Anda di halaman 1dari 1

Supply, Demand, Support & Resisten (Part 2)

27/04/2019
Click Here for English Version of This Article
Setelah sebelumnya kita sudah membahas tentang support dan resisten di artikel ini, selanjutnya pembahasan tentang supply dan demand dalam forex. Supply adalah jumlah investor atau pelaku pasar yang
menawarkan mata uang di suatu level harga tertentu dan berharap harga dari mata uang itu turun. Sedangkan demand adalah permintaan dari investor atau pelaku pasar terhadap mata uang di suatu level harga
tertentu, dan berharap harga akan naik. Istilah ini juga dikenal dengan istilah long dan short.
Supply dan demand pada forex, biasanya ditujukan kepada pasangan mata uang yang disebut pertama dari notasi. Misalnya EUR/USD, jika dimaksud dengan supply EUR/USD berarti pasar menjual porsi EUR
di pasar dan menambah pembelian USD sehingga berharap EUR/USD turun. Sebaliknya, jika yang dimaksud adalah demand EUR/USD, maka pasar membeli porsi EUR di pasar dan menjual porsi USD
sehingga berharap harga EUR/USD naik. Hal yang sama berlaku untuk mata uang lain, misalnya USD/JPY, USD/CAD, dan seterusnya.

Apa yang ditambahkan atau dikurangi dalam pasar forex? Tentu saja jawabannya adalah kontrak-kontrak berjangka dari para investor, spekulan maupun institusi yang saling “berebut” untuk membeli atau
menjual mata uang ataupun pasangan mata uang yang ada. Kontrak-kontrak ini yang mempengaruhi pergerakan harga dari suatu pasangan mata uang. Jumlah dan ukuran kontrak ini bervariasi dan datanya
dapat dilihat di Commitments of Traders yang biasanya dirilis tiap minggu melalui Commodity Futures Trading Commision atau CFTC.

Kita lewati dulu pembahasan soal kontrak tersebut dan akan dibahas di lain kesmepatan. Lalu, bagaimana mengetahui supply atau demand area tersebut? Cara mencarinya mirip dengan menentukan titik
support dan resisten, hanya saja hasilnya berupa area. Untuk lebih jelasnya, kita bisa lihat gambar chart berikut :

Baca juga : Teknik Trading Sederhana Tapi Profit dengan Alligator

Tampilan Supply dan Demand Area

Dari gambar, terlihat arsiran area hijau dan merah yang mewakili area demand dan supply. Untuk mempermudah, kita bisa mendownload indikator “Shved Supply Demand” yang bisa diunduh  di sini atau dengan
ketik di mesin pencari dengan kata kunci di atas. Arsiran ini secara otomatis akan terlihat setelah indikator terpasang. Keterangan yang terbaca di gambar ada Untested Sup , Verified Sup dan Verified Res.
Arti dari masing-masing istilah di atas adalah :

1.Untested Support, artinya demand area/ support  yang belum pernah diuji dan baru terbentuk setelah low yang ada sebelumnya. Kemungkinan harga akan berbalik atau tidak, masih belum diketahui.

2. Untested Resisten, artinya supply area/ resisten  yang belum pernah diuji dan baru terbentuk setelah high yang ada sebelumnya. Kemungkinan harga akan berbalik atau tidak, masih belum diketahui.

3. Verified Support, artinya demand area/ support sudah pernah diuji lebih dari 2 kali dan bertahan. Kemungkinan besar harga berbalik naik jika menyentuh area ini. Jika area ini berhasil dilewati, harga bisa terus
merosot hingga ke demand area/ support berikutnya.

4. Verified Resisten, artinya supply area/ resisten sudah pernah diuji lebih dari 2 kali dan bertahan. Kemungkinan besar harga berbalik turun jika menyentuh area ini. Jika area ini berhasil dilewati, harga bisa terus
naik hingga ke supply area/ resisten berikutnya.

Ada 2 lagi istilah yang tidak ada di gambar atas, namun dapat muncul, yaitu :

5. Weak Support, artinya demand area/ support yang ada sudah pernah diuji tapi baru 1 kali, sehingga kekuatan dari demand area/ support ini masih diragukan. Peluang untuk berbalik arah atau menembus area
ini masih 50 – 50.

6. Weak Resisten, artinya supply area/ resisten yang ada sudah pernah diuji tapi baru 1 kali, sehingga kekuatan dari supply area/ resisten ini masih diragukan. Sama seperti weak support, peluang untuk berbalik
arah atau menembus area ini masih 50 – 50.

Lalu, bagaimana cara trading simpel dan mudah menggunakan supply dan demand ini?
Dari gambar di atas, kita bisa simpulkan bahwa pair forex sellau menguji atau tidak sama sekali area- area supply dan demand. Sebagai trader, kita bisa mulai entry sebagai berikut :

1. Jika harga berada di sekitar demand area / support, maka entry dilakukan buy jika area dinyatakan minimal weak support. Stop Loss diletakkan di batas bawah area demand dan Target Profit
diletakkan di batas bawah area supply / resisten.
2. Jika harga berada di sekitar supply area / resisten, maka entry dilakukan sell jika area dinyatakan minimal weak resisten. Stop Loss diletakkan di batas atas area supply dan Target Profit
diletakkan di batas atas area demand / support.
3. Jika harga masih belum menyentuh salah satu area ataupun area yang terbentuk untested support / resisten, maka sebaiknya kita menunggu sampai ada kejelasan arah dan muncul kembali
supply area atau demand area yang lain.
4. Jika ternyata harga terus melewati area supply atau demand, segera ganti posisi dan entry mengikuti arah dari trend yang sedang terjadi. Hal ini terjadi jika momentum sangat kuat sehingga
berhasil menembus area supply atau demand.
Terlihat sulit? Sebenarnya, dengan sedikit latihan  hal yang disebut di atas menjadi mudah untuk dilakukan. Langkah – langkah di atas bisa dilakuakn dengan beberapa kali ujicoba di panel trading masing –
masing.

Yang perlu diingat dalam setiap sistem trading adalah tidak ada sistem yang sempurna. Sistem trading ini sudah dilengkapi dengan Stop Loss yang befungsi sebagai rem jika harga bergerak tidak sesuai prediksi
awal. Selain itu, set Target Profit dapat diturunkan jika ternyata terlalu jauh atau sulit tercapai. Namun, untuk Stop Loss sebaiknya tidak perlu diubah karena justru akan menjadi kesalahan karena loss bisa
menjadi semakin besar.

Kelebihan menggunakan supply dan demand dalam trading, diantaranya :

1. Lebih mudah melihat area-area mana saja yang perlu diwaspadai, baik area supply atau demand. Dibandingkan dengan support dan resisten yang hanya bertumpu pada satu titik harga, sistem
trading dengan supply dan demand memberikan jarak sehingga trader bisa lebih jelas melihat areanya.
2. Lebih mudah menetapkan titik – titik stop loss dan target profit dibandingkan dengan support resisten, karena bisa diletakkan di atas atau di bawah area supply atau demand. Tingkat presisi
menjadi lebih tinggi.
Kekurangan dari sistem trading ini, diantaranya :

1. Perlu waktu yang lama untuk menunggu supply dan demand area terbentuk, walaupun sudah menggunakan bantuan indikator. Memang, supply dan demand area bisa terbentuk di timeframe
mana saja, namun tingkat keakuratannya rendah. MInimal time frame yang bisa digunakan adalah H1.
2. Kemungkinan untuk terus terkena stop loss sangat tinggi jika pair terus menerus trending. Oleh karenanya, cepat-cepat ganti posisi jika area sudah tertembus.
Pilihan tergantung kepada trader, apakah nyaman dengan metode support dan resisten atau supply dan demand. Pada dasarnya, teknik trading menggunakan supply dan demand ini adalah pengembangan dari
teknik trading support dan resisten. Strategi ini dikembangkan untuk mempermudah trader dalam melihat area-area penting pada sebuah pair mata uang.

Anda mungkin juga menyukai