Penyiksaan dari Bandar ini sering kali membuat trader menyerah duluan
dan akhirnya meninggalkan pasar modal karena sakit hati dikerjain
Bandar. Karena itu, mental tidak mudah menyerah adalah mental utama
yang Anda perlukan untuk bisa menghadapi Bandar.
Anda tahu Kolonel Sanders ? Ya, yang ayam gorengnya mungkin menjadi
makanan favorit Anda. Tidak lain tidak bukan, dialah pencipta Kentucky
Fried Chicken (KFC). Menurut Anda, bagaimana caranya dia bisa
terkenal seperti sekarang? Dia bukan orang yang kaya dari awal, juga
bukan orang yang beruntung. Cerita asli tentang Kolonel Sanders ini
sangat jauh dari apa yang Anda pikirkan jika Anda beranggapan Kolonel
Sanders adalah orang yang sudah sukses sejak awal.
Singkat saja, resep ayam goreng Kolonel Harland Sanders ditolak 1.009
kali sebelum menjadi seperti sekarang. Bayangkan jika usahanya
terhenti pada yang ke 1.009 kali, selesai sudah ceritanya dan kita semua
tidak akan pernah kenal Ayam goreng KFC. Ayam goreng KFC tentu
tidak akan pernah ada. Terkadang letak kesuksesan itu tidak jauh dari
titik jenuh usaha kita. maksudnya, seperti kisah Kolonel Sanders,
karena dia melakukan usaha yang ke 1.010, resepnya berhasil dan ayam
goreng KFC pun berdiri.
Bagaimana dalam pasar modal ? Saya yakin Anda sudah sering atau
bahkan masih mengalami yang namanya dikerjain bandar di pasar modal.
Pernah mengalami ini? Saham yang jadi incaran Anda sebenarnya sudah
menunjukkan potensi untuk naik, Anda pun lalu membeli, dan beli lagi
karena masih ada dana tersisa. Ternyata harga saham tersebut malah
tiba-tiba jatuh, saham yang berpotensi naik malah berbalik jatuh dan
akhirnya Anda rugi. Pernah ? sama, saya juga pernah.
Sakit hati sekali rasanya, padahal saya yakin, baik Anda maupun saya
melakukan transaksi saham tanpa niat mengganggu siapa-siapa, tapi
ternyata ada Bandar yang sedang melakukan transaksi, dan tentu saja
Bandar tidak memedulikan kita.
Jika Bandar sudah beraksi, kita biasanya kalah. Tapi jangan karena
kalah sekali Anda sudah menyerah, sepuluh kali kalah pun tetap jangan
menyerah. Setidaknya, pelajari pola permainan Bandar agar kelak
kekalahan Anda tidak terulang. Atau, jika memang ingin berhenti dari
pasar modal, setidaknya ambil dulu uang yang hilang (loss) itu. This is
life, sometimes you win, but many times you learn.
Sebelum menulis buku ini, saya juga sering bahkan sampai bosan
dikerjain Bandar. Misalnya, saat analisis saya terhadap satu saham saya
anggap sudah benar, tapi ternyata anggapan saya tidak terjadi sesuai
analisis karena ada Bandar yang mengubah pergerakkannya. Karena itu,
saya harap dengan dibuatnya buku ini, saya dapat membantu mengurangi
jumlah korban yang dikerjain Bandar di pasar modal.
Suatu hari, seorang Bos yang kaya raya berkunjung ke sebuah desa. Lalu
dia mengumumkan akan membeli monyet di desa itu dengan harga Rp.
50.000 per ekor. Padahal bagi warga desa, monyet di sana sama sekali
tidak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap
sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan.
Tentu saja hal ini memberi semangat dan “angin segar” bagi penduduk
desa untuk mulai menangkapi monyet lagi, “mumpung harga naik”. Tak
berapa lama, dari hari ke hari jumlah monyet pun semakin sedikit dan
semaki sulit dicari, penduduk pun kembali ke aktivitas biasanya, yaitu
bertani.
Karena kini telah langka, harga monyetpun meroket naik hingga Rp.
150.000 per ekor. Namun, monyet tetap saja sangat sulit dicari.
Mungkin banyak yang tidak setuju dengan cerita diatas terutama yang
sudah termakan kampanye yuk nabung saham, atau bagi mereka yang
sudah terlalu dekat dengan rengrengan IDX, saya tidak heran jika Anda
pun mulai tidak percaya, “ masak sih saham disamain sama monyet?”
Begitu yang dipikiran Anda, kan? Atau, “ kalau dipasar saham, gimana
caranya bikin saham itu jadi kayak monyet yang dikejar-kejar ?” jika
benar, mari kita toss dulu karena dulu saya juga pernah bertanya
demikian. Inilah alasan yang memperkuat saya menulis buku ini, yaitu
memberikan ilmu ngeselin tentang bagaimana kita bisa dipermainkan
Bandar seolah saham yang sedang “dibandari” itu sangat disayangkan
jika tidak dibeli. Lalu, ketika kita ikut beli, apakah kita ikut profit ?
sayang sekali, tidak selalu begitu, malah mungkin kenyataannya yang
ikutan itu berakhir kalah.
Bandar, baik Bandar saham maupun Bandar apa pun, hampir selalu
menang dalam permainanya. Anda bisa bilang “ Oh, itu karena uangnya
banyak”, tapi perlu tahu juga bahwa ada unsur kecerdikan dalam
permainan ini.
Seperti dalam kisah bisnis monyet tadi. Si bos membuat pernyataan
akan membeli monyet di desa dengan harga yang tidak masuk akal bagi
warga desa itu. Bagi warga desa, monyet di sana adalah hama dan tidak
berharga. Kemudian datang seseorang menyatakan akan membeli dengan
harga tinggi. Kalau Anda jadi warga desa itu, apa yang Anda lakukan ?
Saya rasa tidak akan jauh berbeda. Anda berpikir, “kapan lagi sesuatu
yang buat saya tidak berharga malah menjadi berharga?” Maka, Anda
pun akan mencari monyet-monyet tersebut seperti warga desa. Bandar
memang pandai, apa yang dia jamah akan menjadi uang baginya.
Terkadang. Kita pun pernah atau mungkin sering mengalami hal serupa
dalam hidup. Awalnya kita merasa menang tetapi akhirnya tanpa sadar
kita dikalahkan.
Contohnya, pada waktu demam batu akik. Masih ingat ? Awalnya batu-
batu itu hanya bernilai bagi sebagian kecil orang, sehingga harganya
sangat murah. Sebenarnya, batu akik ini awalnya hanya dipakai sebagai
penghias akuarium. Harganya pun sangat terjangkau. Keluarkan Rp.
5.000 dan Anda bisa membeli satu kantong batu akik. Tetapi dalam
permainan Bandar, batu murah ini menjadi batu mahal. Caranya ?
Selain batu akik, ada juga tumbuhan anthurium yang sempat meledak di
pasar dengan harga tidak masuk akal, seolah tumbuhan ini hanya dimiliki
oleh orang-orang superkaya. Tapi sekarang ? Orang-orang yang
tergolong tidak mampu pun bisa membelinya.
Nah, inti yang mau saya sampaikan adalah, selain kekuatan dana, Anda
juga perlu kekuatan pikiran dan kreativitas. Dari kedua cerita di atas,
mudah sekali melihat kunci keberhasilan Bandar mempermainkan kita,
bukan ? Mereka kreatif, mereka bisa membuat sesuatu yang tidak
bernilai menjadi bernilai tinggi, kemudian menarik pasar sehingga harga
sesuatu yang tadinya tidak bernilai menjadi sangat bernilai.
Dengan hukum ekonomi semakin banyak permintaan, semakin tinggi
harga, lalu ? setelah menghasilkan banyak permintaan dan mendapatkan
kenaikan harga, mereka tinggal melepasnya. Mereka (Bandar) sudah
berhasil mempermainkan kita dan mengambil semuanya untuk mereka
sendiri. Inilah tujuan Bandar, yaitu menang sendiri tanpa peduli apa
yang telah dilakukannya dan apa pengaruhnya bagi orang lain.
WWW.SUFIINVESTING.COM
GROUP TELEGRAM
@SUFIINVESTING
T.ME/SUFIINVESTING