Kalau kita ingin bisa trading di Market, kita butuh mengerti kenapa harga berada di sana, dan
kemana harga akan bergerak selanjutnya. Indikator terbaik untuk semua itu adalah harga itu sendiri.
Dia menyimpan semua tanda yang akan kamu butuhkan untuk mengamati market. Kita berkutat di
level trading yang disebut dengan Zona Supply dan Demand, dan kita memperhatikan Reaksi harga
di sana untuk memberi kita tanda kemana arah keinginan dari para Big Money.
General : Timeframe Besar. Mengerti darimana harga datang dan akan bergerak, dan reaksi harga
masa lalu dan sekarang, di semua timeframe, dari Monthly ke bawah.
Specifik : Di zona dimana kamu ingin trade, lihat ke masa lalu (histori), pelajari zona di semua
timeframe, masuk ke monhtly dan tanya ke dirimu,
Dimanakah keputusan dibuat? S/D yang bersih? Tandai garisnya. S/D gak bersih? – Zona Kompresi.
Apa harga benar-benar bergerak cepat dari zona? Atau harga malah terkompres ? Apa zona tersebut
bereaksi di tempat yang tepat? Lihat ke zona lebih jauh pada masa lalu. Lihat apa yang direaksikan
dari sana. Apakah ada zona S/D yang lebih baik di dekat sana yang harga ingin kunjungi ? Ini
menjelaskan banyak hal tentang fakeouts. Apa harga aslinya berekasi ke R/S (Resisten / Support)
dari Flag Limit ? itu bisa saja fakeout, sampai ke SD ataupun juga FL.
Sekarang. Approach (Pendekatan). Bagaimana harga kembali ke Zona? Dimana Flag terdekat di
timeframe yang kamu inginkan untuk trade? Itu pertimbangan pertama di TF tersebut. Flag di LTFs
nya gimana? Apa yang reaksi harga katakan ? Apakah harga sudah mengetes Flag terakhir saat
Approach ? (pertanda bagus). Apakah harga terkompresi ke zona di TF atau LTFs? (good sign).
Apakah ada berita besar yang akan datang? Apa baru saja ada news yang keluar?
Reaksi :
Di LTF, apakah harga bereaksi secara keras ke titik keputusan pertama ? Apa harga tersebut dengan
cepat meng-engulf S/D terdekat ?? (pertanda bagus)
Apakah harga malah terkompresi (CP) ? Mungkin harga ingin pergi ke titik keputusan berikutnya
jika Decision point yang pertama telah hancur, perhatikan tanda pada Approach berikutnya dan tentu
saja, reaksinya.
Barang dagangan dibeli dan dijual di harga yang di dapat pada saat itu. Hal tersebut juga sama
pengaplikasiannya dengan instrumen keuangan, dengan harapan agar harganya akan berubah di masa
yang akan datang dan akan dibeli atau dijual pada harga yang berbeda, secara potensial membawa
profit bagi para trader.
Harga akan menyesuaikan keinginan dari buyers dan sellers, dengan tujuan menciptakan zona supply
dan demand, para penjual (seller) mewakili jumlah yang tersedia untuk dijual (supply) sementara
para pembeli (buyers) mewakili jumlah yang tersedia untuk dibeli (demand). Disanalah akan terjadi
ketidakseimbangan antara pembeli dan penjual yang ditandai dengan perubahan dari harga, sebagai
contoh, ketika ada lebih banyak keinginan jual dari sellers, harga akan mulai jatuh sampai
menemukan lebih banyak pembeli dan ketika keinginan pembeli lebih banyak, harga akan naik untuk
menemukan penjual yang lebih banyak lagi. Mengetahui dimana area-area ini di chart, akan
memberikanmu sudut pandang yang pas, dan membuat kita bisa mengikuti arah dari para Big
Money/Smart money, the market mover sesungguhnya.
Pertama, kita lihat ke chart untuk area dimana harga secara kuat naik dari demand atau jatuh
terbanting dari supply
Langkah berikutnya adalah menandai base dari gerakan-gerakan ini. Kita selalu menandai batasan
paling luar dari batas pergerakan, menandai area yang di dalam, merupakan preferensi pribadi untuk
setiap pribadi kita tergantung seberapa longgar atau ketat kita mau menjaga zona kita.
Ketika harga bergerak, maka harga akan membentuk (swing) high dan juga lows, yang pada akhirnya
akan kita tandai dan namakan sebagai “base”, seperti yang sudah kita tandai pada gambar di atas.
Ketika base tercipta setelah adanya “rally” atau “drop”, maka akan terbentuk Rally-base-drop (RBD)
atau Drop-base-rally (DBR). Ayo kita tandai di chart !
Harga juga bisa menciptakan base base kecil sepanjang rally ataupun sepanjang drop, gerakan-
gerakan yang lebih kecil ini, dikenal dengan nama Drop-base-drop (DBD) dan Rally-base-Rally
(RBR).
Keseimbangan vs Ketidakseimbangan
Selama masa pembentukan base, kita anggap harga sedang dalam posisi seimbang. Ini karena tidak
ada perbedaan yang signifikan dalam hal jumlah order pembelian dan order penjualan pada area ini
sehingga harga tidak akan rally ataupun drop sepanjang keseimbangan ini masih ada. Supaya harga
bisa bergerak ke arah tertentu, dibutuhkan lebih dari banyak order dari salah satu tipe order (buys or
sells) dari order lainnya yang dapat membuat harga rally ataupun juga drop, sehingga dititik ini,
keputusan tentang harga bisa dibuat, apakah harga terlalu rendah, atau malah terlalu mahal. Ketika
harga bergerak menjauh dari base, itu berarti ada order (pesanan) yang belum terpenuhi yang masih
tersisa, jadi, ketika harga kembali ke base lagi di masa yang akan datang, kita dapat memperkirakan
bahwa sisa pesanan tadi akan ter-trigger yang menyebabkan reaksi pada harga. Di sini lah para
supply/demand trader mengambil keuntungan.
Setelah suatu level dites beberapa kali atau saat pergerakan harga yang kencang, Supply dan Demand
level akan hancur. Ini bisa dikarenakan oleh order yang tersisa ter-trigger atau dicabut secara
perlahan, atau juga jumlah order yang sangat berlimpah di arah yang berlawanan menghancurkan
level tersebut. Order dapat di cabut secara manual oleh trader yang membentuk level tersebut. Setiap
level supply/demand yang hancur mengandung hal yang signifikan. Dimana ada lebih banyak order
Part 2: Supply and Demand sebagai reaksi dari FTR (Fail to Return)
Enak gak kalo kita bisa trade di supply/demand level dengan tau kapan suatu saat akan hold ataupun
juga akan tertembus? Percaya atau enggak, kita bisa, karena gimanapun sulitnya kedengerannya,
supply dan demand level tidak terbentuk secara serentak !. Ada beberapa hal yang lebih penting dari
yang lainnya, dan ada yang lebih penting dari yang penting ! haha. Hampir semua artikel
supply/demand yang kita sudah baca membahas tentang “reaksi” di level-level, karena memang hal
itu yang penting kan ?. Tentu saja, mereka penting jika yang kita inginkan untuk melihat harga di
chart dan bertaruh, tapi kemanakah level supply/demand tersebut bereaksi ??
Harapannya sih, kita harus memfokuskan perhatian kita, karena ini akan jadi hal yang pertama yang
penting dan akan ter-cover semua di artikel supply/demand dan ini akan menjadi hal yang sangat
menarik untuk ditulis. Saya sudah bisa mendengar jeritan kalian semua; Tahan dulu !.
Supply/demand levels bisa jadi merupakan reaksi dari supply/demand level lainnya! Atau
support/Ressistance levels ! atau MA atau fibonaci !. Tolong, jika kalian masih menggunakan MA
dan Fibo, silahkan liat ke artikel teknikal analisis, bukan price action !.
Hal yang sebenarnya adalah; supply/demand sering kali merupakan rekasi dari Flag Limit (sebuah
RBD atau DBR seteah menembus dari high atau juga low). Kita bisa membaca tentang FL di sini. Di
level-level ini merupakan hal yang penting, karena hal ini yang akan membuat range harga tercipta,
dan memberikan kita pandangan kapan harga akan berubah arah. Tentu saja, ada area-area lain dan
alasan pembentukan area supply/demand , sama seperti yang kalian teriakin ke saya tadi, tapi ini
sedikit di bawah level penting, hal penting yang lebih difokuskan adalah break dan fake move !.
Ini akan membantu untuk memastikan level-level tersebut, tapi ingat, agar dapat benar-benar
mengerti tentang itu, kita harus bisa menemukan dan menandai areanya oleh kita sendiri !
Ada banyak lagi level supply/demand yang tidak saya tandai, tapi area tersebut tidak sepenting area
yang terbentuk setelah break dari high atau low. Bagaimanapun, level-level penting tersebut juga bisa
ditembus, jadi, penting juga bagi kita untuk memonitor level-level ini sebagai tanda dari pembalikan
harga (reversal). Ketika itu tertembus, berarti mereka menyimpan banyak hal penting.
Kita bisa melihat gambar di atas, saya menandai area DBR setelah break dari high ke kiri. Ini
meurpakan level yang terbentuk setelah break dari high, inilah yang disebut FTR, dan kita bisa
Jika hal tersebut sesuai dengan rencana, metode ini akan memberikan kamu uang, tapi tetap, hal ini
masih tergolong kepada gambling (berjudi), dan di sini (RTM) kita tidak berjudi. Kita menginginkan
sebuat level yang benar-benar meyakinkan untuk didapatkan, kita menginginkan RR yang benar-
benar terbaik di setiap posisi trade yang kita ambil (Yap, 15:1 itu hal yang lebih banyak daripada
yang kalian pikirkan!). Dengan melihat Reaksi harga di setiap titik yang benar, tidak alasan lagi bagi
kalian untuk tidak mendapatkan posisi trade yang benar-benar baik, dengan reward yang besar, dan
resiko yang sangat-sangat kecil. Kalian dapat menemukan apapun yang kalian butuhkan untuk
mengetahui reaksi harga di sesi marketpedia. Jadi, get to work !, catat perogressmu di sesi homework
dan bergabunglah dengan komunitas ! By : Harry & Pedini (RTM).
Ketika harga bergerak, maka harga akan membuat Highs dan Lows, ini sering kali memberikan level
“support” atau “resistance” ketika harga kembali. Hal ini terjadi karena lebih banyak order yang
sejenis ada di area tersebut (buy atau sell). Ketika tidak ada lagi order yang tersisa di area-area
tersebut, harga akan bergerak terus dan kita biasa mengatakan sebagai support/resistance level yang
tertembus.
Ini hal yang sangat esensial untuk harga agar bergerak, jika tidak, harga akan terjebak di area tersebut
selamanya. Jadi, support dan resistance sangat penting ketika tertembus. Tapi, sebelum itu, mari kita
lihat bagaimana ini terlihat.
Sudah sangat wajar jika harga menembus level S/R, high dan low yang lama tertembus sebagai hasil
dari order-order yang ada telah dihabiskan dan harga akan terus bergerak. Area S/R yang telah
ditembus, biasanya akan bereaksi kembali dikarenakan akan ada lebih banyak order lagi yang
berlawanan yang belum terpenuhi di area tersebut.
Latihan yang biasa adalah dengan zoom out seperti chart di bawah ini, sehingga kalian bisa memiliki
gambaran yang lebih luas terkait area yang kalian lihat. Kemudian, liat ke tempat dimana harga
memantul dan tandai area tersebut dengan garis horizontal. Lihat bagaimana harga sering singgah ke
garis ini, lalu menembus area-area tersebut dan ketika harga kembali, harga tersebut sering singgah
lagi ke area tersebut. Support menjadi resisten, dan sebaliknya.
Price Action Zone (PAZ) - Zona Reaksi Harga – Kepingan terakhir dari puzzle
Setiap candle di chart adalah bagian dari Zona Reaksi Harga (PAZ) dari satu bentuk atau lainnya, dan
mengetahui dimana harga dan hubungannya dengan zona ini, memberikan kita sudut pandang yang
tepat terhadap market. Sampai detik ini, kita telah diajarkan setiap hal yang kita butuh ketahui untuk
menjadi trader yang sukses, PAZ benar-benar merupakan kepingan terakhir dari puzzle. So, mari kita
mulai !. Jadi, apa itu Zona Reaksi Harga? PAZ itu persis seperti namanya, yaitu sebuah zona di chart
kamu yang menunjukkan tipe pembeda dari reaksi harga!. Zona-zona pembeda ini termasuk poles,
flag, supply/demand yang bertumpuk, dan juga compression. Sekali kita dapat memutuskan dengan
akurat dimana letak zona-zona ini, maka hanya ada satu aturan. HANYA trade saat yakin !. Satu tipe
yang benar-benar baik dari PAZ adalah ruang di antara 2 FTR, dimana ruang tersebut merupakan
bentuk Flag, mari kita lihat lebih jelas lagi :
Kalian dapat melihat di chart tersebut, saya sudah menandai 9 FTR ketika harga memanjat ke atas,
diantara setiap FTR ini, kita mempunya PAZ. So, kita punya 7 PAZ. Sesimpel itu. Sekalinya harga
menembus ke PAZ (Meng-engulf FTR), kita tau harga ingin pergi ke sisi lain dari zona (FTR
berikutnya). So, mari kita lihat apa yang terjadi ketika harganya kembali turun.
Sekarang, kalian sudah tau kemana arah harga, sekarang tugas kalian untuk masuk disaat retrace ke
arah lain dari PAZ (FTR berikutnya), dan kita sudah tau bagaimana melakukan ini? Yap, Price action
(Reaksi Harga)
Caps – RBD/DBR
Ketika harga melakukan rally dengan gerakan tiang (pole) ke atas yang kuat, maka tentu saja para
institusional melakukan profit taking, yang menyebabkan harga kembali jatuh ke tiang (pole). Harga
seringkali membentuk flag di atas tiang, bersamaan dengan para institusional mulai menambah posisi
buy yang membuat harga mencapai titik yang lebih tinggi, ataupun mulai meletakkan posisi sell yang
akan membalikkan harga. Untuk mengerti tentang proses penembusan dari flag, kita harus sadar dan
mengerti tentang order flow dan juga liquidity gaps.
Terlihat sekilas di timeframe yang lebih besar, ini merupakan bentuk dari cap di harga, dan di setiap
timeframe, ada pole yang sangat kuat turun dari sana.
Tandai minimal 200 caps di chart kalian, ada banyak lho untuk dilihat dan itu gak butuh waktu yang
lama. Gambarkan saja kotak dari caps ke tempat dimana harga akan menyentuh di level berikutnya.
Catat bagaimana harga mendekati caps, dan bagaimana dia bereaksi. Jika harga menembus caps,
catat, apa yang terjadi berikutnya. Apakah caps tadi masih relevan ?
Harga menghabiskan lebih banyak waktu di range konsolidasi dari pada bergerak ataupun trend.
Sampai sekarang, saya akan menunggu sampai harga menembus range ini dan saya akan menunggu
harga untuk me-retest area yang sudah ditembus tadi.
Tapi, range ini bisa ditradingkan, jadi, kenapa tidak menguntungkan?
Beberapa bulan yang lalu, ifmyante memposting gambar BEFL dan dia mengatakan harga
seharusnya memantul di area ini dan dia menunjuk di DBD yang sedang turun.
Saya mengatakan, saya sudah menyadari banyak dari hal tersebut dan menanyakan apa namanya
untuk itu, lalu dia mengatakan, “kita tidak punya nama untuk itu, hanya decision point”.
Saya mengatakan kepada dia, “saya pikir, saya menemukan sebuah pekerjaan rumah yang baru, saya
akan menemukan lebih banyak lagi contoh tentang itu dan akan melaporkannya kembali”, saya rasa,
itu saja untuk sekarang.
Jadi, ini dia artikel singkat tentang apa itu “Flag Limit”, sejak ini sudah banyak dipakai belakangan
ini. Seharusnya ini dapat mengurangi kebingungan.
Seperti yang ifmyante katakan : “Jika ada area indecision, area tersebut akan berbentuk flag. Batas
dari flag ini kemudian akan menjadi zona yang baru”.
Dia juga mengatakan, “Flag limit mewakili akhir dari sebuah momentum”.
Ini semua berkat dia, karena telah membuat hal tersebut menjadi perhatian saya.
Di bawah ini ada beberapa gambaran untuk memudahkan, sebelum kita lanjut ke contoh yang
sebenarnya.
Tugas :
1. Pengenalan
Sebelum menyelesaikan puzzle dari price action dan sebelum dapat membacanya secara sukses,
yang harus ditemukan dan dimengerti adalah bagian tersendiri dari puzzle tersebut dibuat dari
apa. Faktanya, setiap bangunan yang menarik dibuat oleh susunan dari satuan batu bata dan
bebatuan. Bagi sebagian besar dari kita di RTM, keindahan dari price action (reaksi harga) sama
seperti keindahan dari Cathedral di Chartres atau Sagrada Familia di Barcelona. Perbedaan satu-
satunya ada pada susunan batu-bata dan bebatuan dari bangunan yang asli yang ditunjukkan oleh
price cap, FTR, engulf, Fakeouts, Quasimod, diamond, dan lainnya. Susunan dari harga yang
diibaratkan bangunan tadi itu sepenting engulf dan FTR!. Di artikel saya, saya akan menjelaskan
salah satu dari 2 hal yang paling penting dari price action, yaitu FTR. Bersama kita akan
mengeksplorasi bagaimana ini terlihat, dimana bisa ditemukan dan apa perannya dalam struktur
price action. FTR harus dipelajari dengan baik dan benar sebelum bisa melanjutkan ke tingkatan
berikutnya. Silahkan santai, jangan terburu-buru; mempelajari price action adalah perjalanan
yang sangat menakjubkan, jadi, nikmatilah.
So, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan FTR? FTR artinya adalah “Fail to Return (Gagal
untuk kembali)”. Tapi tunggu, siapa yang ingin kembali?. Kemana mereka akan kembali ?? Dan
kenapa mereka gagal ?. Tiga pertanyaan penting ini harus terjawab, so, mari kita mulai.
Sudah fakta yang sangat umum ketika harga mencapai sebuah area pertahanan (barrier), apakah
dia akan memantul atau malah akan menembus area tersebut. Sekali harga menembus, akan ada 2
buah skenario yang akan muncul. Apa dia akan kembali ke bawah/ke atas dari barrier dan
bergerak ke arah yang berlawanan dari break atau fail to return dan terus ke arah break. Di
skenario lainnya, sebuah FTR terbentuk. SELALU!. Dan ini merupakan bagian yang benar-benar
sangat penting adalah agar bisa mengidenftifikasinya !. Kenapa ? Well, ada tekanan beli atau jual
yang kuat a.k.a supply/demand di FTR yang menyebabkan harga tidak dapat kembali, harga
harus pergi ke arah area yang ditembus.
Petunjuk 1 : Tekanan jual/beli selalu bersisa di FTR setelah harga sudah meninggalkan area
tersebut. Dapatkah kalian melihat implikasinya?
Sekarang mari kita lihat anatomi dari FTR. Di gambar berikut, kalian dapat melihat sebuah
diagram yang menunjukkan dasar dari variasi FTR. Lihat secara teliti, kalian akan melihat
mereka mugkit terlihat sedikit berbeda, tapi mereka secara utuh adalah sama dalam segi
bentuknya.
Price Action (Reaksi Harga) menembus barrier (1) dan retrace (2). Merupakan hal yang relevan
apakah reaksi harga melintasi barrier lagi atau tidak (sebagai contoj (ii dan iv di atas). Di level
ekstrim dari retrace, sebuah base sering kali terbentuk (b).
Kemudian, price action melanjutkan ke arah yang tertembus (3). FTR terkonfirmasi setelah price
action menembus high/low (c), yang mana terbentuk setelah barrier tadi tertembus. Hanya setelah
harga tertembus dari (c) , kita dapat mengatakan price action tersebut adalah Fail to Return.
Sekarang, ketika FTR sudah terkonfirmasi, kita menggambar sebuah rectangle di base (b) dan
memanjangkannya ke kanan.
Nah, kita sudah belajar tentang diagram di atas, sekarang kita melihat contoh yang beneran dari FTR
:
FTRs after the break of support / resistance are very common. They are simply everywhere in the
chart and you will learn to spot them.
You certainly know that there are major support resistance lines as well as minor ones… the
more important the S/R line is, the more significance we must assign to the FTR that follows.
FTR-FTR yang ada setelah penembusan Support/Resisten adalah hal yang biasa. Mereka
sebenarnya ada dimana-dimana di dalam chart, dan kalian akan belajar untuk menemukan
mereka.
Kalian pasti tau ada garis support resisten Major dan juga yang Minor. Yang lebih penting pada
garis S/R adalah perhatian kita harus ditujukan lebih signifikan ke FTR yang mengikutinya.
Oke, mari kita mulai dari yang major dulu. Saya asumsikan kalian sudah mengerti bagaimana
membedakan sebuah S/R major dan juga minor..
Di chart berikut ini, kalian bisa melihat garis resisten yang berwarna cokelat. Resisten ini
merupakan resisten major, garis ini sudah ditest berulang kali dimasa lalu (tidak hanya 2
sentuhan yang kalian lihat di gambar). Seketika, garis resisten tersebut tertembus. Apakah itu
hanya sekedar fakeout atau benar-benar break (tembus) ?. Bagaimana kita bisa mengetahuinya?.
Ya, benar ! Kita akan menunggu hingga FTR terbentuk.
Dan voila, sebuah FTR yang spektakuler pun terbentuk !. Harga kemudia bergerak cepat menjauh
dari garis resisten. Sekarang ini mulai menjadi menarik ! . Sebuah FTR adalah tempat yang
sangat menakjubkan untuk ditradingkan ketika harga pertama kali mengunjunginya. Kunjungan
pertama diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu 1 minggu. Dan lihat reaksinya ! .
Kunjungan pertama kali ke area FTR dinamakan dengan FTB (First time Back).
Petunjuk : Saat kembali ke area FTR, harga sedang terjun dengan cepat, setiap orang akan senang
untuk masuk ke trend, karena harga akan bergerak dan bergerak !, tapi hati-hati, pemangsa
sedang sabar menunggu di area FTR, dan kalian juga harus begitu !
Penting untuk diketahui bahwa FTR-FTR yang ada di 3 chart di atas sebenarnya bukan satu-
satunya FTR yang bisa ditemukan. Jauh dari sana ! Setiap kali harga menembus sebuah garis
support/resisten minor, Fail to return akan ada, dan FTR yang baru juga terbentuk !
Silahkan pelajari chart di atas dengan santai, kalian mungkin akan menyadari bahwa yang saya
belum tandai merupakan FTR-FTR juga karena bakal ngebuat chart jadi terlihat benar-benar
berantakan.
Buka chart di platform mu dan tandai semua FTR-FTRnya. Latihan !. Tandai swing high/low,
temukan dimana mereka ter-engulf, kemudian temukan FTRnya. Ulangi lagi di high/low
berikutnya.
FTR-FTR terbentuk setelah adanya engulf dari sebuah barrier. Kita sudah mengetahui ini. Salah
satu dari jenis barrier ini adalah FTR di aarah yang berlawanan. Lihat diagram di bawah ini, Saya
rasa ini bisa menjelaskan dengan sendirinya. FTR (d) sudah ter-engulf dan FTR 1 terbentuk, dan
begitu seterusnya.
Batas dari PAZ merupakan barrier yang lain, break dari PAZ ini menghasilkan FTR-FTR yang
penting !
Walau bagaimanapun, artikel ini masih membahas tentang dasar FTR.
6. Kesimpulan
By : Les_Paul
Compression
Touch Trading (Trade pada saat Sentuhan pertama) di area Zona supply/demand bisa jadi
merupakan tindakan yang sangat berani, karena harga tidak selalu bereaksi seperti apa yang kita
inginkan. Tapi, kita sering kali ditunjukkan bahwa para Big Money sedang bersiap untuk
membalikkan hari ke zona berikutnya. Ketika harga naik, mereka mulai menjual sampai ke area
demand yang ada, sehingga order buy yang ada tereksekusi dan termakan, jadi ketika mereka
meletakkan order besar mereka di area supplu, semua order pembelian tersebut sudah hilang dan
harga bisa meluncur ke area asal dari compression atau malah lebih. Hal ini juga berlaku persis
ketika harga terkompresi ke Area Demand.
https://www.youtube.com/watch?v=jYpErDHk3Hk&feature=youtu.be
3 Drive ke area S/D bisa merupakan indikasi kuat bahwa harga akan berbalik. Ini menunjukkan
bahwa harga yang kencang perlahan melambat, dibarengi dengan kompresi ke atas atau ke
bawah, sambil mengambil order-order yang ada.
Engulf
Jika kalian tidak melakukan touch trade di sebuah zona, tapi lebih memilih untuk menunggu
konfirmasi dimana harga memantul, maka ada sebuah Pattern Reaksi harga yang sangat brilian
yang dapat kalian sebelum melakukan open posisi.
Simpelnya, sebuah engulf melibatkan harga membuat lower low di reaksi pada supply, atau
higher high di demand
Ini merupakan tanda yang sangat kuat bahwa harga akan berbalik. Mereka mengatakan, sebuah
trend merupakan pembentukan LL atau HH, atau sebaliknya, jadi, jika kalian menemukan lower
low di area supply, itu merupakan tanda pertama yang sangat baik bahwa sebuah trend Up akan
berakhir, dan tentu saja, skenario sebaliknya untuk sebuah Higher High pada demand.
Ini artinya, stop lossnya, rata-rata masih berada di sekitar area yang asli.
Quasimodo
Quasimodo merupakan struktur harga yang indah dan kuat. Ini memberikan kita tanda yang jelas
bahwa para Big Money sudah bersiap untuk mengubah arah dari harga. Ini seringkali menipu
orang yang belum mengerti sehingga menyerahkan posisi mereka yang bagus ke mereka (Big
money), memperbolehkan mereka untuk mengisi order-order yang besar.
Kita melihat mereka di area Supply dan Demand, dimana kita mencari untuk posisi trading kita,
dan menggunakan mereka sebagai konfirmasi bahwa harga sudah berbalik, berdasarkan engulf
yang dari informasi tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=Qw42Zt7Y9tE&feature=youtu.be
Tugas :
Temukan minimal 60 QM berdasarkan histori dan file kan mereka. Tandai zona-zona dimana
mereka bereaksi, dan kemana harga berikutnya bergerak.
Mereka bisa terdapat di timeframe mana saja, dan pair mana saja. Temukan yang berhasil, dan
temukan juga yang gagal. Kalian akan belajar dari keduanya.
Diamond merupakan salah satu dari struktur harga yang penuh dengan tipuan yang ada pada
market.
Ini menjebak baik buyer dan seller, dan dapat mengisi order-order yang banyak dari para big
guys.
Di supply, ini termasuk engulf di bawah, dan fakeout di atas, dan berbalik ke bawah, begitu juga
di area demand.
Karena gambar mengatakan berjuta makna, ini contoh di chartnya
Tugas :
Temukan dan jelaskan minimal 40 diamond di supply atay demand di timeframe mana saja dan
pair mana saja.
Seringkali harga akan berkerak ke zona atau yang lebih baik lagi, menembus sebuah zona dengan
momentum yang kuat, membentuk sebuah pole (tiang). Biasanya sebuah tiang memiliki sebuah
flag (bendera) di atas, mengumpulkan order-order untuk harga agar tetap berlanjut. Tapi, jika
bendera menembus kembali ke tiang, inilah dia yang merupakan pembalikan yang signifikan.
Sebuah CanCan seringkali didapat pada event seperti ini.
Harga bergerak kencang, membentuk bendera dan kembali dengan cepat dengan spike likuiditas
(liqudity spike). Spike likuiditas ini akan berarti ada order-order yang tersisa untuk terpenuhi
pada sudut bendera, jadi, kalian akan sering melihat sebuah kompresi di area ini, dengan order-
order extra yang tersembunyi, jadi, ketika harga menyentuh caps, dia bisa saja kembali ke area
compression dan di base dari tiang. Berikut adalah contohnya :
Contoh lain :