Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyuni Ayu Lestari

NIM : 18030025

TUGAS PENYAKIT AKIBAT KERJA (KECELAKAAN KERJA)

SOAL.
1. Tuliskan penyakit akibat kerja yang biasa terjadi dilingkungan kerja bidang kesehatan>
2. Tuliskan pencegahan yang dilakukan untuk meminimalisir penyakit akibat kerja dibidang
kesehatan?

JAWAB

1. .

 Perawat yang setiap hari kontak dengan pasien dalam tempo yang lumayan lama 6 sampai
8 jam /hari, hingga tetap terpajan pada mikroorganisme pathogen bisa membawa infeksi
dari satu pasien ke pasien yang lainnya. Hasil riset menunjukkan jika tenaga kerja perawat
banyak diketemukan cedera sprain serta strain, nyeri pinggang, adalah keluhan paling
banyak yang diketemukan pekerja perawat di dalam rumah sakit. Luka sayat serta tusukan
jarum yang tidak sesuai mekanisme penggunaannya atau saat pencucian instrument tajam
yang beresiko tersayat.
 Dokter bisa tertular penyakit dari pasien, terkena bahan kimia anesthesi halotan yang
gampang menguap merembes menembus masker hingga mengakibatkan masalah somatic,
nyeri kepala, mual sampai masalah fungsi saraf pusat. Robeknya sarung tangan bisa
mengakibatkan cedera sayatan serta tusukan jarum.
 Dokter gigi, tingginya kandungan HBsAg serta anti HBC beberapa dokter gigi disbanding
dengan petugas kesehatan lainnya, perihal ini diduga menjadi pajanan air ludah pasien,
penyakit infeksi karena kerja, pajanan dosis rendah seperti merkuri, pajanan bahan
penambal lubang gigi yang berkepanjagan bisa mengakibatkan masalah gastrointestinal,
lesu, anorexia. Nyeri punggung juga seringkali dihadapi oleh karena tempat kerja yang
tidak ergonomis.
 Petugas Gizi, menjadi penyaji diet atau makanan pasien, dalam perihal ini petugas gizi
biasanya terpajan salmonella berbahan mentah ikan, daging serta sayuran yang setiap hari
terkena hingga berefek terjadi masalah gastrointestinal.
 Petugas Farmasi yan melayani pembelian serta penyediaan obat-obat pasien semua
penyakit, yang setiap hari akan menghirup beberapa bahan kimia semua jenis obat-obatan
yang merembes serta menembus masker, perihal ini bisa mengakibatkan kemungkinan
keracunan.
 Petugas Laboratorium yang setiap hari lakukan pemeriksaan darah, urin, sputum, feses
pasien dengan semua jenis penyakit hingga akan berdampak terpajan bakteri ataupun virus
yang berasal dari bahan objek kontrol.
 Petugas Radiologi, radiasi adalah pajanan yang sangatlah beresiko bagi gangguan
kesehatan pekerja, dalam perihal ini memerlukan petugas yang lebih bertanggungjawab
dalam usaha pengendaliannya.
 Petugas londri rumah sakit yang setiap hari terpajan dengan bahan linen yang berasal dari
bekas pakai pasien dengan semua jenis penyakit menyebar, perihal ini bisa mengakibatkan
penyebaran bakteri ataupun virus yang berasal dari linen kotor. Bakteri serta virus menebar
saat petugas londri melakukan seleksi jenis linen, hingga sangatlah berdampak pada
penyakit gangguan pernapasan.
 Petugas rumah tangga di lingkungan rumah sakit yang setiap hari bersihkan lantai semua
sisi tempat rawat inap pasien semua penyakit menyebar, yang terkena dengan bakteri
ataupun virus, hingga bisa menyebabkan virus serta bakteri berterbangan serta terhirup
petugas, perihal ini bisa menyebabkan penyakit masalah sistem pernapasan serta infeksi
lainnya.

2. Secara umum ada 3 faktor pencegahan penyakit akibat kerja


 Primer
⸺ Perilaku kesehatan
⸺ Faktor bahaya
⸺ Perilaku kerja yang baik
⸺ Olahraga
⸺ Gizi
 Sekunder
⸺ Pengendaian melalui UU
⸺ Pendalian administrasi
⸺ Pengendalian teknis
⸺ Pengendalian jalur kesehatan imunisasi
 Tersier
⸺ Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
⸺ Pemeriksaan kesehatan berkala
⸺ Pemeriksaan lingkungan secara berkala
⸺ Surveilens
⸺ Pengendalian segera ditempat
⸺ Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja

Lebih spesifiknya pencegahan penyakit akibat kerja di bidang kesehatan dapat dengan cara-
car berikut ini :

 Lakukan substitusi pengenalan lingkungan kerja lewat cara lihat serta menganal potensial
bahaya lingkungan kerja. Mengganti perlengkapan kerja yang tidak wajar gunakan.
 Pelajari lingkungan kerja dalam perihal ini menilai karakter serta besarnya potensi-potensi
bahaya yang mungkin muncul hingga dengan mudah bisa mengutamakan dalam
menangani permasalahan yang lebih potensial.
 Pengendalian lingkungan kerja dengan bertindak mengurangi bahkan juga menghilangkan
pajanan pada masalah kesehatan pekerja dilingkungan kerja lewat cara teknologi
pengendalian.
 Pengendalian administratif dengan memperingatkan pekerja agar bisa memakai alat
pelindung diri yang benar dan baik, membuat rambu-rambu bahaya dilingkungan kerja
yang punya potensi bahaya.
 Kontrol kesehatan pekerja dengan berkala untuk mencari aspek pemicu serta upaya
penyembuhan.
 Pendidikan serta penyuluhan kesehatan serta keselamatan kerja buat pekerja di lingkungan
rumah sakit.
 Pengendalian fisik lingkungan kerja, mengidentifikasi suhu, kelembapan, pencahayaan,
getaran, kebisingan, pengendalian sistem ventilasi dan sebagainya.
 Lakukan pengawasan serta monitoring dengan berkala pada lingkungan kerja rumah sakit.
 Substitusi berbahan kimia, alat kerja serta mekanisme kerja.

Anda mungkin juga menyukai