Jika Anda tidak senang, tidak sabar dengan investasi jangka panjang,
maka Anda harus memiliki effort dan totalitas lebih dari investor
jangka panjang yang konservatif, sekali lagi materi ini bukan untuk
Anda, Anda tunggu saja materi saya berikutnya yang membahas
analisa teknikal.
Lo kheng Hong mengatakan bahwa analisa fundamental adalah madu,
analisa teknikal adalah racun, menggabungkan keduanya tidak akan
membuat Anda hebat, madu adalah madu, jika dicampur dengan racun
akan menjadi racun meskipun sedikit.
Sebagai trader harian Anda tidak perlu tersinggung, sebab ini point
of view seorang investor konservatif, BUKAN TRADER, namun realita
di lapangan banyak benarnya, ketika seseorang sudah menemukan
perusahaan yang bagus menggunakan analisa fundamental, sebutlah
INKP, oleh sebab belajar analisa teknikal, maka dia memperhatikan
juga pergerakan harga selain analisa fundamental, INKP dapat di
harga 900 jual di harga 1800, selepas itu uang cash hasil penjualan
INKP tidak dibelikan lagi INKP, dia tertarik saham lain, terus
menerus berpindah-pindah, menjadi kutu loncat dari satu saham ke
saham lainnya, setelah INKP terbang dia ga ada dana cash, tebak...
apa yang dia rasakan, INKP ke harga 5000an, sulit bagi dia memiliki
harga INKP di 1800 an lagi.
Tertarik dengan harga angsa, lupa bahwa angsanya adalah petelur
emas, angsa dijual, maka hilanglah kesempatan mendapatkan telur
emas secara berkala.
Modul kali ini akan melangkah ke tingkatan yang lebih tinggi lagi.
Laporan keuangan
Untuk tahap awal, paling tidak memahami dua bagian saja, yaitu neraca dan
laporan laba-rugi.
Neraca
Aset liabilitas
Ekuitas
Aset adalah seluruh harta yang di miliki perusahaan seperti uang kas,
piutang, persediaan barang dagangan, mesin-mesin, peralatan kantor,
gedung atau properti yang dimiliki, dll.
Aset Liabilitas
Mesin 2,000,000,000
Gedung 7,000,000,000
Ekuitas
PT. UNPR memiliki sumber dana yang berasal dari modal pemegang
saham (ekuitas) sebesar RP. 10.000.000.000 dan mendapatkan utang
dari bank sebesar Rp. 5.000.000.000, sehingga sumber dana yang
terkumpul adalah Rp. 15.000.000.000.
Dengan melihat neraca, kita bisa tahu, uang yang kita tanamkan di
perusahaan tersebut digunakan untuk apa, bagaimana efektifitas
penggunaannya, berapa besaran modal kita (saham), dibanding hutang,
jika hutang lebih besar dari modal pemilik saham, maka perusahaan
itu bukan lagi milik kita, tetapi milik kreditur, sebab perusahaan lebih
nyaman pinjam ke bank daripada memnfaatkan dana publik.
Dalam laporan laba rugi, kita bisa melihat perincian biaya pengeluaran
(expense) sebuah perusahaan.
Biaya utama perusahaan adalah biaya pokok produk/harga pokok
penjualan(HPP), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk sebuah produk
yang dijual.
Laba operasi yaitu laba yang dihasilkan dari hasil aktivitas operasi
perusahaan.
Namun untuk modul minggu ini kita cukupkan dulu saja, soalnya
banyak yang newbie, takutnya meledak kalau kebanyakan, bagi
mereka yang sudah terbiasa akuntansi, ini hal yang mudah, namun kita
hargai yang baru mau belaajar.