
=
=
=
=
c.
d.
e.
sebesar 5%
3. Harga pekerjaan tambah kurang dalam ayat (1) dan (2) pasal ini setinggi-tingginya
10% dari harga borongan dan sudah termasuk pajak yang harus dibayar oleh PIHAK
KEDUA.
4. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
mengubah jangka waktu penyelesaian pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis
PIHAK PERTAMA.
5. Untuk pekerjaan tersebut diatas, dibuat perjanjian tambahan (addendum).
6. Pelaksanaan pembayaran pekerjaan tambah kurang dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100%.
PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1.
a.
2.
3.
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwaperistiwa yang berada diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak , yaitu :
Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor ,badai dan banjir )
b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, kerusuhan dan kekacauan
(kecuali karyawan kontraktor)
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kelalaian
PIHAK KEDUA ).
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.
Apabila terjadi keadaan memaksa maka :
a. PIHAK KEDUA menyatakan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA bahwa telah
terjadi
keadaan memaksa".
b. Apabila selama 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan memaksa tersebut ayat
(2.a) pasal ini,maka PIHAK KEDUA berhak mengajukan keadaan tersebut kepada
PIHAK PERTAMA untuk mendapat persetujuan tertulis.
c. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA tentang keadaan memaksa.
d. PIHAK KEDUA wajib mengamankan lapangan dan segera menghentikan seluruh
kegiatan perkerjaan setelah menerima pernyataan /persetujuan tertulis tentang
keadaan memaksa dari PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan
memaksa setelah diperiksa oleh pengawas pekerjaan.
f.
Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajiban
keuangan kepada para pekerja harian dan sub kontraktor
Apabila keadaan memaksa itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku
ketentuan Pasal 7, Pasal 16 dan Pasal 18 dalam Surat Perjanjian ini.
PASAL 16
SANKSI / DENDA
1. Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari
PIHAK PERTAMA 3 (tiga ) kali berturut-turut tetap tidak mengidahkan kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak perjanjian ini, maka untuk setiap
kali melakukan kelalaian PIHAK KEDUA wajib membayar Denda Kelalaian sebesar 1
% (satu persen ) dari jumlah biaya pekerjaan borongan, dengan ketentuan PIHAK
KEDUA tetap berkewajiban memperbaiki kesalahan / kelalaian yang diperingatkan
tersebut.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam pasal perjanjian ini, maka setiap
hari keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1
o/oo (satu per-mil ) dari biaya pekerjaan borongan.
3. Jumlah denda maksimum kumulatif ayat (2) pasal ini ditetapkan sebesar 5 % (lima
persen) dari jumlah biaya pekerjaan borongan.
4. Denda-denda tersebut dalam pasal ini, dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan akan
diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 17
R E S I K O
1.
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA sebelum
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas
segala kerugian yang timbul.
2.
3.
4.
5.
PASAL 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa mengunakan
ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata setelah PIHAK
PERTAMA memberikan peringatan / teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tetapi
PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal ini :
a) Dalam 7 (tujuh ) hari terhitung tanggal Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan
oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak memulai melaksanakan perkerjaan
pemborongan sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
b) Dalam waktu 7 (tujuh ) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan
pemborongan yang telah dimulainya.
c) Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat
penyelesaian pekerjaan pembangunan ini.
d) Memberikan keterangan tidak benar yang dapat merugikan PIHAK PERTAMA
sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini.
e) Jika PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan ini tidak sesuai dengan jadwal
waktu (Time Schedule) yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
f) PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan
pekerjaan yang ditugaskan .
g) PIHAK KEDUA telah memborongkan sebagian pekerjaan atau seluruh
pekerjaan kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA .
h) Apabila jumlah denda kumulatif telah mencapai maksimum 10% (sepuluh
persen) dari jumlah Harga Borongan ini.
i) Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tentang sub kontraktor
sebagaimana diatur dalam pasal 6 surat perjanjian ini.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian pemborongan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksudkan ayat (1) pasal ini,maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk
pemborong lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA segera
menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dokumen kontrak lengkap dengan lampiran
lampirannya dan seluruh keterangan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan PIHAK KEDUA.
3. Apabila terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini, maka
PIHAK PERTAMA akan memperhitungkan dan menetapkan pembayaran berdasar
penilaian prestasi melaksanakan pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK
KEDUA.
4. Dalam hal demikian , maka jaminan pelaksanaan dan jaminan uang muka yang telah
diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA menjadi milik negara sebagaimana
diatur dalam pasal 9 surat perjanjian ini.
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara
musyawarah.
2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan melalui Panitia Pendamai terdiri dari 3 orang yang bertugas sebagai
juri yang dibentuk oleh kedua belah pihak, yaitu :
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota .
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota dan,
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah
pihak
3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
4. Jika keputusan sebagaiman dimaksud ayat (3) pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri.
PASAL 20
LAPORAN
1. Jika sewaktu-waktu di minta oleh PIHAK PERTAMA untuk menyerahkan sebagian atau
keseluruhan dokumen kontrak , laporan berserta catatan catatan selama
pelaksanaaan di lapangan ,maka PIHAK KEDUA harus segera menyerahkan kepada
PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan, termasuk pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan sub kontraktor.
3. PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
4. Laporan dan catatan tersebut dalam ayat (2) dan (3) pasal ini, dibuat berbentuk buku
harian rangkap 5 (lima) diisi pada format yang telah disetujui pengawas pekerjaan
dan harus selalu berada ditempat perkerjaan.
5. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA foto-foto
dokumentasi setiap bagian pekerjaan tentang persiapan , pelaksanaan, dan hasil
pekerjaan sampai selesai yang dimaksukkan dalam album.
6. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA pada saat penyerahan
pekerjaan yakni : gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings)
PASAL 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pemborongan ini beserta segala akibatnya, kedua belah pihak
telah setuju memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di Kantor Pengadilan Negeri
Medan di Medan.
PASAL 22
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
2. Surat perjanjian ini dibuat rangkap 10 (sepuluh) bermaterai cukup, dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama , masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkepentingan yang berkaitan dengan pekerjaan
Pelaksanaan ini.
3. Surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
Medan pada hari, tanggal , bulan dan tahun tersebut diatas, dan dinyatakan berlaku
sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
PT. JOSPARON JAYA
PIHAK PERTAMA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
AGUSTA GINTING
Direktur
PIHAK PERTAMA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Nip. 090020491
Tembusan Kepada Yth.
1. Ketua BPK di Jakarta
2. Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian
3. Inspektur Jendral Dep. Perindustrian
4. Kepala Biro Keuangan Dep. Perindustrian
5. Kepala Biro Perencanaan Dep. Perindustrian
6. Kepala Biro Perlengkapan Dep. Perindustrian
7. Kepala Perwakilan BPKP di Medan
8. Kepala Kantor Wilayah II Ditjen Anggaran di Medan.
9. Kepala Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan.
10. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara di Medan
11. Pertinggal
Nama Perusahaan
Alamat
Penanggung Jawab
Jabatan
NPWP
:
:
:
:
:
DITETAPKAN DI
TANGGAL
:
MEDAN
20 JUNI 2005
: 488/ SJ6.5/VI/05
:: Pengumuman Pemenang Pelelangan
Kepada Yth,
a. CV. Mitra Persada
Jl. Bunga Terompet Psr.VIII No. 115 Medan
b. PT. Duta Agung Group
Jl. Pesantren Gg. Taufik N0 16- A Medan
c. PT. Yudha Karya
Jl. Pesantren Gg. Taufik N0 16- A Medan
d. PT. Dara Rizky
Jl. Pabrik Tenun No. 126 A Medan
e. PT. Tisa Lestari
Jl. Palem Mas No. 29 Medan
Dengan hormat,
Sehubungan Pelaksanaan pelelangan
Pekerjaan
:
Tempat Pelelangan
PEMENANG PELELANGAN
Nama Perusahaan
Alamat
NPWP
Harga Penawaran
PEMENANG CADANGAN
Nama Perusahaan
Alamat
NPWP
Harga Penawaran
:
:
:
:
Nama Perusahaan
Alamat
N.P.W.P.
Harga Penawaran
:
:
:
:
Nama Perusahaan
Alamat
N.P.W.P.
Harga Penawaran
:
:
:
:
: 468/SJ6.5/VI/05
:: Usulan Penetapan Calon Pemenang Pelelangan
Kepada Yth,
Bapak Pimpinan
Kuasa Pengguna Anggaran
Di
MEDAN
Sesuai dengan Berita Acara Hasil Evaluasi Dokumen Pelelangan No. 457/SJ.6.5/VI/05
tersebut diatas, bersamaan ini diusulkan calon calon pemenang sebagai berikut :
CALON PEMENANG I ( KESATU )
Nama Perusahaan
Alamat
NPWP
Harga Penawaran
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Harga Penawaran
Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak Kuasa Pengguna Anggaran kami lampirkan sebagai
berikut :
1. Berita Acara Pembukaan Dokumen Pelelangan
2. Berita Acara Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran
Demikianlah penetapan ini kami sampaikan guna mendapat proses selanjutnya.
DAFTAR HADIR
REKANAN YANG MENDAFTAR
Pelelangan Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Tahap I Seluas 1.024 M2
Kegiatan Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan
Hari/ Tanggal : Rabu s/d Sabtu, 11 Mei s/d 28 Mei 2005
Jam
: 08.00 16.00 Wib.
Tempat
: Kantor Pendidikan Teknologi Kimia Industri
Jl. Medan Tenggara VII Telp. (061) 7867810 Medan
No
.
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No
.
Nama
Jabatan
1.
Ir. Hamdan. S.
Bintang,MM
Nip. 090020107
Ketua
2.
Hasbullah
Panggabean,ST
Nip. 090021698
Sekretaris
3.
Erwinsyah
Nip. 090013959
Anggota
4.
T. Aminullah,SE
Nip. 090014037
Anggota
5.
Tanda Tangan
Anggota
PROSES TENDER
Pengumuman Pendaftaran Pelelangan
Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pelelangan
28 Mei 2005
Anwijzing Kantor & Lapangan
Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Pelelangan
Tanggal
Tanggal
: 11 Mei 2005
: 11 Mei s/d
TUJUAN
a. Tujuan mengetahui harga penawaran yang terendah berdasarkan harga standard
upah (imbalan keahlian) yang dikeluarkan oleh Dinas Penataan Ruang dan
Permukiman Propinsi Sumatera Utara sesuai dengan Keppres RI No. 61 Tahun 2004
tentang perubahan atas Keppres No. 80 Thn 2003 tentang pedoman pelaksanaan
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintahaan berserta lampirannya.
b. Menentukan 3 (tiga) penawar terendah yang memenuhi persyaratan.
TAHAP
Penawaran yang masuk diperiksa menurut tahapan sebagai berikut :
I)
Pemeriksaan terhadap Usulan Teknis
a Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk meneliti apakah penawaran telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan Dokumen Pelelangan serta Berita Acara Penjelasan
(Anwijzing).
b Kekurangan kelengkapan Penawaran dan kekurangan sesuai dengan Dokumen
Pelelangan dan Berita Acara Penjelasan ( Anwijzing) dicatat untuk bahan
Klasifikasi penentuan urutan calon pemenang.
II)
KESIMPULAN
A. Dari Hasil Evaluasi Dokumen Pelelangan
Untuk Pekerjaan :
No
.
1.
Nama Perusahaan
CV. MITRA PERSADA
Lengkap
2.
Lengkap
3.
Lengkap
4.
Lengkap
5.
Lengkap
b.
No
.
Keterangan
1.
2.
3.
Harga
Penawaran
( Rp )
2.945.500.000,
2.947.072.000,
2.951.243.000,
-
Owner
Estimate
( Rp )
2.960.447.000,
2.960.447.000,
2.960.447.000,
-
Keterangan
Wajar
Wajar
Wajar
Harga Penawaran
dua
Demikian Laporan Evaluasi Penawaran ini dibuat, beberapa rangkap sesuai untuk
keperluanya.
Sekretaris,
Hasbullah Panggabean,ST
Nip. 090021698
ANGGOTA PANITIA
a.
Erwinsyah
Nip. 090013959
b.
T. Aminullah,SE
Nip. 090014037
c.
: .
: .
1.
2.
Nomor
Hari / Tanggal
Jam
Tempat
: 448/SJ6.5/VI/05
: Jumat, 03 Juni 2005
: 09.00 s/d 17.00 Wib.
: Kantor Pendidikan Teknologi Kimia Industri
Jl. Medan Tenggara VII Telp. (061) 7867810 Medan
Pada hari ini Jumat tanggal Tiga bulan Juni tahun dua ribu lima pkl. 12. 00 Wib. Telah
diselanggarakan rapat pembukaan Dokumen Pelelangan untuk Pekerjaan :
Yang bertanda tangan dibawah ini telah diselenggarakan Pembukaan Penawaran sbb.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Nama
Jabatan
1.
Ir. Hamdan S.
Bintang,MM
Ketua
2.
Hasbullah Pangabean,ST
3.
Erwinyah
Anggota
4.
T. Aminullah,SE
Anggota
Sekretaris
Tanda Tangan
5.
Anggota
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
Jabatan
Tanda Tangan
1.
2.
2.
Nama
Nama
Jabatan
1.
Ir. Hamdan S.
Bintang,MM
2.
Hasbullah Pangabean,ST
3.
Erwinyah
Anggota
4.
T. Aminullah,SE
Anggota
5.
Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Konsultan Perencana
No.
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
1.
2.
No
.
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BERITA ACARA
PENJELASAN ( AANWIJZING ) KANTOR DAN LAPANGAN
Pelelangan Pekerjaan Pembangunan Gedung Pendidikan Tahap I Seluas 1.024 M2
Kegiatan Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan
Nomor : 384/SJ6.5/V/05
Hari/ Tanggal : Rabu, 18 Mei 2005
Jam
: 09.00 17.00 Wib.
Tempat
: Kantor Pendidikan Teknologi Kimia Industri
Jl. Medan Tenggara VII Telp. (061) 7867810 Medan
Pada hari ini Rabu, tanggal 18 Mei 2005 bertempat di Ruang Kantor Pendidikan Teknologi
Kimia Industri Medan Jl. Medan Tenggara VII Medan telah diselenggarakan penjelasan
( Aanwijzing) Kantor dan Lapangan.
UNTUK PEKERJAAN
Adapun hasil (aanwijzing ) kantor dan Lapangan dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
ACARA RAPAT.
a. Pembukaan
b. Penjelasan Buku dan RKS dan Gambar
c. Tanya Jawab
d. Peninjauan Lapangan
e. Penutup
2.
PESERTA RAPAT
a. Panitia Pelelangan Kegiatan Pendidikan Teknologi Kimia Industri
b. Konsultan Perencana
c. Rekanan Kontraktor
3.
Selanjutnya diharapkan agar peserta dapat mengikuti jalannya rapat dengan cermat
dan teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam mengajukan Surat Penawaran Harga
nantinya.
a.
b.
c.
Peninjauan Lapangan dipimpin oleh Ketua Panitia dan Konsultan Perencana Rekanan
Kontraktor diberi Penjelasan dilapangan tentang :
c.
Lokasi Pekerjaan
Nama
Jabatan
1.
Ketua
2.
Hasbullah Pangabean,ST
Sekretaris
3.
Erwinyah
Anggota
4.
T. Aminullah,SE
Anggota
5.
Konsultan Perencana
No.
Nama
Tanda Tangan
Anggota
Jabatan
Tanda Tangan
1.
2.
No
.
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PEKERJAAN :
Perusahaan
: CV/PT.
Nama / Jabatan :
No
Pertanyaan ( Rekanan )
.
Jawaban ( Panitia )
Nomor
Lamp.
Prihal
: 477/SJ6.5/VI/05
:: Penetapan Pemenang Pelelangan
Kepada Yth,
a. CV. Mitra Persada
Jl. Bunga Terompet Psr.VIII No. 115 Medan
b. PT. Duta Agung Group
Jl. Pesantren Gg. Taufik N0 16- A Medan
c. PT. Yudha Karya
Jl. Pesantren Gg. Taufik N0 16- A Medan
d. PT. Dara Rizky
Jl. Pabrik Tenun No. 126 A Medan
e. PT. Tisa Lestari
Jl. Palem Mas No. 29 Medan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Pelaksanaan pelelangan
Pekerjaan
:
Tempat Pelelangan
Demikian diberitahukan, bahwa setelah diadakan penelitian Oleh Panitia menurut ketentuan
yang berlaku, dan berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran ini ditetapkan
pemenang pelelangan tersebut antara lain :
PEMENANG PELELANGAN
Nama Perusahaan
Alamat
NPWP
Harga Penawaran
PEMENANG CADANGAN
Nama Perusahaan
Alamat
NPWP
Harga Penawaran
:
:
:
:
Nama Perusahaan
Alamat
N.P.W.P.
Harga Penawaran
:
:
:
:
dua
Nama Perusahaan
Alamat
N.P.W.P.
Harga Penawaran
:
:
:
:
: 010/SJ6.5/SK/I/05
TENTANG :
PENETAPAN PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN R.I.
PROPINSI SUMATERA UTARA
M E N I M B AN G
M E N G I N G AT
(a)
(a)
(b)
(c)
MEMUTUSKAN
PERTAMA
Susunan Panitia Pengadaan Barang/ Jasa pada Departemen Perindustrian adalah sebagai berikut :
a.
Nama
Sebagai
Nip. 090020107
b.
Nama
Sebagai
: Hasbullah Panggabean,ST
: Sekretaris
Nip. 090021698
c.
Nama
Sebagai
: Erwinsyah
: Anggota
Nip. 090013959
d.
Nama
Sebagai
: T. Aminullah ,SE
: Anggota
Nip. 090014037
e.
Nama
Sebagai
: ..
: Anggota
Nip.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
Demikian Surat Keputusan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan dilaksanakan.
Ditetapkan Di
Pada Tanggal
:
:
Medan
10 Januari 2005
Lampiran No.
PENGUMUMAN PELELANGAN
NOMOR : 147 /SJ6.5/V/05
Akan Mengadakan
Pekerjaan
Tahun Anggaran
: 2005
Bagi rekanan yang berminat mengikuti Pelelangan tersebut dapat mendaftarkan Perusahaannya pada
Panitia Pelelangan Pembangunan Gedung Pendidikan Tahap I seluas 1.024 M2 dengan persyaratan
sebagai berikut :
I.
II.
Tempat
Tanggal
Waktu
Tempat
III.
Menunjukkan Sertifikat Badan Usaha (SBU) golongan Menengah (M) Sub bidang Gedung dan
Pabrik,yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang masih
berlaku (Legalisasi Tahun 2005), Asli serta menyerahkan photo copynya.
Bagi Perusahaan yang mendaftar apabila dikuasakan, maka yang bersangkutan harus dilengkapi
dengan Surat Kuasa dari Direktur Perusahaan, dibubuhi materai Rp. 6000.
Tanggal
Waktu
Tempat
: Kantor Pendidikan Teknologi Kimia Industri
Jl. Medan Tenggara VII Medan
Tanggal
: 03 Juni 2005
Waktu
: Pukul 10.00 s/d 15.00 Wib.
Demikianlah Pengumuman ini kami perbuat untuk diketahui seluas luasnya.
Medan , 10 Mei 2005
Panitia Pelelangan Kegiatan
Pendidikan Teknologi Kimia Industri
Ketua,
Nomor
Lampiran
Hal
: 147 /SJ6.5/V/05
:: Pembuatan Iklan Pengumuman
Pelelangan Umum
Kepada Yth,
Bapak Pimpinan Radio Republik Indonesia
Di
Medan
Menunjuk Keputusan Presiden RI No. 61 Tahun 2004 tentang perubahan atas Keppres No. 80 Thn 2003
tentang pedoman pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Instansi Pemerintah dimana Pembangunan
Gedung Tahap I Seluas 1.024 M2Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan Propinsi Sumatera Utara
untuk melaksanakan pelelangan untuk Pekerjaan :
Pembangunan Gedung Pendidikan Tahap I Seluas 1.024 M2
Maka untuk ini dimohon bantuan Bapak untuk disiarkan selama 1
( satu ) hari pada tanggal 10 Mei 2005, adapun syarat syarat peserta lelang antara lain Kualifikasi M
Sub bidang Gedung dan Pabrik seperti Jadwal terlampir.
Demikian kami sampaikan dan atas bantuanya kami ucapkan terimakasih