Anda di halaman 1dari 10

ANALISA TEKHNIKAL

DISUSUN DAN DI MODIFIKASI


DARI BERBAGAI SUMBER
UNTUK
Member Channel :
t.me/sufiinvestinglibrary
(modul 12)
Materi pengenalan
Materi ini lanjutan dari materi sebelumnya modul 1 – 11.

APA ITU ANALISA TEKNIKAL ?

Technical Analysis (TA) adalah metoda analisa yang berdasarkan pada


data historikal harga dan jumlah / volume transaksi yang telah diolah
dari bentuk angka-angka menjadi grafik, garis, gambar, chart atau
candle.

Merupakan satu metoda yang digunakan untuk mempelajari perilaku


pasar melalui sebuah media grafik atau chart, untuk kemudian mencari
peluang serta arah pergerakan harga kedepan dengan berdasarkan
siklus pergerakan sebelumnya.

Belajar dari siklus dan sejarah pergerakan harga suatu saham, maka
seorang analis mencoba menggunakan metoda analisa dari chart atau
gambar pergerakan di masa lalu untuk memprediksi trend atau
pergerakan harga kedepan.

Yang perlu diingat adalah tidak ada metoda analisa teknikal yang
memiliki akurasi 100 persen, apalagi di jaman now, bid dan offer palsu
sangat mudah dibuat, hanya dengan satu kali klik, tak jarang bid tebal-
tebal yang membentuk benteng kokoh atau kita namakan support, bisa
hilang begitu saja, demikian pula offer yang tebal-tebal yang kita
namakan resistance bisa hilang begitu saja hanya dengan satu kali klik.

Di saat pertama kali ditemukan mungkin metode ini cukup efektif,


seperti candle stick, awal mula diketemukan, merupakan rahasia mahal
yang dijaga turun temurun, pemahaman tentang candle stick membuat
penemunya dan generasi penerusnya mampu menjadi raja dalam dunia
perdagangan beras di jamannya.
Ketika dalam sebuah pasar terjadi supply dan demand yang sifatnya
original, penawaran dan permintaan yang betul-betul terjadi oleh sebab
kebutuhan, maka analisa teknikal, atau analisis teknikal atau tehnical
analysis (TA) adalah tools atau perlengkapan trading yang sangat
berguna dan bermanfaat, lain ceritanya kalau dalam sebuah pasar yang
penuh manipulasi, analisa teknikal malah akan jadi boomerang, semacam
konsensus yang digunakan untuk menjebak investor ritel terutama para
newbie.

Sangat penting disadari, sehebat apapun ilmu analisis teknikal yang kita
kuasai, tetap mengandung resiko, oleh sebab kita berhadapan dengan
psikologis market, dan otak manusia yang sifatnya tidak linear.

Resiko atau risk adalah besarnya potensi kerugian yang akan didapat
apabila prediksi pergerakan harga tidak sesuai dengan hasil analisa kita.

Namun bukan berarti analisis teknikal tidak berguna sama sekali,


dengan dipadukan pemahaman kita terhadap bisnis dan siklus suatu
emiten, analisis teknikal masih cukup efektif.

Konsensus trader terhadap aturan baku analisis teknikal, membuat


semacam rambu-rambu yang tak boleh dilanggar, sehingga tak jarang
kesepakatan ini membuka sedikit celah, bagi trader yang memiliki jam
terbang tingkat dewa, seringkali mendapatkan keuntungan berlipat lebih
dari investor konservatif.

Adanya reward yang bisa didapat dari analisis teknikal inilah membuat
saya mencoba berbagi beberapa kesepakatan yang ada pada analisis
teknikal.
Kunci belajar analisis teknikal, adalah belajar kesepakatan pola-pola,
yang di masa lalu, seringkali sesuai dengan rambu-rambu, namun tak
jarang beberapa diantaranya meleset.

Reward adalah potensi keuntungan yang dapat diperoleh jika


pergerakan harga yang terjadi sesuai dengan analisa.

TRADING PLAN

Gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan gagal, rencana


perlu disusun sebelum kita memasuki bursa, menentukan kapan saat
yang tepat untuk masuk dalam satu saham, menentukan target harga,
merealisasikan keuntungan (take profit), menentukan titik stoploss (jual
rugi saat ternyata prediksi kita salah).

Analisis teknikal merupakan salah satu sarana untuk merencanakan pola


trading yang akan kita lakukan.

Dalam membuat trading plan, ada banyak metoda dan indikator yang
bisa digunakan, metoda yang paling umum digunakan adalah menemukan
harga terendah, dan harga tertinggi yang disepakati oleh market.

Metoda tersebut dikenal dengan penentuan titik support dan


resistance, yang ditentukan berdasarkan harga penawaran (resistance)
terbanyak, dan harga permintaan terbanyak (support).

Support adalah titik harga terendah yang disepakati mayoritas pelaku


pasar, dimana pada level tersebut harga suatu saham memiliki
probabilitas besar untuk berbalik naik (rebound / mantul).

Garis support sering digunakan beberapa trader sebagai titik beli.


Resistance adalah titik harga atas yang disepakati mayoritas pelaku
pasar, di mana pada level tersebut harga suatu saham memiliki
probabilitas besar untuk berbalik turun (Correction). Garis resistance
oleh beberapa trader untuk realisasi keuntungan (level profit taking).

Psikologi di balik support dan resistance

Mengapa pada titik support ada kecenderungan harga tertahan dan


kembali memantul naik, demikian pula pada level resistance harga ada
kecenderungan tertahan sehingga kembali dipaksa turun.

Sehingga jika diibaratkan sebuah rumah, level support adalah lantai dan
resistance adalah atapnya.

Harga saham terbentuk, ketika permintaan dan penawaran menemukan


kesepakatan atau matching.

Untuk memudahkan pemahaman, saya asumsikan suatu transaksi tidak


berdasarkan volume tapi berdasarkan orang, anggaplah satu orang
hanya boleh membeli 100 lot.

Dalam satu transaksi di misalkan ada 1000 orang melakukan permintaan


beli harga saham AKKU di harga 50 (1000 x 100 lot = 100 ribu lot) , 200
orang di harga 51 (200 x 100 = 20 ribu lot), 300 orang di harga 52 (300
x 100 lot = 30 ribu lot), 100 orang di harga 53 (100 x 100 lot = 10 ribu
lot).

Adapun penawaran jual 100 orang di harga 54 (100 x 100 lot = 10 ribu
lot), 300 orang diharga 55 ( 300 x 100 lot = 30 ribu lot ), 1000 orang di
harga 56 ( 1000 x 100 lot = 100 ribu lot), 1 orang di harga 57 ( 100 lot).
permintaan beli penawaran jual
jumlah lot harga jumlah lot harga
10000 lot 53 10000 lot 54
30000 lot 52 30000 lot 55
20000 lot 51 100000 lot 56
100000 lot 50 100 lot 57

Perhatikan tabel permintaan dan penawaran diatas, yang saya buat


sesederhana mungkin, hanya untuk memudahkan pemahaman saja.

Berdasarkan data antrian permintaan beli dan jual, maka antara pembeli
dan penjual, belumlah terjadi kesepakatan, harga akan terbentuk ketika
permintaan dan penawaran mencapai kata sepakat.

Jumlah permintaan beli terbanyak ada pada harga 50 sebanyak 100 ribu
lot inilah yang dinamakan support.

Adapun jumlah penawaran jual terbanyak ada pada harga 56 sebanyak


100 ribu lot inilah yang dinamakan resistance.

Banyaknya lot membuat suatu harga akan bertahan lama hingga lot yang
tersedia habis terserap, namun secara psikologis tentunya masing-
masing menginginkan best price (harga terbaik), pembeli menginginkan
harga semurah-murahnya, penjual menginginkan harga setinggi-
tingginya, oleh karena itu ketika harga support tersentuh, lot pembelian
yang tersedia di harga support sangat banyak, sehingga yang antri beli
di support terutama yang paling terakhir seringkali tidak dapat barang,
bagi trader yang tidak sabar tak jarang ada yang memutuskan beli di
atas support, sehingga memberikan permintaan pembelian lebih tinggi
diatas harga support, bahkan tak jarang langsung beli harga penawaran
terendah tanpa antri (istilah kerennya hajar kanan /HAKA),inilah yang
menyebabkan harga seringkali mantul ketika menyentuh support.
Support akan tertembus ketika supply penawaran bertambah banyak,
adapun demand permintaan barang semakin sedikit, sehingga yang
tadinya menawarkan harga tinggi, mulai menurunkan harganya supaya
terserap pasar, dan hargapun turun.

Demikian pula sebaliknya, ketika harga resistance tersentuh, lot


penawaran yang tersedia demikian banyak sehingga tak jarang ada yang
tidak sabar memberikan penawaran penjualan yang lebih rendah
dibawah harga resistance, agar barangnya segera laku, inilah yang
menyebabkan harga tertahan dan turun.

Resistance akan tertembus, ketika supply penawaran semakin sedikit,


namun demand permintaan bertambah banyak, maka ada kecenderungan
pelaku pasar mulai menaikkan harga jualnya, yang akhirnya resistance
pun tertembus.

Support dan resistance seringkali tertembus, dengan dua cara,

Cara pertama, tertembus oleh sebab daya permintaan atau penawaran


yang sangat kuat sehingga semua lot yang tersedia di lahap habis.

Cara kedua, tertembus oleh sebab pembatalan sepihak, bid dan offer
yang tiba-tiba hilang atau manipulasi yang sengaja dibuat untuk
mencapai target harga yang diinginkan.

Tak jarang pada posisi panic sell atau panic buy, posisi support dan
resistance ini bagaikan dinding kaca yang rapuh, yang mudah sekali
retak, sehingga menyentuh titik-titik support dan resistance baru.

Sebelum kita mengenal support dan resistance dalam bentuk chart, atau
grafik, bagaimana cara menentukan garis support dan resistance yang
benar, ada baiknya kita ke online trading, untuk melihat bid dan offer
pada suatu saham, agar tahu darimana sumber yang membentuk dan
melukis chart itu berasal.

Berdasarkan antrian bid diatas, support terkuat ada di harga 720,


dengan lot paling banyak di angka 1,380 lot.
Adapun resistance nya ada beberapa benteng yaitu di harga 750
sebanyak 552 lot, jika harga tersebut tertembus, atau terserap pasar,
maka akan berhadapan dengan resistance terkuat berikutnya yaitu di
harga 760, sebanyak 605 lot.

Untuk sementara materi pengenalan analisa teknikal, saya cukupkan dulu


pada pengenalan support dan resistance.
Silahkan satu minggu kedepan praktekkan untuk mencari titik support
dan resistance pada satu emiten hanya bermodalkan online trading, bid
dan offer, belum menggunakan charting software.

Cobalah untuk buy on support dan sell on resistance.

Tentukan support atau resistance kuat atau rapuh, apa yang


menyebabkan kuat atau rapuh, manipulasi atau daya yang sangat kuat.

Untuk charting software, bisa googling kemudian download chartnexus,


stockbit.com, atau browsing ke www.investing.com

Materi selanjutnya akan mulai masuk ke charting software, silahkan


persiapkan diri, untuk memiliki charting software.

Sedikit ilmu yang di amalkan akan bermanfaat dibandingkan banyak ilmu


tapi tidak pernah praktek.

Anda mungkin juga menyukai